Kamis, 25 Oktober 2012

Pembuatan Kapal Layar Pengganti KRI Dewaruci Masih Dalam Proses Penawaran

KRI Dewaruci
KRI Dewaruci, kapal layar latih buatan H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman dan diluncurkan perdana pada 24 Januari 1953 ini terkenal dengan ketangguhannya. Selama 59 tahun bertugas, KRI Dewaruci banyak mencetak para pelaut ulung di kesatuan TNI-AL. Selain itu berbagai kompetisi dan misi pelayaran internasional telah menempatkan KRI Dewaruci sebagai salah satu dari sedikit kapal layar yang disegani di dunia. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Pembuatan Kapal Layar Pengganti KRI Dewaruci Masih Dalam Proses Penawaran.
TNI-AL Siapkan Pengganti KRI Dewaruci

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menyiapkan pengganti kapal perang Dewaruci yang akan pensiun pada 2013. "Untuk pengganti KRI Dewaruci ini masih dalam tahap negosiasi. Sekarang masih dalam proses di Kementerian Pertahanan," kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio di Jakarta, Rabu. Menurut dia, ada lima perusahaan dari tiga negara yang siap memproduksi kapal pengganti KRI Dewaruci. Lima perusahaan itu, dua perusahaan dari Spanyol, dua perusahaan dari Belanda dan satu perusahaan dari Polandia.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, menyebutkan, saat ini TNI AL telah menyerahkan rekomendasi tiga perusahaan yang akan memproduksi kapal Dewaruci tersebut. "Saat ini prosesnya sudah mengerucut menjadi tiga perusahaan. Kami sudah menyerahkan kepada Kemhan sebagai domain yang memutuskan pembuat kapal Dewaruci," katanya.

Menurut dia, kapal latih pengganti ini harus memiliki standar yang sama dengan kapal Dewaruci yang selama ini dikenal tangguh dan telah mengikuti berbagai "event" internasional. "Paling tidak, memiliki standar yang sama bahkan lebih, baik dari segi fisik, lebar, daya tampung, maupun manuver karena ini merupakan kapal latih," ujar Untung.

Staf Ahli Menteri Pertahanan bidang Keamanan, Mayjen TNI Hartind Asrin mengatakan, Kemhan akan mengkaji terlebih dulu melalui Tim Evaluasi Pengadaan (TEP) di bawah Kabaranahan setelah menerima rekomendasi perusahaan pembuat kapal, yakni TNI AL. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Kolonel Kav Bambang Hartawan menyebutkan saat ini Kemhan baru menerima proses penawaran dan akan mengkajinya terlebih dahulu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, TNI AL sebelumnya telah mengerucutkan lima nama perusahaan calon pembuat pengganti kapal Dewaruci. Penyerahan rekomendasi sebelumnya telah dilakukan oleh TNI AL ke Kementerian Pertahanan namun dikembalikan karena dinilai kurang layak. Namun penyerahan rekomendasi kedua AL ke Kemhan masih terdiri atas tiga dari lima perusahaan sama yang ditolak. Lima perusahaan yang sebelumnya bersaing untuk direkomendasikan menjadi calon pembuat kapal Dewaruci adalah Ostilleros Gondad dari Spanyol, Bumar SP Z.O.O asal Polandia, Icon Yachts dari Belanda, Freire Shipyard dari Spanyol dan DSNS Belanda.

Dari nama tersebut, Ostilleros memiliki penawaran harga terendah dengan 53,18 juta dollar Amerika namun hanya memiliki panjang kapal 78 meter, sementara Freire Shipyard mengajukan kapal dengan panjang 110 meter namun dengan harga 74,7 juta dolar AS. Bumar mengajukan penawaran sebesar 64,7 juta dolar dengan panjang kapal dibuat 78 meter. DSNS Belanda mengajukan penawaran dengan nilai 75,9 juta dolar untuk kapal sepanjang 96 meter. Sedangkan Icon Yachts mengajukan penawaran sebesar 68,9 juta dolar dengan rincian kapal sepanjan 107 meter dan lama pembuatan 18 bulan serta memastikan kesanggupan pembuatan dengan melibatkan banyak bahan baku dan sumber daya manusia dari dalam negeri.

www.kemhan.go.id