Sabtu, 12 Januari 2013

Hadapi Ancaman China Dan Korea Utara, Jepang Tambah Anggaran Pertahanan

Guna mewaspadai ancaman serangan militer dari China dan Korea Utara, pemerintah Jepang merevisi strategi pertahannya. Selain langkah tersebut, Kementerian Pertahanan Jepang juga telah mengajukan penambahan anggaran pertahanan yang digunakan untuk menambah pembelian sistem rudal Patriot PAC-3, upgrade armada pesawat jet tempur F-15 Eagle, pembelian helikopter anti kapal selam SH-60K, dan menambah satu baterai sistem rudal balistik jarak menengah.
Sistem Rudal Patriot PAC-3
Sistem Rudal Patriot PAC-3
Jepang Akan Mengubah Strategi Pertahanan

Pemerintah Jepang dan partai berkuasa di Jepang, Partai Demokrat Liberal, sepakat merevisi strategi pertahanan negara itu guna menghadapi ancaman dari China dan Korea Utara. Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat menambah anggaran pertahanan Jepang. Seperti dilaporkan surat kabar Yomiuri Shimbun, Rabu (9/1), pemerintah dan Partai Demokrat Liberal (LDP) sepakat membekukan Pedoman Program Pertahanan Nasional dan program pengembangan pertahanan jangka menengah yang berlaku saat ini. Dua pedoman strategi pertahanan Jepang itu akan diubah akhir tahun ini.

Pedoman Program Pertahanan Nasional yang berlaku saat ini baru dibuat dan disetujui pada 2010. Pedoman itu mengatur kebijakan keamanan dasar untuk sekitar 10 tahun mendatang. Adapun pedoman pengembangan pertahanan jangka menengah mengatur jumlah belanja pertahanan untuk pengadaan tank, kapal selam, pesawat tempur, dan peralatan militer lain dalam lima tahun ke depan. "Pemerintah dan partai berkuasa kemudian akan melakukan revisi menyeluruh atas kebijakan pertahanan negara menyusul peningkatan sejumlah tantangan keamanan, terutama terkait peluncuran rudal balistik jarak jauh oleh Korea Utara dan ekspansi maritim China," demikian tulis surat kabar tersebut.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Jepang juga mengajukan penambahan anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2012-2013 yang tinggal tersisa sekitar tiga bulan lagi. "Kami akan meminta dana 180,5 miliar yen (sekitar Rp 19,9 triliun) dari paket stimulus untuk dialokasikan pada belanja militer," tutur juru bicara Kemhan Jepang kepada kantor berita Agence France Presse (AFP).

Belanja militer

Menurut jubir tersebut, sebagian dana tambahan itu akan digunakan untuk membeli tambahan sistem rudal anti-rudal balistik Patriot PAC-3 dan memodernisasi empat pesawat tempur F-15 milik Pasukan Bela Diri Udara Jepang. Selain itu, Jepang juga berniat membeli tiga helikopter patroli antikapal selam SH-60K dan menambah satu baterai sistem rudal balistik jarak menengah. Jubir Kemhan Jepang tersebut menambahkan, penguatan militer itu diperlukan untuk merespons ancaman dari Korut dan China. ”Dari dana 180,5 miliar yen itu, Kementerian Pertahanan berencana menggunakan 60,5 miliar yen untuk bersiap menghadapi perubahan lingkungan keamanan di sekitar Jepang,” ujarnya.

Permintaan tambahan anggaran pertahanan itu disampaikan sehari setelah pihak LDP menyatakan anggaran pertahanan Jepang akan resmi dinaikkan pada tahun fiskal 2013-2014. Ini untuk pertama kalinya anggaran pertahanan Jepang dinaikkan dalam sepuluh tahun terakhir.

Ketegangan antara Jepang dan China meningkat terkait sengketa Kepulauan Senkaku, atau Diaoyu menurut China, di Laut China Timur.

internasional.kompas.com