Minggu, 31 Maret 2013

20 Kapal Perang Dan 2.000 Personil Marinir TNI-AL Terlibat Latihan Parsial III Operasi Amfibi 2013

Dalam pelaksanaan Latihan Parsial III Operasi Amfibi 2013 di Laut Jawa, TNI-AL mengerahkan 20 unit kapal perang dari berbagai unit, sekitar 2.000 prajurit Marinir, puluhan kendaraan tempur amphibi dan persenjataan artileri berat, serta 4 unit pesawat helikopter. Seluruh personil dan peralatan tempur yang dilibatkan dalam Latihan Parsial III Operasi Amfibi 2013 tersebut telah diberangkatkan dari Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, pada hari Selasa tanggal 26 Maret 2013 untuk menuju areal latihan yang berlokasi di sekitar perairan Laut Jawa.
KRI Makassar (590). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Sebanyak 20 KRI Ikuti Latihan Perang Di Laut Jawa

Sebanyak 20 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari jajaran Koarmatim, Koarmabar dan Kolinlamil mengikuti latihan perang di sekitar Laut Jawa, dengan sandi "Latihan Parsial III Operasi Amfibi 2013". Unsur - unsur Kapal Perang berbagai jenis, mulai dari kapal jenis Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR), Kapal Cepat Torpedo (KCT), Kapal Buru Ranjau (BR) dan Penyapu Ranjau (PR), Kapal Amfibi dan Landing Platform Dock (LPD), kapal patroli dan kapal bantu, bertolak dari Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Selasa (26/03/2013) menuju daerah latihan di sekitar perairan Laut Jawa.

Keberangkatan unsur Kapal Perang tersebut dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, yang berada di kapal markas KRI Makassar-590. Bertindak sebagai Panglima Komando Tugas Gabungan Amfibi (Pangkogasgabfib) adalah Komandan Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Timur (Danguskamlatim) Laksamana Pertama TNI Wuspo Lukito, S.E.

Selain melibatkan puluhan kapal perang, dalam Latihan Parsial III Operasi Amfibi juga mengerahkan sekitar 2.000 pasukan Marinir TNI AL dan peralatan tempur yang dimiliki, diantaranya 15 unit Tank Amfibi (Boyevaya Mashina Pyekhota) BMP-3F, 25 unit Tank Amfibi (Browne Transporter) BTR-50, 4 unit Tank LVT-7, 2 unit Tank (Bojové Vozidlo Pechoty) BVP-2, 6 unit Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (KAPA), 4 unit Meriam Howitzer 105 MM, 2 unit peluncur roket multi laras RM 70 Grad,16 perahu karet serta didukung 3 Helikopter Bell dan 1 Helikopter Bolcow dari Puspenerbal Juanda.

Semua peralatan tempur tersebut diangkut oleh KRI Makassar-590, KRI Teluk Mandar-514, KRI Teluk Cenderawasih-533, KRI Teluk Banten-516, KRI Teluk Gilimanuk-531 dan KRI Teluk Sabang-544. Sedangkan untuk kegiatan air surveillance dalam latihan ini didukung 3 Helikopter Bell dan 1 Helikopter Bolcow.

Gerakan manuver dengan membentuk formasi-formasi tempur itu, bertujuan untuk melindungi dan menyerang lawan hingga berhasil mendaratkan pasukan pendarat dan menguasai tumpuan pantai.

www.tni.mil.id