Sabtu, 01 Juni 2013

650 Prajurit Yonif 403 Ditugaskan Menjaga Perbatasan Indonesia-Malaysia Di Kalimantan Barat

Sebanyak 650 prajurit TNI yang tergabung dalam kesatuan Yonif 403/Wirasada Pratista telah diberangkatkan untuk bertugas sebagai penjaga kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Barat. Yang istimewa pada penugasan menjaga perbatasan negara ini adalah keberadaan 4 orang prajurit wanita TNI-AD yang tergabung dalam kesatuan Yonif 403/Wirasada Pratista tersebut dan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh TNI. 4 orang prajurit wanita tersebut adalah Sersan Dua (Serda) TNI Lisya Kumalasari, Serda Rani, Serda Indah, dan Letnan Dua (CKM) (K) Dita Yulia Bintari.
Pasukan TNI Kodam IV/Diponegoro. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Pasukan TNI Kodam IV/Diponegoro. (ilustrasi)
650 Prajurit Kodam IV Diberangkatkan ke Perbatasan Kalbar-Malaysia

Sebanyak 650 prajurit Yonif 403/Wirasada Pratista (WP) Jogja diberangkatkan ke perbatasan Kalimantan Barat (Indonesia) dengan Malaysia. Pemberangkatan dilakukan Pangdam IV/Diponegoro, Meyjen TNI Sunindyo di Pelabuhan Tanjung Mas, Kota Semarang, Selasa (28/5/2013). Dari 650 prajurit Yonif 403/WP itu terdapat empat personel korp wanita angkatan darat (Kowad), masing-masing Sersan Dua (Serda) TNI Lisya Kumalasari, Serda Rani, Serda Indah, dan Letnan Dua (CKM) (K) Dita Yulia Bintari seorang dokter.

Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo, mengatakan keterlibatan prajurit Kowad dalam penugasan di perbatasn merupakan kali pertama. "Kowad sekarang sudah sejajar dengan tentara lainnya, telah mengikuti pelatihan kombatan," katanya.

Meski sudah Kombatan, prajurit Kowad tetap harus mendapatkan perlindungan dari prajurit pria saat bertugas di daerah konflik di perbatasan. "Mereka (prajurit Kowad) agar benar-benar dijaga selama menjalankan tugas diperbatasan," pesan Pangdam.

Pasukan Yonif 403/Wirasada Pratista Jogja, kata Pangdam, akan menjalankan tugas selama enam bulan ke depan dengan melakukan pengamanan di perbatasan darat antara Indonesaia dengan Malaysia. Selama bertugas prajurit Kodam IV/Diponegoro ini juga akan menangani sejumlah praktek ilegal, seperti penyelundupan bahan pokok, senjata api dan lainnya yang kerap terjadi di perbatasan. "Saya meminta semua prajurit TNI dalam menjalankan tugas secara profesional karena bertugas berdampingan dengan Malaysia," harap Pangdam.

Untuk itu, Sundindyo, berpesan kepada prajurit Kodm IV/Diponegoro supaya melakukan pendekatan dengan masyarakat yang tinggal perbatasan dengan baik, serta tidak arogan. "Ingat tugas TNI adalah menjaga kedulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan baik," tandasnya.

Sementara, Letnan Dua (CKM) (K) Dita Yulia Bintari, mengungkapkan penugasan ke perbatasan merupakan tugas pertama. "Saya sangat bangga diberi kepercayaan negara mengemban tugas di perbatasan sebagai tim teritorial kesehatan pasukan," ujar dia.

Selama bertugas dia, menambahkan dilengkapi dengan senjata lengkap untuk mengantisipasi segala situasi di daerah perbatasan. "Kami sebagai kombatan juga dibekali senjata api, untuk pertempuran," imbuh dia.

www.solopos.com