Sabtu, 01 Juni 2013

Pasukan Perang Digital China Siap Gelar Latihan Bulan Depan

Militer China telah menyiapkan pasukan khusus yang dibekali teknologi digital untuk memulai latihan pada bulan depan. Ini merupakan yang pertamakalinya bagi China untuk memiliki pasukan tempur khusus yang dipersiapkan untuk perang digital (cyberwar) dalam skala internasional. Sebuah unit militer elit hacker Cina kemungkinan balik gelombang serangan terhadap pemerintah AS dan sistem komputer bisnis, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Selasa oleh American keamanan Mandiant perusahaan. Analis ditelusuri serangkaian serangan ke sebuah bangunan berlantai 12 di distrik Pudong Shanghai. Mereka menyimpulkan bahwa bangunan, yang kemungkinan memiliki ratusan atau bahkan ribuan karyawan, hampir pasti markas divisi cyberwar rahasia China, Tentara Pembebasan Rakyat Satuan 61.398.
Pasukan Perang Digital China. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Pasukan Perang Digital China. (ilustrasi)
Militer China akan Latihan Perang Digital

Kantor berita Xinhua melaporkan militer China untuk pertama kalinya akan memusatkan perhatian pada pelatihan jenis baru pasukan tempur dengan teknologi digital, Rabu (29/5/2013). Tentara akan mengadakan latihan bulan depan untuk menguji jenis baru pasukan tempur, termasuk satuan-satuan yang menggunakan teknologi digital. Xinhua melaporkan latihan itu menandakan pertama kalinya militer China akan memusatkan perhatian pada pasukan tempur digital yang akan digunakan dalam 'perang internasional'.

Pengumuman pasukan tempur yang didigitalisasi itu dirilis pada saat Presiden Amerika Barack Obama diperkirakan akan membicarakan keamanan siber pekan depan dengan Presiden China Xi Jinping. Sebelumnya, telah dilaporkan adanya serangan siber baru terhadap sistem pertahanan penting AS. Para pejabat AS belum menanggapi laporan terbaru itu, tetapi juru bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan, keamanan siber pasti dibicarakan dalam pertemuan Presiden Obama dengan Presiden Xi di California. Carney menyebut hal itu 'keprihatinan penting' pemerintahan AS yang dibicarakan oleh para pejabat pada setiap tingkat pertemuan dengan para pejabat pemerintah China.

Senin lalu, Washington Post memuat beberapa bagian laporan pertahanan rahasia yang menuduh mata-mata siber China memasuki sebagian dari sistem senjata mutakhir AS. Pesawat-pesawat tempur dan kapal penting, seperti F/A-18, helikopter Blackhawk dan F-35 Joint Strike Figher, juga dilaporkan telah menjadi sasaran.

Bagian-bagian rahasia laporan itu memberikan garis besar lebih dari 20 pelanggaran pertahanan misil dan sistem senjata lain oleh peretas China. Tapi, China membantah keterlibatannya dalam peretasan ini. China malah balik membalas tuduhan itu dengan mengatakan para peretas AS telah menyerang beberapa situs internet militer China.

www.metrotvnews.com