Selasa, 09 Juli 2013

VT-Patrol, Pesawat UAV Militer Pertama Buatan Vietnam

Berita Hankam: VT-Patrol adalah pesawat nirawak (UAV) untuk tujuan militer buatan para peneliti Vietnam. Pesawat jenis ini yang akan memperkuat armada pesawat UAV militer Vietnam. Pengembangan pesawat UAV VT-Patrol sudah dimulai pada November 2011 lalu dan dijadwalkan akan diluncurkan pada akhir tahun 2013 ini. Pesawat ini sudah menjalani sejumlah uji coba penerbangan dan mampu tetap beroperasi pada suhu dingin 15 derajat dibawah nol dengan kelembapan lebih dari 90%.
Pesawat UAV Vietnam. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Vietnam Bikin Armada Pesawat Militer Nirawak

Seakan tak mau ketinggalan dengan Indonesia, Vietnam kini mempersiapkan armada pesawat militer tanpa awak (nirawak). Peneliti Vietnam bekerja keras membuat pesawat nirawak untuk tujuan militer yang akan diluncurkan akhir tahun ini. Direktur Viettel Flight Instrument Center Kolonel Do Van Lap mengatakan, pusat riset ini ditugaskan untuk membuat pesawat nirawak pertama Vietnam pada November 2011. Desember tahun lalu, pesawat nirawak pertama telah diuji. "Bisa beroperasi di sepanjang lereng gunung dalam cuaca yang keras dengan suhu sekitar 10 derajat Celsius dan berkabut," kata Kolonel Do, seperti dikutip VietnamNet, Senin, 8 Juli 2013.

Pesawat bernama VT-Patrol itu memiliki bentang sayap 3,3 meter, bobot 26 kilogram, dapat otomatis terbang, serta mengirimkan informasi dan gambar secara langsung. Pesawat terbuat dari komposit yang ringan sekaligus kuat. Melalui sejumlah uji penerbangan, para ahli berhasil menangani masalah pembekuan yang menimpa beberapa bagian pesawat saat terbang di lokasi dengan suhu minus 15 derajat Celsius dan kelembapan lebih dari 90 persen.

VT-Patrol mampu terbang pada kecepatan 100-150 kilometer per jam hingga radius 50 kilometer. Pesawat ini dilengkapi kamera inframerah resolusi tinggi untuk misi pengintaian. "Pesawat ini dapat mengidentifikasi dan membedakan target dalam jarak 600 meter," ujar Kolonel Do.

Sukses dengan purwarupa pertama, Viettel Flight Instrument Center berencana memproduksi pesawat nirawak skala menengah dengan waktu tempuh 15-24 jam. Pesawat tak hanya untuk mengintai, tapi juga dilengkapi rudal dan senjata lain untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara.

www.tempo.co