Selasa, 03 Februari 2015

Bakamla Bakal Gunakan Drone Untuk Pantau Keamanan Laut Indonesia

Drone atau pesawat tanpa awak (UAV) bakal menjadi salah satu andalan pihak Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk memantau keamanan wilayah laut Indonesia. Menurut Deputi Operasi dan Latihan Badan Bakamla Laksamana Pertama Wuspo Lukito, kemungkinan rencana tersebut paling cepat baru bisa dilaksanakan pada tahun depan. Pihak Bakamla mensyaratkan bahwa drone-drone yang akan dibeli itu harus bisa lepas landas dan mendarat di kapal-kapal Bakamla.

Drone Helikopter. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Drone Helikopter.
Pantau Laut, Bakamla Berencana Beli Drone.

Deputi Operasi dan Latihan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Pertama Wuspo Lukito mengatakan lembaganya berencana membeli wahana udara tanpa awak atau sering disebut drone. Sayangnya rencana tersebut baru bisa terlaksana paling cepat tahun depan. "Anggarannya belum ada, bahkan saat ini kami pakai anggaran Bakorkamla (sebelum berubah menjadi Bakamla)," kata Lukito kepada wartawan di kantornya, Jakarta, 2 Februari 2015.

Meski belum ada dana, Lukito mengaku sudah banyak produsen dan agen drone menyambangi Bakamla. Mereka berlomba menyuguhkan produk andalan mereka untuk menjadi senjata baru Bakamla memantau keamanan laut Indonesia. Salah satu yang menarik, kata Lukito, adalah drone berbentuk helikopter. Menurut dia, keuntungan dari drone tersebut mampu terbang melayang layaknya helikopter biasa. Drone itu memakai mesin berbahan bakar listrik sehingga tak mengeluarkan suara bising. "Berbekal kamera, drone itu bisa memantau kegiatan ilegal kapal-kapal dari atas," kata Lukito.

Bakamla juga tertarik membeli drone berbentuk pesawat. Menurut Lukito, drone pesawat punya daya jangkau yang lebih luas. "Tapi kami ingin drone-drone itu bisa terbang dan mendarat dari atas kapal Bakamla," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Desy Albert Mamahit mengatakan sampai saat ini pihaknya hanya punya tiga unit kapal patroli. Namun Mamahit mengklaim sebentar lagi bakal mendapat kekuatan baru berupa 30 unit kapal baru.

Kapal-kapal tersebut bakal memiliki ukuran yang berbeda-beda, yakni dengan panjang 46 meter, 80 meter, hingga 110 meter. Walhasil ukuran kapal patroli Bakorkamla hampir sama dengan kapal perang kelas Fregat milik TNI AL. "Anggarannya pun sudah oke, ya kami senang," kata dia. "Seluruh kapal kami beli dari dalam negeri, produknya tak kalah dengan impor."

www.tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar