Jumat, 25 Mei 2012

Hibah 25 unit LVT Korea Selatan kepada TNI harus mendapat persetujuan AS

LVT-7A1
Indonesia tunggu hibah 25 LVT dari Korea

Indonesia tengah menunggu untuk mendapatkan hibah 25 unit tank amfibi Landing Vehicle Tracked (LVT) dari Korea Selatan untuk digunakan oleh Korps Marinir TNI Angkatan Laut. "Namun, hibah 25 unit alat tempur LVT itu harus mendapatkan izin dari Amerika Serikat karena LVT itu merupakan buatan Amerika," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono usai mengikuti sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Menurut Panglima TNI, Indonesia sebelumnya juga telah mendapatkan 10 unit LVT dari Korea Selatan. Namun, di Korsel masih ada 25 unit lagi yang masih layak digunakan dan dihibahkan. "Saat ini, sedang diproses untuk mohon dihibahkan pada Indonesia, tapi pelaksanaan hibah ini pun harus seizin Amerika. Kita masih menunggu keputusan dari Kemenhan Korea dan Amerika Serikat apakah menyetujui untuk dihibahkan ke Indonesia atau tidak," kata Panglima.

Mengenai pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) di dalam negeri, Panglima TNI selaku anggota KKIP mengatakan bahwa PT PAL sebagai "Lead Integrator" sangat penting untuk diberikan dukungan dalam mewujudkan pembangunan kapal, baik Kapal Cepat Rudal (KCR), Perusak Kapal Rudal (PKR), maupun kapal angkut. "KCR 40M sudah selesai dibangun dan ada beberapa unit. PT PAL juga akan membangun enam unit KCR-60M dan kapal 105 M, yakni PKR," katanya.

www.kemhan.go.id