Selasa, 04 September 2012

Panglima TNI buka Latihan Lapangan PPRC Kilat XXIX TA 2012 di Natuna

Armada Kapal Perang TNI
Panglima Akan Buka Latgab TNI Di Natuna

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dijadwalkan membuka latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat yang melibatkan sekitar 2.500 personel TNI AD, AL, dan AU di Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/9). "Besok pagi sekitar pukul 06.00 WIB, Panglima dan rombongan menuju Pulau Sengiap dengan helikopter meninjau pantai pendaratan amfibi," kata Direktur Latihan Kolonel (Inf) Ainurrahman usai menyambut kedatangan Panglima di Bandara Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ranai, Natuna, Senin.

Panglima Agus Suhartono mendarat di Bandara Lanud Ranai sekitar pukul 17.30 WIB menumpang pesawat Air Force milik TNI AU didampingi sejumlah petinggi tiga matra TNI, baik AU, AL maupun AD. Kedatangan Panglima disambut Pangdam I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Lodewijk Freidrich Paulus, Komandan Korem 033/Wirapratama Brigjen Deni K Irawan, Komandan Pangkalan TNI AU Ranai Letkol Psk Tribowo Setyo Cahyono, sejumlah petinggi TNI dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna.

Menurut Ainurrahman, latihan gabungan yang akan digelar bernama Latihan Lapangan PPRC Kilat XXIX TA 2012 dengan diikuti sekitar 2.500 personel. Kesatuan yang dilibatkan dalam latihan tersebut, jelas dia, terdiri atas Sat Linud Yonif 330, Paskhas TNI AU, Korps Marinir, infanteri, KDOL (Komando Depan Operasi Lintas Udara), IFAM (Intai Amfibi) dan beberapa satuan lainnya. "Sejumlah alutsista (alat utama sistem persenjataan) akan dilibatkan untuk mendukung pelaksanaan latihan, seperti pesawat tempur, kapal perang dan tank," katanya.

Mengenai tema latihan, jelas dia, yaitu melaksanakan operasi penindakan untuk memulihkan situasi Natuna dalam rangka mengembalikan integritas NKRI.

Pada Selasa pagi, kata dia, ratusan personel Linud akan melakukan penerjunan dari udara di Bandara Lanud Ranai dan selanjutnya bergerak melumpuhkan kekuatan musuh yang menguasai sejumlah objek vital. Selain itu, ratusan pasukan amfibi juga akan melakukan pendaratan di Pantai Sengiap dengan sasaran melumpuhkan kekuatan musuh yang telah menguasai pulau tersebut. "Materi latihan terdiri atas operasi Linud, operasi amfibi, operasi dukungan udara, operasi penggabungan dan operasi serangan darat gabungan," tuturnya.

Dia menambahkan, latihan tersebut pada prinsipnya bertujuan untuk menuntut kesiapsiagaan operasional dan ketanggapsegeraan untuk menghadapi setiap ancaman dan gangguan dari luar negeri maupun dalam negeri. "Upaya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI tersebut, telah digelar satuan-satuan TNI dari berbagai matra sesuai tugas dan fungsi masing-masing dan di antaranya peran satuan PPRC sebagai penindak awal terhadap 'trouble spot' yang terjadi di seluruh NKRI," katanya.

www.kemhan.go.id