Pesawat AS Dipaksa Mendarat di Balikpapan
Pesawat Buru Sergap TNI AU yang terdiri atas sebuah pesawat Sukhoi 27 dan sebuah Sukhoi 30 dengan nomor ekor TS 2705 dan TS 3004 dari Skadron Udara 11 Lanud Hasanudin, berhasil memaksa mendarat sebuah pesawat Cessna 208 di Balikpapan. Pesawat Cessna dengan nomor registrasi N354RM itu milik Amerika Serikat dan dianggap melanggar wilayah udara Indonesia pada Ahad (30/9).
Sekretaris Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Sesdispenau) Kolonel Sus M Akbar Linggaprana melalui pesan elektronik di Jakarta, Senin, mengatakan, kehadiran pesawat tersebut sudah dideteksi jaringan radar udara Kohanudnas pada Ahad siang sekitar pukul 12.30 WIT. "Pesawat asing ini tidak tercatat dalam rencana penerbangan Flight Clearance Information System (FCIS), maka dikatagorikan sebagai penerbangan gelap (black flight) dan melanggar keamanan nasional Indonesia," katanya.
Database FCIS yang terkoneksi antara Pusat Operasi Sektor Kosekhanudnas II Makassar dan Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional di Makohanudnas Halim Perdanakusuma Jakarta, mendeteksi tidak adanya izin melintas pesawat asing tersebut. Menurut dia, melalui komunikasi radio, TNI Angkatan Udara sudah berupaya meminta agar pesawat mendarat di Makassar, namun pilot pesawat Cessna tidak mematuhi perintah tersebut. "Setelah diperingatkan beberapa kali masih tetap membandel tidak mau mendarat di Makassar, maka flight pesawat buru sergap Sukhoi yang selalu siaga di Lanud Hasanudin Makassar, langsung dikomando untuk melakukan intercept atau pencegatan. Pesawat asing tersebut dipaksa turun (forced down) di Lanud Balikpapan Kaltim pada pukul 13.30 siang," katanya.
Pesawat Cessna 208 yang diawaki seorang penerbang berkebangsaan AS seharusnya hanya boleh melintasi wilayah udara FIR (Flight Information Region) Filipina dan Malaysia, namun dalam kenyataannya melakukan pelanggaran dengan memotong jalan melintasi wilayah udara FIR Indonesia. Menurut keterangan pilot pesawat Cessna 208 Michael A Boyd, misi penerbangan ini adalah pengiriman pesawat Cessna 208 baru dari pabriknya di Wichita Kansas yang dipesan oleh Hawker Pasific Jet melalui Operator Globeflyers. Pesawat itu rencananya akan dioperasikan di Papua oleh Mr Yus sebagai pembeli dengan rencana nomor registrasi PK-ICY (Nampak nomor registrasi PK-ICY ditutup dgn sticker N-354RM).
Pesawat berkapasitas maksimal 14 penumpang memiliki panjang 12,67 meter dengan jarak jelajah 2.000 kilometer tanpa harus refueling (pengisian bahan bakar), yang menjalani rute penerbangan pada tanggal 24 September 2012 berangkat dari Wichita, Kansas-Santa Maria.
www.republika.co.id