Jumat, 05 Juli 2013

82 Unit Panser Anoa Pesanan TNI Diproduksi PT Pindad

Berita Hankam: 82 unit Panser Anoa dipesan TNI pada tahun 2013 ini. Pembuatan kendaraan tempur angkut personil tersebut dipercayakan kepada PT Pindad. Menurut Direktur Utama PT Pindad, panser Anoa pesanan TNI ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 8 miliar per unit. Spesifikasinya disesuaikan dengan kebutuhan tempur TNI yang berbeda dengan kendaraan tempur sejenis yang dipesan oleh negara lain.
Panser Anoa PT Pindad. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Pindad Garap 82 Mobil Tempur Pesanan TNI Senilai Rp 800 Miliar

PT Pindad (Persero) mendapatkan pesanan 82 unit kendaraan tempur (panser) jenis Anoa dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun ini. Untuk memproduksi panser tersebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini membutuhkan dana hingga Rp 800 miliar. "Pesanan 82 unit panser Anoa itu berasal dari permintaan dalam negeri, khususnya TNI pada 2013," ungkap Direktur Utama PT Pindad, Adik Avianto Sudarsono, Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Dia menjelaskan, armada panser Anoa yang dipesan oleh TNI tidak berbeda jauh dengan yang dipesan oleh permintaan negara lain. Namun pesanan mobil tempur tetap disesuaikan dengan strategi pertempuran yang diterapkan oleh TNI. "Tapi kalau panser yang dijual untuk negara lain, harus izin dulu dengan Kementerian Pertahanan Indonesia. Karena kami kan tidak tahu apa kepentingan mereka beli panser produk Indonesia, khawatir itu musuh atau justru mau menyerang negara ini," papar Adik.

Dia mengaku, satu unit APC (Armoured Personnel Carrier) jenis Anoa dibanderol dengan harga sekitar Rp 8 miliar kepada TNI. Adik menghitung, total kebutuhan dana yang mesti disiapkan perseroan untuk mengerjakan puluhan unit panser hingga Rp 800 miliar. "Pesanan ini kan proyek bertahap, tapi kami sudah mulai bekerja lembur mengerjakan produksi panser. Total kontrak dengan TNI untuk produksi 82 unit panser sekitar Rp 600 miliar - Rp 800 miliar dan kami sudah dapatkan komitmen dari tiga bank BUMN (BRI, Mandiri dan BNI)," tukasnya.

Dalam setahun, Adik mengatakan, pabrik manufaktur milik perseroan yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat tersebut memiliki kapasitas produksi 60 unit-80 unit panser.

news.liputan6.com