Rabu, 29 Januari 2014

Indonesia Akan Tinjau 2 Kapal Selam Kilo Class Yang Ditawarkan Rusia

Indonesia Akan Tinjau 2 Kapal Selam Kilo Class Yang Ditawarkan Rusia. 2 unit kapal selam militer dari jenis Kilo Class ditawarkan oleh pemerintah Rusia kepada Indonesia. Untuk menjajaki kemungkinan kapal selam tersebut, pihak Indonesia tengah menjadwalkan untuk mengirim tim peninjau pada bulan Februari 2014. Belum dipastikan apakah kapal-kapal selam tersebut akan diterima sebagai hibah atau dibeli dengan harga murah.
Kapal Selam Kilo Class (Project 877). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Indonesia Jajaki Pembelian Dua Kapal Selam Rusia

Kepala Satuan Angkatan Laut Laksamana Marsetio berencana membeli kapal selam kelas Kilo dari Rusia. "Kami akan melihat dulu dua kapal selam yang ditawarkan itu," kata Marsetio ketika ditemui di acara penyerahan tank amfibi di Situbondo, Jawa Timur, pada Selasa, 28 Januari 2014.

Saat ini Indonesia sudah memiliki dua unit kapal selam tipe 209/1300 buatan Jerman. September 2013 lalu, Indonesia memesan dua unit kapal selam tipe U-209 yang kini dalam proses pembuatan di Korea Selatan. Meski demikian, kebutuhan kapal selam untuk mempertahankan teritorial maritim Indonesia masih dianggap kurang. "Idealnya kita butuh 12 unit kapal selam, jadi masih kurang lima unit lagi," kata Marestio.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun mengatakan proses peninjauan kapal selam yang ditawarkan Rusia akan dilakukan pada Februari 2014 mendatang. "Tahap awal akan ada empat orang yang meninjau kapal itu. Dua kapal selam itu entah nanti dibeli dengan harga murah atau dihibahkan," kata Djauhari.

Kapal selam kelas Kilo adalah kapal selam militer bertenaga diesel atau kerap dikenal dengan nama Project 877. Kapal ini berfungsi sebagai kapal selam anti-permukaan yang berfungsi di perairan dangkal dan mampu beroperasi dengan tenang atau tanpa suara. Kapal selam jenis ini memiliki persenjataan berupa delapan roket permukaan ke udara SA-N-8 Gremlin atau SA-N-10 Gimlet. Selain itu, kapal selam ini dilengkapi 18 torpedo atau 24 ranjau dengan enam buah tabung torpedo 533 milimeter.

www.tempo.co