Senin, 18 Agustus 2014

4 Unit Kapal Perang Siluman Klewang-Class Akan Dipesan TNI AL

Kepala Staf TNI-AL Laksamana Marsetio menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah memulai lagi program pengadaan kapal patroli berteknologi siluman (stealth) Kelas Klewang. Setidaknya akan diproduksi 4 unit kapal jenis ini untuk kebutuhan TNI-AL. Hal ini disampaikan oleh Laksamana Marsetio di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, (14/8/2014).

Klewang Class. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Klewang Class.
Program kapal trimaran siluman ini sempat ditunda ketika kapal produksi pertama (KRI Klewang) telah terbakar di pelabuhan Banyuwangi pada tanggal 31 Agustus 2012 sebelum kapal perang tersebut sempat diserahkan kepada pihak TNI AL oleh pembuatnya, PT Lundin.

Selain PT Lundin, situs militer IHS Jane mengungkapkan bahwa pembuatan kapal patroli trimaran ini melibatkan juga perusahaan pertahanan asal Swedia SAAB yang dikenal sebagai produsen jet tempur JAS-39 Gripen. Dari pihak SAAB didapatkan informasi bahwa lambung kapal perang Kelas Klewang ini akan menggunakan senyawa nanokomposit yang diklaim lebih kuat dibanding bahan lambung yang digunakan sebelumnya. Bahan ini diharapkan bisa meminimalisir kemungkinan musibah seperti yang dialami KRI Klewang. Material ini juga diklaim memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengurangi deteksi radar.

Masih dalam kesempatan yang sama, Laksamana Marsetio juga mengatakan bahwa kemungkinan Indonesia akan mempertimbangkan untuk memesan lagi beberapa kapal lainnya dari produsen yang sama. Dengan catatan jika produsen menawarkan pilihan yang cukup menari. Diperkirakan hingga tahun 2024, TNI AL akan mengoperasikan 6 unit hingga 20 unit kapal perang berteknologi siluman dari jenis ini. Tapi ini masih tergantung pada biaya akuisisi dan kemampuan tempur yang ditawarkan.

Kepala SAAB Indonesia, Peter Carlqvist, pada tanggal 15 Agustus 2014 lalu mengkonfirmasikan bahwa kontrak yang diklarifikasi adalah untuk pengadaan 1 unit kapal Klewang Class. Pihaknya berharap kontrak pemesanan 3 kapal berikutnya bisa segera direalisasikan. Hal ini dikarenakan juga bahwa pemerintah Swedia telah menyediakan pendanaan penuh untuk produksi 4 unit kapal Klewang Class. Proses pembuatan kapal-kapal ini bekerjasama dengan PT Lundin dengan menggunakan fasilitas produksi perusahaan lokal tersebut di Banyuwangi, Jawa Timur.

Kapal patroli Klewang Class memiliki panjang 63 meter dengan desain trimaran yang mampu menembus gelombang. Kapal ini didukung teknologi stealth yang meminimalisir deteksi akustik, inframerah, dan magnetik. Kapal perang jenis patroli ini digerakkan 4 unit mesin water jet MJP 550 dengan kecepatan jelajah 16 knot dan kecepatan maksimal 35 knot.

Pada desain sebelumnya, Klewang Class dirancang untuk dipersenjentai rudal buatan China dengan pilihan jenis rudal C-705 atau C-802. Namun pada desain baru yang pernah ditampilkan pada pameran Defence Services Asia (DSA) 2014 di Malaysia, SAAB akan memasang persenjataan berupa 4 unit rudal Permukaan-ke-Permukaan RBS15 Mk3 dengan radar homing aktif hingga 200 km dan radar baru buatan SAAB, Sea Giraffe 1X 3D yang akan dipasang lebih tinggi pada tiang kapal untuk meningkatkan bidang cakupan pantauan. Sistem radar dan persenjataan pada kapal Klewang Class akan dikelola sistem manajemen tempur (CMS: Combat Management System) 9LV Mk4 yang digabungkan dengan sistem kontrol penembakan pertahanan udara CEROS 200.

Peter Carlqvist mengatakan bahwa untuk desain Klewang Class yang baru, SAAB juga menawarkan perangkat yang mengintegrasikan Bofors 40 Mk4 dan sistem ESM (electronic support measure) yang mampu melakukan intersepsi dan identifikasi lokasi sinyal ponsel dan panggilan radio. Sistem ini akan sangat berguna pada operasi penanganan pembajakan kapal dan ilegal fishing karena sinyal ponsel dan radio dari pelaku dapat ditentukan posisinya.

Ketika ditanya tentang kemungkinan Indonesia akan menambah pesanan hingga 20 unit kapal Klewang Class, Carlqvist menjawab bahwa hal itu sangat mungkin terjadi mengingat TNI AL berencana untuk menambah 200 unit kapal perang baru hingga tahun 2024. Klewang Class termasuk dalam daftar pengadaan kapal perang TNI AL dengan desain yang disesuikan dengan kondisi perairan Indonesia yang terdiri dari banyak pulau. Kapal perang trimaran Klewang Class diharapkan sudah bisa dioperasikan pada tahun 2016.

www.janes.com