Rabu, 27 Agustus 2014

PT Len Industri Kerjasama Dengan Thales Netherland Untuk Pembuatan Software Kapal Perang

Perusahaan pertahanan asal Belanda, Thales Nederland menggandeng PT Len Industri untuk pembuatan perangkat lunak (software) yang akan dipasang pada 2 unit kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) yang dipesan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Kerjasama dengan Thales Nederland ini merupakan kontrak yang kedua kalinya bagi PT Len Industri. Kerjasama pembuatan software sistem manajemen tempur kapal perang ini dijadwalkan bisa diselesaikan dalam waktu 8 bulan.

Fregat Kelas Van Speijk. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Fregat Kelas Van Speijk.
PT LEN Dapat Kontrak Garap Perangkat Lunak Kapal Perang.

PT Len Industri (Persero) mendapat kontrak kerja sama penggarapan perangkat lunak untuk kapal perang jenis perusak kawal rudal (PKR) atau fregat, untuk kedua kalinya. Kontrak kali ini merupakan kerja sama PT Len Industri dengan perusahaan multinasional Thales Belanda. "Proyek ini memberi warna baru dalam bisnis (PT) Len, menjual jam kerja yang akan memberikan persentase keuntungan signifikan sekaligus strategis dalam pengembangan teknologi industri pertahanan," kata Direktur Utama PT Len Industri, Abraham Mosse, seusai penandatanganan dengan Thales Netherlands, di Bandung, Selasa (26/8/2014).

Penandatanganan kontrak oleh Mosse dengan CEO Thales Netherlands, Gerben Edelijn, disaksikan anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan, Marsekal Madya TNI (Purnawirawan) Eries Heryanto. Menurut Mosse, penandatanganan kerja sama itu untuk lebih memperkuat kerja sama di bidang Naval Combat Management System (CMS) dan Combat Sistem Integration (CSI) masa depan khususnya program perusak kawal rudal atau fregat. "Kerja sama ini untuk perangkat CMS di kapal fregat. Pemerintah membeli dua kapal jenis itu dimana PT Len dan Thales menggarap perangkat CMS yang mengintegrasikan sistem komunikasi di kapal itu," katanya.

Pengadaan kapal perang itu dilakukan pemerintah bekerja sama dengan galangan kapal Belanda, Damen Schelde Nabal Shipbuilding, serta Thales Netherlands sebagai pemimpin di subsektor sensor integrator, weapon and command (Sewaco). Khusus untuk kontrak kerja sama kedua, kata Mosse, berisi pengembangan perangkat lunak sting EO Tracker, Mass Decoy Launcher, dan VL-MICA Surface-to-Air Missile.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri Pertahanan PT Len, Nurman, menyebutkan, proyek ini sangat strategis karena memungkinkan pengembangan sistem teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dan komunikasi persenjataan lain. "Khusus untuk CMS kapal fregat, ini langkah strategis, karena masih banyak kapal yang perlu sistem itu. Khusus untuk proyek kerja sama ini total nilainya mencapai 2 juta euro," kata Nurman.

Saat ini, menurut dia, PT Len menjadi satu-satunya perusahaan di dalam negeri yang telah berhasil membuat CMS dan telah memasangnya di tiga fregat kelas Van Speijk TNI AL, KRI Yos Sudarso-353, KRI Oswald Siahaan-354 dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma-354. Sementara itu CEO Thales Netherland, Gerben Edelijn, mengatakan kerja sama ini akan menjadi pijakan kerja sama jangka panjang untuk menggarap sejumlah proyek di Indonesia. "Thales memiliki pengalaman di sektor software industri pertahanan, dan Len merupakan perusahaan kompeten di Indonesia dan menjadi mitra strategis ke depan," kata Edelijn.

www.tribunnews.com