Rabu, 10 September 2014

Malaysia Klaim Wilayah Perairan Karang Singa Pulau Bintan

Pihak Malaysia dikabarkan melakukan klaim terhadap kawasan perairan di sekitar Karang Singa, Pulau Bintan, di Provinsi Kepulauan Riau sebagai wilayah perairan negara tetangga tersebut. Klaim oleh Malaysia ini berdasarkan pada garis batas wilayahnya. Selain meningkatkan pengamanan di perairan tersebut, pihak Pangkalan Utama Angkatan Laut IV Tanjungpinang menyarankan agar Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan membangun suar lalu lintas kapal di perbatasan di kawasan perairan Karang Singa tersebut.

Armada Kapal Perang TNI AL. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Armada Kapal Perang TNI AL.
Karang Singa Diklaim Masuk Wilayah Malaysia.

Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Malaysia saling mengklaim perairan utara Pulau Bintan, tepatnya di sekitar Karang Singa. Menurut Asisten Operasi Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang Kolonel Laut (P) Fauzi, persoalan tersebut terjadi karena sampai saat ini permasalahan perbatasan wilayah kedua negara belum dibicarakan tuntas. "Harusnya Karang Singa masuk wilayah Indonesia, jika melihat peta perbatasan wilayah yang dimiliki Indonesia. Tapi Malaysia mengklaim, itu milik mereka berdasarkan garis batas wilayahnya," ungkap Fauzi, Selasa (9/9/2014).

Fauzi pun menyarankan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan membangun suar lalu lintas kapal di perbatasan. Sehingga pemerintah Malaysia tahu jika perairan itu masuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia juga mengatakan perairan Karang Singa, utara Pulau Bintan sangat berpotensi. Perairan itu dikenal memiliki lumbung ikan. "Nelayan kita mengakui. Kami harapkan suar, setidaknya nelayan jadi tahu perbatasan Indonesia," katanya.

Kepala DKP Bintan Wan Rudi Iskandar menyambut baik saran tersebut. Dia mengaku akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan kementerian. "Itu saran yang baik, sebelumnya Pemkab bersama lintas instansi juga sudah membangun tugu batas wilayah di Pulau Sentut Perairan Mapur," sebutnya.

DKP juga berjanji akan meneruskan masukan ini ke Bupati Bintan agar segera ditindaklanjut. "Kami akan kumpulkan dana. Apakah nanti murni APBD atau dibantu BNPP Bintan atau kementerian," ujarnya.

Sementara soal pengamanan wilayah perbatasan, Wan Rudi memohon agar satuan pengamanan terkait turut maksimal menjaga kedaulatan NKRI.

www.jpnn.com