Kamis, 25 September 2014

Pengadaan Radar Intai Maritim Dari China Akan Dibahas Kementerian Pertahanan RI

Radar intai maritim jenis SLR-66 OTH yang pernah ditawarkan pemerintah China kepada Indonesia akan ditinjau lagi oleh Kementerian Pertahanan RI. Indonesia dan China akan membahas mekanisme pengadaan radar intai maritim SLR-66 OTH ini.

Radar. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Radar.
Indonesia lihat lagi tawaran radar intai dari China.

Indonesia akan melihat lagi tawaran radar intai SLR-66 OTH dari China untuk mendukung pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). "Indonesia akan melihat kembali spesifikasi teknis yang dibutuhkan, dalam pengamanan di ALKI, lalu interoperability radar yang ditawarkan itu, dengan sistem patroli maritim yang telah dijalankan Indonesia," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di sela kunjungan ke China, 21-23 September 2014.

Indonesia dan China, menurut dia, juga akan melihat kembali mekanisme pembiayaan untuk pengadaan radar itu. "Jadi, masing-masing pihak akan melihat lebih dalam semua hal, yang terkait dengan penawaran radar pengintai tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan Indonesia membutuhkan radar intai untuk mengamankan wilayah laut. Selama ini pengamanan laut dilakukan dengan patroli maritim melalui udara dan menggunakan kapal-kapal patroli TNI Angkatan Laut.

Menteri Pertahanan Purnomo sebelumnya melakukan kunjungan ke CEIEC, perusahaan pertahanan berteknologi tinggi China yang menawarkan radar intai. Presiden CEIEC Qu Huimin mengatakan radar SLR-66 OTH memiliki kemampuan operasi mode aktif dengan daya pantau 280 kilometer dan mode pasif dengan kemampuan pantau 500 kilometer.

www.antaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar