Kamis, 18 September 2014

TNI AL Terima Pesawat CN 235 220 NG MPA Dari PTDI

1 unit pesawat CN 235 220 NG MPA secara resmi telah diserahkan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kepada Pusat Penerbangan TNI AL melalui Kementerian Pertahanan Republik Indonesia pada Rabu 17 September 2014. CN 235 220 NG MPA adalah jenis pesawat patroli maritim yang diproduksi oleh PTDI. 2 unit pesawat dengan jenis sama telah diterima TNI AL dari PTDI pada tahun lalu.

Pesawat CN 235 220 NG MPA TNI AL. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Pesawat CN 235 220 NG MPA TNI AL.
PT DI Serahkan CN 235 ke Puspenerbal.

PT Dirgantara Indonesia secara resmi menyerahkan Pesawat Udara CN 235 220 NG MPA (Patroli Maritim) kepada Kementerian Pertahanan yang langsung diserahkan ke Pusat Penerbangan TNI AL, Rabu (17/9/2014). Serah terima yang dilaksanakan di Apron Base Opps Lanudal Juanda itu dihadiri langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Prof Purnomo Yusgiantoro.

Pesawat CN 235 220 NG MPA bernomor P-862 adalah pesawat udara jenis patroli maritim ke tiga yang diserahkan PTDI. Sebelumnya dua pesawat serupa yang diberi nomor P-860 dan P-861 telah diserahkan di tahun 2013. "Ini merupakan langkah baik bagi industri pertahanan dalam negeri. Ini juga bukti industri pertahanan dalam negeri sudah bersaing," kata Yusgiantoro.

Pesawat udara ini akan mendukung kebutuhan penerbagan TNI AL sebagai patroli udara dan maritim dengan kemampuan pengintaian dan pengawasan. Pesawat ini akan jadi kepanjangan tangan, mata dan telinga bagi kapal perang yang melaksanakan operasi tempur maupun operasi keamannan laut.

Pesawat buatan dalam negeri ini memiliki karakteristik umum panjang 21,40 meter, bentang sayap 25,81 meter, tinggi 8,18 meter, dan memiliki tenaga penggerak dua mesin General Electric CT79 C Turboprop 1395KW (1850bhp). Kecepataan maksimum yang dimiliki 509 km per jam dan jarak jangkau 796 km (496 mil).

Pengadaan pesawat terbang ini adalah bagian dari rencana pemenuhan kebutuhan minimal Assensial Force Alut Sista TNI AL hingga 2024. Rencananya Pusat Penerbangan TNI AL akan menerima pesawat sejenis hingga 12 buah. Penambahan alutsista di antaranya untuk pesawat latih, helikopter AKS, helikopter AKPA. Total diperkirakan akan ada penambahan mencapai 50 pesawat udara dan helikopter.

www.tribunnews.com