Sabtu, 14 Januari 2012

KRI Hasanuddin (366)

KRI Hasanuddin (366) adalah kapal perang jenis korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) yang dimiliki dan dioperasikan oleh TNI AL. Kapal perang KRI Hasanuddin (366) dibangun di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding Belanda pada tahun 2004.
KRI Hasanuddin (366). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Hasanuddin (366)
KRI Sultan Hasanuddin dengan nomor lambung 366 merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas SIGMA milik TNI AL. Nama KRI Sultan Hasanuddin diambil dari nama Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI. KRI Sultan Hasanuddin merupakan sebuah kapal korvet modern yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda yang mulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL. KRI Hasanuddin (366) bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara. Kapal kelas SIGMA ini mulai dikerjakan pada Oktober 2004, dan mulai ditugaskan pada tahun 2007.

SIGMA dirancang utnuk menerima sistem modul di berbagai area, hal ini menyebabkan kapal ini mempunyai keluwesan yang tinggi dalam pengaturannya dengan biaya yang rendah. Korvet ini dilengkapi dengan perlengkapan komunikasi dan pertempuran yang lengkap di dalam ruang yang luas untuk menampung akomodasi 80 orang, sebuah dek helikopter dan propulsi diesel propeler ganda.Kemampuan propulsi dan keseimbangan yang tinggi dari kapal ini (dilengkapi dengan gulungan penyetabil pasif) membuatnya cocok untuk operasi pencarian dan patroli di perairan teritorial indonesia.

Fungsi dasar dari kapal perang KRI Hasanuddin (366) ini adalah Patroli maritim Zona Ekonomi Ekslusif (EEZ), Penggetar, Pencarian dan penyelamatan (SAR) dan anti kapal selam. Dek helikopter mampu menampung sebuah helikopter dengan berat maksimum 5 ton dilengkapi dengan fasilitas lashing point dan sistem pengisian BBM .Operasi helikopter mampu dilakukan pada malam hari maupun siang hari. Kapal ini dibuat menggunakan rules Lloyd's Registeruntuk unrestricted service dan disetujui oleh prinsipal kelautan yang bonafid.

Tenaga penggerak
KRI Hasanuddin (366) dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.

Persenjataan
Sebagai bagian dari armada patroli, KRI Hasanuddin (366) dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk meronda wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :
  • Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral dalam peluncur Tetral laras 4, Jangkauan efektif 6 km
  • Peluru kendali anti kapal: MBDA Excocet MM40 block 2, Jangkauan efektif 70 km
  • Kanon utama: Oto-Melara Super rapid kaliber 76 mm, kecepatan tembakan 120 rpm,jarak maksimum 16 km (Posisi A)
  • Kanon anti serangan udara: 2 x 20 mm DENEL Vector G12 (Posisi B)
  • Torpedo: 3A 244S Mode II/MU 90 dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo B515
Sensor dan Elektronis
  • Sistem Perang: Thales TACTICOS
  • Radar utama: MW08 3D multibeam surveillance radar
  • Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar
  • Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
  • Sonar: Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar
  • Elektronik Komunikasi: Thales/Signaal FOCON
  • Sistem Pengecoh: TERMA SKWS
  • Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
wikipedia.org