Minggu, 04 Maret 2012

KRI Silas Papare (386)

KRI Silas Papare (386) adalah kapal perang jenis korvet kelas Parchim yang dimiliki dan dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut. Kapal perang KRI Silas Papare (386) ini sebelumnya adalah milik Jerman Timur yang awalnya dibuat untuk dioperasikan oleh Angkatan Laut Uni Soviet. Namun setelah terbentuknya negara Jerman Bersatu, pada tahun 1993 belasan unit kapal korvet kelas Parchim ini dibeli oleh Indonesia, termasuk yang kemudian menjadi KRI Silas Papare (386) dan kemudian memperkuat armada kapal perang TNI-AL.
KRI Silas Papare (386). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Silas Papare (386)
KRI Silas Papare (386) yang merupakan salah satu unsur KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) di jajaran Koarmabar berhasil menangkap kapal ikan asing berbendera Malaysia di Perairan Gosong Berhala, Selat Malaka. Dalam kegiatan pengamanan perairan Selat Malaka, TNI Angkatan Laut melibatkan unsur Kapal Republik Indonesia (KRI) Silas Papare-386 dan Pesawat udara Patroli Maritim P-850. KRI Silas Papare - 386 yang dinakhodai Letkol Dovian Syafril, sambung Darmawangsa, mendeteksi KM Demonah yang berada sekitar dua mil dari Pelabuhan Balohan. Karena gerak-gerik kapal itu mencurigakan, apalagi saat didekati, kapal tersebut berusaha menjauh, anggota TNI AL yang sedang patroli makin curiga KM Demnah itu mengangkut sesuatu yang dilarang. Aparat KRI Silas Papare (386) menangkap dua kapal penyelundup kayu olahan, MV Mitra Karya bertonase 415 ton yang akan menyelundupkan ribuan meter kubik kayu olahan dan kapal tongkang tak bernama yang membawa alat-alat berat tanpa dokumen sah.
KRI Silas Papare (386) adalah sebuah Korvet kelas Parchim yang dibuat untuk Volksmarine / AL Jerman Timur pada akhir 70-an. Penamaan menurut Pakta Warsawa adalah Project 133. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. Enam belas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast.

Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur, karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai Korvet kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek. Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal kelas Parchim ini menurun drastis.

Di Soviet korvet kelas Parchim dikembangkan lagi menjadi Korvet kelas Parchim II. Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal Parchimnya ke TNI AL Indonesia pada tahun 1993. Oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli lebih lama dilaut.

Spesifikasi Kapal Perang KRI Silas Papare (386) :

Pelabuhan utama : Armada Barat TNI-AL
Berat benaman : 793 ton standar, 854 ton beban penuh
Panjang : 75,2 m (246,7 ft)
Lebar : 9,78 m (32,1 ft)
Draft : 2,65 m (8,7 ft)
Tenaga penggerak : 3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp
Kecepatan : 24,7 knot
Jarak tempuh : 2.100 nm pada 14 knot
Awak kapal : 62 orang
Sonar & Radar : Radar MR-302/Strut Curve, Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob
Persenjataan elektronik : Sonar MG-322T, Decoy PK-16 decol RL
Persenjataan : 2 x SA-N-5 SAM, 2 x 57 mm gun (1x2), 2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630, 2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam, 4 x 400 mm tabung torpedo, 60 x ranjau

wikipedia.org