Senin, 05 Maret 2012

KRI Untung Suropati (872)

KRI Untung Suropati (872) adalah kapal perang jenis korvet kelas Parchim yang dimiliki dan dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut. Kapal perang KRI Untung Suropati (872) ini sebelumnya adalah milik Jerman Timur yang awalnya dibuat untuk dioperasikan oleh Angkatan Laut Uni Soviet. Namun setelah terbentuknya negara Jerman Bersatu, pada tahun 1993 belasan unit kapal korvet kelas Parchim ini dibeli oleh Indonesia, termasuk yang kemudian menjadi KRI Untung Suropati (872) dan kemudian memperkuat armada kapal perang TNI-AL.
KRI Untung Suropati (872). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Untung Suropati (872)
Kapal Perang TNI AL dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur KRI Untung Suropati (872) berhasil mengusir kapal perang Malaysia jenis Fast Attack Craft Gun KD Yu-3508 yang masuk wilayah perairan NKRI di sekitar perairan Nunukan Kalimantan Timur, Senin (25/5). Kronologis kejadian pengusiran, yaitu pada Senin (25/5) subuh menjelang fajar menyingsing, KRI Untung Surapati-872 yang dikomandani Mayor Laut (P) Salim saat melaksanakan operasi pengamanan perairan Ambalat, dikejutkan dengan kehadiran kapal perang Malaysia KD YU-3508 yang berada pada posisi 04.03.00 U/118.01.70 T (disekitar perairan Nunukan, Kaltim) dengan baringan 135. Jarak kontak antar kedua kapal 8 mil laut, dan halu 130 dengan kecepatan kapal 16 knot. Mengetahui hal itu, KRI Untung Suropati-872 langsung membayangi kapal perang Malaysia dari jenis Fast Patrol Boat (FPB) buatan tahun 1976 berbobot 244 ton itu, serta memberi peringatan melalui radio komunikasi bahwa kapalnya telah memasuki perairan yurisdiksi NKRI. Kapal perang negeri jiran tersebut dengan enteng menjawab akan berlayar menuju Tawao. Mendengar jawaban yang tidak memuaskan tersebut, Mayor Laut (P) Salim Komandan KRI Untung Suropati (872) segera memerintahkan ABK untuk melaksanakan peran tempur bahaya permukaan untuk melaksanakan operasi pengusiran, karena kapal perang Malaysia tersebut telah memasuki wilayah NKRI sejauh 12 mil laut. Setelah dilakukan pengusiran, kapal perang Malaysia dengan panjang kapal 44,9 meter dan lebar 7 meter serta bersenjata meriam Bofors 57 mm dan 40 mm serta ber-ABK 36 personel tersebut bergerak menjauh, tetapi tidak menuju ke arah Tawao melainkan berubah haluan ke arah timur yang masih masuk wilayah NKRI, maka KRI Untung Suropati-872 kembali melaksanakan pengusiran yang kedua. Pada peringatan kedua ini sempat terjadi adu argumenasi di radio antar kedua komandan kapal. Kapal perang Malaysia ini ngotot bahwa mereka patroli di wilayahnya. Setelah dijelaskan bahwa kapal perang tersebut melanggar UNCLOS 82 tentang batas wilayah, baru kemudian komandan KD Yu-3508 diam dan selanjutnya kapal bergerak berputar haluan meninggalkan tempat sampai batas terluar perairan NKRI. Pada hari sebelumnya, KRI Untung Suropati (872) bersama-sama dengan KRI Hasanuddin-366 juga telah mengusir kapal perang Malaysia KD Baung-3509 dari perairan NKRI. Pada hari itu juga kedua KRI dari jajaran Koarmatim ini berhasil mendeteksi sebuah helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency dan pesawat Beechraft juga telah terbang memasuki wilayah udara NKRI sejauh 40 mil laut.
KRI Untung Suropati (872) merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet. Kapal ini termasuk kapal korvet kelas Parchim dengan kode Pakta Warsawa Type 133.1. Kapal ini didesain untuk sebagai kapal perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. 16 unit kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 unit kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Setelah Penyatuan kembali Jerman , Bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal ini kepada TNI AL Indonesia pada 1993. Kapal korvet ini pernah digunakan sebelumnya oleh tentara Angkatan Laut Jerman Barat. Kapasitas kapal ini bisa menampung sejumlah 20 hingga 59 orang anak buah kapal.

Dimensi kapal KRI Untung Suropati (872) berukuran 75.2meter x 9.78meter x 2.65 meter/ (246.7 x 32.1 x 8.7 kaki). Berat muatan penuh sekitar 900 ton.

Persenjataan :
  • Torpedo
    KRI Untung Suropati (872) dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo 15.7 inci.
  • Peluru kendali
    Sistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur rudal SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap , pesawat sayap putar dan terhadap rudal anti-kapal yang datang.
  • Anti kapal selam
    Selain itu ia juga dilengkapi dengan 2 RBU-6000 untuk peranan anti-kapal selam (ASW RL) dan juga mempunyai 2 para (Deep Charge).
  • Meriam
    Meriam utama kapal perang KRI Untung Suropati (872) yang dipasang pada dek depan, adalah meriam kembar 57mm/70 caliber DP. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30 mm kembar serbaguna.
  • Decoy
    PK-16 decol RL yang bisa diluncurkan dalam mode ganggu (distraction) atau menarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh. Selain itu ia juga mempunyai sistem pemantau Watch Dog Intercept.
Radar dan Sonar
Radar KRI Untung Suropati (872) ini adalah MR-302/Strut Curve bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara yang dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan. Kapal anti-kapal selam (ASW) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.

Tenaga penggerak
KRI Untung Suropati (872) mempunyai tiga mesin disel yang dihubungkan dengan tiga gandar bagi menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan beroperasi 24 nm.

wikipedia.org