TNI dan US Army Latihan Bersama di Malang
Pasukan TNI menggelar latihan bersama dengan tentara Angkatan Darat Amerika Serikat, US Army Pasific (Usarpac), di Lapangan Rampal, Kota Malang, Jawa Timur dari 21-24 Mei 2012. Menurut Asisten Teritorial Divisi II Kostrad, Letkol (Inf) Junaedi, yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Reaksi Cepat (SRC) Wilayah Timur, latihan tersebut sebagai langkah antisipatif jika sewaktu-waktu ada bencana melanda Indonesia. "Sebagai negara yang memiliki 127 gunung berapi, dengan program kali ini, diharapkan mampu meningkatkan kemampuan tim Satuan Reaksi Cepat (SRC) Wilayah Timur Indonesia. Latihan kali ini, tim SRC yang di dalamnya ada unsur TNI-Polri juga akan didukung oleh unsur dari masyarakat," jelasnya saat ditemui sebelum acara seminar pra latihan bersama di Hotel Santika, Kota Malang, Senin (21/5/2012).
Para peserta latihan juga ada yang berasal dari kalangan sipil maupun dari mahasiswa. Tercatat ada perwakilan dari mahasiswa Unibraw, Unmer, UMM, dan ITN Malang. "Latihan bersama ini juga akan dilakukan sharing antara TNI dan US Army. Harapannya, akan diperoleh konsep-konser baru dan solusi terbaik dalam penanggulangan bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu," katanya.
Latihan gabungan ini bukan yang pertama dilakukan. Sebelumnya sudah pernah dilakukan 6 kali latihan yang digelar di tempat yang berbeda di Indonesia. Setiap kali latihan menghasilkan evaluasi dan solusi masing-masing. "Khusus latihan kali ini, dibuat skenario penanganan bencana alam di Gunung Berapi Semeru. Dalam penanggulangan bencana alam yang dilakukan selama ini, masih memiliki beberapa kelemahan. Hal ini membuat kinerja regu penolong/SAR menjadi tidak maksimal," katanya.
Saat ini tim SAR yang dimiliki Indonesia, menurut dia, masih kurang padu dalam hal komando dan koordinasi. Banyaknya komando yang berbeda di masing-masing satuan membuat kinerja menjadi tidak maksimal.
Sementara itu, menurut Komandan Usarpac, Kolonel William R Hollingsworth, latihan bersama itu diharapkan akan bisa meningkatkan komunikasi antara Usarpac dan TNI sehingga bisa lebih memadukan tim saat memberikan tertolongan pada korban bencana alam. "Baik di Amerika dan Indonesia sendiri," katanya.
Karena jelas Kolonel William, dengan adanya komunikasi yang baik antarpersonal, diharapkan bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa korban bencana. "Dalam latihan bersama ini, tidak hanya sharing dan diskusi, tetapi juga latihan dan simulasi penanganan bencana di lapangan," katanya.
regional.kompas.com