Puncak perayaan HUT ke-67 Korps Marinir di Bumi Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (22/11), berlangsung meriah. Hadirin tak henti-hentinya berdecak kagum dan bertepuk tangan menyaksikan sejumlah atraksi menarik yang ditunjukkan oleh Korps Baret Ungu tersebut.
Perhelatan kegiatan korps yang dipimpin oleh Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington tersebut berakhir dengan suka cita dan memberikan kesan mendalam. Misi Marinir untuk lebih dekat dengan rakyat dibuktikan dengan sejumlah aksi nyata. Salah satu rangkaian utama kegiatan HUT tersebut adalah, bermitra dengan INDOPOS (JPNN Group) dan Pemprov DKI menyelenggarakan kegiatan "Bersih Pantaiku" yang diikuti oleh sedikitnya 1.000 Marinir. Bersama rakyat, para tentara ini membersihkan pesisir pantai Jakarta sepanjang 32 kilometer pada 8-10 November lalu.
Aksi pasukan elite ini memang membuat warga yang menyaksikan atraksi tersebut bangga. Misalnya, aksi tim sniper korps marinir yang terdiri dari enam orang. Mereka berada di atas Cilandak Mall dan menembak target sejauh 500 meter berupa kendi dan replika kubu musuh yang berada di sisi kiri lapangan upacara. Hadirin riuh bertepuk tangan ketika target berhasil ditembak. Atraksi kedua demonstrasi dari tim meriam Howitzer 105 mm yang merupakan andalan dari korps marinir. Saat itu terdengar dua ledakan keras dari sisi kiri dan kanan lapangan upacara. Penampilan ketiga dari atraksi gerakan-gerakan dasar beladiri mix martial art (MMA) menggunakan senjata SS1 dan sangkur. Mereka melakukan atraksi satu lawan satu. Ada sekitar 400 pasukan korps marinis ikut ambil bagian.
Suasana semakin semarak ketika di angkasa terlihat 67 penerjun payung dari korps marinir melayang-layang di atas bumi Cilandak. Mereka selanjunya mendarat di kapal pinisi nusantara sepanjang kira-kira 10 meter. Dalam atraksi ini disimulasikan kapal tersebut sudah dikuasai perompak kemudian coba direbut kembali oleh para penerjun payung. Bendera indonesia pun berkibar kembali di Kapal Phinisi tersebut sebagai tanda kapal telah berhasil dikuasai kembali.
Atraksi terakhir 2 buah Pesawat Cassa TNI AL NC212 yang terbang rendah di atas lapangan upacara. Ketinggian pesawat tersebut tak lebih dari 100 meter di atas lapangan.
Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penyematan Satya Lencana Kesetiaan 24, 16, 8 tahun kepada tiga personel Marinir serta dilaksanakan penyerahan Bendera Unggul Jaya kepada Yonif-1 Mar sebagai Batalyon Infanteri Marinir terunggul 2012 yang diterima oleh Danyonif-1 Mar Mayor (Mar) Teddy Basuki Bakri.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno yang bertindak sebagai pemimpin upacara mengaku kagum terhadap para anak buahnya itu. ’’Kalian bagaikan pasukan Pandawa yang berperang melawan Kurawa di padang Kurusetra. Terlihat dengan jelas, kesiapan dan kemampuan yang dimiliki prajurit Marinir. Saya yakin kalian siap melawan segala bentuk ancaman,’’ kata Soeparno. Soeparno berpesan kepada korps yang lahir pada 15 November 1945 itu untuk menjadi prajurit beriman dan bertakwa kepada Tuhan. Selain itu, dia menekankan agar kemampuan dan naluri bertempur untuk terus diasah. ’’Jaga nama baik dan kehormatan. Bangun jiwa yang sehat dan tingkatkan soliditas serta solidaritas,’’ katanya.
www.jpnn.com