Prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela dan Angkatan Darat Australia yang tergabung dalam latihan bersama Australia-Indonesia "Wirra Jaya Ausindo 2013" melaksanakan latihan teori dilanjutkan dengan praktek aplikasi taktik pertempuran tingkat Kompi Batalyon Infanteri Mekanis.
Bertempat di pusat latihan Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Kamis (19/9/2013), pelaksanaan latihan teori dan praktek dilaksanakan selama 3 hari dan dibagi menjadi tiga kelas lapangan dengan materi berbeda. Materi taktik yang dilatihkan secara umum meliputi, formasi pergerakan menggunakan kendaraan tempur, pelaksanaan chek point kendaraan tempur dalam operasi, pertempuran jarak dekat, dan teknik mengatasi korban pertempuran dalam suatu operasi. Pelaksanaan latihan ini merupakan rangkaian kegiatan latihan bersama antara TNI AD dengan tentara Australia dengan tujuan mempererat hubungan kerjasama yang baik antar Angkatan Darat kedua Negara.
Sehari sebelumnya para prajurit Yonif Mekanis 202/Tajimalela bersama Tentara dari Brigade 1 Batalyon 5 Infanteri Darwin Australia melaksanakan latihan menembak senapan laras panjang, bertempat di lapangan tembak Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha Ciracas Depok Jawa Barat, Rabu (18/9/2013). Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari latihan Wirra Jaya Ausindo 2013 yang dilaksanakan oleh TNI AD dengan tentara Australia yang dipusatkan di pusat latihan Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor.
Adapun materi yang dilaksanakan terdiri dari menembak tepat dengan jarak 100 meter mengambil posisi tiga Sikap yaitu masing-masing Sikap tiarap dengan amunisi 10 butir, Sikap duduk/berlutut dengan amunisi 10 butir, dan Sikap posisi berdiri menggunakan amunisi 10 butir. Sehingga amunisi yang digunakan total 30 butir peluru. Senjata yang digunakan para petembak Australia menggunakan SS-2 V-5 buatan Pindad dengan amunisi ukuran 5,6 mm, sementara para petembak TNI AD menggunakan senapan Styer/F-88 yang digunakan tentara Australia dengan amunisi kaliber 5,56 mm, dan yang kedua jenis Minimi/F-89 kaliber5,56 mm.
Menurut penanggungjawab latihan menembak Latma Wirra Jaya Ausindo tahun 2013 Letkol Kav Afkar Mulya yang sehari-harinya menjabat Danyon Kav-9/BU Brigif-1/JS mengatakan bahwa dalam pelaksanaan latihan ini tidak ada kendala bagi petembak, untuk saling mengenal dan mencoba karakteristik senjata masing-masing para peserta latihan bergantian menggunakan senjata, pada pelaksanaannya prajurit Indonesia menggunakan senjata prajurit Australia begitu juga sebaliknya.
Selanjutnya ditempat yang sama, Komandan Kompi dari Brigade -1 Batalyon 5 Infanteri Australia Mayor Justin Parker mengatakan, sejak 15 tahun terakhir baru pertama kali kegiatan latihan bersama dilaksanakan. Untuk itu dengan adanya latihan bersama seperti ini dia berharap kedepan jalinan kerjasama yang baik ini akan semakin erat, dengan melaporkan dan menyampaikan ide-ide tentang kemajuan latihan ini kepada pimpinannya.
Turut hadir dalam pelaksanaan latihan menembak Danbrigif-I/Pam Ibukota Kolonel Inf Andi Perdana Kahar, Danyonif 202/JS Mayor Inf Yudha Rismansyah, Danyonif 201/Jaya Yudha Letkol Inf Ganda Simatupang, dan acara ini juga didukung oleh ibu-ibu Persit KCK jajaran Brigif I/Pam Ibu kota dalam pelayanan logistik.
news.liputan6.com, www.tniad.mil.id