Kamis, 31 Mei 2012

F-15SE Silent Eagle, Jet Tempur Berteknologi Stealth (Siluman)

F-15SE Silent Eagle adalah jenis pesawat jet tempur yang sudah mengadopsi teknologi stealth (siluman). Itu terlihat dari bahan penyerap gelombang radar yang melapisi beberapa bagian badan pesawat dan penggunaan ruang penyimpanan persenjataan internal (berada di bagian dalam badan pesawat). Boeing mengembangkan jet tempur siluman F-15SE Silent Eagle dengan desain dasar yang diambil dari model pesawat tempur F-15E. Pesawat tempur ini sudah ditampilkan di depan publik di St. Louis pada tanggal 17 Maret 2009. Prototipenya terbang pertama kali pada tanggal 8 Juli 2010 di Bandara Internasional Lambert St. Louis.




Pesawat tempur F-15SE Silent Eagle merupakan pengembangan dari jet tempur F-15E yang dilakukan oleh pabrikan pesawat terbang Boeing. F-15SE menggunakan beberapa fitur pesawat tempur siluman (stealth), diantaranya pemakaian bahan penyerap gelombang radar dan penggunaan ruang simpan persenjataan internal.

F-15SE Silent Eagle merupakan solusi desain inovatif yang dikembangkan untuk menanggapi kebutuhan pasar pesawat tempur internasional terhadap pesawat tempur berkinerja tinggi namun dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Pesawat tempur dengan kinerja superior dibutuhkan oleh militer banyak negara menghadapi berbagai macam ancaman yang lebih beragam di masa depan. Seperti jet tempur F-15SE yang sudah memiliki fitur stealth dan ditunjang dengan aerodinamis yang unik, sistem avionik dan fitur pereduksi Radar Cross Section. Ruang persenjataan internal (CWB: Conformal Weapons Bays) guna menunjang kemampuan siluman F-15SE sanggup membawa berbagai jenis rudal Udara-ke-Udara dan Udara-ke-Permukaan.

F-15SE menggunakan ekor kembar yang terpasang vertikal dengan kemiringan 15 derajat yang ditujukan untuk menghindari gelombang radar dan meningkatkan efisiensi efek aerodinamika dan memberikan daya angkat yang lebih besar. Peningkatan aerodinamika juga didukung oleh sistem digital kontrol penerbangan (DFCS: Digital Flight Control System). Untuk melengkapi sistem pertahanan, pesawat ini juga dijejali dengan peralatan Digital Electronic Warfare System (DEWS) dari BAE System yang mendukung kinerja Radar AESA (Advanced Electronic Scanning Array) dari Raytheon.

Boeing pertama kali menampilkan pesawat tempur siluman F-15SE Silent Eagle pada tanggal 17 Maret 2009 di St. Louis. Lalu pada 8 Juli 2010 di Bandara Internasional Lambert St. Louis, prototipe pesawat tempur ini berhasil menjalani penerbangan perdana. Dalam penerbangan perdana yang berlangsung selama 80 menit tersebut, diuji coba juga sistem pada ruang (ceruk) persenjataan internal. Saat itu F-15SE membawa rudal AIM-120.

Pada bulan Juni 2010 situs Flightglobal melaporkan bahwa Boeing akan menawarkan F-15SE kepada Korea Selatan. Pembicaraan penawaran ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2009 namun belum bisa dilaksanakan karena Boeing belum mendapat izin dari Pemerintah AS untuk melakukan ekspor pesawat tempur dengan teknologi siluman (stealth). Izin tersebut baru diberikan pada tahun 2010, termasuk rencana ekspor ke beberapa negara lain.

Sumber diplomatik melaporkan pada 6 Juli 2010, pada sebuah pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meminta Presiden AS Barack Obama untuk segera melakukan penjualan F-15SE. Namun permintaan negara zionis itu belum mendapat jawaban. Lain halnya dengan Korea Selatan, Boeing sendiri telah menyertakan F-15SE untuk ambil bagian dalam tender pengadaan 60 pesawat tempur siluman yang dibutuhkan oleh Angkatan Bersenjata Korea Selatan (baca: Korea Selatan buka tender pengadaan 60 pesawat tempur siluman). Pemenang tender bernilai Rp.62,63 triliun tersebut akan diumumkan oleh pihak Korea Selatan pada bulan Oktober 2012.

Spesifikasi Jet Tempur Siluman F-15SE Silent Eagle

Karakteristik Umum
  • Crew : 2
  • Panjang : 19,43 m
  • Lebar Rentang Sayap : 13,05 m
  • Tinggi : 5,63 m
  • Luas Area Sayap : 56,5 m²
  • Airfoil : NACA 64A006.6 root, NACA 64A203 tip
  • Berat Kosong : 14.300 kg
  • Berat Maksimum Lepas-Landas : 36.700 kg
  • Mesin Pendorong : 2 unit Pratt & Whitney F100-229
Kinerja
  • Kecepatan Terbang Maksimum : Mach 2.5+ (1.650+ mph, 2.650+ km/jam)
  • Radius Tempur : 1.480 km
  • Jarak Jangkau : 3.900 km dengan tangki BBM eksternal
  • Batas Ketinggian Penerbangan : 18.200 m
  • Kecepatan Panjat : 254+ m/detik
Persenjataan
  • 1unit meriam otomatis M61 Vulcan kaliber 20 mm dengan 510 putaran amunisi
  • 4 ruang (ceruk) persenjataan internal
Avionik dan Sensor
  • Radar APG-82 AESA
  • BAE Systems Digital Electronic warfare system (DEWS)
  • Digital "Fly-by-Wire" Flight Control System (DFCS)
  • Lockheed Martin Sniper IRST
  • Link-16
globalsecurity.org, wikipedia.org