Rabu, 20 Maret 2013

F-16 Fighting Falcon

F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran yang paling populer hingga kalangan yang awam dengan bidang dirgantara militer cukup mengenal pesawat jet tempur generasi 4 hasil rancangan perusahaan General Dynamics dari Amerika Serikat ini. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jet tempur F-16 Fighting Falcon dan hingga kini masih dioperasikan dan menjadi andalan TNI AU.
Dirancang sebagai pesawat tempur ringan hari, itu berkembang menjadi pesawat multirole semua cuaca yang sukses. Lebih dari 4.400 pesawat telah dibangun sejak produksi telah disetujui pada tahun 1976. Meskipun tidak ada lagi yang dibeli oleh Angkatan Udara AS, versi yang lebih baik masih sedang dibangun untuk pelanggan ekspor. Pada tahun 1993, General Dynamics menjual bisnis manufaktur pesawat kepada Lockheed Corporation, yang pada gilirannya menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah merger dengan Martin Marietta 1995. Fighting Falcon adalah dogfighter dengan berbagai inovasi termasuk kanopi gelembung buram tanpa bingkai untuk visibilitas lebih baik, samping kontrol stick dipasang untuk memudahkan kontrol sedangkan manuver, duduk bersandar 30 derajat untuk mengurangi efek g-gaya pada pilot, dan penggunaan pertama dari stabilitas statis santai / fly-by sistem kontrol penerbangan-kawat yang membuat sebuah pesawat yang sangat gesit. F-16 memiliki meriam M61 Vulcan internal dan mempunyai 11 cantelan untuk senjata mounting, dan peralatan misi lainnya. Meskipun nama resmi F-16 Fighting Falcon, itu diketahui pilot sebagai "Viper", karena itu menyerupai ular berbisa ular dan setelah Starfighter Battlestar Galactica Colonial Viper. Selain aktif USAF, cadangan, dan unit penjaga udara nasional, pesawat yang digunakan oleh tim demonstrasi udara USAF, Angkatan Udara AS Thunderbirds, dan sebagai musuh / pesawat agresor oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. F-16 juga telah dipilih untuk melayani di angkatan udara dari 25 negara lain. F-16 adalah, supersonik bermesin tunggal, multi-peran pesawat taktis. F-16 dirancang untuk menjadi memerangi biaya yang efektif "pekerja keras" yang dapat melakukan berbagai jenis misi dan menjaga kesiapan sekitar-the-clock. Hal ini jauh lebih kecil dan ringan dari pendahulunya, tetapi menggunakan aerodinamis maju dan avionik, termasuk penggunaan pertama dari stabilitas statis santai / fly-by-wire (RSS / FBW) sistem kontrol penerbangan, untuk mencapai kinerja manuver ditingkatkan. Sangat gesit, F-16 dapat menarik manuver 9-g dan dapat mencapai kecepatan maksimum lebih dari Mach 2.f-16 Fighting Falcon (wallpaper 2). Galeri foto wallpaper Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon 2. Koleksi foto dan gambar Pesawat jet tempur F-16 Fighting Falcon 2. Fighting Falcon termasuk inovasi seperti kanopi gelembung untuk visibilitas yang lebih baik buram tanpa bingkai, sisi-mount kontrol menempel memudahkan kontrol selama manuver pertempuran, dan duduk bersandar untuk mengurangi efek g-gaya pada pilot. F-16 memiliki meriam M61 Vulcan internal dalam akar sayap kiri dan mempunyai 11 cantelan untuk memasang berbagai rudal, bom dan polong. Ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibangun bertujuan untuk mempertahankan berbalik 9-g. Ini memiliki daya dorong-to-weight ratio lebih besar dari satu, menyediakan untuk mendaki dan mempercepat vertikal. F-16 Fighting Falcon dibedakan dengan memiliki empat ventilasi belakang port untuk meriam M61 sedangkan F-16C berikutnya hanya memiliki dua ventilasi di belakang port meriam. F-16 desain mempekerjakan planform dipotong-delta menggabungkan campuran sayap pesawat dan vortex-control forebody strakes, sebuah geometri-tetap, underslung udara masuk intake memasok aliran udara ke mesin jet turbofan tunggal, sebuah tri-pesawat konvensional empennage pengaturan dengan semua -bergerak horisontal "stabilator" tailplanes, sepasang sirip perut di bawah pesawat memanjang dari tepi sayap trailing, sepotong-tunggal, burung-proof "gelembung" kanopi, dan mendarat konfigurasi roda tiga gigi dengan hidung, belakang-mencabut steerable gear deploying jarak dekat di belakang bibir masuk.

F-16 Fighting Falcon (Gambar 1). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
F-16 Fighting Falcon (Gambar 1).

F-16 Fighting Falcon (Gambar 2). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Gambar 2.

F-16 Fighting Falcon (Gambar 3). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Gambar 3.

F-16 Fighting Falcon (Gambar 4). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Gambar 4.

F-16 Fighting Falcon (Gambar 5). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Gambar 5.
F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran yang dikembangkan oleh General Dynamics (lalu di akuisisi oleh Lockheed Martin), di Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan, dan akhirnya ber-evolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat. Pesawat ini sangat populer di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara. F-16 merupakan proyek pesawat tempur Barat yang paling besar dan signifikan, dengan sekitar 4000 F-16 sudah di produksi sejak 1976. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tapi masih diproduksi untuk ekspor.

F-16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untu menahan belokan pada percepatan 9g.

Pada tahun 1993, General Dynamics menjual bisnis produksi pesawat mereka kepada Lockheed Corporation, yang kemudian menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995. Pada tahun 1960-an, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat menyimpulkan bahwa masa depan pertempuran udara akan ditentukan oleh peluru kendali yang semakin modern. Dan bahwa pesawat tempur masa depan akan digunakan untuk mengejaran jarak jauh, berkecepatan tinggi, dan menggunakan sistem radar yang sangat kuat untuk mendeteksi musuh dari kejauhan. Ini membuat desain pesawat tempur masa ini lebih seperti interseptor daripada pesawat tempur klasik. Pada saat itu, Amerika Serikat menganggap pesawat F-111 (yang pada saat itu masih dalam tahap pengembangan) dan F-4 Phantom akan cukup untuk kebutuhan pesawat tempur jarak jauh dan menengah, dan didukung oleh pesawat jarak dekat bermesin tunggal seperti F-100 Super Sabre, F-104 Starfighter, dan F-8 Crusader.

Pada Perang Vietnam, Amerika Serikat menyadari bahwa masih banyak kelemahan pada pesawat-pesawat mereka. Peluru kendali udara ke udara pada masa itu masih memiliki banyak masalah, dan pemakaiannya juga dibatasi oleh aturan-aturan tertentu. Selain itu, pertempuran di udara lebih banyak berbentuk pertempuran jarak dekat dimana kelincahan di udara dan senjata jarak dekat sangat diperlukan.

Kolonel John Boyd mengembangkan teori tentang perawatan energi pada pertempuran pesawat tempur, yang bergantung pada sayap yang besar untuk bisa melakukan manuver udara yang baik. Sayap yang lebih besar akan menghasilkan gesekan yang lebih besar saat terbang, dan biasanya menghasilkan jarak jangkau yang lebih sedikit dan kecepatan maksimum yang lebih kecil. Boyd menganggap pengorbanan jarak dan kecepatan perlu untuk menghasilkan pesawat yang bisa bermanuver dengan baik. Pada saat yang sama, pengembangan F-111 menemui banyak masalah, yang mengakibatkan pembatalannya, dan munculnya desain baru, yaitu F-14 Tomcat. Dorongan Boyd tentang pentingnya pesawat yang lincah, gagalnya program F-111, dan munculnya informasi tentang MiG-25 yang saat itu kemampuannya terlalu dibesar-besarkan membuat Angkatan Udara Amerika Serikat memulai perancangan pesawat mereka sendiri, yang akhirnya menghasilkan F-15 Eagle.

Pada saat pengembangannya, F-15 berevolusi menjadi besar dan berat seperti F-111. Ini membuat Boyd frustrasi dan ia pun meyakinkan beberapa petinggi Angkatan Udara lain bahwa F-15 membutuhkan dukungan dari pesawat tempur yang lebih ringan. Grup petinggi Angkatan Udara ini menyebut diri mereka "fighter mafia", dan mereka bersikeras akan dibutuhkannya program Pesawat Tempur Ringan (Light Weight Fighter, LWF).

Pada Mei 1971, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan laporan yang mengkritik tajam program F-14 dan F-15. Kongres mengiyakan pendanaan untuk program LWF sebesar US$50 juta, dengan tambahan $12 juta pada tahun berikutnya. Beberapa perusahaan memberikan proposal, tetapi hanya General Dynamics dan Northrop yang sebelumnya sudah memulai perancangan dipilih untuk memproduksi prototip. Pesawat mereka mulai diuji pada tahun 1974. Program LWF awalnya merupakan program evaluasi tanpa direncanakan pembelian versi produksinya, tetapi akhirnya program ini diubah namanya menjadi Air Combat Fighter, dan Angkatan Udara AS mengumumkan rencana untuk membeli 650 produk ACF. Pada tanggal 13 Januari 1975 diumumkan bahwa YF-16 General Dynamics mengalahkan saingannya, YF-17.

Spesifikasi Pesawat Tempur F-16 Fighting Falcon

Karakteristik Umum :
  • Kru: 1
  • Panjang: 49 ft 5 in
  • Lebar sayap: 32 ft 8 in
  • Tinggi: 16 ft
  • Luas sayap: 300 ft²
  • Airfoil: NACA 64A204 root and tip
  • Bobot kosong: 18,238 lb
  • Bobot terisi: 26,463 lb
  • Bobot maksimum lepas landas: 42,300 lb
  • Mesin: 1 unit Pratt & Whitney F100-PW-220 afterburning turbofan
  • Alternate powerplant: 1× General Electric F110-GE-100 afterburning turbofan
Kinerja :
  • Laju maksimum: >Mach 2 (1,320 mph, 2,124 km/h) at altitude
  • Radius tempur: 340 mi on a hi-lo-hi mission with six 1,000 lb (450 kg) bombs
  • Jarak jangkau ferri: >3,200 mi
  • Batas tertinggi servis: >55,000 ft
  • Laju panjat: 50,000 ft/min
  • Beban sayap: 88.2 lb/ft²
  • Dorongan/berat: F100 0.898; F110 1.095
Persenjataan :
  • Senjata api: 1 unit M61 Vulcan gatling gun kaliber 20 mm (0.787 in), 511 putaran
  • Roket: 2¾ in (70 mm) CRV7
  • Rudal: Air-to-air missiles: 6× AIM-9 Sidewinder, 6× AIM-120 AMRAAM, 6× Python-4. Air-to-ground missiles: 6× AGM-65 Maverick, 4× AGM-88 HARM, 4× AGM-119 Penguin
  • Bom: 2× CBU-87 cluster, 2× CBU-89 gator mine, 2× CBU-97, 4× GBU-10 Paveway, 6× GBU-12 Paveway II, 6× Paveway-series laser-guided bombs, 4× JDAM, 4× Mk 80 series, B61 nuclear bomb
wikipedia.org

Video Jet Tempur F-16 Fighting Falcon :
Video manuver terbang pesawat jet tempur F-16 Fighting Falcon.