Senin, 06 Mei 2013

Australia Beli Jet Tempur F-35 Dan EA-18G Growler Untuk Antisipasi Kekuatan Militer China Dan India

Kementerian Pertahanan Australia mengumumkan pembelian beberapa skadron jet tempur F-35 Joint Strike Fighter dan EA-18G Growler. Pembelian sejumlah besar pesawat tempur berteknologi canggih ini sejalan dengan kebijakan militer Australia guna mengantisipasi peningkatan kekuatan militer China dan India. Negeri kanguru ini setidaknya akan membangun 3 skadron jet tempur F-35 dan 1 skadron jet tempur EA-18G Growler yang akan beroperasi penuh pada tahun 2020.
F-35 Joint Strike Fighter. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Borong Alutsista Canggih, Australia Fokuskan Pertahanan Antisipasi China dan India

Australia mengumumkan kebijakan pertahanan terbarunya, Jumat (3/5/2013) dan mengungkapkan rencana untuk memborong sejumlah alutsista canggih seperti pesawat tempur generasi terbaru AS, F-35 dan pesawat tempur berkemampuan perang elektronika EA-18G Growler. Kebijakan baru pertahanan Australia itu juga mengubah fokus mereka ke wilayah Indo-pasifik dengan titik perhatian pada peningkatan kekuatan militer India dan China.

Dalam buku putih pertahanan tersebut, Australia yang selama ini ikut ambil bagian dalam operasi militer Barat di lokasi yang jauh seperti di Irak dan Afghanistan mengubah pandangannya ke kawasan yang lebih dekat. Fokus ini sejalan dengan langkah Presiden Obama yang tahun 2011 silam menetapkan bahwa pusat perhatian mereka kini adalah kawasan Asia-Pasifik.

Boeing EA-18G Growler. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Dalam rilis mengenai kebijakan pertahanan itu, Australia kembali menegaskan bahwa AS tetap menjadi sekutu terdekat mereka. namun Australia juga menggunakan nada yang lebih bersahabat terkait China yang juga menjadi salah satu mitra dagang terbesar mereka. Australia menyebut meningkatnya postur pertahanan China adalah wujud alamiah dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. “Pemerintah tidak menganggap China sebagai musuh. Kebijakan pemerintah justru bertujuan mendorong kebangkitan damai China dan memastikan bahwa kompetisi strategis di kawasan ini tidak mengarah kepada konflik,” sebut kebijakan pertahanan tersebut.

Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith menyatakan bahwa terkait peningkatan kapasitas pertahanan, pemerintah sudah berkomitmen untuk membeli setidaknya beberapa skuadron pesawat Lockheed-Martin F-35 Joint Strike Fighter. Satu skuadron berjumlah antara 16-25 pesawat. Australia juga akan membeli 12 pesawat temnpur terbaru yang berkemampuan melaksanakan perang elektronika produksi Boeing Co, EA-18G Growler. Pesawat ini adalah varian lanjutan dari Super Hornet yang sudah dimiliki Australia sebanyak 24 buah.

Dua pesawat pertama F-35 Australia ditargetkan diserahkan di AS tahun 2014-2015 mendatang. Sementara ini Australia akan membeli 14 pesawat itu dan kemudian membangun tiga skuadron atau sekitar 75 pesawat. Skuadron operasional pertama direncanakan terbentuk sekitar 2020.

www.solopos.com