Australia mengumumkan kebijakan pertahanan terbarunya, Jumat (3/5/2013) dan mengungkapkan rencana untuk memborong sejumlah alutsista canggih seperti pesawat tempur generasi terbaru AS, F-35 dan pesawat tempur berkemampuan perang elektronika EA-18G Growler. Kebijakan baru pertahanan Australia itu juga mengubah fokus mereka ke wilayah Indo-pasifik dengan titik perhatian pada peningkatan kekuatan militer India dan China.
Dalam buku putih pertahanan tersebut, Australia yang selama ini ikut ambil bagian dalam operasi militer Barat di lokasi yang jauh seperti di Irak dan Afghanistan mengubah pandangannya ke kawasan yang lebih dekat. Fokus ini sejalan dengan langkah Presiden Obama yang tahun 2011 silam menetapkan bahwa pusat perhatian mereka kini adalah kawasan Asia-Pasifik.
Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith menyatakan bahwa terkait peningkatan kapasitas pertahanan, pemerintah sudah berkomitmen untuk membeli setidaknya beberapa skuadron pesawat Lockheed-Martin F-35 Joint Strike Fighter. Satu skuadron berjumlah antara 16-25 pesawat. Australia juga akan membeli 12 pesawat temnpur terbaru yang berkemampuan melaksanakan perang elektronika produksi Boeing Co, EA-18G Growler. Pesawat ini adalah varian lanjutan dari Super Hornet yang sudah dimiliki Australia sebanyak 24 buah.
Dua pesawat pertama F-35 Australia ditargetkan diserahkan di AS tahun 2014-2015 mendatang. Sementara ini Australia akan membeli 14 pesawat itu dan kemudian membangun tiga skuadron atau sekitar 75 pesawat. Skuadron operasional pertama direncanakan terbentuk sekitar 2020.
www.solopos.com