Rabu, 30 Juli 2014

Prototipe Keempat Jet Tempur Siluman Chengdu J-20 Laksanakan Uji Penerbangan Perdana

Prototipe keempat jet tempur siluman J-20 buatan China dikabarkan melakukan tes uji coba terbang beberapa waktu lalu. Pesawat tempur bermesin jet ini dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) China. Prototipe keempat jet tempur yang mengusung teknologi stealth dan punya nama lengkap Chengdu J-20 Black Eagle tersebut memiliki kode nomor ekor 2012.

Chengdu J-20 Black Eagle. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Chengdu J-20 Black Eagle.
Sebuah prototipe keempat dari jet tempur siluman buatan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) China, Chengdu J-20 Black Eagle, dilaporkan telah melakukan uji coba terbang yang pertama pada tanggal 26 Juli 2014 pagi. Laporan ini disampaikan oleh sebuah situs penerbangan di China.

Menurut media lokal tersebut, prototipe Chengdu J-20 itu terbang selama kurang lebih hampir dua jam. Sebelumnya pesawat jet tempur siluman ini telah melakukan tes manuver di landasan pada awal Juli 2014. Prototipe keempat Chengdu J-20 ini memiliki nomor ekor 2012 disinyalir terdengar kabarnya pada akhir Juni 2014 dan kemunculan yang jelas melalui foto terlihat pada pertengahan Juli 2014.

Pada foto, tampilan J-20 2012 menunjukkan adanya beberapa perbaikan dibanding prototipe ketiga J-20 (2011). Diantaranya perbaikan pada sistem penargetan elektro-optik, penyesuaian pada pengambilan aliran udara pada mesin, dan perbaikan pada stabilisator ekor vertikal.

Prototipe keempat J-20 ini juga menampilkan pemasangan mesin turbofan yang diluar kebiasaan perusahaan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) China. Pemakaian mesin mesin turbofan WS-15 masih diragukan akan menjadi permanen. Ada kemungkinan pada konsep awal jet tempur siluman ini akan menggunakan mesin jet buatan Rusia, yaitu Saturn AL-31 atau versi mesin yang lebih baru, Saturn AL-117.

Pada pertengahan Juni 2011 prototipe pesawat ini dilaporkan meninggalkan lapangan udara CAC untuk bergabung dengan dua pesawat sejenis yang lain di China Flight Test Establishment (CFTE), Pangkalan Udara Yanliang yang berlokasi di Provinsi Xian.

Pada akhir April 2014 lalu, sumber pemerintah China mengatakan bahwa 20 unit jet tempur J-20, atau sekitar satu resimen, akan mulai dioperasikan pada tahun 2020.

www.janes.com

Minggu, 27 Juli 2014

Simulator Pesawat Grob G120 TP-A Lengkapi Sarana Latih Lanud Adisutjipto

Simulator pesawat latih Grob G120 TP-A kini sudah dimiliki oleh Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta. Simulator pesawat ini berguna untuk mengasah kemampuan dan keterampilan para siswa penerbang sebelum para siswa tersebut terbang dengan pesawat terbang yang sesungguhnya. Pesawat Grob G120 TP-A adalah pesawat latih buatan Jerman.

Armada Pesawat Grob G120 TP-A TNI AU. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Armada Pesawat Grob G120 TP-A TNI AU.
Lanud Adisutjipto miliki simulator pesawat Grob.

Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta memiliki simulator pesawat latih Grob G120 TP-A untuk membina kemampuan dan keterampilan para siswa penerbang. "Keberadaan simulator pesawat latih Grob G120 TP-A itu bertujuan menyiapkan siswa agar lebih siap dalam memasuki tahapan pendidikan terbang yang sesungguhnya," kata Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Agus Munandar di Yogyakarta, Kamis (24/7/2014).

Pada peresmian gedung dan simulator pesawat latih Grob G120 TP-A di Skadik 104, ia mengatakan hal itu dimaksudkan untuk membentuk kebiasaan dan keselamatan sebelum memasuki tahap bina terbang. Menurut dia, kehadiran pesawat latih Grob G120 TP-A merupakan jawaban atas tantangan dari proses modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) di TNI AU yang sedang dan akan terus berjalan.

Tantangan yang semakin berat tersebut menjadikan Lanud Adisutjipto khususnya Wingdik Terbang sebagai pelaksana pendidikan Sekolah Penerbang juga harus mempersiapkan diri sedini mungkin. "Tahapan pendidikan yang sekarang berjalan merupakan upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang diharapkan," katanya.

Ia mengatakan pesawat latih Grob adalah pesawat buatan Jerman yang digunakan untuk latih dasar. Pesawat itu merupakan pesawat latih terbaru TNI AU yang tiba di Lanud Adisutjipto setahun lalu. Keberadaannya menggantikan pesawat latih Bravo. "TNI AU memilih pesawat Grob untuk pesawat latihnya karena pesawat tersebut dinilai yang terbaik untuk sekolah penerbang. Pesawat Grob mampu melakukan manuver yang cukup ekstrem," katanya.

Komandan Skadik 104 Letkol Pnb Rizaldy Efransa mengatakan gedung simulator pesawat latih Grob G120 TP-A itu memiliki enam unit simulator. Keberadaan simulator itu akan bermanfaat untuk membina kemampuan dan keterampilan para siswa penerbang khususnya sebelum mereka terbang dengan pesawat terbang yang sesungguhnya. Menurut dia, keberadaan simulator itu dapat mempermudah dan menjadikan proses pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien termasuk mengantisipasi situasi "emergency". "Dengan adanya simulator tersebut keahlian dan kemampuan para pilot pesawat jet tempur TNI AU dapat terus diasah dan ditingkatkan dengan efektif dan efisien," katanya.

www.antaranews.com

Senin, 21 Juli 2014

KRI Bung Tomo (357) Dan KRI John Lie (358) Diresmikan Menhan RI Di Inggris

2 unit kapal perang baru milik TNI AL (KRI Bung Tomo (357) dan KRI John Lie (358)), telah diresmikan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, di Dermaga Anchorline, Barrow-In-Furness, Inggris, pada Jumat 18 Juli 2014. KRI Bung Tomo (357) dan KRI John Lie (358) yang merupakan kapal perang jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) ini diproduksi oleh perusahaan pertahanan asal Inggris, BAE Systems.

Multi Role Light Frigate (MRLF). Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Multi Role Light Frigate (MRLF).
Menhan resmikan KRI Bung Tomo di Inggris.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro meresmikan kapal perusak kawal rudal jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) KRI Bung Tomo (357) dan KRI John Lie (358) di Dermaga Anchorline, Barrow-In-Furness, Inggris, Jumat (18/7/2014). Selain dihadiri jajaran Kementerian Pertahanan RI, acara pemberian nama dan peresmian KRI Bung Tomo (357) dan KRI John Lie (358) juga dihadiri anggota DPR dari Komisi I bidang pertahanan, pejabat TNI Angkatan Laut, Dubes RI didampingi pejabat KBRI London serta pejabat pemerintahan Inggris, demikian Pensosbud KBRI London Heni Hamida, Sabtu (19/7/2014).

Setelah peresmian, kedua KRI langsung menuju Indonesia dan diharapkan bisa turut berpartisipasi memeriahkan HUT TNI ke-69 pada 5 Oktober 2014 di Pangkalan TNI Angkatan Laut Surabaya. Kapal perang produksi BAE Systems, Inggris, tahun 2004 tersebut memiliki spesifikasi teknis yang handal. Dengan panjang 95 meter dan lebar 12,7 meter serta dilengkapi sistem pendorong empat motor pokok CODAD (Combined diesel and diesel) yang mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 31 knots.

Kedua kapal perang tersebut juga dilengkapi dengan sistem persenjataan yang tergolong mutakhir, seperti peluru kendali anti kapal permukaan MM 40, peluru kendali anti serangan udara Sea Wolf, meriam 76 mm, meriam 30 mm serta torpedo anti kapal selam. Didukung oleh sistem kendali persenjataan, navigasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan baik, kapal jenis MRLF tersebut dirancang untuk mampu bertempur menghadapi ancaman baik dari atas air, bawah air maupun udara.

Sebelum diresmikan menjadi kapal perang Republik Indonesia oleh Menteri Pertahanan RI, kedua kapal menjalani prosesi pemberian nama yang memiliki arti simbolis agar kapal tersebut memiliki semangat kepahlawanan dari tokoh pahlawan nasional yang digunakan serta agar kapal beserta awaknya di dalam pengabdiannya demi kejayaan bangsa dan negara senantiasa dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Prosesi pemberian nama KRI Bung Tomo (357) dan KRI John Lie (358) dilakukan oleh Lies Purnomo Yusgiantoro, istri Menhan RI selaku ibu kandung kapal. Bung Tomo merupakan salah satu tokoh pahlawan yang lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920. Bung Tomo terkenal karena peranannya yang signifikan dalam membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk melawan kembalinya penjajah yang akan menguasai negara Indonesia. Semangat pertempuran Bung Tomo telah ditunjukkan dalam pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan oleh seluruh bangsa Indonesia.

Sementara Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma atau yang lebih dikenal sebagai John Lie merupakan salah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Laut pada masa perang revolusi. Pada awal kemerdekaan, John Lie ditugaskan mengamankan pelayaran kapal-kapal yang mengangkut komoditas ekspor Indonesia yang akan diperdagangkan di luar negeri menembus blokade penjajah. Hasil dari penjualan hasil bumi tersebut selanjutnya digunakan demi keperluan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

www.antaranews.com

Minggu, 20 Juli 2014

Kembangkan Pertahanan Cyber, Indonesia Kerjasama Dengan Estonia Dan Finlandia

Untuk mengembangkan kemampuan pertahanan dan keamanan di bidang cyber, Indonesia telah melakukan upaya untuk bekerjasama dengan Estonia dan Finlandia. Kerjasama di bidang pertahanan cyber tersebut telah dibicarakan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, dengan pihak Estonia dan Finlandia dalam kunjungan kerja Delegasi Kementerian Pertahanan RI di dua negara tersebut.

Cyber Defence. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Cyber Defence.
Indonesia, Estonia dan Finlandia kembangkan pertahanan cyber.

Kerjasama pertahanan dan keamanan di bidang cyber merupakan topik utama pembahasan dalam pertemuan Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dengan Menhan Estonia, Sven Mikser di Tallinn, ibukota Estonia dan dengan Menhan Finlandia, Carl Haglund di Helsinki, Finlandia. Menhan RI bersama Delegasi Kemhan RI melakukan kunjungan kerja ke Estonia dan Finlandia dalam rangka mengembangkan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan antara Indonesia dengan Estonia dan Finlandia, demikian Sekretaris Pertama Bidang Pensosbud KBRI Helsinki, Made P. Sentanajaya kepada Antara London, Sabtu.

Dalam pertemuan dengan Menhan Estonia, Sven Mikser di Tallinn, Menhan Purnomo Yusgiantoro menyampaikan keinginan Indonesia untuk dapat mengembangkan kerjasama pertahanan dan keamanan di bidang cyber dengan Estonia, yang merupakan salah satu negara dengan Center of excellent pengembangan pertahanan cyber di kawasan Eropa. NATO Cooperative Cyber Defense Center of Excellent (NATO CCD-COE) yang merupakan pusat pelatihan dan penelitian NATO di bidang pertahanan dan keamanan cyber telah didirikan di Tallinn, sejak tahun 2008.

Menhan Estonia sangat menyambut baik keinginan kerjasama dari pihak Indonesia dan dalam waktu dekat pembahasan kerjasama akan ditindaklanjuti dengan pertukaran informasi dan peningkatan saling kunjung di tingkat staf.

Sementara dalam pertemuan dengan Menhan Finlandia, Carl Haglund di Helsinki tanggal 16 Juli 2014, selain mengupayakan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan Cyber, Menhan juga menginginkan adanya peningkatan kerjasama antara Indonesia dengan Finlandia di bidang Peace Keeping Operation, Penelitian dan pengembangan Industri Pertahanan, serta kerjasama pendidikan dan pelatihan bagi staf TNI.

Sebagai tindak lanjut dari upaya kerjasama yang ditawarkan, kedua negara telah sepakat untuk segera menuangkan langkah-langkah kerjasama di bidang hankam tersebut dalam sebuah Letter of Intent.

Dalam kunjungan kerja ke Finlandia,dari tanggal 14 sampai 16 Juli Menhan RI juga berkesempatan meninjau Finnish Defense Forces International Center (FINCENT) di Tuusula, Finlandia yang merupakan tempat pelatihan dan pendidikan bagi pasukan penjaga perdamaian Finlandia untuk misi-misi perdamaian PBB, serta mengunjungi industri militer strategis Finlandia.

Keinginan Indonesia dalam mengembangkan kerjasama pertahanan cyber dengan Estonia dan Finlandia dilandasi kondisi semakin maraknya gangguan keamanan saat ini yang dilakukan melalui perantara internet. Kerjasama Indonesia dengan Estonia dan Finlandia dibidang pertahanan dan keamanan cyber diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menanggulangi potensi gangguan keamanan yang dilancarkan melalui internet tersebut.

www.antaranews.com

Sabtu, 19 Juli 2014

TNI AL Kembali Terima Kapal Perang Baru Produksi Dalam Negeri Pada September 2014

TNI AL kembali akan menerima kapal perang baru produksi Indonesia pada awal Septermber 2014 yang akan datang. Perincian kapal perang baru yang sudah dipesan untuk TNI AL tersebut adalah 4 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) dan 1 unit PC 43. 5 unit kapal perang tersebut dibangun oleh PT. Palindo Marine Shipyard dan PT. Citra Shipyard Tanjung Uncang Batam.

Kapal Cepat Rudal 40 M (KCR-40). Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Kapal Cepat Rudal 40 M (KCR-40).
Kapal perang buatan Indonesia diluncurkan September mendatang.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio meninjau galangan kapal PT. Palindo Marine Shipyard dan PT. Citra Shipyard Tanjung Uncang Batam, Kepulauan Riau, Kamis, yang merupakan tempat pembuatan kapal perang karya anak bangsa Indonesia. Seperti yang diberitakan Antara, Kamis (17/7/2014), Kasubdispenum Dinas Penerangan TNI AL Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, melaporkan Kasal dalam kunjungan itu diterima langsung oleh Direktur Utama PT. Palindo Marine, Harmanto, dan Dirut PT. Citra Shipyard, Frengky.

Saat ini, kedua perusahaan itu sedang membangun empat 4 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) dan satu unit PC 43. Rinciannya, tiga unit KCR diproduksi oleh PT. Palindo Marine Shipyard, satu unit KCR dan satu unit PC 43 dibangun oleh PT. Citra Shipyard. "Pembangunan kapal perang yang merupakan karya anak bangsa Indonesia ini siap diluncurkan pada awal September mendatang," kata Direktur Utama Palindo Marine, Harmanto.

Kapal perang yang memiliki panjang 44 meter ini dapat melaju hingga 30 knots atau kurang lebih 60 kilometer per jam. Sebelumnya, perusahaan ini telah sukses memproduksi sejumlah kapal perang TNI Angkatan Laut, antara lain KRI Clurit 641, KRI Kujang 642, dan KRI Beladau 643.

Dalam kunjungannya, Kasal didampingi Asrena Kasal Laksda TNI Agung Pramono, Panglima Armada Barat Laksda TNI Ary Atmaja, Kadismatal Laksma TNI Ir Bambang Naryono, Dan Lantamal lV Laksma TNI Agus Heryana, Dan Lantamal V Brigjen TNI Mar Rudy Andi Hamzah, Kabagset Smin Kasal Letkol Laut (KH) Ali Ridlo, dan Kabag Bungkol Kasal Letkol Laut (E) Lilik Asmoro. Setelah melakukan peninjauan pembangunan kapal perang karya anak bangsa, Kasal beserta rombongan langsung menuju Batalyon Infanteri 10 Korps Marinir di Setoko, Batam, untuk meresmikan Masjid Al Barkah bagi seluruh prajurit Batalyon serta masyarakat sekitar.

Sebelumnya (16/7/2014), Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang didampingi Kasal dan Wakasal melaksanakan inspeksi pasukan Marinir yang terlibat dalam pengamanan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 di lapangan apel Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan. Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan di Bhumi Marinir, Cilandak, disambut Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington dan Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso. Pada pengamanan pilpres kali ini, Korps Marinir menerjunkan 2.901 personel dari jajaran marinir wilayah barat.

Dalam inspeksi untuk mengecek kesiapan serta kondisi prajurit Korps Marinir menjelang pengumuman hasil akhir Pilpres pada 22 Juli itu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menekankan tiga hal yakni menjaga netralitas TNI, bersikap tegas dalam tindakan, dan profesional dalam bertugas dengan tetap dalam kendali Panglima TNI.

www.merdeka.com

Selasa, 15 Juli 2014

5 Senjata Personil Militer Yang Sangat Mematikan.

Dalam dunia militer, ada beberapa jenis senjata berupa senapan sniper dan pelontar granat yang cukup diakui dan diklaim memiliki daya bunuh yang sangat mematikan. Pada artikel militer di halaman ini, disajikan 5 jenis pelontar granat (Grenade Launcher) dan senapan runduk (sniper) yang dikabarkan memiliki kemampuan dan teknologi optimal untuk membunuh lawan dalam pertempuran.
Corner Shot 40mm 40mm Grenade Launcher adalah sistem senjata berteknologi tinggi yang memungkinkan operator militer, penegakan hukum dan keamanan untuk secara efektif mengamati Terlibat target dari seluruh sudut saya balik penutup. Kiri, lurus, kanan, atas dan bawah tanpa memaparkan, apapun. bagian tubuh operator dan dengan demikian mengurangi 'tanggung jawab operator. Corner Shot 40mm 40mm Grenade Launcher didasarkan pada fitur luar biasa dan kemampuan Corner Shot 40mm 40mm asli. XM25 CDTE (Counter Defilade Target Engagement) System, juga dikenal sebagai Punisher dan Individu semi-otomatis Air Burst System adalah sebuah peluncur granat meledak udara berasal dari XM29 OICW. Itu menerjunkan untuk tentara yang bertugas dalam Perang di Afghanistan dan diproyeksikan untuk memasukkan pengadaan penuh tingkat pada 2013. Namun, Komite Angkatan Bersenjata Senat mencoba untuk menghilangkan semua dana untuk XM25 dalam revisi anggaran Pentagon pada bulan Juni 2013. M320 Grenade Launcher Module (GLM) adalah sebutan militer AS untuk satu-shot 40 mm sistem peluncur granat baru untuk menggantikan M203 untuk Angkatan Darat AS, sementara layanan lainnya akan tetap menggunakan tua M203. M320 menggunakan High-Low Sistem Propulsi sama dengan M203. The M110 Semi Automatic Sniper System (M110 SASS) adalah senapan sniper semi-otomatis Amerika yang bilik untuk 7,62 × 51mm NATO bulat, yang dikembangkan oleh produsen senjata api AS Knight Armament Company. The Barrett Mrad atau Multi-Role Adaptive Desain adalah senapan sniper bolt-action yang dirancang oleh Barrett untuk memenuhi persyaratan SOCOM PSR. The Mrad didasarkan pada Barrett 98b dengan sejumlah modifikasi dan perbaikan. The Barrett Mrad bernama 2012 Rifle of the Year oleh NRA. 5 Senjata Personil Militer Yang Sangat Mematikan.

Ini 5 senapan paling canggih dan berbahaya di dunia.

Saat kekerasan bersenjata semakin meningkat, banyak negara-negara di dunia yang malah mengembangkan sektor persenjataannya. Hasilnya pun bisa ditebak, jumlah senjata mematikan semakin meningkat di pasaran, baik yang legal maupun ilegal. Salah satu yang terkenal adalah senapan semi-otomatis dan pelontar granat. Senapan semi-otomatis pada dasarnya sangat berbahaya karena memiliki kecepatan lontar peluru yang tidak hanya cepat, namun juga kuat. Senapan jenis ini juga menjadi senjata standar di militer-militer dunia, termasuk Indonesia, karena memang cenderung murah. Begitu juga dengan pelontar granat yang sering digunakan untuk meluluhlantakkan target dalam sekejap di banyak perang.

Apa yang terjadi bila senjata-senjata itu diberi tambahan teknologi canggih untuk hilangkan kelemahan yang dimilikinya? Berikut adalah 5 senjata mematikan dengan teknologi tercanggih di dunia yang dilansir oleh situs Complex.

Corner Shot 40mm Grenade Launcher. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Corner Shot 40mm Grenade Launcher.
1. Corner Shot 40mm Grenade Launcher

Pernahkah Anda menonton film laga di mana terdapat seorang tentara yang tengah terpojok dan sulit untuk melepas tembakan ke arah lawan? Itu semua tidak akan terjadi bila tentara tersebut memegang Corner Shot ditangannya. Pelontar granat ini dilengkapi dengan frame yang dengan engsel putar di tengah larasnya. Berkat engsel itu, Corner Shot dapat dibengkokkan hingga 60 derajat.

Hebatnya, terdapat sebuah kamera digital yang terletak di bawah ujung laras untuk memantau musuh yang tak terlihat. Hasil gambar akan ditampilkan di sebuah layar LCD yang dijamin memberikan posisi akurat lawan. Corner Shot sendiri bisa menembakkan berbagai macam jenis peluru. Mulai dari yang berbahaya seperti granat lontar kaliber 60mm, atau peluru 'penggertak' seperti peluru gas air mata. Jangkauan dari senjata ini pun bisa membuat lawan cemas, karena mencapai 150 meter.

XM25 CDTE Smart Grenade Launcher. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
XM25 CDTE Smart Grenade Launcher.
2. XM25 CDTE Smart Grenade Launcher

Jika tentara belum puas dengan pelontar granat lengkung Corner Shot, maka pemerintah Amerika memberikan pelontar granat baru untuk tentara Amerika yang bertugas di Afganistan pada tahun 2011 lalu.

Sebuah pelontar granat yang bisa diprogram layaknya komputer sederhana ini membawa hulu ledak mini kaliber 25mm. Dengan nama XM25 CDTE (Counter Defilade Target Engagement), senjata ini mampu menjangkau musuh yang berada pada jarak 700 meter. Menariknya, XM25 CDTE mempunyai teknologi baru berupa program terintegrasi yang mampu mengatur waktu ledakan dari hulu ledak yang terlontar darinya. Belum lagi fitur high-tech lain seperti teropong bersensor hingga teknologi laser terbaru untuk meningkatkan akurasi bidikan. Pelontar granat yang juga disebut The Punisher ini kemungkinan telah diberikan ke tentara lain di Timur Tengah pada tahun 2012 atau 2013 kemarin.

HK M320 Grenade Launcher. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
HK M320 Grenade Launcher.
3. HK M320 Grenade Launcher

Senjata yang satu ini memang dibuat agar bisa memberikan fungsi ganda, yakni sebagai pelontar granat biasa atau digabungkan dengan senapan semi-otomatis macam M6 atau m16 untuk tingkatkan efek penghancur yang dimilikinya.

Salah satu teknologi yang membuat HK M320 semakin berbahaya adalah fitur adaptasi khusus agar HK M320 bisa menembakkan semua jenis granat buatan NATO seperti granat ledak, asap, hingga cahaya. Berkat tambahan teknologi Laser Range Finder, HK M320 mampu menemukan target dengan cepat. Perusahaan Insight Technology juga menambahkan teropong khusus 'Day/Night Sight' untuk memudahkan teropong HK M320 berubah dari fitur penglihatan malam ke fungsi normal.

KAC M110 SASS Sniper Rifle. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
KAC M110 SASS Sniper Rifle.
4. KAC M110 SASS Sniper Rifle

KAC M110 SASS (Semi Automatic Sniper System) merupakan senapan runduk (sniper) semi-otomatis yang telah dipakai oleh tentara NATO sejak tahun 2008. Setelah mengalami berbagai macam pembaharuan, kini KAC M110 SASS menjelma menjadi senapan multi fungsi yang bisa digunakan oleh penembak jitu sekalipun. Semua itu berkat peredam suara detachable dengan teknologi terbaru yang dapat mengurangi dengan drastis suara yang dikeluarkan oleh KAC M110 SASS.

Terdapat pula fitur Day Optic yang didesain khusus untuk berbagai macam lingkungan serta pencahayaan. Untuk memudahkan tentara membidik lawan pada situasi yang tidak mendukung sekalipun, KAC M110 SASS dibekali dengan lensa tambahan yang dapat diputar 45 derajat buatan DOS. Senapan dengan peluru berkaliber 7mm ini mampu memuntahkan 4 peluru per detiknya dengan jangkauan hingga 9,7 kilometer.

Barrett MRAD .388 Sniper Rifle. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Barrett MRAD .388 Sniper Rifle.
5. Barrett MRAD .388 Sniper Rifle

Senapan semi otomatis yang satu ini memang terlihat sangat menawan dengan bodi metalik keemasannya. Tetapi jangan salah sangka, Barrett MRAD (Multi-Role Adaptive Design) menawarkan fungsi senapan modular dengan bodi yang dapat di-upgrade serta ditambah berbagai macam alat baru seperti teropong berfitur night vision.

Sistem magazine-nya juga bisa dikosongkan untuk proses pengaturan jenis peluru yang akan digunakan atau sekedar untuk perawatan. Barrett MRAD juga dapat berfungsi sama baiknya saat digunakan untuk tentara bertangan kidal maupun normal dengan fitur ambidextrous magazineyang jarang ditemukan di senapan semi-otomatis lain. Tak lupa, terdapat sebuah fitur pengaman yang mudah diaktifkan hanya dengan jempol.

www.merdeka.com

Selasa, 01 Juli 2014

VA-111 Shkval, Torpedo Super Cepat Buatan Era Uni Soviet

Torpedo VA-111 Shkval merupakan jenis torpedo superkavitasi yang dikembangkan pada era Uni Soviet. VA-111 Shkval mampu melesat dibawah laut dengan kecepatan lebih dari 200 knot (370 km/jam). Desain torpedo ini mulai dibuat pada tahun 1960 ketika lembaga riset NII-24 diperintahkan untuk menghasilkan sistem senjata baru yang mampu memerangi kapal selam nuklir.
Pada tahun 1969, GSKB-47 yang bergabung dengan NII-24 untuk menciptakan Research Institute of Applied Hydromechanics di Kiev, Ukraina (konstruktor Merkulov); yang VA-111 Shkval menjadi produk dari merger ini. Diumumkan sebagai yang digunakan di awal 1990-an, meskipun sebelumnya operasional tahun 1977, VA-111 Shkval dirancang sebagai balasan terhadap torpedo yang diluncurkan oleh kapal selam musuh terdeteksi. Hal ini juga dapat digunakan sebagai counter untuk torpedo masuk dimana diluncurkan pada kapal selam musuh, memaksanya untuk menghindari, dan mudah-mudahan memotong kawat bimbingan ke torpedo musuh dalam proses. Shkval kerucut hidung. Belakang shkval, menunjukkan sirip bimbingan dan konektor elektronik. Kecepatan VA-111 jauh melebihi yang dari torpedo standar saat ini menerjunkan oleh NATO. Kecepatan ini adalah hasil dari superkavitasi: torpedo adalah, pada dasarnya, terbang dalam gelembung gas yang dibuat oleh defleksi luar dari air oleh perusahaan khusus berbentuk kerucut hidung dan ekspansi gas dari mesin. Dengan menjaga air dari datang ke dalam kontak dengan permukaan tubuh torpedo, tarik berkurang secara signifikan, yang memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi. Diluncurkan dari 533 tabung mm torpedo, VA-111 keluar tabung di 50 knot (93 km / jam). Tak lama setelah itu, yang roket bahan bakar cair dan menyatu mendorong ke kecepatan hingga 200 knot (370 km / h). Beberapa laporan menunjukkan bahwa kecepatan 250 knot + dapat dicapai, dan bekerja pada 300-simpul (560 km / h) versi sedang berlangsung. Mesin roket menggunakan kombinasi peroksida tes tinggi dan minyak tanah; tangki propelan mengandung sekitar 1500 kg hidrogen peroksida dan 500 kg minyak tanah. Desain awal mungkin hanya mengandalkan sistem bimbingan inersia. Desain awal dimaksudkan untuk pengiriman hulu ledak nuklir. Kemudian desain dilaporkan meliputi bimbingan terminal dan hulu ledak konvensional 210 kg (460 lb). Torpedo mengontrol arah dengan menggunakan empat sirip yang skim permukaan dalam amplop superkavitasi. Untuk mengubah arah, sirip atau sirip di bagian dalam pergantian yang diinginkan diperpanjang, dan sirip lawan yang ditarik. Untuk membuat tikungan lebih cepat, pelat push pada hidung dapat digunakan untuk mengontrol bentuk gelembung rudal bepergian masuk

VA-111 Shkval. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
VA-111 Shkval.
VA-111 Shkval, Rudal Bawah Air yang Tak Terkalahkan.

Pada tahun 1977, Angkatan Laut Uni Soviet memiliki torpedo yang mampu meluncur di bawah air pada kecepatan 200 knot atau 370 km/jam. Meski masih dirahasiakan, VA-111 Shkval atau Squall menarik perhatian masyarakat luas dalam skandal mata-mata pada tahun 2000.

Meski telah ada terobosan teknologi dalam persenjataan konvensional, serangan torpedo oleh kapal selam masih menjadi ancaman nyata bagi kapal dan awak kapal, bahkan di paruh kedua abad ke-20. Kapal selam yang dipersenjatai torpedo harus mendekat hingga jangkauan serang yang tak terdeteksi. Namun fitur anti-kapal selam dan antitorpoedo memungkinkan kapal permukaan dan kapal selam musuh dapat mengatasi ancaman dari bawah secara lebih efektif.

Kapal selam Soviet periode 1960-an dan 1970-an lebih inferior dibanding model AS dalam hal level deraunya, sehingga para ahli mesin Moskow berupaya untuk membuat desain senjata baru yang revolulsioner. VA-111 Shkval akhirnya mulai digunakan pada 1977 setelah dikembangkan selama sepuluh tahun. Dengan kecepatan 200 knot yang belum tertandingi, VA-111 Shkval dua kali lebih cepat daripada torpedo screw-driven tradisional, yang masih menjadi senjata kapal selam utama di armada-armada dunia.

Keunggulan kecepatan ini dicapai dengan mesin roket dan menggunakan superkavitasi, moncong depan torpedo menciptakan gelembung gas di sekeliling seluruh permukaannya pada kecepatan tinggi untuk mengurangi gesekan di dalam air.

Setelah torpedo diluncurkan dari tabung, autopilot yang telah diprogram sebelumnya akan meluncurkan roket berbahan bakar padat sesuai jalur dan kedalaman yang diperlukan ketika berakselerasi untuk membentuk gelembung gas. Ketika bahan bakar motor awal habis, bagian belakang torpedo dibuang dan mesin utama yang didorong dengan bahan bakar berbasis lithium hidroreaktif akan melaju ke depan. Air laut kemudian masuk melalui lubang di moncong kapal selam, sehingga memungkinkan torpedo ini melaju pada kecepatan penuh sampai 15 kilometer dan hanya ujungnya yang bersentungan dengan air.

Meski superkavitasi menghalangi efektivitas penggunaan sistem homing pada senjata ini, kekuatan eksplosifnya yang besar sungguh luar biasa, yakni setara dengan sebuah ledakan nuklir 150 kiloton TNT, sehingga kapal selam musuh atau kapal permukaan yang berada di radius satu kilometer jelas akan hancur.

VA-111 Shkval 533 mm dimiliki oleh sebagian kapal selam nuklir Soviet dan dianggap sama efektifnya baik sebagai senjata penyerang maupun pertahanan ketika kapal selam musuh menyerang.

VA-111 Shkval mampu menjangkau enam kilometer dalam satu menit dan dapat melakukan serangan balik dengan cepat. Kapal selam AS memiliki keunggulan dalam kemampuan siluman ketika mendekati dan melancarkan serangan pertama, sementara torpedo berkecepatan tinggi ini dapat ditembakkan sebelum melakukan tindakan mengelak. Jadi meski kapal selam yang mengelak itu mungkin tidak dapat memperbaiki data kendali torpedo yang sudah di dalam air, daya ledak VA-111 Shkval dijamin memberi serangan balik yang dahsyat.

Senjata unik ini memungkinkan Angkatan Laut Soviet untuk menambal kelemahan kemampuan siluman kapal selamnya, sebelum hal itu berhasil diatasi pada awal 1980-an. VA-111 Shkval populer karena sebuah kasus spionase pada tahun 2000, ketika mantan perwira angkatan laut AS Edmond Pope diadili dan dihukum di Rusia karena mengambil informasi rahasia tentang senjata tersebut.

Saat ini VA-111 Shkval masih merupakan senjata Rusia yang bersifat rahasia dan belum ada desain yang lebih unggul torpedo ini.

rbth.com