Rabu, 28 November 2012

Pasukan TNI Serbu Sarang Pemberontak Di Gunung Pocong

Latgab TNI 2012
Latgab TNI 2012 merupakan latihan tempur skala besar setingkat Brigade yang dilaksanakan oleh 3 matra pertahanan TNI. Latihan Gabungan TNI 2012 dipusatkan di Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur, dan melibatkan sekitar 11.693 prajurit TNI dari 3 matra. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Pasukan TNI Serbu Sarang Pemberontak Di Gunung Pocong.
Pasukan Amfibi Kuasai Gerakan Sumpit Merdeka

Pasukan TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 3 Brigif I Marinir Surabaya di bawah pimpinan Letkol Mar M. Reza yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Darat (Kogasgabrat) Kampanye Militer Latihan Gabungan TNI 2012, berhasil merebut dan menguasai wilayah Cipta Graha Kaubun Komplek yang telah dikuasai oleh satu batalyon minus diperkuat Aliansi Sonora dan Gerakan Sumpit Merdeka, Kaubun Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Diawali dengan alih kodal dari Panglima Komando Tugas Amfibi (Pangkogasfib) ke Panglima Komando Tugas Gabungan Darat (Pangkogasgabrat) dengan di-BKO-kannya satu Batalyon Marinir untuk memperkuat dalam rangka operasi darat gabungan di wilayah yang telah dikuasai pemberontak. Operasi yang dilaksanakan untuk menguasai wilayah yang diduduki oleh pemberontak, dengan melakukan manuver serangan oleh Yonif 509 Kostrad di sektor kiri, Yonif 514 Raider Kostrad di sektor tengah dan Yonif 3 Marinir di sektor kanan.

Menurut Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 3 Marinir, Letkol Mar M. Reza, pada Jumat 23 November 2012, pasukan yang bergerak menuju sasaran banyak menerima hadangan-hadangan di kantong-kantong pertahanan musuh, sehingga pertempuran tak terelakkan lagi. Dengan sistem hit and run, pasukan pemberontak menyerang pergerakan pasukan Marinir, dan pertempuran sengit terjadi di Kawasan Gunung Pocong yang merupakan kantong pertahanan pemberontak.

Dalam serangan itu, kata Letkol Mar Reza, pasukan Marinir melaksanakan gerakan dengan formasi satu kompi depan yang mengeluarkan ton kawal depan diperkuat dua tank BMP 3F, satu Kompi Dankotis sebagai induk pasukan, dan satu Kompi bergerak di belakang dengan mengeluarkan ton kawal diperkuat dua Tank BMP 3F. Dengan mengeluarkan pengamanan lambung kanan dan lambung kiri poros, berhasil menembak mati 22 pemberontak, menangkap dua orang, serta berhasil mendapatkan 18 pucuk senjata dan sejumlah dokumen penting.

Kemudian pasukan Marinir melanjutkan pergerakan untuk menyerang GT 1 di wilayah Komplek Cipta Graha, dan di sektor ini pun pertempuran sengit terjadi, pemberontak yang diperkuat 1 Ton Tank dapat dilumpuhkan. Selanjutnya, melaksanakan operasi pembersihan kampung dan berhasil melumpuhkan pemberontak yang tersisa, sehingga pada saat itu sasaran telah dinyatakan terebut dan di kuasai pasukan Batalyon Infantri 3 Marinir, yang selanjutnya melaksanakan penyekatan terhadap pelarian pemberontak dari Kaubun yang digempur pasukan kawan Yonif 509 dan Yonif 514 Raider.

news.liputan6.com

Senin, 26 November 2012

4 Kapal Perang TNI-AL Datangi Pulau Lombok

KRI Teluk Amboina (503)
KRI Teluk Amboina (503) merupakan kapal perang jenis Landing Ship Tank yang diproduksi Jepang pada tahun 1960. Kapal ini menjadi salah satu unsur kapal perang di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolonlamil) TNI-AL. Bersama dengan KRI Tanjung Nusanive (973), KRI Teluk Manado (537), dan KRI Teluk Lampung (540), KRI Teluk Amboina (503) mengangkut rombongan yang terdiri dari para taruna dan taruni Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Kepolisian, serta mahasiswa IPDN yang mengikuti kegiatan Latsitardanus ke-33 di Mataram, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | 4 Kapal Perang TNI-AL Datangi Pulau Lombok.
Lombok Dihampiri 4 Kapal Perang

Empat kapal perang TNI AL di bawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer (Kolonlamil) yaitu Tanjung Nisanive-973, KRI Teluk Amboina-503, KRI Teluk Manado-537, dan KRI Teluk Lampung-540 menghampiri Lombok, NTB. Bukan karena mau perang, tapi mengangkut peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus).

Usai mengangkut para peserta latihan, keempat kapal perang tersebut bertolak dari Pelabuhan Lembar, Lombok, Jumat 23 November 2012. Keempat KRI tersebut sebelumnya mengangkut para taruna Akademi TNI, yang terdiri dari Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Kepolisian, serta mahasiswa IPDN untuk mengikuti kegiatan Latsitardanus ke-33 yang dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

KRI Tanjung Nusanive-973, KRI Teluk Amboina-503, KRI Teluk Manado-537 yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta melaksanakan lintas laut menuju pangkalan di Jakarta, sementara KRI Teluk Lampung-540 yang berada di bawah pembinaan Satlinlamil Surabaya menuju pangkalannya di Surabaya untuk bersiap melaksanakan tugas selanjutnya.

Latsitardanus merupakan kegiatan kurikulum integratif taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian serta mahasiswa, yang bertujuan menumbuhkembangkan jiwa dan semangat integrasi, meningkatkan etika moral kejuangan taruna sebagai upaya membangun solidaritas TNI dan Polri, serta meningkatkan kemampuan akademik taruna. Selain itu, Latsitardanus juga memberikan wawasan kepada para taruna dengan mengenal suatu daerah sebagai bagian integral wilayah NKRI, memupuk kemanunggalan TNI dengan masyarakat serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui karya bhakti dan penyuluhan.

Kegiatan tersebut diikuti 1.292 peserta, berasal dari para taruna Akademi Militer, Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL), Karbol Akademi Angkatan Udara (AAU), Taruna-taruni Akademi Kepolisian (Akpol) calon praja Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), dan mahasiswa. Peserta dari Akademi Militer sebanyak 239 orang, AAL sebanyak 105 orang, AAU sebanyak 109 orang, Akademi Kepolisian (Akpol) sebanyak 293 orang terdiri dari taruna sebanyak 244 orang dan taruni 45 orang.

news.liputan6.com

Helikopter Tempur T-129 Buatan Turki Akan Mulai Diproduksi Tahun 2013

TAI-T-129-AgustaWestland
TAI-T-129-AgustaWestland ini dikembangkan dari model helikopter tempur Agusta A129 Mangusta buatan AgustaWestland. Proyek pemgembangan helikopter tempur T-129 ini dimulai pada tahun 2008 dan menjalani penerbangan perdananya pada 28 September 2009. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Helikopter Tempur T-129 Buatan Turki Akan Mulai Diproduksi Tahun 2013.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa industri pertahanan Turki akan mulai memproduksi helikopter tempur TAI-T-129-AgustaWestland tahun depan. Produksi massal helikopter T-129 akan dimulai pada tahun 2013 sebagai bagian dari program negara untuk memperkuat kemampuan memproduksi peralatan militer di dalam negeri.

"Hari ini, Turki memenuhi 54% dari kebutuhan sistem pertahanan negara," kata Erdogan dalam sebuah laporan yang disiarkan TRT Haber TV. "Tujuan kami adalah menyediakan sepenuhnya kebutuhan pertahanan melalui produksi dalam negeri."

Erdogan menambahkan bahwa Turki juga mempersiapkan pembuatan kapal perang. Sebelumnya Turki telah mengekspor kendaraan lapis baja, pertahanan udara, sistem rudal, kapal perang ringan, dan helikopter.

Turkish Aerospace Industries (TAI) adalah kontraktor utama untuk produksi helikopter tempur T-129, dengan Aselsan dan AgustaWestland NV sebagai subkontraktor, di bawah perjanjian kerjasama di mana TAI memiliki saham kepemilikan hak kekayaan intelektual untuk konfigurasi baru dengan AgustaWestland NV.

TAI juga akan menjadi satu-satunya vendor untuk produksi helikopter tempur T-129, termasuk perakitan akhir dan operasi penerbangan, dan akan bertanggung jawab untuk pemasaran ekspor helikopter tersebut.

www.upi.com

Minggu, 25 November 2012

Kerjasama UI-TNI Dalam Pembuatan Kapal Perang Tanpa Awak

Makara-02
Makara-02 adalah model kapal tanpa awak buatan para mahasiswa Universitas Indonesia. Kapal tanpa awak yang biasa disebut USV (Unmanned Surface Vehicle) atau ASV (Autonomous Surface Vehicle) konon telah digunakan pada masa Perang Dunia II. Di beberapa negara maju, pembuatan kapal jenis ini sudah pada jenis AUV (Autonomous Underwater Vehicle). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Kerjasama UI-TNI Dalam Pembuatan Kapal Perang Tanpa Awak.
UI-TNI Kerja Sama Pembuatan Kapal Tanpa Awak

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menjajaki kerja sama militer dengan Mabes TNI mengenai pemanfaatan kapal tanpa awak, dalam pertahanan Indonesia. "Kerja sama dengan Mabes TNI ini disebut Sea Ghost Project," kata Humas Fakultas Teknik UI Tikka Anggraeni di Depok, Rabu (21/11).

Mahasiswa UI yang terdiri dari mahasiswa Teknik Perkapalan (M Hary Mukti/2009, Aditya Meisar/2009), Teknik Mesin(Ricky/2012), Teknik Elektro (Novika Ginanto/2008, Irvan JP Elliika/2008) dan Ilmu Komputer (M Anwar Ma'sum/2009). Ia mengatakan konsep Road Map kerja sama tersebut adalah tentang Cyber Warfare dalam pertahanan Indonesia, dimana nantinya kapal tanpa awak ini akan dikendalikan melalui komunikasi satelit. "Kapal ini digunakan untuk melakukan penyerangan terhadap kapal penyusup," ujarnya.

Menurut dia jika kapal tanpa awak ini terkena serangan hacker atau virus dalam komunikasi datanya oleh penyusup yang menjadikan gerakan kapal tanpa awak ini menjadi kacau atau tak terkendali, maka PUSINFOLAHTA - Mabes TNI akan melakukan perlawanan terhadap virus atau serangan hacker, sehingga kapal tanpa awak ini dapat dikendalikan dan memulai penyerangan terhadap kapal musuh ataupun penyusup kembali.

Lebih lanjut, ia mengatakan prototipe kapal tanpa awak yang dikerjakan oleh para mahasiswa UI ini ditampilkan di stand Mabes TNI pada acara Indo Defence 2012, yang diselenggarakan di Jakarta International EXPO - Kemayoran pada 7-10 November 2012 yang lalu. Dikatakannya kapal tanpa awak yang diberi nama Makara-02 ini sebelumnya telah meraih penghargaan desain terbaik se-Indonesia, dan berhasil melampaui 4 rintangan secara otomatis (fully autonomous) tanpa kendali dibandingkan peserta lain, pada Kontes Kapal Cepat Tak Berawak 2012 Kategori Autonomous yang dilaksanakan di Pantai Kartini, Jepara melalui bimbingan Dosen Perkapalan (Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc) dan Dekan FTUI (Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng).

Ia menjelaskan Makara-02 merupakan robot kapal tanpa awak yang dikembangkan dari Makara-01, yaitu robot kapal tanpa awak sebelumnya yang dilombakan di Amerika Serikat, Robot kapal tanpa awak ini berdimensi 4.94ft x x 2.96ft 0.73ft dengan sistem kendali otomatis berdasarkan sensor kamera (image processing). Dikatakannya, aspek kunci dari desain Makara-02 adalah desain berteknologi tinggi yang memperhatikan aspek stabilitas dan hambatan yang sangat rendah, merupakan perpaduan antara SWATH (Small Waterplane Area Twin Hull) dan teknologi Wave Piercing, sehingga kapal jauh memiliki nilai inovasi yang tinggi dibandingkan dengan peserta lain.

Robot kapal tanpa awak MAKARA-02 ini nantinya akan digunakan sebagai model untuk uji towing tank, untuk memprediksi hambatan pada SEA GHOST yang berukuran FLEET CLASS yaitu memiliki panjang kurang lebih 10 m dan memiliki payload lebih dari 2 ton, sehingga stabilitas kapal sangat baik ketika dilengkapi persenjataan dan sistem komunikasi yang canggih.
Perkembangan Kapal tanpa awak ini berkembang pesat di Amerika Serikat, Israel dan bahkan telah digunakan di Singapura. Kini saatnya militer kelautan kita bergerak maju demi menjaga ketahanan bangsa Indonesia melalui SEA GHOST PROJECT Universitas Indonesia.

www.metrotvnews.com

Jumat, 23 November 2012

Korps Marinir TNI-AL Rayakan HUT Ke-67

Korps Marinir TNI-AL
Korps Marinir TNI-AL pada tahun 2012 ini telah genap berusia 67 tahun sejak tanggal 15 November lalu. Kotama (Komando Utama TNI Angkatan Laut) ini awalnya merupakan bagian dari Pangkalan IV ALRI Tegal. Lalu pada 1948 – 1975, Kotama ini terkenal dengan sebutan KKO (Korps Komando). Dan setelah tahun 1975, kembali menggunakan sebutan Korps Marinir hingga sekarang. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Korps Marinir TNI-AL Rayakan HUT Ke-67.
Sniper Beraksi, Tembak Sasaran dari Jarak 500 Meter

Puncak perayaan HUT ke-67 Korps Marinir di Bumi Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (22/11), berlangsung meriah. Hadirin tak henti-hentinya berdecak kagum dan bertepuk tangan menyaksikan sejumlah atraksi menarik yang ditunjukkan oleh Korps Baret Ungu tersebut.

Perhelatan kegiatan korps yang dipimpin oleh Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington tersebut berakhir dengan suka cita dan memberikan kesan mendalam. Misi Marinir untuk lebih dekat dengan rakyat dibuktikan dengan sejumlah aksi nyata. Salah satu rangkaian utama kegiatan HUT tersebut adalah, bermitra dengan INDOPOS (JPNN Group) dan Pemprov DKI menyelenggarakan kegiatan "Bersih Pantaiku" yang diikuti oleh sedikitnya 1.000 Marinir. Bersama rakyat, para tentara ini membersihkan pesisir pantai Jakarta sepanjang 32 kilometer pada 8-10 November lalu.

Aksi pasukan elite ini memang membuat warga yang menyaksikan atraksi tersebut bangga. Misalnya, aksi tim sniper korps marinir yang terdiri dari enam orang. Mereka berada di atas Cilandak Mall dan menembak target sejauh 500 meter berupa kendi dan replika kubu musuh yang berada di sisi kiri lapangan upacara. Hadirin riuh bertepuk tangan ketika target berhasil ditembak. Atraksi kedua demonstrasi dari tim meriam Howitzer 105 mm yang merupakan andalan dari korps marinir. Saat itu terdengar dua ledakan keras dari sisi kiri dan kanan lapangan upacara. Penampilan ketiga dari atraksi gerakan-gerakan dasar beladiri mix martial art (MMA) menggunakan senjata SS1 dan sangkur. Mereka melakukan atraksi satu lawan satu. Ada sekitar 400 pasukan korps marinis ikut ambil bagian.

Suasana semakin semarak ketika di angkasa terlihat 67 penerjun payung dari korps marinir melayang-layang di atas bumi Cilandak. Mereka selanjunya mendarat di kapal pinisi nusantara sepanjang kira-kira 10 meter. Dalam atraksi ini disimulasikan kapal tersebut sudah dikuasai perompak kemudian coba direbut kembali oleh para penerjun payung. Bendera indonesia pun berkibar kembali di Kapal Phinisi tersebut sebagai tanda kapal telah berhasil dikuasai kembali.

Atraksi terakhir 2 buah Pesawat Cassa TNI AL NC212 yang terbang rendah di atas lapangan upacara. Ketinggian pesawat tersebut tak lebih dari 100 meter di atas lapangan.

Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penyematan Satya Lencana Kesetiaan 24, 16, 8 tahun kepada tiga personel Marinir serta dilaksanakan penyerahan Bendera Unggul Jaya kepada Yonif-1 Mar sebagai Batalyon Infanteri Marinir terunggul 2012 yang diterima oleh Danyonif-1 Mar Mayor (Mar) Teddy Basuki Bakri.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno yang bertindak sebagai pemimpin upacara mengaku kagum terhadap para anak buahnya itu. ’’Kalian bagaikan pasukan Pandawa yang berperang melawan Kurawa di padang Kurusetra. Terlihat dengan jelas, kesiapan dan kemampuan yang dimiliki prajurit Marinir. Saya yakin kalian siap melawan segala bentuk ancaman,’’ kata Soeparno. Soeparno berpesan kepada korps yang lahir pada 15 November 1945 itu untuk menjadi prajurit beriman dan bertakwa kepada Tuhan. Selain itu, dia menekankan agar kemampuan dan naluri bertempur untuk terus diasah. ’’Jaga nama baik dan kehormatan. Bangun jiwa yang sehat dan tingkatkan soliditas serta solidaritas,’’ katanya.

www.jpnn.com

Kamis, 22 November 2012

HK G36, Senapan Serbu Buatan Heckler & Koch, Jerman

HK G36
HK G36 merupakan senapan serbu yang populer di kalangan militer. Sejak pertama kali diproduksi, hingga kini tidak kurang dari 38 negara telah menggunakan HK G36 dengan berbagai varian. Senapan serbu HK G36 juga telah digunakan dalam konflik di Kosovo, Afghanistan, Irak, Ossetia Selatan, Irlandia Utara, Libya, dan Mexico. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | HK G36, Senapan Serbu Buatan Heckler & Koch, Jerman.
Jerman menunjukkan keperkasaannya dalam bidang inovasi teknologi dan enginering saat merilis Heckler & Koch G36 pada tahun 1997. Setelah melewati lima tahun masa pengembangan G36 lahir saat proyek besar G11 dibatalkan karena pembengkakan biaya dan ketidaksesuaian teknologi. Eksterior senapan serbu ini sangat revolusioner karena penggunaan bahan polymer yang dipadu dengan partikel logam didalamnya sehingga sangat kuat dan mampu menahan impak. Hal ini terbukti dari guide rail untuk bolt group yang dicetak menyatu dengan bagian dalam receiver.

Seperti diketahui, guide rail menjadi tempat berjalannya bolt carrier dalam gerak mundur ke belakang setelah menerima impak dari ledakan di kamar peluru, dan kembali lagi ke depan. Hingga saat ini hanya sedikit pabrikan yang mampu membuat upper lower receiver yang terbuat dari polymer seluruhnya. Di depan receiver terdapat handguard yang terintegrasi dengan popor lipat untuk menstabilkan senjata, yang terdapat pada varian G36 dan G36K.

Mekanisme operasi HK G36 mengadopsi dari senapan AS-18 yang dibuat oleh George Sulivan. Sistemnya memanfaatkan piston untuk memukul balik bolt carrier kea rah belakang, menciptakan satu sistem dingin yang aman untuk mencegah terjadinya slam firel ledakan peluru tanpa tarikan pelatuk akibat suhu di kamar peluru yang terlalu panas.

Sistem pasokan peluru G36 juga menggunakan magasen polymer tembus pandang sehingga penembak bisa mengetahui jumlah peluru yang tersisa. Magasen ini juga memiliki cantelan sehingga dua magasen dapat disatukan untuk pengisian peluru yang lebih cepat. Dua fitur ini rasanya pantas untuk menebus "dosa" karena magasen yang tidak standar dengan kesepakatan NATO.

Senapan ini didesain agar ramah dioperasikan, dimana kontrol dibuat ambidextrous atau tersedia untuk pengguna normal maupun kidal. Hal ini Nampak pada selector pilihan penembakan, pengokang, dan tuas pelepas amunisi yang mudah diakses.

Satu fitur lain yang mendahului jamannya adalah penggunaan teleskop sebagai alat bidik standar. Perbesaran teleskopnya mencapai 3,5 x, memadai untuk menyasar target sampai 300 meter, titik optimum efektifitas peluru 5,56 mm. Diatas teleskop masih ada optik reflex dengan sumber tenaga baterai. Pada varian G36A2, optik ini digantikan dengan rel sehingga berbagai jenis optik reflex bisa ditempelkan, dengan standarnya adalah Zeiss RSA-S reflex sight dengan lensa 30 mm yang luas.

HK G36 standar merupakan senapan serbu yang digunakan seluruh infanteri didalam Bundeswehr. G36 versi karabin (G36K) digunakan oleh kesatuan dengan spesialisasi tertentuatau pasukan khusus seperti KSK, MSK, Fallschirmjager Spesiallzuge, Fernspaher, dan Feldjager, dengan sejumlah aksesoris tambahan seperti rel Picatinny pengganti foregrip dari pabrikan Brugger & Thomet atau KAC handguard.

Standar yang digunakan infanteri saat ini termasuk modul laser / laser IR dan senter LLM01 buatan Oerlikon Contraves. Sementara varian G36C (compact) adalah varian mikro dengan laras yang amat pendek. Varian ini diperuntukan bagi unit kesatuan taktis polisi seperti GSG-9.

Untuk menambah daya gempurnya, G36 bisa dipasangi dengan unit pelontar granat AG-36 yang melontarkan granat 40 mm, serta dilengkapi leaf sight di sisi kiri unit AG-36. Dengan mekanisme side loading atau pengisian peluru dari samping, AG-36 memiliki keunggulan karena bisa mengadopsi munisi yang lebih panjang dibanding pelontar granat standar AS, M203.

Pengguna HK G36

Senapan G36 telah menjadi senjata utama bagi Bundeswehr sejak tahun 1995 dan telah digunakan juga oleh Angkatan Darat Spanyol sejak tahun 1999. Pada akhir tahun 1990-an, sejumlah kecil G36 dibeli oleh Angkatan Darat Inggris untuk pengetesan sebagai pengganti L85A2, namun keputusannya belum ditentukan. G36 juga dipakai oleh sejumlah satuan kepolisian di Eropa, antara lain, Unit Reaksi Bersenjata Kepolisian Inggris, RAID dan GIGN Perancis, Bundespolizei (Polisi Federal Jerman), Garda Republik Nasional Portugis, kepolisian Belanda, dan unit anti-teroris kepolisian Polandia serta di Malaysia oleh Grup Gerak Khas Angkatan Darat Malaysia dan Pasukan Gerak Khas Anti-teror Kepolisian Kerajaan Malaysia. Di Indonesia, H&K G36 juga digunakan oleh Kopassus & Denjaka.

Varian HK G36

G36 dibuat dengan tiga varian utama, yaitu G36, G36K (kurz: pendek), dan G36C (compact/commando). Varian keempat adalah senapan SL8 yang dirancang khusus untuk pasar senjata sipil Amerika Serikat. Walaupun mekanisme SL8 hampir serupa dengan G36, SL8 dibuat tidak memiliki kemampuan menembak full-otomatis. Lubang magazennya juga dirancang agar tidak bisa menerima magazen kapasitas besar 30-butir. Gagangnya diganti dengan gagang popor berlubang, dan bidikan teleskop reflexnya diganti dengan bidikan besi biasa. Varian kelima adalah senapan mesin ringan LMG36 (Light Machine Gun), yaitu G36 standar dengan laras yang lebih berat, bipod, dan magazen drum 100-butir.

Varian Panjang (mm)¹ Panjang laras (mm) Berat (kg)² Alat bidik Magazen
G36, Standar 999 (758) 480 3,6 (4,0) 3,0x Optik, Reflex Standar (30),
Drum C-Mag (100)
G36K, Kurz 860 (615) 318 3,3 (3,7)
G36C, Compact/Commando 720 (500) 228 2,8 (3,2) Picatinny Rail, Aperatur/Kotak
LMG36, Light Machine Gun 999 (758) 480 3,6 (4,0) 3,5x Optik, Reflex
G36E (atau V), Ekspor 999 (758) 480 3,3 (3,7) 1,5x Optik
G36KE (atau KV), Kurz Ekspor 860 (615) 318 3,0 (3,4)
LMG36E (atau V), Light Machine Gun Ekspor 999 (758) 480 3,3 (3,7)
SL 8, Sipil 980–1030 (-) 510 4,2 (4,4) Besi Standar (10)
¹ Panjang: Popor tak dilipat (Popor dilipat)
² Berat: Magazen kosong (Magazen penuh)

Tipe Senapan serbu
Negara asalJerman
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1995-sekarang
Sejarah produksi
Tahun 1990
Produsen Heckler & Koch
Diproduksi 1995–
Varian Lihat Varian
Spesifikasi
Berat Lihat Varian
Panjang Lihat Varian
Panjang  laras Lihat Varian

Peluru 5.56 × 45 mm NATO
Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
Rata² tembakan 750 butir/menit
Kecepatan peluru 920 m/s
Jarak efektif 200 m - 800 m (tertulis pada bidikan)
Amunisi Magazen box 30-butir,
Magazen drum C-Mag 100-butir
Alat bidik Bidikan reflex 3x (1,5x pada versi ekspor)

Reload Magz #15, Wikipedia.org

Selasa, 20 November 2012

WR-40 Langusta, Sistem Peluncur Roket Artileri Buatan Polandia

WR-40 Langusta
WR-40 Langusta termasuk salah satu sistem persenjataan yang ada dalam daftar belanja pertahanan TNI. Hal ini ditandai dengan kunjungan ke Polandia pada tanggal 23 – 29 Oktober 2010 yang dilakukan oleh sejumlah pejabat TNI untuk melihat langsung uji coba dan kinerja dari sistem peluncur roket Artileri WR-40 Langusta buatan Polandia ini. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | WR-40 Langusta, Sistem Peluncur Roket Artileri Buatan Polandia.
Modul sistem peluncur roket multi laras (MLRS: Multiple Launch Rocket System) WR-40 Langusta dibuat oleh Wojskowej HSW S.A, Polandia. Awalnya modul ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Bersenjata Polandia guna menggantikan BM-21 yang sudah lama dan usang. Dengan truck Jelcz P662D.35G-27 sebagai wahana pengangkutnya, MLRS WR-40 Langusta dapat dibawa menjelajahi medan hingga sejauh 650 km. 40 tabung peluncur yang terpasang dibadannya mampu memuntahkan roket sejauh 1,6 km - 42 km dengan sudut tembakan maksimal 30 derajat.

Sama halnya dengan RM-70 Grad Ceko yang dimiliki Marinir TNI AL, WR-40 Langusta buatan Polandia ini juga menggunakan kaliber 122 mm. Keduanya sama-sama hasil pengembangan dari artileri roket MLRS model lama BM-21 buatan Uni soviet (Rusia). Perbedaan yang mencolok pada kedua sistem peluncur roket artileri ini adalah RM-70 Grad dapat melakukan pengisian secara otomatis dengan sistim autoloader sedangkan pengisian ulang roket pada WR 40 Langusta dilakukan secara manual oleh awak unit dengan memakan waktu sekitar 7 menit.

Untuk penyesuaian medan, RM-70 Grad yang memiliki bobot tempur 25 – 30 ton dinilai masih kurang fleksibel di banding WR 40 Langusta karena para awaknya akan bekerja lebih ekstra untuk mencari lokasi yang tepat dijadikan sebagai tempat peluncuran roket kearah lawan. Berbeda dengan WR 40 Langusta dengan panjang yang lebih pendek dan ringan akan memudahkan awaknya mencari posisi atau lokasi untuk memberikan bantuan tembakan ke garis depan.

Selain memberikan payung tembakan terhadap pasukan infanteri kawan WR 40 Langusta juga dapat digunakan sebagai penghambat laju pasukan infanteri lawan dengan menembakkan amunisi yang sudah dimuati ranjau anti personel untuk ditebar dan ditanam di wilayah lawan.

Pada kabin WR-40 Langusta memiliki sistem pengaturan yang tergolong cukup canggih dikelasnya. Semuanya sudah terintegrasi dalam satu pusat kontrol yaitu dari dalam kabin. Di dalamnya terdapat panel pengatur tembakan serta sistem GPS yang dapat membantu memberikan tembakan akurat. Selain itu juga terdapat pengatur tekanan roda otomatis untuk memudahkan kendaraan melintasi medan berat serta tanjakan dengan kemiringan 60 derajat.

Dari segi kebutuhan amunisi roket 122 mm untuk WR 40 Langusta dan RM 70 Grad, Departemen Pertahanan (Dephan) bekerjasama dengan industri strategis Indonesia seperti Lapan dan Pindad untuk melakukan riset pengembangan roket berdiameter 122 mm (Rhan). Meski saat ini daya jelajah roket hasil riset kedua institusi tersebut masih tergolong kurang maksimal yaitu 14 km namun akan terus dikembangkan sampai mencapai jarak yang diharapkan untuk menopang kebutuhan amunisi jenis roket yang dibutuhkan oleh TNI.

Secara taktis keberadaan WR 40 Langusta akan dapat membantu memobilisasi gerak pasukan infanteri untuk menerobos masuk kewilayah lawan dengan cepat serta memberikan payung tembakan yang akurat.

Spesifikasi WR 40 Langusta
  • Awak : 4 - 6 orang
  • Kendaraan angkut : Truck Jelcz P662D.35G-27
  • Sistem gerak : 6×6
  • Mesin : Diesel Iveco Aifo Cursor 8, daya 350 Hp
  • Kecepatan maks : 85 km/jam
  • Jarak operasional : 650 km
  • Berat total : 40 ton
  • Panjang : 8,58 m
  • Tinggi : 2,74 m
  • Lebar : 2,54 m
  • Kaliber roket : 122 mm
  • Jumlah laras : 40 tabung
  • Jarak tembak : 1.6 - 42 km
rindam5brw.mil.id

Video WR 40 Langusta

Video peluncuran roket artileri MLRS WR-40 Langusta buatan Polandia.

Senin, 19 November 2012

Pindad SS2 (senapan Serbu 2)

Senapan Serbu 2 (SS2) Pindad
Senapan Serbu 2 (SS2) Pindad ini telah digunakan oleh TNI sejak tahun 2006. SS2 merupakan pengembangan senapan serbu dari generasi sebelumnya, Senapan Serbu 1 (SS1). Menurut Wikipedia, lebih dari 25.000 unit SS2 dengan berbagai varian telah digunakan oleh TNI. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Pindad SS2 (senapan Serbu 2).
SS2, singkatan dari Senapan Serbu 2, adalah senapan serbu buatan PT Pindad yang, merupakan generasi kedua dari senapan serbu Pindad sebelumnya, SS1. SS2 diklaim memiliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, memiliki berat yang lebih ringan, serta akurasi yang lebih baik. Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kg, sebagai catatan SS1 varian awal memiliki berat kosong 4,01 kg. Pada tahun 2006, TNI-AD membeli 10.000 pucuk senapan SS2.

SS2 mulai dikembangkan antara tahun 2002 hingga 2003. Pada tahun 2005 senapan serbu ini mulai diproduksi. Semua kekurangan pada senapan serbu generasi sebelumnya (SS1) telah diminimalisir pada produk SS2.

SS2 digunakan oleh tentara Indonesia sejak tahun 2005, dan juga sudah diekspor. Awalnya tersedia dalam tiga versi dasar (standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2 dan para-sniper SS2-V4) sekarang ini juga tersedia dalam subcompact versi SS2-V5, yang dikenalkan pada 2008.

Varian SS2 (Senapan Serbu 2) :
  • SS2-V1 : Varian awal SS2 dengan basis SS1.
  • SS2-V2 : Varian karabin dari SS2-V1.
  • SS2-V3 : Produksi dibatalkan.
  • SS2-V4 : Varian laras yang diperpanjang, pisir (pembidik besi) diganti teleskop. Dirancang untuk penembak jitu dan pasukan khusus.
  • SS2-V5 : Versi kompak dari model SS2-V1.
Data-data Umum Senapan Serbu 2 (SS2) :
  • Tipe : Senapan serbu
  • Negara Asal : Indonesia
  • Sejarah Pemakaian : Digunakan 2006 - sekarang
  • Pengguna : Indonesia
  • Produsen : PT Pindad
  • Berat : 3,2 kg (kosong)
  • Panjang : 930 mm
  • Panjang Laras : 460 mm
  • Peluru : 5.56 x 45 mm NATO, .223 Remington
  • Kaliber : 5.56 x 45 mm
  • Mekanisme : Piston gas, bolt berputar
  • Kecepatan Tembak : 700 butir/menit
  • Kecepatan Peluru : 710 m/s
  • Jarak Efektif : 450 m
  • Pengisian : Magazen box 30-butir
  • Alat bidik : Bidikan besi (pisir)
wikipedia.org

Kamis, 15 November 2012

Mengenal Perangkat Avionik Pesawat Tempur Buatan Indonesia

Avionik berarti peralatan elektronik penerbangan yang mencakup seluruh sistem elektronik yang dirancang untuk digunakan di pesawat terbang. Sistem utamanya meliputi sistem komunikasi, navigasi dan indikator serta manajemen dari keseluruhan sistem. Avionik juga mencakup ratusan sistem yang berada di pesawat terbang dari yang paling sederhana seperti lampu pencari pada helikopter polisi sampai sistem yang kompleks seperti sistem taktikal pada pesawat peringatan dini.

Avionik pada pesawat tempur tentu agak berbeda dengan yang digunakan pada pesawat komersial atau sipil. Pada tulisan ini diketengahkan beberapa perangkat avionik pesawat tempur yang merupakan produksi perusahaan Indonesia yang berkedudukan di Surabaya, Infoglobal. Sebagian besar materi tulisan dan gambar pada artikel ini diambil dari situs resmi perusahaan tersebut (infoglobal.co.id). Sementara untuk definisi avionik diambil dari situs wikipedia.org.

MPCD (Multi Purpose Cockpit Display)
MPCD (Multi Purpose Cockpit Display)
MPCD (Multi Purpose Cockpit Display)

MPCD (Multi Purpose Cockpit Display) merupakan perangkat avionik digital yang berfungsi menampilkan berbagai informasi penting kepada pilot pesawat tempur tipe Hawk 100/200.
Fitur :
  • Menampilkan informasi navigasi.
  • Menampilkan informasi route map.
  • Menampilkan informasi ILS, VOR, dan TACAN.
  • Menampilkan informasi bahan bakar dan kondisi mesin.
  • Menampilkan informasi posisi (longitude dan latitude).
  • Menampilkan informasi altitude, heading, dan speed.
  • Menampilkan informasi flight plan.
  • Menampilkan informasi destination list dan mark list.
  • Menampilkan informasi monitoring status avionik lain.
  • Menampilkan informasi alignment.
  • Menampilkan informasi course.
  • Menampilkan informasi track.
  • Menampilkan informasi wind.
  • Menampilkan informasi data radar.
DVR (Digital Video Recorder)
DVR (Digital Video Recorder)
DVR (Digital Video Recorder)

DVR (Digital Video Recorder) adalah alat perekam digital untuk merekam video dari kamera pesawat, simbologi data- data penerbangan, data radar, view, serta suara percakapan pilot. DVR dikembangkan dari standar interface VCR sehingga “full compatible” dengan VCR, plug and play, dan tanpa perlu modifikasi apapun di ruang kokpit. Tersedia untuk pesawat tempur jenis Hawk 100/200, F-5 Tiger E/F, dan F-16.

RMU (Radar Monitor Unit)
RMU (Radar Monitor Unit)
RMU (Radar Monitor Unit)

RMU (Radar Monitor Unit) adalah perangkat avionik untuk menampilkan informasi hasil tangkapan radar pada pesawat tempur tipe Hawk 200.

Fitur :
  • Menampilkan informasi pelacakan target dan intercept.
  • Menampilkan data ketinggian dan kemiringan pesawat tempur.
  • Pengaturan brightness, grid, dan contrast untuk menyesuaikan ketajaman gambar.
MCDE (Mission Computer Data Entry)
MCDE (Mission Computer Data Entry)
MCDE (Mission Computer Data Entry)

MCDE (Mission Computer Data Entry) merupakan perangkat avionik untuk menampilkan data-data navigasi pada pesawat tempur tipe F-5 Tiger E/F secara real-time dan mengontrol INU (Inertial Navigation Unit) untuk melakukan alignment serta menentukan waypoint yang akan dituju. Data navigasi yang ditampilkan oleh MCDE bersumber dari INU (Inertial Navigation Unit) dan CADC (Control Air Data Computer) yang berada di pesawat tempur.

Fitur :
  • Menampilkan data navigasi pesawat.
  • Menampilkan dan mengedit data misi pesawat (waypoint dan flight plan).
  • Mengontrol proses INU dan mode.
  • Mengontrol protokol data MIL STD 1553.
RCM (Rear Cockpit Monitor)
RCM (Rear Cockpit Monitor)
RCM (Rear Cockpit Monitor)

RCM (Rear Cockpit Monitor) merupakan perangkat avionik untuk menampilkan gambar yang ditangkap oleh kamera (CAM) yang berada di depan pesawat tempur tipe Hawk 100 atau gambar dari HUD video.

Fitur :
  • Menampilkan gambar video dari 2 peralatan sumber, yaitu CAM dan HUD secara bergantian.
  • Pengaturan tingkat kecerahan tampilan.
Wikipedia.org, infoglobal.co.id

Iran Luncurkan Rudal Qader Dan Ya-Zahra Pada Manuver Velayate-4

Rudal Qader
Rudal Qader sudah memperkuat pertahanan Iran sejak 23 Agustus 2011 lalu. Rudal jelajah anti kapal permukaan ini memiliki jangkauan tembak hingga 200 km. Menurut militer Iran, rudal Qader adalah rudal jelajah terkuat yang pernah dirancang dan dibuat oleh para ahli Iran selama ini. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Iran Luncurkan Rudal Qader Dan Ya-Zahra Pada Manuver Velayate-4.
Iran sukses uji tembak sistem rudal baru

Angkatan Udara Iran berhasil melakukan uji tembak dua sistem peluru kendali yang dinamai "Qader" dan "Ya-Zahra" pada hari ketiga manuver pertahanan udara Velayat-4 di provinsi timur Iran. Kedua sistem pertahanan udara yang sudah dioptimalkan oleh para ahli dari Kementerian Pertahanan Iran.

Rudal Qader dirancang dan diproduksi oleh para ahli Iran. Rudal itu telah dilengkapi dengan elektro-optik dan sistem laser. Sementara rudal "Ya-Zahra" dirancang untuk ketinggian rendah.

Manuver Velayate-4 dimulai di provinsi timur pada Senin (12/11) untuk menampilkan kekuatan pertahanan angkatan bersenjata Iran. Berbagai sistem pertahanan udara termasuk instrument perang elektronik, radar, rudal, penyadapan, pos pengamatan dan unit-unit artileri berpartisipasi dalam pelatihan militer dengan nama sandi "Ya Rasoul-Allah" itu.

Manuver ini diselenggarakan di daerah seluas 850.000 meter persegi untuk menunjukkan kemampuan pertahanan angkatan udara termasuk berbagai jenis sistem radar jangka panjang serta tempurnya, transportasi, kapal tanker dan pesawat tak berawak.

Jet-jet tempur F-4, F-5, F-7 dan F-14, pesawat Mirage dan Sukhoi serta pesawat pesawat pengintai lepas landas dari timur dan selatan pangkalan udara dan terbang di atas langit wilayah latihan militer.

www.antaranews.com

Rabu, 14 November 2012

Senapan Serbu 1 (SS-1) Buatan PT Pindad

Senapan Serbu 1 (SS1)
Senapan Serbu 1 (SS1) diproduksi pertama kali oleh PT Pindad pada tahun 1991. Pada tahun yang sama, TNI dan POLRI mulai menggunakan SS1. Senapan serbu ini telah memiliki pengalaman tempur nyata (battle proven) pada konflik di Aceh, Timor Timur, dan Papua. Hingga sekarang Senapan Serbu 1 (SS1) dengan beberapa varian masih digunakan oleh TNI dan POLRI. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Senapan Serbu 1 (SS1) Buatan PT Pindad.
Senapan Serbu SS1 Series Pindad

SS-1 adalah singkatan dari Senapan Serbu 1, senapan serbu yang banyak digunakan oleh TNI dan POLRI. Senapan ini diproduksi oleh PT. Pindad Bandung, berdasarkan senapan FN FNC dengan lisensi dari perusahaan senjata Fabrique Nationale (FN), Belgia.

Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 4,01 kg. Senapan ini bersama-sama dengan M16, Steyr AUG dan AK-47 menjadi senapan standar TNI dan POLRI, tapi karena diproduksi di Indonesia, senapan ini paling banyak digunakan.

SS-1 diproduksi dalam 2 konfigurasi utama, yaitu senapan standard dan karabin pendek. Versi senapan standar disebut SS1-V1 (FNC "Standard" Model 2000) dan karabin disebut SS1-V2 (FNC "Short" Model 7000). Kedua varian diatas dilengkapi dengan laras yang berisi pelintiran tembakan tangan kanan sepanjang 178 mm (untuk stabilisasi mengantisipasi peluru SS109 belgia yang lebih berat). Selain itu juga, SS-1 bisa dipasang berbagai attachment seperti Foregrip yang bisa merubahnya seperti model Standar M4A1 tanpa Red Dot Sight, varian Pelontar Granat (M203, M320 / GP25) dan berbagai Scope seperti Red Dot Sight, Holographic Sight dan ACOG Sight serta Mars Sight yang scopenya sudah menempel di senjata.

Battle Proven

Senapan SS-1 produksi PT. Pindad ini di tangan para prajurit TNI sudah di nyatakan Battle Proven (sudah teruji) dengan sering digunakannya senapan ini dalam mendukung berbagai operasi di seluruh tanah air. Operasi Timor Timur dan DOM Aceh merupakan tempat ajang pembuktian akan kehandalan SS1, meski masih terdapat kekurangan di sana sini pada akhirnya PT. Pindad dapat meminimalisir kekurangan tersebut sehingga mampu di ajak berpetualang di berbagai medan dan cuaca.

Selain pengalaman di dalam negeri SS1 juga memiliki pengalaman di luar negeri untuk mendukung TNI sebagai pasukan perdamaian PBB dan mampu menjuarai berbagai perlombaan yang diadakan antar peacekeeper seperti di Konga dan Lebanon serta AARM di Malaysia SS1 dapat mengungguli persenjataan-persenjataan lain yang sejenis. Dengan kelebihan yang dimiliki oleh SS1 banyak negara-negara di ASEAN yang tertarik untuk membelinya. Di Indonesia sendiri SS1 sudah melengkapi pasukan TNI dan di kembangkan dengan berbagai versi sesuai permintaan.

Varian Senapan Serbu 1 (SS-1)
  • SS-1 V1 : Varian dasar bagi SS-1. Laras standar dengan popor lipat.
  • SS-1 V2 : Varian pendek dari SS-1, larasnya diperpendek.
  • SS-1 V3 : Varian standar dengan popor tetap.
  • SS-1 V4 : Serupa dengan varian V1, ditambah dengan teleskop.
  • SS-1 V5 : Varian terkecil dari semua varian dengan laras 252 mm dan berat 3,37 kg dan popor lipat. Dirancang untuk teknisi, operator artileri, kru tank, paukan garis belakang, dan pasukan khusus.
  • SS-1 R5 Raider : Sub varian V5 yang dirancang khusus untuk pasukan khusus terbaru TNI Raider. R adalah kependekan dari Raider dan R5 dibuat khusus untuk batalyon ini saja. SS-1 R5 memiliki rancangan lebih ramping dan ringan.
  • SS-1 seri M : Dibuat untuk korps Marinir. Dengan proses pengecatan spesial untuk menahan air laut dan tidak mudah berkarat. Varian ini dirancang untuk tetap dapat digunakan setelah masuk lumpur atau pasir. Terdapat tiga varian: M1 dengan laras panjang dan popor lipat; M2 dengan laras pendek dan popor lipat; dan M5 Commando.
  • Sabhara V1-V2 : Pengembangan varian ini dikhususkan untuk kepolisian, yaitu perlunya kemampuan melumpuhkan bukan membunuh. Varian ini menggunakan peluru 7.62 x 45 mm PT Pindad.
Spesifikasi Senapan Serbu 1 (SS1)
  • Berat : 4,01 kg (kosong)
  • Panjang : 997 mm
  • Peluru : 5,56 x 45 mm NATO, .223 Remington
  • Kaliber : 5,56 x 45 mm
  • Mekanisme : Operasi gas, bolt berputar
  • Rata² tembakan : 700 butir/menit
  • Kecepatan peluru : 710 m/detik
  • Jarak efektif : 450 m
  • Amunisi : Magazen box 30-butir
  • Alat bidik : Bidikan besi, bidikan teleskopik (tergantung varian)
wikipedia.org, rindam5brw.mil.id

Selasa, 13 November 2012

Spike LR, Sistem Rudal Penghancur Tank

Spike LR
Spike LR adalah sistem peluncur rudal portable anti tank generasi keempat. Sistem peluncur rudal Spike LR digunakan oleh banyak kalangan militer untuk menggantikan MILAN. Beberapa fitur rudal yang sekarang dibuat juga oleh Jerman ini memiliki kemiripan dengan Javelin, rudal penjagal tank buatan AS. PROKIMAL ONLINE | Spike LR, Sistem Rudal Penghancur Tank.
Rudal anti-tank buatan Israel ini dipergunakan untuk menggantikan MILAN sebagai rudal utama penghancur tank pada kesatuan Bundeswehr. Identitas Yahudinya dikubur setelah Rheinmetall Dusseldorf dan Diehl BGT Defence membentuk mayoritas saham Eurospike LR untuk membuatnya di Jerman berdasarkan lisensi. 70% dari total komponen diproduksi sendiri di Jerman. Jerman memiliki 4.000 MELLS (Multipurpose Guided Missile Systems), dan 311 diantaranya digunakan pada kendaraan tempur (ranpur) Puma.

Spike LR memiliki sejumlah fitur yang kurang lebih mirip dengan Javelin milik AS. Prinsip dasarnya adalah pemakai mengunci sasaran (target) dengan menggunakan CLU (Command Launch Unit) yang berbasis infra merah, dan rudal akan mengikuti titik jatuhnya berkas sinar infra merah tersebut dalam kondisi terkunci sehingga tim penembak tak perlu mengunci sasaran secara terus-menerus. Setelah sasaran berhasil dihancurkan, tim penembak bisa melepas CLU dan tripod, serta membuang bekas tabung peluncurnya yang berbahan fiberglass.

Desain rudal Spike
Desain rudal Spike.
Rudal Spike terhubung dengan kawat fiber optik sehingga informasi dari CLU bisa diupdate ke dalam rudal yang sedang meluncur. Ini berarti sasaran bisa diubah dan terus mengikuti target yang bergerak (bermanuver). Tim penembak juga bisa meluncurkan rudal ke satu arah lalu membelokkannya ke arah target untuk menghindari kemungkinan lawan mendeteksi keberadaan tim peluncur Spike LR. Spike LR juga memiliki fitur soft launch, rudal terlontar terlebih dahulu, baru motor roket menyala sehingga Spike aman ditembakkan dari dalam ruangan tertutup.

Agar mampu menjebol lapisan baja pada tank atau ranpur modern yang biasanya dilengkapi sistem perlindungan tambahan, Spike dibekali hulu ledak tandem berbasis shaped charge, yang pertama menjebol lapisan pelindung dan yang kedua untuk menjebol lapisan baja yang sesungguhnya untuk memastikan kesuksesan menghantam lawan. Dalam skenario tertentu, Spike LR bahkan dapat digunakan untuk menyasar helikopter.

Kementerian Pertahanan Jerman membeli Spike LR untuk ranpur Puma AFV, peleton infanteri anti-tank, pasukan khusus KSK dan MSK. Untuk infanteri, satu orang prajurit didesain untuk membawa dua tabung peluncur sekaligus (berat total 28 kg), sementara prajurit lainnya membawa CLU.

Data Umum Spike LR

Desain : Rafael Advanced Defence Systems.
Produksi : 1997 (digunakan AB Jerman sejak 2008).
Jenis : Rudal Anti-tank.
Bobot : 14 kg (hulu-ledak), 5 kg (CLU / Command Launch Unit), 2,8 kg (Tripod).
Jarak Efektif : 4.000 meter.
Panjang : 1.670 mm.

Reload Magz #15

Sistem Avionik Pesawat Tempur Buatan Indonesia Tampil Di Indodefence 2012

Sistem avionik pesawat tempur
Sistem avionik pesawat tempur sudah bisa diproduksi oleh perusahaan Indonesia. Infoglobal, perusahaan yang didirikan pada 9 September 1992 dan berbasis di Surabaya adalah pembuat perangkat tersebut. Biasanya Infoglobal memproduksi perangkat avionik pesawat tempur yang sudah tidak diproduksi lagi oleh vendor aslinya. Infoglobal mengklaim bahwa produk avionik-nya lebih unggul dibanding produk aslinya. Produk avionik yang dibuat oleh Infoglobal antara lain MPCD (Multi-Purpose Cockpit Display), DVR (Digital Video Recorder), RMU (Radar Monitor Unit), MCDE (Mission Computer Data Entry), dan RCM (Rear Cockpit Monitor). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Sistem Avionik Pesawat Tempur Buatan Indonesia Tampil Di Indodefence 2012.
Sistem Avionik Pesawat Tempur Ini Bikinan Dalam Negeri

Sebuah industri swasta yang bergerak dalam bidang sistem pertahanan militer unjuk gigi dalam pameran Indodefence 2012. Perusahaan ini memproduksi peralatan pesawat tempur lokal yang diharapkan mampu membuat Indonesia mandiri, dalam kebutuhan alutsista.

Siapa sangka jika sistem avionik pesawat tempur ini merupakan hasil produksi dalam negeri? Namun ini merupakan hasil karya sebuah perusahaan asal Surabaya, Infoglobal. Avionik merupakan peralatan di sebuah pesawat tempur yang berhubungan dengan sistem navigasi, komunikasi, dan persenjataan.

Peralatan inilah yang ada di dalam kokpit pesawat yang akan menjadi indikator, dan dikontrol oleh seorang pilot pesawat tempur. Adi sasongko adalah orang yang berada dibalik perusahaan yang memproduksi sistem avionik ini. Ia mengaku bukan hal mudah untuk mendapatkan kepercayaan sebuah negara, terutama dalam bidang sistem pertahanan. Kesempatanlah yang membuat Adi akhirnya memutuskan untuk mengembangkan peralatan avionik ini 12 tahun yang lalu. Kini perusahaan yang ia pimpin sudah memiliki 200 karyawan di Surabaya.

Peralatan yang dimiliki perusahaan lokal ini sudah menjadi perlengkapan untuk pesawat tempur Hawk 100, 200, dan F5. Cukup membanggakan bagi Indonesia, namun Adi berharap pemerintah dapat berperan aktif lagi.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah kepada perusahaan lokal, seharusnya Indonesia sudah bisa mandiri dalam pengembangan alutsista tanpa harus membeli peralatan dari luar negeri.

www.metrotvnews.com

Senin, 12 November 2012

Indonesia Harus Lebih Tingkatkan Pertahanan Maritim

Pertahanan Maritim Indonesia
Pertahanan Maritim Indonesia harus bisa melindungi kedaulatan perairan Indonesia yang memiliki luas 3.257.483 km². Tugas pengawasan dan pengawalan ini tidak bisa ditawar lagi. Untuk mengemban tugas tersebut, TNI-AL mengoperasikan 132 kapal (KRI) dari berbagai jenis, jumlah kapal perang yang sangat tidak mencukupi untuk mengawal lautan Indonesia yang sangat luas. Terlebih ada dua dimensi laut yang harus diawasi, yaitu permukaan dan bawah laut. Untuk pengawalan bawah laut, saat ini Indonesia hanya mengoperasikan 2 unit kapal selam. Dengan kata lain, bawah laut Indonesia adalah medan yang sangat mudah disusupi oleh pihak asing. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Indonesia Harus Lebih Tingkatkan Pertahanan Maritim.
Pertahanan Maritim Sebagai Strategi Geopolitik Indonesia

Potensi laut yang kaya dan letak yang strategis menjadikan Indonesia sebagai pintu perdagangan dunia. Menurut Pengamat Militer dari Universitas Indonesia, Edy Prasetyono, hal itu mengharuskan Indonesia memperkuat geopolitiknya melalui pertahanan maritim. "Hal yang penting dalam geopolitik Indonesia adalah cara pandang bangsa agar melihat Indonesia sebagai negara maritim. Kita harus menjadikan laut sebagai prioritas, ditopang (pertahanan) udara dan darat," kata Edy.

Hal itu disampaikan Edy dalam acara diskusi Ikatan Sarjana Nadhlatul Ulama (ISNU) dengan tema "Geopolitik dan Diplomasi Luar Negeri," di Gedung PBNU Jalan Keramat Raya, Jakarta, Senin (5/11/2012). Edy mengatakan geopolitik merupakan hubungan antara geografi, politik dan kekuatan serta hubungan antar negara yang muncul dari kombinasi ketiga faktor tersebut. Secara sederhana geopolitik berhubungan dengan strategi negara untuk mempertahankan wilayahnya. "Geopolitik dalam perspektif klasik, melihat negara itu punya ancaman dari negara lain. Jangan berpikir negara tidak punya musuh," ujar Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia ini.

Menurutnya, jika ada ekspansi kekuatan laut di sebuah negara dan pertahanan laut itu kalah, maka lawan bisa masuk ke darat dan menguasai negara. Oleh karena itu pertahanan laut harus diperkuat. "Kalau pertahanan kuat maka negara lain akan datang dan mengajak untuk berteman," ucap Edy.

Menurutnya, Geopolitik Indonesia bersifat anomali karena tidak berdasarkan pada pakem yang ada. Misalnya di kawasan Asia Tenggara, negara terbesarnya adalah Indonesia, tetapi pertahanan Indonesia bukanlah yang terkuat. "Kalau memenuhi pakem, seharusnya Indonesia sebagai negara terbesar dan Indonesia harus terkuat," katanya.

Hadir juga dalam acara tersebut, Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa, Mayjend Abdul Chasid dari Lemhanas.

news.detik.com

Sabtu, 10 November 2012

Kendaraan Militer Produk Terbaru PT Pindad Tampil Di Pameran Indodefence 2012

Kendaraan Taktis 4x4 produk terbaru PT Pindad
Kendaraan Taktis 4x4 produk terbaru PT Pindad juga ditampilkan pada ajang Indodefence 2012. Satu model ranpur / rantis dengan empat varian, yaitu untuk anti serangan udara, pengintai, dan dua varian angkut personil (Foto: Antara). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Kendaraan Militer Produk Terbaru PT Pindad Tampil Di Pameran Indodefence 2012.
Pindad pamerkan kendaraan taktis 4x4 multiguna

Produsen kendaraan militer Indonesia, PT Pindad memamerkan tiga varian kendaraan taktis 4x4 multiguna produksi terbaru mereka pada Indodefence 2012. "Kami pamerkan empat kendaraan yaitu satu anti serangan udara, satu untuk mengintai, dan dua kendaraan angkut personil. Semuanya itu sebenarnya satu model, hanya saja dengan modifikasi fungsi masing-masing," kata Staf Desain Produk PT Pindad, Windu Paramata di Jakarta, Jum'at (9/11/2012).

Dia menjelaskan, kendaraan militer itu memiliki kelebihan bisa digunakan di berbagai macam medan. Dengan ban ring 20 ukuran 1.000, jalan berpasir, lumpur ataupun aspal tidak akan jadi masalah. Ditambah lagi, kekuatan tenaga sebesar 215 Hp yang dihasilkan dari mesin 5.193cc membuat kendaraan 4x4 itu tangguh ditanjakkan tinggi sekalipun. Bahan bakarnya diesel dan tangkinya bisa memuat solar sampai 200 liter. Kendaraan perang tersebut juga telah dilengkapi dengan body dan kaca anti peluru. Pindad mengklaim daya tahannya bisa sampai dengan peluru berukuran 7.62mm. "Bannya juga sudah memakai sistem run plate, sehingga masih bisa jalan ketika mendapat tembakan," kata Windu.

Dia mengungkapkan bahwa semua komponen dalam kendaraan taktis itu tidak dibuat oleh Pindad. Hanya saja mereka mengklaim desain, rangka, body dan kaki-kaki diproduksi sendiri oleh perusahaan yang memiliki markas di Bandung tersebut. "Kalau mesin itu kami pakai dari komersial truck merek Hino, dan ban dari Michelin. Selebihnya kita produksi sendiri, raw materialnya itu dari Krakatau Steel dan sampai jadi body itu di Pindad, lokal kontennya mencapai lebih dari 40 persen," ungkap Windu.

Menurut dia, nantinya kendaraan taktis 4x4 multiguna akan digunakan untuk operasional Anti Teror Kopasus, Arhanud, dan juga Brimob. Sekitar 90 kendaraan dijadwalkan akan selesai produksi pada tahun depan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan keamanan Indonesia. Windu juga menjelaskan, sampai sekarang ketiga varian kendaraan itu belum memiliki nama resmi. Rencananya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memberi nama pada produk terbaru Pindad tersebut dalam kunjungan ke Indodefence 2012, Sabtu

www.antaranews.com

Kerjasama TNI AU dan PT Dirgantara Indonesia Untuk Wujudkan Zero Accident

TNI-AU dan PT Dirgantara Indonesia
TNI-AU dan PT Dirgantara Indonesia telah melaksanakan kerjasama untuk mewujudkan zero accident penerbangan di lingkungan TNI-AU. Kerjasama tersebut dilaksanakan dalam bentuk pelatihan Praktek Simulasi Sertifikasi Kelaikan Udara Militer yang diikuti oleh para perwira TNI-AU. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Kerjasama TNI AU dan PT Dirgantara Indonesia Untuk Wujudkan Zero Accident.
PT DI-TNI AU Kerjasama upayakan zero Accident

Status "zero accident" alias tidak pernah kecelakaan dalam dunia penerbangan sesuatu yang mustahil. Namun status ini bisa dicapai seperti Qantas yang tak pernah pesawatnya jatuh dalam hampir 90 tahun perusahaan ini berkiprah. Tentu bukan suatu kebetulan jika Qantas tidak pernah kehilangan satupun pesawatnya sejak perusahaan penerbangan Australia itu didirikan tahun 1924. "Ini sejarah upaya manusia, bukan hanya soal mesin," kata Qantas dalam website khusus mengenai sejarahnya itu.

Pesawat udara adalah benda terbang yang merupakan alat transportasi udara paling aman dibandingkan dengan alat transportasi lainnya. Pesawat dijamin keselamatannya karena jaminan kualitasnya diterapkan dari sejak masuk bahan baku sampai kondisi uji di darat (ground test), bahkan sampai pada tahap uji terbang (flight test). Pesawat laik atau tidaknya untuk menjalani penerbangan memang selalu dikendalikan secara periodik. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sebagai satu-satunya industri pesawat terbang di kawasan Asia Tenggara memiliki suatu divisi menangani sertifikasi untuk dapat atau tidaknya pesawat melakukan penerbangan. PTDI secara khusus memiliki Divisi ini sejak tahun 1992 lalu dan PTDI beberapa langkah di depan industri pesawat terbang lain yang ada di kawasan Asia dalam hal kemampuan sertifikasi ini.

Sebagai salah satu langkah nyata dari arahan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Imam Sufaat untuk mencapai "zero accident" dalam pengoperasian pesawat udara di lingkungan TNI Angkatan Udara maka dilakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan menugaskan para perwira di lingkungan TNI AU mengikuti pelatihan Praktek Simulasi Sertifikasi Kelaikan Udara Militer. Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa (29 dan 30 Oktober 2012) di Gedung Pusat Teknologi PT Dirgantara Indonesia (Persero). Pelatihan yang diikuti 15 orang Perwira TNI AU ini dibuka secara resmi oleh Manager Aeronautical Product Certification PTDI, Budi Seno Aji. Pelatihan ini dapat terselenggara berkat kerjasama antara Komando Wing Dik III Lanud Husein Sastranegara Bandung dengan Divisi Sertifikasi dan Manajemen Sumber Daya PTDI.

Rakhmat Condrogumono, Kepala Divisi Sertifikasi dan Manajemen Sumber Daya Direktorat Teknologi PTDI, mengatakan saat acara penutupan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan tersebut merupakan yang kedua kali setelah sebelumnya dilakukan di Wing Dik III Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun 2011 lalu. Tahun lalu para siswa menerima materi: "aviation law & regulation, type certification, production certification & airworthiness certification". Materi dalam lokakarya ini membuat para siswa dapat benar-benar memahami apa yang diterimanya, dan dapat langsung diterapkan dalam tugasnya sehari-hari.

Untuk sertifikasi rancang bangun (type certification) ada sembilan langkah yakni pre-aplikasi, aplikasi, rapat dewan pre-sertifikasi tipe, evaluasi detail tipe desain, konstruksi & inspeksi prototipe, pengeluaran izin terbang khusus, uji terbang untuk pengembangan dan sertifikasi, dan evaluasi menyeluruh rapat dewan sertifikasi.

Pada pelatihan kali ini semua langkah itu disimulasikan dengan fakta yang sudah dan sedang berjalan saat ini. Sebagai contoh dalam langkah pertama, yakni Pre Application; penyiapan initial type design data & technical spesification, para Instruktur menunjukkan dengan rinci serta menjelaskan apa yang dilakukan para insinyur di PTDI ketika mengawali proses rancang bangun rekayasa sebuah pesawat udara.

Tahap selanjutnya ditunjukkan dan dijelaskan oleh para Instruktur bagaimana para insinyur di PTDI sebagai perancang Pesawat Udara menyiapkan data-data (a). Application Form, (b). Three-View-Drawing, (c). Aircraft Technical Description, serta (d). Transmittal Letter. Keseluruhannya untuk dikirimkan secara formal kepada Airworthiness Authority yang menandai fase kedua dalam rangkaian proses Type Certification, yakni Application.

Tahap ketiga Pre-Type Certification Board Meeting, pada tahapan ini disimulasikan oleh para Instruktur bagaimana pelaksanaan pertemuan koordinasi antara Applicant dengan Authority. Selanjutnya juga disampaikan apa saja typical agenda yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan tersebut. Lazimnya, dalam pertemuan ini dibahas hal-hal sebagai berikut – (a). General Description of the Product; (b). Proposed Major Certification Milestones; (c) Proposed Certification Basis; (d). Proposed Certification Procedures; serta (e). Contact Person & Certification Team Members.

Tahap keempat Detail Type Design Evaluation, untuk tahap ini para Instruktur menunjukkan dan menjelaskan rangkaian evaluasi terhadap detail type design data, antara lain meliputi (a).Technical Drawings & Part List, (b). Technical Specifications, (c). Detail Design Description & Analysis, (d). Safety,Reliability & Maintanability Assessment, (e). Test Requirements/Procedures; (f). Compliance Check List & Certification Plans; serta (g). Quality Inspection Plans.

Tahap kelima Prototype Construction & Inspection pada tahap ini para Instruktur menjelaskan bagaimana dilakukannya pembuatan prototipe Pesawat Udara dan/atau Aircraft Component serta kegiatan inspeksi. Pembuatan prototipe tersebut dimaksudkan untuk dipergunakan sebagai wahana [vehicles] dalam proses "showing compliance with the applicable airworthiness & environmental standards".

Tahap ke enam Issuance of Special Flight Permit untuk tahap ini para Instruktur menunjukkan seluruh persyaratan dan tata cara untuk mendapatkan ijin terbang dari Authority bagi prototype Pesawat Udara; yang akan dipergunakan sebagai wahana kegiatan Development & Certification Ground And Flight Testing.

Tahap ke tujuh Development & Certification Flight Test dalam tahap ini para Instruktur menjelaskan seluruh persyaratan dan tata cara tentang penyelenggaraan uji terbang bagi prototipe Pesawat Udara. Kegiatan Development Flight Test pada umumnya dilaksanakan oleh Applicant [Aircraft Industry]; sedangkan kegiatan Certification Flight Test pada umumnya dilaksanakan oleh Applicant dengan witnessing oleh Authority.

Tahap ke delapan Post-Type Certification Board Meeting, Overall Evaluation, dimana pada tahapan ini disimulasikan oleh para Instruktur bagaimana pelaksanaan pertemuan koordinasi antara Applicant dengan Authority. Selanjutnya juga disampaikan apa saja typical agenda yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan tersebut. Dalam pertemuan ini dibahas hal-hal sebagai berikut – (a). Overall Status Of Certification Documentation Approvals; (b). Overall Status Of Certification Activities; (c). Overall Certification-Outstanding-Items; (d) Draft Of Type-Certificate-Data-Sheet; serta (e). Post-Type-Certification Activities [Continued Airworthiness].

Tahap ke sembilan Issuance Of Type Certificate & Its Associated TC-Data Sheet di mana ditunjukkan dan dijelaskan tentang bentuk format standar serta isi yang terkandung di dalam dokumen Type Certificate & TC-Data Sheet. Selanjutnya, para Instruktur menunjukkan beberapa contoh dokumen Type Certificate & TC-Data Sheet yang dimiliki oleh PTDI.

www.antaranews.com

PTDI-Airbus Military: Pembuatan Pesawat NC 212 Upgrade Dipusatkan Di Bandung

NC 212
NC 212 adalah pesawat yang pertama kali diproduksi oleh EADS CASA (kini menjadi bagian dari Airbus Military) pada dasawarsa 1970-an dengan nama C 212 (NC 212 adalah versi buatan PTDI). Awalnya pesawat ini diproduksi untuk keperluan militer, kemudian kalangan maskapai komersial pun tertarik untuk menggunakan pesawat ini pada Juli 1975. IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia) juga memproduksi pesawat ini yaitu tipe NC-212-200 dan NC-212-200 MPA. Pada pelaksanaan Indo Defense 2012, PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military menandatangani kesepakatan untuk memproduksi dan memasarkan NC 212 versi upgrade ke seluruh dunia. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | PTDI-Airbus Military: Pembuatan Pesawat NC 212 Upgrade Dipusatkan Di Bandung.
PTDI-Airbus Military perkuat kerja sama strategis

PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Airbus Military memperkuat kerjasama strategis pesawat NC 212 mulai dari pengembangan, manufaktur, pemasaran, hingga pelayanan purna-jual pesawat terbang berkursi 28 penumpang ini. Peningkatan kerjasama PTDI-Airbus Military itu ditandatangani Direktur Utama PTDI Budi Santoso dan Ignacio Alonso, Wakil Presiden Senior Airbus Military bidang Komersil, Strategi dan Hubungan Industri kawasan Asia, di Jakarta, Kamis. Acara ini mewarnai pameran Indo Defense 2012 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.

Indo Defence 2012 berlangsung 7-10 November 2012 dan diikuti perusahaan-perusahaan industri militer dari sekitar 50 negara, serta sejumlah BUMN termasuk PTDI. "Kerjasama ini akan memperkuat posisi PTDI sebagai industri pesawat terbang terdepan di wilayah Asia, seperti yang kami rencanakan dalam perjanjian kerjasama strategis dengan Airbus Military," kata Budi Santoso mengomentari peningkatan status kerjasama dengan mitra lama PTDI dari Eropa tersebut.

Budi Santoso menambahkan PTDI dan Airbus Military akan bekerja bersama untuk memproduksi dan memasarkan NC 212 upgrade ke seluruh dunia dengan menawarkan pesawat terbang sipil dan militer kelas kecil yang modern dan sangat kompetitif. Dari titik pandang Airbus Military, menurut Ignacio Alonso, peningkatan status kerjasamanya dengan PTDI bukti berikutnya tentang kepercayaan pihaknya pada masa depan NC 212 yang kompetitif ini dan menjanjikan di banyak negara di dunia. "Dengan dukungan yang berkesinambungan Pemerintah Indonesia, PTDI dan Airbus Military akan mampu meraih banyak hal bersama," kata Senior VP Komersil, Strategi dan Hubungan Industri Airbus Military tersebut, yang menambahkan pembuatan NC 212 akan dipusatkan di Bandung.

Pesawat tersebut selanjutnya akan ditawarkan kepada pelanggan sipil serta militer. NC 212 upgrade ini akan dilengkapi dengan avionik digital dan sistem autopilot terkini. Interior untuk versi sipil terbaru yang mampu membawa sampai dengan 28 penumpang dibandingkan dengan versi sebelumnya yang hanya 25 penumpang. Versi terbaru NC 212 itu akan mendorong efisiensi biaya naik secara tajam. Ini akan menempatkan NC 212 ini pada posisi tawar yang sangat kompetitif pada segmen pasar pesawat kecil. Pesawat ini akan disertifikasi oleh EASA dan FAA sesuai dengan FAR 25.

Kesepakatan kerjasama dalam pengembangan, manufacturing, komersialisasi dan dukungan pelanggan ini untuk memenangkan kompetisi memenuhi kebutuhan pasar di segmen pesawat kecil, baik untuk sipil, militer dan kargo, pada dekade berikut. Potensi pasar pada segmen ini diperkirakan akan mencapai sekitar 400-450 pesawat dalam sepuluh tahun kedepan. Final Assembly Line sedang disiapkan di fasilitas PTDI di Bandung. Kesepakatan ini selangkah lebih maju dalam tahapan hubungan kerjasama antara dua mitra lama.

Sejak Oktober 2011, dua perusahaan ini telah menempatkan tim-tim kerja bersama di fasilitas PTDI di Bandung, di mana personil Airbus Military bekerja di dalam lokasi kerja PTDI. Tim-tim ini bekerja dalam lingkup industrial dan komersial yang fokus pada penciptaan bisnis baru bagi kedua perusahaan. Tujuan sinergi kekuatan kedua pihak tersebut dalam memajukan kemampuan produksi, proses rekayasa, dan teknologi informasi, dan transfer pengetahuan dalam rangka mendorong PTDI menjadi industri pesawat terbang kecil dan sedang terkemuka di Asia.

Boyke Mukiyat, Direktur Utama Perusahaan Pengelola Asset (PPA) mengatakan sangat gembira dan bangga bahwa PTDI telah melangkah lebih jauh lagi dalam proses revitalisasi dan memperkuat posisi. Meningkatnya sukses PTDI akan mendapatkan lebih banyak pekerjaan, dan dengan kesepakatan kerjasama NC 212 upgrade. "PTDI sedang bergerak maju dengan pasti kearah suksesnya mencapai tidak hanya revitalisasi tetapi juga peningkatan target-targetnya. PPA sepenuhnya mendukung rencana kerja PTDI dan akan terus membantu agar PTDI dapat menjadi industri pesawat terbang kecil terdepan di wilayah Asia," kata Mukiyat.

Produk utama PTDI adalah pesawat terbang, komponen struktur pesawat terbang, jasa perawatan pesawat terbang dan jasa rekayasa. Pabrik perakitan PTDI memproduksi berbagai jenis pesawat CN235 dengan type certificate untuk penumpang sipil, kargo, pembuat hujan, transportasi militer, patroli maritim dan pengawasan. Selain itu PTDI memproduksi di bawah lisensi pesawat terbang dan helikopter untuk 49 operator sipil dan militer. PTDI memanufaktur dan memproduksi bagian-bagian, komponen-komponen, tools dan fixtures untuk pesawat Airbus A320/321/330/340/350/380, untuk Eurocopter EC225 dan EC725, untuk pesawat Airbus Military CN235/C212-400/C295.

Untuk perawatan pesawat, PTDI melayani jasa pemeliharaan, perbaikan dan dukungan logistik untuk CN235 berbagai seri, Bell412, BO-105, NC-212-100/200, NAS332 Super Puma, B737-200/300/400/500, A320, Fokker100 dan Fokker27. PTDI juga melayani jasa rekayasa dan analisis flight simulators.

www.antaranews.com