Cari di Blog Ini

Sabtu, 10 November 2012

PTDI-Airbus Military: Pembuatan Pesawat NC 212 Upgrade Dipusatkan Di Bandung

NC 212
NC 212 adalah pesawat yang pertama kali diproduksi oleh EADS CASA (kini menjadi bagian dari Airbus Military) pada dasawarsa 1970-an dengan nama C 212 (NC 212 adalah versi buatan PTDI). Awalnya pesawat ini diproduksi untuk keperluan militer, kemudian kalangan maskapai komersial pun tertarik untuk menggunakan pesawat ini pada Juli 1975. IPTN (kini PT Dirgantara Indonesia) juga memproduksi pesawat ini yaitu tipe NC-212-200 dan NC-212-200 MPA. Pada pelaksanaan Indo Defense 2012, PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military menandatangani kesepakatan untuk memproduksi dan memasarkan NC 212 versi upgrade ke seluruh dunia. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | PTDI-Airbus Military: Pembuatan Pesawat NC 212 Upgrade Dipusatkan Di Bandung.
PTDI-Airbus Military perkuat kerja sama strategis

PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Airbus Military memperkuat kerjasama strategis pesawat NC 212 mulai dari pengembangan, manufaktur, pemasaran, hingga pelayanan purna-jual pesawat terbang berkursi 28 penumpang ini. Peningkatan kerjasama PTDI-Airbus Military itu ditandatangani Direktur Utama PTDI Budi Santoso dan Ignacio Alonso, Wakil Presiden Senior Airbus Military bidang Komersil, Strategi dan Hubungan Industri kawasan Asia, di Jakarta, Kamis. Acara ini mewarnai pameran Indo Defense 2012 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.

Indo Defence 2012 berlangsung 7-10 November 2012 dan diikuti perusahaan-perusahaan industri militer dari sekitar 50 negara, serta sejumlah BUMN termasuk PTDI. "Kerjasama ini akan memperkuat posisi PTDI sebagai industri pesawat terbang terdepan di wilayah Asia, seperti yang kami rencanakan dalam perjanjian kerjasama strategis dengan Airbus Military," kata Budi Santoso mengomentari peningkatan status kerjasama dengan mitra lama PTDI dari Eropa tersebut.

Budi Santoso menambahkan PTDI dan Airbus Military akan bekerja bersama untuk memproduksi dan memasarkan NC 212 upgrade ke seluruh dunia dengan menawarkan pesawat terbang sipil dan militer kelas kecil yang modern dan sangat kompetitif. Dari titik pandang Airbus Military, menurut Ignacio Alonso, peningkatan status kerjasamanya dengan PTDI bukti berikutnya tentang kepercayaan pihaknya pada masa depan NC 212 yang kompetitif ini dan menjanjikan di banyak negara di dunia. "Dengan dukungan yang berkesinambungan Pemerintah Indonesia, PTDI dan Airbus Military akan mampu meraih banyak hal bersama," kata Senior VP Komersil, Strategi dan Hubungan Industri Airbus Military tersebut, yang menambahkan pembuatan NC 212 akan dipusatkan di Bandung.

Pesawat tersebut selanjutnya akan ditawarkan kepada pelanggan sipil serta militer. NC 212 upgrade ini akan dilengkapi dengan avionik digital dan sistem autopilot terkini. Interior untuk versi sipil terbaru yang mampu membawa sampai dengan 28 penumpang dibandingkan dengan versi sebelumnya yang hanya 25 penumpang. Versi terbaru NC 212 itu akan mendorong efisiensi biaya naik secara tajam. Ini akan menempatkan NC 212 ini pada posisi tawar yang sangat kompetitif pada segmen pasar pesawat kecil. Pesawat ini akan disertifikasi oleh EASA dan FAA sesuai dengan FAR 25.

Kesepakatan kerjasama dalam pengembangan, manufacturing, komersialisasi dan dukungan pelanggan ini untuk memenangkan kompetisi memenuhi kebutuhan pasar di segmen pesawat kecil, baik untuk sipil, militer dan kargo, pada dekade berikut. Potensi pasar pada segmen ini diperkirakan akan mencapai sekitar 400-450 pesawat dalam sepuluh tahun kedepan. Final Assembly Line sedang disiapkan di fasilitas PTDI di Bandung. Kesepakatan ini selangkah lebih maju dalam tahapan hubungan kerjasama antara dua mitra lama.

Sejak Oktober 2011, dua perusahaan ini telah menempatkan tim-tim kerja bersama di fasilitas PTDI di Bandung, di mana personil Airbus Military bekerja di dalam lokasi kerja PTDI. Tim-tim ini bekerja dalam lingkup industrial dan komersial yang fokus pada penciptaan bisnis baru bagi kedua perusahaan. Tujuan sinergi kekuatan kedua pihak tersebut dalam memajukan kemampuan produksi, proses rekayasa, dan teknologi informasi, dan transfer pengetahuan dalam rangka mendorong PTDI menjadi industri pesawat terbang kecil dan sedang terkemuka di Asia.

Boyke Mukiyat, Direktur Utama Perusahaan Pengelola Asset (PPA) mengatakan sangat gembira dan bangga bahwa PTDI telah melangkah lebih jauh lagi dalam proses revitalisasi dan memperkuat posisi. Meningkatnya sukses PTDI akan mendapatkan lebih banyak pekerjaan, dan dengan kesepakatan kerjasama NC 212 upgrade. "PTDI sedang bergerak maju dengan pasti kearah suksesnya mencapai tidak hanya revitalisasi tetapi juga peningkatan target-targetnya. PPA sepenuhnya mendukung rencana kerja PTDI dan akan terus membantu agar PTDI dapat menjadi industri pesawat terbang kecil terdepan di wilayah Asia," kata Mukiyat.

Produk utama PTDI adalah pesawat terbang, komponen struktur pesawat terbang, jasa perawatan pesawat terbang dan jasa rekayasa. Pabrik perakitan PTDI memproduksi berbagai jenis pesawat CN235 dengan type certificate untuk penumpang sipil, kargo, pembuat hujan, transportasi militer, patroli maritim dan pengawasan. Selain itu PTDI memproduksi di bawah lisensi pesawat terbang dan helikopter untuk 49 operator sipil dan militer. PTDI memanufaktur dan memproduksi bagian-bagian, komponen-komponen, tools dan fixtures untuk pesawat Airbus A320/321/330/340/350/380, untuk Eurocopter EC225 dan EC725, untuk pesawat Airbus Military CN235/C212-400/C295.

Untuk perawatan pesawat, PTDI melayani jasa pemeliharaan, perbaikan dan dukungan logistik untuk CN235 berbagai seri, Bell412, BO-105, NC-212-100/200, NAS332 Super Puma, B737-200/300/400/500, A320, Fokker100 dan Fokker27. PTDI juga melayani jasa rekayasa dan analisis flight simulators.

www.antaranews.com