Senin, 30 Juni 2014

TNI Waspadai Peta Baru Laut China Selatan

Tentara Nasional Indonesia (TNI) mewaspadai peta terbaru kawasan Laut China Selatan yang dibuat oleh Republik Rakyat Tiongkok. Pada peta yang telah diperbaharui pihak China tersebut tampak garis putus-putus (dash line) yang melintasi sebagian Kepulauan Natuna yang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meskipun setelah dikonfirmasi, pihak kedutaan RRC Republik Rakyat Tiongkok bahwa negeri tirai bambu tersebut tidak punya klaim atas wilayah Indonesia, pihak TNI tetap menyiapkan antisipasi dengan memperkuat armada pertahanan di kawasan Natuna.

Kepulauan Natuna. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Kepulauan Natuna.
Peta Baru Tiongkok Bikin TNI Waspada.

Munculnya peta terbaru Republik Rakyat Tiongkok dengan garis putus-putus melintasi wilayah Natuna membuat TNI waspada meski tidak bereaksi keras. Mabes TNI menyatakan telah meminta klarifikasi kepada kedutaan Tiongkok karena hal tersebut berkaitan dengan persoalan perbatasan dan sengketa laut Tiongkok Selatan.

Kapuspen TNI Mayjen Mochamad Fuad Basya menjelaskan, Panglima TNI telah bertemu dengan Kuasa Usaha Kedubes Tiongkok untuk membicarakan persoalan garis putus-putus kesepuluh di peta negara tersebut. hasilnya, Tiongkok memang mengakui jika mereka memperbaharui peta. Pembaruan itu tampak dari makin luasnya cakupan garis putus-putus yang direncanakan sebagai wilayah baru Tiongkok. Garis tersebut melintasi wilayah kepulauan Natuna. "Namun, Kuasa Usaha Tiongkok menyatakan jika mereka tidak punya klaim terhadap wilayah Indonesia," terang Fuad, Sabtu (28/6/2014).

Pihak Tiongkok menjelaskan jika peta tersebut merupakan peta sementara dan bukan sebagai klaim wilayah. Kalaupun nanti ada permasalahan di kemudian hari, maka yang akan bertindak kali pertama adalah Kementerian Luar Negeri. Sampai saat ini, lanjutnya, tidak ada permasalahan perbatasan antara Tiongkok dengan Indonesia meski peta terbaru menunjukkan jika Tiongkok ingin mendominasi Laut Tiongkok Selatan. "Sampai saat ini tidak ada kapal-kapal Tiongkok yang mendekat ke Natuna," lanjutnya. Batas antara Tiongkok dengan Indonesia juga masih cukup jauh.

Meski begitu, Mabes TNI sudah menyiapkan segala kemungkinan jika Tiongkok memperluas cakupan wilayahnya di Laut Tiongkok Selatan. Seluruh lanal di sekitar kawasan Natuna dalam kondisi aktif. Namun, TNI hanya akan bereaksi jika ada keputusan pemerintah. Selebihnya, TNI tetap mengawasi perbatasan Indonesia di Natuna dengan patroli-patroli laut.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan jika pihaknya sedang memperkuat armada di kawasan Natuna. "Kalau persoalan Laut Tiongkok Selatan meluas, yang paling potensial terkena imbas itu kepulauan Natuna," ujarnya saat menjelaskan perkembangan rencana pembangunan Lanal Tanjung Datu baru-baru ini.

www.jpnn.com

Minggu, 29 Juni 2014

Prancis Tawarkan Teknologi Pembuatan Kapal Selam Kepada Indonesia

Kementerian Pertahanan Prancis siap memberikan dukungan alih teknologi pembuatan kapal selam kepada Indonesia. Kesiapan Prancis untuk transfer teknologi pembuatan kapal selam ini disampaikan oleh Menteri Muda Pertahanan Prancis Kader Arif ketika menerima kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin di Paris, Kamis (26/6/2014).

Kapal Selam Scorpene Buatan Prancis. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Kapal Selam Scorpene Buatan Prancis.
Prancis Siap Alih Teknologi Kapal Selam untuk Indonesia.

Menteri Muda Pertahanan Prancis Kader Arif menilai Indonesia sebagai mitra penting bagi negaranya. Indonesia diharapkan menjadi pintu masuk bagi Prancis untuk menjalin kerja sama pertahanan dengan negara-negara ASEAN. Hal tersebut disampaikan Arif saat menerima kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Paris, Kamis (26/6/2014). Sjafrie didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksamana Muda Rachmat Lubis.

Arif mengapresiasi peran yang dilakukan Indonesia baik dalam menjadi perdamaian di kawasan maupun dalam operasi penjaga perdamaian. Seperti halnya Indonesia, Prancis melakukan hal yang sama dengan penempatan pasukan perdamaian di banyak negara. Untuk membuat peran itu berjalan lebih baik, Tentara Nasional Indonesia perlu dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan yang memadai. Menurut Arif, Prancis siap untuk memenuhi kebutuhan alutsista maupun pengembangan industri pertahanan Indonesia. "Saya berterima kasih bahwa TNI AD mempercayai untuk menggunakan meriam Caesar 155 mm buat Prancis. Saya mendukung bukan hanya untuk pembelian alutsista, tetapi juga pengembangan industrinya seperti yang akan dilakukan PT Pindad dengan Nexter untuk pengembangan Caesar maupun dengan Roxel untuk industri propelan," kata menteri muda berdarah Aljazair itu.

Menurut Arif, Prancis akan memberikan dukungan untuk transfer teknologi. Termasuk juga untuk industri kapal selam apabila dibutuhkan Indonesia.

Wamenhan menjelaskan kunjungan ke Prancis dan Belanda dilakukan Komite Kebijakan Industri Pertahanan dan juga High Level Committe untuk mencek seluruh alutsista yang dipesan Indonesia untuk TNI. Termasuk juga tiga kapal fregat multifungsi yang sedang dibangun di Manchester Inggris. Juga helikopter serang Eurocopter yang akan melengkapi Helikopter MI 35 dan Apache yang memperkuat TNI AD. Menurut Sjafrie seluruh pesanan itu sudah dalam tahap akhir dan akan segera dikirim secara bertahap ke Indonesia. Seluruh alutsista yang baru ini akan ikut dalam peringatan Hari TNI 5 Oktober.

Sjafrie merasa puas karena selain pembelian alutsista ada banyak tawaran bagi pengembangan kerja sama industri pertahanan. Terutama untuk Pindad yang terbuka peluang bagi pengembangan Panser Anoa serta kendaraan tempur dan munisi lainnya.

Bersama Dirut Pindad Sudirman Said, Wamenhan bertemu juga Presiden Volvo Group, Stefano Chmielewski untuk membicarakan pasokan mesin Renault untuk kebutuhan Panser Anoa. "Pindad sudah memproduksi 250 unit panser kebutuhan TNI AD. Sekarang Pindad mempunyai kesempatan untuk memasok 250 unit lainnya dan Renault bersepakat untuk memasok kebutuhan mesinnya," kata Sjafrie.

news.metrotvnews.com

Helikopter Tempur Eurocopter Tiger H61 TNI AD Bakal Tampil Perdana Pada HUT TNI Tahun Ini

Helikopter tempur Eurocopter Tiger H61 TNI AD akan tampil perdana pada pelaksanaan HUT TNI Ke-69 pada 5 Oktober 2014, hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin saat berada di kota Paris, Jumat (26/6/2014). Eurocopter Tiger H61 merupakan salah satu varian dari helikopter serbu buatan Eurocopter, pabrikan helikopter di Eropa yang dibentuk oleh perusahaan DaimlerChrysler Aerospace (Jerman), Aerospatiale Matra (Perancis) dan CASA (Spanyol).

Eurocopter Tiger. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Eurocopter Tiger.
TNI Perkenalkan 'Macan' dalam HUT ke-69.

Upacara kebesaran HUT ke-69 TNI akan menjadi ajang pertama bagi 'macan' baru TNI memperkenalkan diri kepada warga Indonesia. Macan itu sedang dalam tahap akhir persiapkan fisik di benua Eropa.

Macan itu adalah helikopter serang Eurocopter Tiger H61. Mereka akan melengkapi helikopter serbu MI 35 dan Apache memperkuat TNI AD. Selain itu ada tiga kapal fregat multifungsi untuk TNI AL yang sedang dibangun di Manchester, Inggris. "Seluruh alutsista yang baru ini akan ikut dalam peringatan Hari TNI 5 Oktober," kata Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin di Paris, Jumat (26/6/2014).

Wamenhan berkunjung ke Paris bersama rombongan Komite Kebijakan Industri Pertahanan. Selain itu mereka ke Belanda juga untuk memastikan perkembangan seluruh alutsista yang dipesan Indonesia untuk jajaran TNI. "Saat ini seluruh pesanan itu sudah dalam tahap akhir dan akan segera dikirim secara bertahap ke Indonesia," sambung matan Pangdam Jaya ini.

Sjafrie merasa puas karena selain pembelian alutsista ada banyak tawaran bagi pengembangan kerja sama industri pertahanan. Terutama untuk Pindad yang terbuka peluang bagi pengembangan panser Anoa serta kendaraan tempur dan amunisi lainnya.

Bersama Dirut Pindad Sudirman Said, Wamenhan bertemu juga Presiden Volvo Group, Stefano Chmielewski untuk membicarakan pasokan mesin Renault sebagai sumber tenaga Panser Anoa. "Pindad sudah memproduksi 250 unit panser kebutuhan TNI AD. Sekarang Pindad mempunyai kesempatan untuk memasok 250 unit lainnya dan Renault bersepakat untuk memasok kebutuhan mesinnya," kata Sjafrie

news.metrotvnews.com

K-329 Severodvinsk, Kapal Selam Nuklir Rusia Yang Baru Bisa Dioperasikan Setelah 20 Tahun Dibangun

K-329 Severodvinsk adalah kapal selam nuklir Yasen milik Angkatan Laut Rusia. Pembangunan kapal selam dimulai pada tahun 1993 dan pertama kali direncanakan akan diluncurkan pada tahun 1998. Namun keruntuhan Uni Soviet dan masalah anggaran telah menyebabkan pembangunan kapal selam K-329 Severodvinsk ini menjadi tertunda selama bertahun-tahun, sehingga kapal selam ini baru bisa diluncurkan pada tanggal 15 Juni 2010.
K-329 Severodvinsk melaksanakan uji coba laut pada tanggal 12 September 2011 dan kembali dari pelayaran pertama pada tanggal 6 Oktober 2011. Kapal selam ini mulai dioperasikan Angkatan Laut Rusia pada akhir Desember 2013. AL Rusia berencana untuk memiliki dua kapal selam kelas Yasen pada tahun 2015. torpedo-meluncurkan sistem Severodvinsk ini telah dipilih dipasang di belakang kompartemen dari stasiun sentral. Pada 7 November 2012, perahu (sementara terendam) berhasil meluncurkan rudal jelajah Kaliber (versi anti-kapal) pada target laut di Laut Putih. Kemudian pada bulan yang sama kapal selam berhasil menguji menembakkan dua tambahan (serangan darat) rudal jelajah. Pertama serangan darat SLCM diluncurkan pada 26 November 2012 dari posisi muncul dan dua hari kemudian kedua dari posisi terendam. Severodvinsk diserahkan kepada Angkatan Laut pada akhir Desember 2013. Upacara pengibaran bendera diadakan pada 17 Juni 2014 menandai diperkenalkan ke Angkatan Laut Rusia. Angkatan Laut Rusia beroperasi beberapa yang terbaik kapal selam bertenaga nuklir di dunia. Alhtough mereka teknologi agak di belakang kapal selam nuklir Amerika dalam hal sensor dan dalam hal ketenangan (meskipun mereka sangat tenang diri), langkah-langkah kasar konstruksi dan keselamatan mereka di banyak adalah melebihi dari kapal selam AS, dan senjata mereka cocok hanya sebagai kuat , dan dalam beberapa kasus bettrer. Namun, setelah jatuhnya Uni Soviet, karena pertimbangan keuangan yang parah, kekuatan kapal selam jatuh ke dalam keadaan rusak kecuali untuk beberapa unit. Kekuatan Soviet skor serangan nuklir, peluru kendali, dan kapal selam rudal balistik jatuh ke titik di mana Angkatan Laut Rusia melakukan semua itu bisa untuk mempertahankan mungkin 8-10 dari masing-masing jenis (dan kadang-kadang kurang) dalam keadaan seaworth. Untuk serangan kapal selam, dari akhir 1980-an melalui dekade pertama tahun 2000-an, (lebih dari dua puluh tahun) ini terdiri dari beberapa kapal Victor III, dua atau tiga kapal Seirra, dan kapal selam Akula beberapa. The Akula Akula II dan kapal selam yang mendekati penerbangan selanjutnya dari serangan kapal selam Los Angeles bahwa Angkatan Laut AS yang dikerahkan di tahun 1990-an. Tapi Angkatan Laut AS juga telah pindah ke tiga kapal selam kelas Sea Wolf dan serangan kapal selam Virginia kelas baru (yang sepuluh sudah pernah membangun dan dimasukkan ke dalam layanan) yang tangan bawah serangan kapal selam paling tenang dan paling mematikan yang ada di setiap nomor di bumi. Rusia diinginkan untuk membangun, kelas modern yang baru serangan kapal selam yang akan mampu bersaing dengan kapal Amerika. Hasil keinginan yang menjadi Project 885 Yasen / Graney kelas kapal selam. Rencana desain inital untuk perahu berkecambah tidak lama setelah jatuhnya Uni Soviet pada akhir 1980-an, namun rencana itu harus ditunda karena pertimbangan keuangan. Rusia melakukan upaya untuk memulai membangun perahu 1 pada tahun 1993, tetapi tidak dapat melanjutkan sehingga projject tetap ditahan. Akhirnya dalam jangka waktu tahun 2004, Rusia memiliki cukup uang untuk melanjutkan. Namun, karena emphgasis nasional pada kelas baru dari Rudal Balistik Submarines (SSBN), kelas Borei, kemajuan lambat. Tapi, pada akhirnya, pada bulan Juni 2010, kapal pertama, Severodvinsk, K-329, diluncurkan. ia mulai uji coba laut-nya di September 2011, dan ditugaskan ke armada Rusia pada bulan Desember 2013. Sebuah perahu kedua, Kazan dibaringkan pada bulan Juli 2009. Sebuah perahu thrid, Novosibirsk, dibaringkan. The 2nd boat diharapkan akan diluncurkan pada tahun 2014. The 3rd perahu diharapkan akan diluncurkan pada 2017. Rusia bermaksud untuk membangun sepuluh kapal tersebut. Rusia merancang kapal ini benar-benar menjadi kapal hybrid yang akan menggantikan kedua serangan kapal selam kelas SSN (seperti Victor IIIs, yang Akulas dan Sierra) dan untuk menggantikan Oscar dan Oscar II Kelas SSGN, kapal selam rudal juga. Meskipun mereka akan secara resmi digolongkan dengan sebutan SSN, mereka akan sangat capanble dalam kedua peran. (Catatan:. Angkatan Laut AS bermaksud untuk memasukkan ekstensi hull baru ke Virginia Kelas SSN dimulai pada tahun 2018 ini "Payload Module" akan menambah 28 tabung peluncuran vertikal ke Virginia masa depan Kelas SSN, sehingga total VLS tube mereka menghitung sampai 40, dan memungkinkan mereka untuk menjadi hybrid SSN / perahu SSGN seperti Yasen). Karena tambahan vertikal tabung rudal peluncuran mereka dan karena pressure hull ganda dan ballast tambahan Rusia membangun ke kapal selam mereka, pembuluh Yasen Kelas memiliki perpindahan besar.

K-329 Severodvinsk. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
K-329 Severodvinsk.
Rusia habiskan 20 tahun untuk buat satu kapal selam nuklir.

Setelah menunggu dua dekade lebih, warga Rusia akhirnya bisa menyaksikan kapal selam nuklir mereka mengamankan perairan Negeri Beruang Merah. Apa saja kelebihan kapal selam nuklir tersebut?

Kapal selam K-329 Severodvinsk menjadi kapal selam nuklir pertama milik Rusia yang seutuhnya didesain untuk melancarkan serangan ke kapal selam lain. Oleh karena itu Severodvinsk dibekali dengan banyak persenjataan, termasuk beberapa misil dengan hulu ledak nuklir. Jangkauan dari misil nuklir tersebut juga cukup mengkhawatirkan, hampir separuh dari jangkauan rudal antar benua, yakni 5000 kilometer.

Selain misil dengan hulu ledak nuklir, Severodvinsk juga memiliki misil khusus untuk serangan udara, serta torpedo 533 mm untuk melakukan serangan dari jarak dekat dengan kapal destroyer atau kapal selam lain. Rusia pun menanamkan sebuah sistem sonar raksasa yang bisa memberikan tampilan radar yang lebih luas dan detail.

Dengan bobot mencapai 13.800 ton dan panjang 122 meter, kapal selam bertenaga reaktor nuklir generasi terbaru tersebut mampu melaju hingga kecepatan 35 knot di kedalaman maksimal 600 meter, Gizmodo (19/6).

Fakta menarik lainnya, kapal selam nuklir kelas Yasen ini mulai dirakit sejak tahun 1993 dan baru benar-benar selesai tahun ini. Mengapa bisa begitu lama?

Penundaan pembangunan akibat kejatuhan Uni Soviet lah yang dijadikan kambing hitam. Belum lagi akibat ekonomi Rusia yang belum stabil, pembangunan Severodvinsk harus berhenti beberapa kali. Berarti butuh sekitar 20 tahun untuk membuat satu kapal yang bisa meningkatkan daya saing Rusia jika suatu saat 'harus' berhadapan dengan Amerika Serikat.

Kabar buruknya, Amerika Serikat mempunyai 'stok' kapal selam kelas Victoria hingga 21 unit. Kapal selam kelas Victoria memang diperkirakan mempunyai kemampuan yang sama kapal selam kelas Yasen, termasuk Severodvinsk, milik Rusia. Amerika kabarnya masih memiliki 7 kapal selam lain yang masih dalam tahap pembangunan.

Menengok fakta di atas, nampaknya Rusia harus berpikir ulang jika ingin mengajak Amerika berperang.

www.merdeka.com

Kamis, 26 Juni 2014

India Pertimbangkan Untuk Ekspor Senjata Ke Negara-negara Sahabat

India tengah mempertimbangkan untuk mengekspor produk persenjataan buatan negara itu dengan sasaran pembeli negara-negara sahabat. Hal ini disampaikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO: Defence Research and Development Organisation). Beberapa produk senjata yang mungkin akan diekspor oleh India antara lain pesawat jet tempur ringan dan sistem peluru kendali.

Jet Tempur HAL Tejas. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Jet Tempur HAL Tejas.
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO: Defence Research and Development Organisation) mengatakan bahwa mampu melakukan ekspor pesawat tempur dan rudal dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan produk persenjataan sejenis dari negara lain, termasuk produk militer buatan China.

Kepala DRDO Avinash Chander mengatakan kepada media Press Trust of India bahwa lembaga tersebut telah menawarkan 'izin satu jendela' untuk penjualan dengan waktu tertentu produk senjata ke negara-negara sahabat.

Berkaitan dengan hal tersebut, India membutuhkan pengembangan mekanisme kebijakan untuk ekspor senjata. "Kami sedang membahas metodologi untuk mengembangkan potensi ekspor serta mekanisme kebijakan untuk ekspor sistem senjata," kata Chander.

Produk yang dapat dipertimbangkan untuk diekspor termasuk pesawat jet tempur ringan HAL Tejas, sistem pertahanan udara Akash, rudal kelas Prahar, dan rudal jelajah supersonik BrahMos.

Dalam hal ini DRDO mengikuti saran dari Perdana Menteri India Narendra Modi bahwa India harus meningkatkan pengembangan senjata sendiri untuk kebutuhan di dalam negeri dan juga diekspor ke negara-negara lain.

Ketika ditanya tentang manfaat bagi negara-negara pembeli produk senjata dari India, Chander mengatakan beberapa produk senjata buatan India lebih murah dibanding sistem senjata yang dijual oleh negara-negara lain. "Ada berbagai sistem senjata, seperti rudal strategis, rudal jarak jauh buatan China menjual ke Arab Saudi, jika dibandingkan dengan produksi kami, menjadi sepertiga atau seperempat dari harga yang mereka tawarkan," tambah Chander.

www.airforce-technology.com

Komisi I DPR: TNI Perlu Tambah Alutsista

Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) TNI masih harus ditambah dan dilengkapi, menurut Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq. Penambahan jumlah dan kualitas alutsista tersebut sangat diperlukan agar TNI bisa lebih mampu melaksanakan tugas pengawalan dan pengamanan di semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Armada Kapal Perang TNI-AL. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Armada Kapal Perang TNI-AL.
TNI perlu tambah persenjataan.

Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, menyatakan TNI di tiga matranya perlu menambah persenjataan untuk mengamankan wilayah Indonesia dari segala aspek. "Minimal kita harus punya tiga kapal selam dan kapal patroli cepat terutama untuk wilayah-wilayah perbatasan, dijalur perdagangan yang sibuk," katanya, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Ia menambahkan, sebetulnya Indonesia sudah menambah kapal perang tetapi belum dilengkapi persenjataan dan alat pendukung. Bicara soal TNI AL, dia menguraikan, masih harus diperkuat wahana pengintai maritim, karena untuk saat ini pesawat pengintai TNI AL masih terbatas jumlah dan jangkauannya. Sinergitas antara sayap udara maritim dengan kapal perang permukaan dan bawah permukaan akan menjadi prioritas ke depan. "Namun masih bisa didukung TNI AU," kata dia.

Tantangan terbesar di kelautan dari sisi ekomomi adalah menyelamatkan potensi ekonomi nasional dari kejahatan-kejahatan yang masih terjadi, di antaranya pencurian ikan. "Ke depan, rencana strategis yang harus diprioritaskan adalah memperbesar postur anggaran pertahanan untuk wilayah laut," katanya.

DPR, katanya, mendukung rencana induk TNI AL yang akan membangun tiga komando armada Indonesia, yaitu di wilayah barat, tengah, dan timur. Antisipasi dinamika Laut China Selatan juga harus dilakukan secara baik.

Pada sisi lain, buku Satu Dasawarsa Membangun Untuk Kesejahteraan Rakyat terbitan Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Komunkasi Sosial, disebutkan anggaran pertahanan Indonesia meningkat 400 persen, dari Rp21,42 triliun pada 2004 menjadi Rp84,47 triliun pada 2013. Ini peningkatan terbesar sepanjang sejarah APBN untuk sektor pertahanan sejak 10 tahun terakhir. Pada 1980-an, postur TNI pernah menjadi paling menonjol di ASEAN namun kini tidak lagi dari beberapa sisi. Akan tetapi, secara akumulatif, dana negara di sektor pertahanan ini telah Rp440,94 triliun pada 2004 sampai 2013.

Dalam buku yang disunting Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Sosial, Sardan Marbun, itu disebutkan, modernisasi arsenal TNI semata-mata untuk menjaga kedaulatan Indonesia serta menjaga keamanan regional maupun kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.

www.antaranews.com

Rabu, 25 Juni 2014

5 Sistem Rudal Pertahanan Udara Terbaik Buatan Rusia

Angkatan Bersenjata Rusia memiliki 5 sistem rudal pertahanan udara yang diklaim memiliki kemampuan superior sebagai peralatan pertahanan, khususnya terhadap serangan udara. 5 sistem peluru kendali pertahanan serangan udara buatan Rusia itu adalah Igla-S, S-300VM Antey-2500, Pantsir S1, S-400 Triumf, dan S-500.

Lima Sistem Pertahanan Misil Terbaik Rusia.

Rusia memiliki salah satu sistem pertahanan misil terbaik di dunia. Jendral Purnawirawan David Deptula, mantan pejabat intelejen Angkatan Udara Amerika Serikat, bahkan mengakui hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan media online The Daily Beast baru-baru ini.

Igla-S. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Igla-S.
Igla-S, Sistem Pertahanan Udara (MANPADS) Terpopuler

Sistem Pertahanan Udara Man-Portable memiliki konstruksi sederhana berupa sebuah tabung peluncur dan sebuah roket. Sistem pertahanan ini dirancang untuk melawan pesawat, helikopter, serta pesawat tanpa awak pada ketinggian rendah, dalam kondisi derau termal alami dan buatan. Banyak ahli berpendapat bahwa MANPADS mengungguli semua persenjataan sejenis yang ada saat ini.

Igla-S memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan hampir tak bisa terdeteksi oleh sistem pengintai. Kemampuan Igla-S telah terbukti dalam beberapa pertempuran seperti di bekas Yugoslavia dan di Suriah. MANPADS Igla-S telah disuplai ke negara-negara Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Dekat dan Tengah, Eropa Tengah, Amerika Latin, Karibia, dan Afrika.
  • Jarak jangkau sasaran: 6.000 meter
  • Batas ketinggian sasaran: 10 - 3.500 meter
S-300VM Antey-2500. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
S-300VM Antey-2500.
S-300VM Antey-2500, Sistem Misil Pertahanan Udara Paling Efektif

Sistem antipesawat dan antimisil portabel S-300VM Antey-2500 merupakan misil dan senjata pertahanan udara yang serbaguna. Sistem ini mampu melawan misil balistik dengan jarak jangkau hingga 2.500 kilometer. Antey-2500 juga dapat mencegat semua jenis sasaran aerodinamis dengan sama baiknya. Sistem avionik S-300VM dilengkapi dengan dua radar yakni sebuah radar pemindai lingkar dan sebuah radar berbasis peranti lunak. Radar pertama dapat memindai semua ruang di sekeliling sistem. Radar tersebut dirancang untuk mendeteksi pesawat terbang dan helikopter. Sementara radar kedua merupakan pencari misil. S-300 VM merupakan sistem misil pertahanan udara Rusia terhebat yang sudah mulai diekspor. Saat ini, Venezuela telah memiliki sejumlah S-300VM.
  • Jarak jangkau sasaran: 200 kilometer (sasaran aerodinamik), 40 kilometer (sasaran balistik)
  • Batas ketinggian sasaran: 25 meter - 30 kilometer
Pantsir S1. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Pantsir S1.
Pantsir S1, Sistem Misil-Senapan Pertahanan Udara Rusia Tercanggih

Sistem ini dirancang sebagai sistem pertahanan jarak dekat bagi titik sasaran sipil dan militer untuk melawan semua senjata serangan udara, termasuk melawan sistem pertahanan udara jarak jauh. Sistem ini juga dapat menjaga sebuah objek yang dilindungi dari ancaman darat dan laut. Pantsir S1 saat ini tengah diuji coba lapangan (trial by fire) di Suriah. Senjata ini mengundang kekaguman para ahli militer karena kemampuan tembak dan akurasinya yang tinggi, serta hanya butuh lima menit persiapan hingga dapat digunakan.

Pantsir dapat menjatuhkan sasaran apapun, mulai dari burung pipit hingga pesawat. Para ahli menganggap sistem ini tak akan tertandingi. Saat ini, Pantsir S1 digunakan oleh Aljazair, Iran, Arab Saudi, dan Oman.
  • Jarak jangkau sasaran: 1,2 - 20 kilometer
  • Batas ketinggian sasaran: 15 meter - 15 kilometer
S-400 Triumf. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
S-400 Triumf.
S-400 Triumf, Sistem Misil Pertahanan Udara Terbaru

S-400 Triumf dirancang untuk melawan sasaran udara aerodinamis (pesawat taktis dan strategis serta pengganggu radar seperti pesawat AWACS dan KR), termasuk melawan teknologi siluman dengan jarak jangkau sekitar 400 kilometer. Sistem ini dapat mencegat misil balistik, sasaran supersonik, dan alat-alat serangan udara lain yang ada ataupun yang berpotensi ada. Dibanding pendahulunya, S-300 Triumf, S-400 memiliki laju api (rate of fire) dua setengah kali lebih tinggi. Sistem ini akan tersedia untuk ekspor setelah 2016.
  • Jangkauan deteksi sasaran: 600 kilometer
  • Jarak jangkau sasaran: 400 kilometer (sasaran aerodinamik), 60 kilometer (sasaran balistik)
  • Batas ketinggian sasaran: 10 meter - 27 kilometer
S-500. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
S-500.
S-500, Sistem Misil Pertahanan Udara Paling Menjanjikan

S-500 adalah generasi terbaru sistem misil antipesawat yang diyakini akan menggunakan konsep "keputusan terpisah" untuk menghancurkan banyak sasaran balistik dan udara sekaligus. Tujuan utama dibuatnya S-500 adalah untuk melawan misil balistik jarak menengah dan antarbenua.

Menurut perancangnya, sistem pertahanan terbaru ini bahkan mampu mencapai satelit orbit rendah, senjata ruang angkasa, dan platform senjata orbital. S-500 saat ini tengah dikembangkan dan akan tersedia paling cepat tahun 2017.

rbth.com

Selasa, 24 Juni 2014

PT Pindad Akan Produksi Amunisi Meriam MBT Leopard

Amunisi untuk meriam kaliber 120 mm yang menjadi senjata utama MBT Leopard 2A4 akan diproduksi oleh PT Pindad. Rencana produksi amunisi meriam MBT Leopard 2A4 oleh PT Pindad merupakan langkah penting bagi Indonesia untuk kemandirian memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di dalam negeri.

MBT Leopard 2A4 TNI-AD. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
MBT Leopard 2A4 TNI-AD.
PT Pindad Siap Produksi Amunisi Tank 2A4 Leopard.

Satu lompatan dilakukan PT Pindad, setelah Direktur Utama PT Pindad, Sudirman Said, menyatakan kesanggupan perusahaan itu membuat dan membangun amunisi tank utama Leopard 2A4. "Dari hasil Latihan Gabungan TNI 2014, banyak yang harus kami jawab, salah satunya melengkapi amunisi bagi beberapa perenjataan terkini TNI, termasuk peluru meriam 120mm smoothbore untuk tank Leopard," kata Said, di Bandung, Jumat.

Menurut dia, untuk peluru meriam 120mm smoothbore Leopard, ditargetkan pengembanganya sudah bisa dilakukan mulai akhir 2015. "Sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan kesenjataan tank itu," katanya.

Leopard memakai dua varian meriam utama, yaitu Rheinmetall 120 mm L44 atau L55 smoothbore alias tanpa ulir sepanjang 5,28 meter dan berbobot 3,37 ton. Laras meriam tanpa ulir merupakan "jawaban" pada dasawarsa '70-an atas kejayaan seri tank T-72/80 dari Uni Soviet yang bisa membantai secara mudah tank-tank Barat. Laras meriam tanpa ulir juga memiliki energi kinetik lebih besar ketimbang yang berulir sehingga meninggikan efek mematikan amunisi yang dilontarkan.

Selain amunisi konvensional, meriam ini bisa menerima berbagai tipe amunisi, sebutlah Armour Piercing Discarding Sabot DM23, ataupun Armour Piercing Fin Stabilized Discarding Sabot M829 dengan kepala ledak berisikan uranium. Masih ada amunisi Multi Purpose Anti Tank Projectile yang berbasis teknologi High Explosive Anti Tank, buatan Jerman, berdesignasi NATO sebagai DM12.

analisadaily.com

26 MBT Leopard Dan 26 IFV Marder Pesanan TNI AD Segera Tiba Di Indonesia

26 unit MBT Leopard dan 26 unit tank IFV Marder buatan Rheinmettal AG, Jerman pesanan TNI AD dijadwalkan akan segera tiba di Indonesia. Berkaitan dengan kedatangan MBT Leopard dan IFV Marder ini, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah memberangkatkan tim High Level Committee (HLC) yang dipimpin Wakil Menteri Pertahanan, Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Ikut serta dalam rombongan tersebut adalah mantan Kasad Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo.

MBT Leopard TNI-AD. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
MBT Leopard TNI-AD.
52 Tank Leopard dan IFV Marder pesanan TNI AD segera dikirim ke RI.

Alutsista TNI Angkatan Darat (AD) akan segera bertambah. Sebab, 52 Tank Leopard dari 164 yang telah dipesan TNI AD melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) 2013 lalu akan segera tiba di Tanah Air.

Upacara pengiriman pertama 52 Tank Leopard itu akan diselenggarakan di Unterluss, Jerman. Acara itu akan dihadiri Rombongan High Level Committee (HLC) dipimpin oleh Wamenhan, Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Selain itu, mantan Kasad Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo juga akan hadir dalam upacara itu. Ipar SBY itu sudah terbang menuju Hamburg, Jerman, pada Minggu (22/6/2014) pagi.

Pramono mengatakan pembelian tank tersebut diinisiasi saat dirinya menjabat sebagai Kasad. Pembelian tank tersebut adalah bagian dari modernisasi alutsista TNI AD. "Alutsista Indonesia termasuk yang paling terbelakang bahkan di antara beberapa tetangga negara ASEAN. Selama ini Indonesia hanya mengandalkan pada tank tempur ringan seperti Scorpion, dan AMX-13. Ketiga jenis tank ringan ini terbilang sudah uzur," kata Edhie dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (22/6/2014).

Menurutnya, pembelian 164 unit tank Leopard itu merupakan bagian penting dari penyegaran alutsista yang terahir dilakukan 30 tahun lalu. Penyegaran ini diperlukan Indonesia dalam menjamin kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sesuai dengan perjanjian jual beli yang dilakukan pada tahun 2013 lalu, Kemenhan telah memesan 164 tank Leopard jenis main battle tank dan medium tank IFV Marder. Tank Leopard ini dibeli lengkap beserta amunisi, peluru latihan dan suku cadang oleh Kemhan dari perusahaan Jerman, Rheinmettal AG, atas persetujuan Pemerintah Jerman. "Rencananya 26 MBT dan 26 marder ini bisa tiba di Indonesia dalam waktu dekat dan bisa diperagakan pada upacara perayaan HUT TNI 5 Oktober mendatang," ujar Komandan Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Danpusenkav) Brigjen TNI Mulyanto.

www.merdeka.com

Kamis, 19 Juni 2014

Tupolev PAK DA, Pesawat Siluman Pembom Strategis Buatan Rusia

PAK DA (pada beberapa literatur penerbangan militer juga ditulis PAK-DA) adalah rancangan pesawat pembom strategis berteknologi stealth generasi baru Rusia yang dikembangkan oleh Tupolev Design Bureau (Biro Desain Tupolev). Pesawat siluman pembom strategis Tupolev PAK DA (Perspektivnyi Aviatsionnyi Kompleks Dal'ney Aviatsii) ini dijadwalkan sudah bisa dioperasikan setidaknya mulai tahun 2025 dan paling lambat mulai tahun 2030.
PAK DA (atau PAK-DA), adalah desain generasi Rusia strategis bomber, yang dikembangkan oleh Biro Desain Tupolev. PAK DA (Perspektivnyi Aviatsionnyi Kompleks Dal'ney Aviatsii) secara harfiah berarti "Prospektif Penerbangan Kompleks Untuk Penerbangan Jarak Jauh". PAK DA dirancang sebagai pesawat pembom strategis siluman baru dan diharapkan untuk bisa dioperasikan pada tahun 2025 hingga 2030, dengan pesawat pertama yang dijadwalkan akan diserahkan oada tahun 2020, tetapi pengiriman sekarang akan terjadi pada 2023. Pada tahun 2008, dilaporkan bahwa Angkatan Udara Rusia memiliki persyaratan teknis dan taktis untuk generasi baru pembom strategis. Menurut beberapa laporan awal, PAK DA akan sangat didasarkan pada supersonik Tu-160 bomber. Kemudian referensi Kepada bomber baru, termasuk pidato televisi dari Perdana Menteri Vladimir Putin, [rujukan?] Sepertinya menyiratkan pesawat akan menjadi desain yang sama sekali baru. Beberapa spekulasi menyarankan bahwa mungkin mengikuti desain tersembunyi dari American Northrop Grumman B-2 Spirit bomber, tetapi ada sedikit bukti pendukung publik. Rusia Mayor Jenderal Anatoly Zhikharev menyatakan bahwa bomber baru akan mengganti kedua bertenaga turboprop Tupolev Tu-95 dan Tupolev Tu-supersonik 160. Pada bulan Juni 2012, Wakil Perdana Menteri Dmitry Medvedev di Kabinet, Dmitry Rogozin, mengumumkan proyek itu dalam keraguan dan desain bomber baru mungkin tidak diperlukan. Kepala Staf Umum, Nikolai Makarov, menanggapi dengan mengatakan pekerjaan itu masih berlangsung dan bahwa desain lebih unggul pesawat Amerika. Pada tanggal 9 Juni 2012, Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan bahwa PAK DA dikonfirmasi seperti yang direncanakan. Spekulasi tentang desain mencakup radius tempur sekitar 3.500 kilometer dengan muatan penuh, berat dimuat dari 100 sampai 120 ton, 4 mesin dan kemungkinan penggunaan beberapa peralatan dari proyek Sukhoi PAK FA seperti avionik dan mesin. Presiden Vladimir Putin juga mengatakan pekerjaan adalah untuk memulai pada PAK DA meskipun teknologi yang kompleks dan persyaratan moneter. Pada 27 Agustus 2012, Pertahanan Jane melaporkan bahwa Dmitry Rogozin baru-baru ini menyerukan bomber yang akan mampu kecepatan hipersonik dalam rangka untuk mencocokkan dan pertahanan udara Amerika Serikat yang lebih baik. Tidak jelas apakah komentar Rogozin simak pembom menjadi hipersonik atau kemampuannya untuk membawa rudal udara diluncurkan hipersonik. Pada Maret 2013, dilaporkan bahwa dipilih desain PAK DA akan menjadi sayap terbang subsonik. Untuk menjaga keterjangkauan, PAK DA akan menjadi proyek kurang ambisius dibandingkan dengan Amerika Long-Range Mogok-Bomber. General Anatoly Zhikharev mengatakan bahwa pembom strategis tak berawak dapat mengikuti PAK DA setelah 2040. Pada tanggal 30 Agustus 2013, sumber Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa PAK DA akan dilengkapi dengan jenis canggih presisi senjata dipandu, termasuk senjata hipersonik. Pembom itu sendiri akan terbang pada kecepatan subsonik. Sebuah rudal hipersonik Rusia dalam pembangunan, namun saat ini hanya mampu terbang selama beberapa detik. Teknologi hipersonik sedang dikejar sehingga Rusia tidak jatuh di belakang pengembangan Amerika senjata serupa. Rusia dalam pembangunan untuk mempercepat bekerja pada bomber, yang akan menjadi desain sayap terbang untuk memulai produksi pada tahun 2020. Tahap perencanaan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun, dan pengembangan akan dimulai pada tahun 2014. Penerbangan pertama akan dimulai tahun 2019 , dan bomber adalah untuk masuk layanan pada tahun 2025. armada pembom Rusia yang sudah ada juga akan dimodernisasi dengan avionik canggih dan sistem peperangan elektronik. 2 dari 13 Tu-160s telah mengalami perombakan ini pada tanggal 2013 dan jarak menengah Tu-22m akan dimasukkan dalam program. 63 Tu-95 pembom akan ditingkatkan dan Tu-95MS adalah untuk tetap dalam pelayanan sampai 2040 Pada 2014 Andrey Boginsky mengatakan. Bahwa Rusia berusaha untuk mendapatkan investasi China di proyek tersebut. Pada April 2014, Mikhail Pogosyan, kepala Rusia UAC, mengumumkan bahwa biro desain Tupolev telah menyelesaikan desain PAK-DA dan bahwa proyek itu bergerak ke fase menengah - yaitu penyelesaian desain dan konstruksi prototipe.

Tupolev PAK DA. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Tupolev PAK DA.
PAK DA, Pesawat Pembom Strategis Baru Angkatan Udara Rusia.

Biro desain Tupolev, bagian dari United Aircraft Corporation (UAC), telah menyelesaikan desain awal PAK DA, pesawat terbang jarak jauh yang paling muktahir. Diperkirakan, tiga tahun lagi Rusia sudah bisa memiliki pesawat ini.

PAK DA kelak akan menggantikan peran pesawat terbang Tu-95 MS, Tu-160, dan Tu-22 3M dalam persenjataan Angkatan Udara Rusia. Direktur Utama UAC Mikhail Pogosyan mengumumkan, pembuatan beberapa komponen untuk perakitan prototipe uji coba akan dimulai dalam waktu dekat.

Subsonik atau Supersonik?

Desain akhir PAK DA sudah siap, tapi tak ada yang bisa memprediksi perkembangan dunia penerbangan di masa mendatang, sehingga masih terbuka kemungkinan dilakukan modifikasi. Pada waktu memulai pembuatan proyek PAK DA pada 1999, desainer pesawat ini dihadapkan dengan pertanyaan yang sulit: Angkatan Udara Rusia membutuhkan pesawat subsonik atau supersonik?

Pesawat supersonik dapat menerebos semua senjata pertahanan udara, namun karena fitur aerodinamis yang dimilikinya, pesawat ini terlalu mencolok bagi musuh. Selain itu, pemakaian bahan bakar pesawat pembom supersonik sangatlah boros, sehingga pesawat ini tidak dapat terbang jauh di udara tanpa mengisi ulang bahan bakar. Akhirnya desainer pesawat memilih membuat pesawat pembom subsonik. Panglima Tertinggi Angkatan Udara Rusia Viktor Bondar menyatakan keunggulan PAK DA adalah pesawat ini memiliki kapasitas lebih banyak dibanding Tu-160. Selain itu, persenjataan yang dimiliki akan jauh lebih dahsyat. Sementara, masalah lain akan terselesaikan dengan kehadiran rudal.

Pesaing B-2 Spirit

Pesawat baru ini akan dibangun berdasarkan skema "sayap terbang" yakni jenis pesawat yang mengudara hanya dengan sayap, tanpa ekor dan karnard (aeronautik). Fuselage (badan pesawat) hampir rata dan dimensinya dikurangi. Peran umum fuselage seperti menampung kru, peralatan, kargo, dan sebagainya, dibebankan pada sayap pesawat. Sayap tersebut juga dipasangi senjata dan tempat awak kapal. Kebanyakan pembuatan pesawat tipe "sayap terbang" menggunakan teknologi "siluman" (low observable technology). Kemungkinan, pesawat pembom baru ini akan dibuat agar dapat mengelabui radar dengan membentuk garis-garis rusuk, untuk membuyarkan pancaran radar musuh.

Central Aerohydrodynamic Institute (TsAGI) saat ini sedang melakukan penelitian properti aerodinamik "sayap terbang". Hal tersebut membuat Rusia mempunyai dasar untuk memproduksi pesawat siluman pesaing B-2 Spirit milik Amerika.

PAK DA memiliki bobot 120 ton. Tidak kurang dari seperempat berat tersebut merupakan barang angkut yang penting seperti bahan bakar, awak kapal, dan persenjataan. Pesawat ini juga akan dilengkapi dengan senjata hipersonik. Prototipe pertama PAK DA direncanakan selesai pada 2017. Di tahun 2019, prototipe tersebut akan akan melakukan uji coba penerbangan dan di tahun 2025 pesawat akan masuk ke dalam persenjataan Angkatan Udara Rusia.

Masuknya pesawat baru tersebut ke dalam angkatan udara Rusia akan memberhentikan penggunaan pesawat Tu-160 dan Tu-95, yang sekarang ini merupakan pesawat andalan untuk penerbangan jarak jauh Rusia. Setelah 2025, pesawat-pesawat pembom itu akan pensiun dan digantikan oleh PAK DA. Saat ini, Rusia memiliki 32 unit pesawat pembom strategis Tu-95 MS dan 16 pesawat supersonik Tu-160 yang bermarkas di kota Engels.

rbth.com

Rabu, 18 Juni 2014

Myanmar Berminat Memproduksi Sendiri Jet Tempur FC-1 Xiaolong (JF-17 Thunder)

Pemerintah Myanmar tertarik untuk memproduksi sendiri jet tempur multi-peran FC-1 Xiaolong untuk dioperasikan angkatan udara di negara yang berlokasi di kawasan Asia Tenggara tersebut. Untuk merealisasikan rencana ini, kini Myanmar tengah mengupayakan untuk mendapatkan lisensi dari China atau Pakistan agar dapat segera memproduksi sendiri pesawat jet tempur FC-1 Xiaolong (JF-17 Thunder) di dalam negeri.

FC-1 Xiaolong (JF-17 Thunder). Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
FC-1 Xiaolong (JF-17 Thunder).
Dengan alih teknologi dari China dan Pakistan, Myanmar berencana memproduksi sendiri jet tempur multi-peran FC-1 Xiaolong (versi produksi Pakistan: JF-17 Thunder) untuk Angkatan Udara Myanmar, demikian laporan yang dilansir oleh Myanmar Times.

Angkatan Udara Myanmar saat ini memiliki 23.000 pilot dan personil darat. Dengan 10 pangkalan angkatan udara utama, saat ini mengoperasikan 32 unit jet tempur MiG-29B dan MiG-29SE buatan Rusia, 25 unit jet tempur J-7M buatan China, 21 unit jet tempur Q-5 Fantan buatan China dan 16 pesawat latih. Selain itu, angkatan udara negara ini juga memiliki sembilan helikopter serang Mi-35 dan lebih dari 90 unit helikopter dari berbagai jenis. Pesawat militer buatan China telah menjadi sangat populer di kalangan militer Myanmar dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan tersebut.

Laporan itu menyebutkan bahwa Angkatan Udara Myanmar tengah berupaya untuk membeli lisensi dari China atau Pakistan untuk memproduksi sendiri pesawat tempur FC-1 Xiaolong. Dirancang bersama oleh Chengdu Aircraft Industry Group dan Pakistan Aeronautical Complex, jet tempur FC-1 Xiaolong (JF-17 Thunder) mampu membawa rudal udara-ke-udara termasuk dari jenis PL-5EII, PL-9C dan PL-12. Pesawat tempur ini juga dapat dipersenjatai rudal anti kapal C-802A jika Angkatan Udara Myanmar perlu memberikan dukungan udara kepada pasukan angkatan laut negara itu dalam pertempuran.

Jet tempur FC-1 Xiaolong dapat menyerang pesawat musuh dalam pertempuran jarak dekat dengan menggunakan senapan otomatis Gryazev-Shipunov GSH-23 twin-laras kaliber 23 mm buatan Rusia. Pakistan Air Force saat ini menjadi satu-satunya angkatan udara di dunia yang mengoperasikan jet tempur FC-1 Xiaolong (JF-17 Thunder). Diperkirakan sekita 54 unit JF-17 Thunder telah diproduksi di Pakistan untuk angkatan udara negara tersebut. Negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Bangladesh bisa menjadi konsumen potensial jet tempur FC-1 Xiaolong (JF-17 Thunder) dalam waktu dekat.

www.wantchinatimes.com

TNI AD Uji Coba Biofuel Sebagai Bahan Bakar Kendaraan Tempur

Pihak TNI dalam waktu dekat akan melakukan uji coba penggunaan biofuel sebagai bahan bakar kendaraan militer. Biofuel sebagai bahan bakar kendaraan militer ini merupakan hasil kerjasama riset antara TNI AD dengan sejumlah perguruan tinggi. Sebagai awal, biofuel akan digunakan pada kendaraan pejabat militer. Setelah menunjukkan kinerja yang bagus, akan segera diuji coba pada kendaraan tempur seperti tank dan sebagainya.

Tank Leopard TNI AD. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Tank Leopard TNI AD.
TNI AD Persiapkan Biofuel untuk Bahan Bakar Tank.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menguji penggunaan biofuel pada pemakaian kendaraan pejabat militernya sebelum dicoba terhadap tank. "Dalam beberapa minggu lagi kita coba pada mobil-mobil pejabat dulu," katanya setelah mengisi seminar nasional tentang cyber warfare di Institut Teknologi Bandung, Sabtu, 14 Juni 2014.

Saat berbicara dalam seminar itu, Budiman sempat menyinggung rencana penggunaan biofuel untuk mendukung program kemandirian energi. Dia mencontohkan biofuel itu sebagai salah satu dari sekian riset yang tengah digarap TNI Angkatan Darat dengan sejumlah perguruan tinggi. "Hasil-hasil riset itu akan kita pakai sendiri," kata Budiman.

Budiman mengungkapkan biofuel yang digunakan belum murni mengganti 100 persen bahan bakar, baru menjadi campuran bahan bakar dengan porsi 50 persen. "Saya akan pakai di mobil-mobil pejabat dulu, kalau rusak masih mampu ganti. Setelah tidak ada masalah, kami akan pakai di tank kami yang sangat boros (bahan bakar)," katanya.

Menurut Budiman, biofuel yang tengah dikembangkan bersama sejumlah perguruan tinggi itu berasal dari beragam bahan nabati. Di antaranya dari tanaman sorgum, kemiri sunan, sawit, jagung, serta ketela. "Pengembangan dari (riset) universitas terus kita lanjutkan, dan terus kita tingkatkan dengan berbagai perencanaan," katanya.

Budiman menyinggung sejumlah riset yang tengah dilakukan TNI Angkatan Darat lainnya. Di antaranya riset pengembangan solar cell serta satelit. Dia menolak membeberkan rincian riset yang tengah dikembangkan dengan alasan masih dirahasiakan. "Mudah-mudahan ke depan kalau nanti sudah settled, saya sudah lapor pimpinan tentang penemuan terakhir, baru berani expose," katanya.

Dia mengatakan institusinya sudah berkonsultasi dengan BPK serta KPK dalam hal penggunaan beragam hasil riset itu untuk memenuhi kebutuhan peralatan TNI Angkatan Darat. "Ini enggak ada urusan politiknya. Bagi kami, betul-betul mau bangun negara ini," kata Budiman.

Dia mengklaim, salah satu hasil riset tersebut sukses memangkas pengeluaran institusinya. Dia mencontohkan salah satunya berhasil memangkas biaya pembuatan selembar peta ditekan hingga 1 persen biaya sebelumnya. "Kita niatnya untuk membangun Angkatan Darat yang keren," kata Budiman.

www.tempo.co

Selasa, 17 Juni 2014

Rudal SS-18 Satan, Senjata Nuklir Pamungkas Rusia

SS-18 Satan adalah jenis peluru kendali berhulu ledak nuklir dan masuk kategori peluru kendali balistik antarbenua (ICBM: Intercontinental Ballistic Missiles). Oleh pihak Uni Soviet (kini Rusia), rudal ini diberi nama R-36M, sedangkan pihak NATO menyebutnya dengan nama SS-18 Satan. Rudal ini dikembangkan hingga memiliki 6 varian. Beberapa varian dari rudal ini memiliki hingga 10 hulu ledak nuklir dengan bobot masing-masing antara 8,3 ton hingga 20 ton.
R-36 (Rusia: P-36) adalah keluarga dari rudal balistik antarbenua (ICBM) dan kendaraan peluncur ruang yang dirancang oleh Uni Soviet selama Perang Dingin. The original R-36 diproduksi di bawah industri penunjukan Soviet 8K67 dan diberi NATO melaporkan nama SS-9 Scrap. Itu mampu membawa hulu ledak tiga dan adalah yang pertama Soviet MIRV (multiple kendaraan masuk kembali secara independen ditargetkan) rudal. Versi kemudian, R-36M diproduksi di bawah Grau indeks sebutan 15A14 dan 15A18 dan diberi NATO melaporkan nama SS-18 Satan. Rudal ini telah dilihat oleh para analis AS tertentu memberikan Uni Soviet keuntungan serangan pertama atas AS, terutama karena lempar beban sangat berat dan jumlah yang sangat besar kendaraan re-entry. Beberapa versi dari R-36M dikerahkan dengan 10 hulu ledak dan sampai 40 bantu penetrasi dan tinggi membuang-berat rudal membuatnya secara teoritis mampu membawa hulu ledak lebih atau alat bantu penetrasi. Kontemporer rudal AS, seperti Minuteman III, dilakukan hingga tiga hulu ledak paling banyak. SS-18 Mod 1 membawa kendaraan masuk kembali tunggal yang besar, dengan hasil hulu ledak dari 18-25 Mt, jarak sekitar 6.000 nm. Pada bulan Januari 1971, tes dingin peluncuran dimulai selama peluncuran mortir disempurnakan. Tes penerbangan yang sebenarnya untuk single-RV Mod 1 dimulai pada tanggal 21 Februari 1973, meskipun beberapa sumber menyatakan bahwa pengujian dimulai pada bulan Oktober 1972. Tahap pengujian R-36M dengan berbagai jenis hulu ledak selesai pada bulan Oktober 1975 dan pada tanggal 30 Desember 1975 mulai penyebaran (meskipun beberapa sumber-sumber Barat menunjukkan bahwa kemampuan operasional awal telah dicapai pada awal 1975). Sebanyak 56 dikerahkan pada tahun 1977, meskipun semua digantikan oleh Mod 3 atau 4 Mod rudal pada tahun 1984. Senjata-senjata high-yield dinilai di Barat sebagai mungkin dikembangkan untuk menyerang Amerika Minuteman ICBM pusat kontrol peluncuran. Rudal dari keluarga R-36M/SS-18 tidak pernah disebarkan dengan lebih dari sepuluh hulu ledak, tetapi mengingat besar membuang-berat badan mereka (8,8 ton sebagaimana ditentukan dalam START), mereka memiliki kapasitas untuk membawa kekuatan ledakan jauh lebih. Di antara proyek-proyek bahwa Uni Soviet dipertimbangkan dalam pertengahan 1970-an adalah bahwa dari 15A17 rudal-tindak-on untuk R-36MUTTH (15A18). Rudal itu akan memiliki lebih besar membuang-berat 9,5 ton dan akan mampu membawa jumlah yang sangat besar hulu ledak. Lima versi yang berbeda dari rudal dianggap. Tiga versi ini akan membawa hulu ledak biasa-38 × 250 yield kt, 24 × 500 kt yield, atau 15-17 × 1 Mt yield. Dua modifikasi seharusnya membawa hulu ledak dipandu ("upravlyaemaya golovnaya chast") -28 × 250 kt atau 19 × 500 kt. Namun, tidak satupun dari model upgrade yang pernah dikembangkan. Perjanjian SALT II, ??yang ditandatangani pada tahun 1979, dilarang menambah jumlah hulu ledak ICBM bisa membawa. Sama, dari sudut pandang strategis, berkonsentrasi begitu banyak hulu ledak pada rudal berbasis silo tidak dipandang sebagai diinginkan, karena itu akan membuat sebagian besar hulu ledak Uni Soviet rentan terhadap serangan kekuatan melawan. Penyebaran operasional R36M/SS-18 terdiri dari R-36MUTTH, yang membawa sepuluh 500 hulu ledak kt, dan tindak-on, R-36m2 (15A18M), yang dilakukan sepuluh 800 hulu ledak kt (versi single-hulu ledak dengan baik 8,3 atau 20 Mt Mt hulu ledak juga ada di beberapa titik). Untuk menghindari sebagian perjanjian, rudal itu dilengkapi dengan 40 umpan berat untuk memanfaatkan kapasitas tidak digunakan karena keterbatasan 10-hulu ledak. Umpan ini akan muncul sebagai hulu ledak untuk setiap sistem pertahanan, membuat setiap rudal keras untuk mencegat 50 hulu ledak tunggal, rendering potensi pertahanan anti-balistik efektif.

SS-18 Satan (Gambar 1). Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
SS-18 Satan (Gambar 1).
Rudal Rusia SS-18, Ancaman Terbesar bagi AS.

Sepanjang sejarah, belum ada senjata yang lebih merusak dibanding rudal balistik antarbenua SS-18 milik Rusia. Untuk memahami kekuatan sesungguhnya dari senjata maut ini, bandingkan dengan hulu ledak nuklir yang digunakan Amerika Serikat untuk meluluhlantakkan Hiroshima. Bom Hiroshima memiliki daya ledak ‘hanya’ 15 kilo ton (KT) atau setara 15.000 ton TNT. Bom tersebut mampu menghilangkan 70.000 nyawa. Sementara, sebuah SS-18 dapat membawa hingga sepuluh buah hulu ledak nuklir terpisah yang masing-masing berdaya ledak sekitar 750 KT. Beberapa rudal juga dilengkapi senjata hulu ledak raksasa 20.000 KT.

Dulu, Amerika Serikat lebih unggul dari Rusia dalam hal teknologi dan jumlah rudal. Namun, pada awal 1970-an ketika SS-18 mulai siap digunakan dalam jumlah besar, Moskow mengejar ketertinggalan itu dan langkah Moskow mulai tak terbendung. Pada 1990, Moskow memiliki sekitar 40.000 stok hulu ledak nuklir, dan AS hanya memiliki 28.000 buah. Hanya dengan menggunakan 3.000 hulu ledak SS-18, Rusia dapat memusnahkan semua manusia di daratan Amerika Serikat hanya dalam waktu 30 menit.

SS-18 yang diberi nama kode Satan oleh NATO ini memiliki berat 209.000 kilogram dan panjang 31 meter. Rudal Rusia yang sangat akurat tersebut tidak hanya dapat menembus dan menghancurkan silo-silo rudal AS, yang diperkuat hingga 300 psi, tetapi silo-silonya sendiri diperkuat secara luar biasa hingga 6.000 psi. Hal itu membuat rudal-rudal tersebut tidak terkalahkan. Hebatnya, dengan ukuran seberat dan sepanjang itu, rudal ini dapat melakukan gerakan sidewinding, yakni serangkaian gerakan melengkung berbentuk S untuk menghindari pertahanan antirudal. Selain itu, peralatan elektronik mikronya bisa diperkuat sehingga dapat berfungsi bahkan ketika terkena serangan nuklir.

Menyasar Setan

SS-18 memberi ancaman eksistensial bagi Amerika Serikat, sehingga rudal ini menjadi isu fokus dalam pembicaraan tentang persenjataan di antara dua negara adidaya. AS bersedia menyingkirkan rudal strategis mereka yang ditempatkan di Eropa jika Rusia setuju mengurangi kekuatan roketnya secara signifikan. Dari peluncuran SS-18 sebanyak 308 silo pada 1991, Moskow telah mengurangi jumlahnya hingga 154 buah untuk mematuhi perjanjian START I.

SS-18 Satan (Gambar 2). Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
SS-18 Satan (Gambar 2).
START II bertujuan mengeliminasi semua rudal SS-18, namun perjanjian itu tidak diberlakukan sehingga rudal-rudal itu tetap aktif. Dari sudut pandang Rusia, penundaan tersebut jelas menguntungkan. Seiring terus memburuknya hubungan Rusia dengan AS setelah NATO berekspansi hingga mendekati perbatasan Rusia, Moskow memutuskan untuk menyiapkan senjata supernya. Sekarang, setelah romansa palsu Rusia-AS tahun 1991 lama berlalu, jelas Kremlin merasa rudal balistik antarbenua yang ditempatkan di silo yang berlapisan keras wajib dimiliki untuk menjaga wibawa negara tersebut.

Kini mendadak SS-18 kembali ramai dibicarakan karena terjebak dalam perang sanksi. Terkait sanksi Barat yang diberlakukan untuk Rusia, Moskow hendak menghentikan penjualan mesin roket pada Amerika Serikat jika mesin itu digunakan untuk tujuan militer. Beberapa anggota Kongres AS pun mengusulkan langkah yang berbahaya. Para anggota legislatif AS menghendaki pemerintahan mereka memulai pembicaraan dengan pemerintah Ukraina untuk mengakhiri kerja sama antara Kiev dan Moskow yang telah lama terjalin terkait perawatan SS-18.

AS tampaknya harus menelan pil pahit. Rudal ini memang merupakan produk kompleks industrial militer yang berbasis di Biro Desain Yuzhnoye milik Ukraina, tetapi Federasi Ilmuwan AS menyatakan perusahaan-perusahaan Rusia memberi layanan perawatan untuk SS-18 yang saat ini berada di dalam inventaris mereka.

AS Tak Perlu Khawatir

Kampanye yang nyaring untuk menentang SS-18 di Washington disebabkan oleh ketakutan masa lalu AS terhadap senjata maut pamungkas yang berada dalam kendali lawan. Namun, pada abad ke-21 ketika Rusia tidak lagi menjadi musuh bebuyutan AS, ketakutan itu tidak berdasar. Sebuah laporan Departemen Pertahanan AS tentang Persenjataan nuklir Rusia, yang disusun melalui kerja sama dengan Direktur Intelejen Nasional, menyatakan bahwa bahkan skenario terburuk dari serangan pertama Rusia hanya akan memberi "dampak kecil" bagi AS.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Rusia tidak dapat memperoleh keuntungan militer yang signifikan melalui segala ekspansi yang dilakukan terhadap persenjataan rudal strategisnya, bahkan dengan skenario curang atau menyimpang menurut perjanjian START yang baru. Anggota Kongres AS sepertinya menyebarkan retorika tersebut karena mendapat informasi yang keliru, kurang jelas, dan mudah naik darah.

Setan Tak Pernah Mati

Sementara itu, 50 tahun setelah pertama kali dikerahkan, SS-18 tetap siap untuk digunakan. Persenjataan rudal strategis Rusia akan bertambah sebanyak 400 rudal baru dalam sepuluh tahun mendatang, tapi sang Setan tampaknya akan terus bertahan hingga periode 2040-an setelah di-upgrade.

Strategy Page melaporkan, sebagian besar penembakan uji coba selama dekade sukses, dan tes kendali mutu lain juga menunjukkan hasil positif. Meski militer Rusia telah runtuh pasca-Perang Dingin, anggaran dan personel berkualitas tetap dikerahkan untuk pengembangan persenjataan rudal, yang merupakan pertahanan terakhir dari sang negeri Beruang Merah.

rbth.com

Senin, 16 Juni 2014

F-22 Raptor Dilibatkan Dalam Latihan Cope Taufan 2014 Di Malaysia

Cope Taufan merupakan latihan militer yang didominasi unsur Angkatan Udara dan merupakan latihan militer dua tahunan yang diikuti Angkatan Udara Diraja Malaysia dan Pacific Air Forces. Dalam latihan ini melibatkan lebih dari 450 personil udara dan empat Airframes Angkatan Udara AS dengan penyertaan perdana pesawat tempur siluman F-22 Raptor untuk latihan militer di Asia Tenggara.

F-22 Raptor. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
F-22 Raptor.
Skuadron tempur 199 Hawaii National Guard bersama dengan Skuadron tempur 19 hadir dengan armada F-22 Raptor pada latihan tahun ini. Unit lain yang mendukung latihan termasuk jet tempur F-15 Eagle dari Skuadron 131 Massachusetts Air National Guard, pesawat C-130 Herculer dari Skuadron Angkut Udara 36 Yokota Air Base, Jepang; pesawat C-17 C-17 Globemaster III dari Skuadron 517 Pangkalan Udara Elmendorf-Richardson, Skuadron 535 dan Skuadron 204 Pangkalan Pearl Harbor-Hickam.

"Ini adalah latihan yang terbesar di sini untuk saat ini," kata Kolonel Keith Gibson yang bertindak sebagai komandan pada latihan Cope Taufan 2014. "Biasanya kami hanya melibatkan satu Airframe, tapi tahun ini kami mengerahkan empat Airframe dari seluruh PACAF dan melawan Airframe Malaysia yang berada di dua lokasi yang berbeda."

Partisipan latihan adalah unit penerbang dan unit darat dari PACAF, Komando Operasi Khusus Pasifik, RMAF dan Angkatan Darat Malaysia. Operasi udara termasuk superioritas udara, bantuan udara jarak dekat, pencegatan, angkut udara taktis, dan Combat SAR. "Ini merupakan tahun pertama kami menggabungkan latihan di dua lokasi. Koordinasi antara Subang dan di sini akan sangat aktif dan interaktif. Dengan kecanggihan latihan ini kami berharap dapat berbagi apa yang kita pelajari dan pengalaman kita di semua tingkat dari Royal Malaysia Air Force", kata Kolonel Ben Suri Mohamad Daued, komandan latihan kepala RMAF untuk Cope Taufan 2014.

Latihan ini dilaksanakan mulai 9 Juni 2014 hingga 20 Juni 2014 di PU Butterworth dan P.U. Subang. Cope Taufan dirancang untuk meningkatkan kesiapan kekuatan udara gabungan AS dan Malaysia. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapan dan kerjasama Angkatan Udara AS dan Malaysia, meningkatkan kemampuan tempur antara kedua negara, dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional.

www.defencetalk.com