Cari di Blog Ini

Minggu, 15 Desember 2013

I-400 Sen Toku-Class, Kapal Selam Raksasa Pada Perang Dunia II

I-400 Sen Toku-Class, Kapal Selam Raksasa Pada Perang Dunia II.
I-400 Sen Toku-Class. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Kapal Selam Raksasa Angkatan Laut Jepang Pada Perang Dunia II

I-400 Sen Toku-Class (I-yonhyaku-gata Sensuikan) adalah kapal selam yang dimiliki dan dioperasikan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia II. Kapal selam ini menjadi kapal selam terbesar dari Perang Dunia II dan tetap yang terbesar yang pernah dibangun sampai kemunculan kapal selam rudal balistik nuklir pada tahun 1960. Kapal selam juga berfungsi sebagai kapal induk yang mampu membawa tiga pesawat terbang amfibi jenis Aichi M6A Seiran yang digunakan untuk misi militer.

I-400 Sen Toku-Class dibangun di galangan kapal Kure Naval Arsenal yang berlokasi di Hiroshima, Jepang. Pembuatannya dimulai pada 18 Januari 1943 dan diluncurkan pada 18 Januari 1944. Selama berpuluh tahun sejak kemunculannya hingga era pembuatan kapal-kapal selam bersenjata rudal balistik pada tahun 1960an, I-400 memegang gelar sebagai kapal selam terbesar dan disebut-sebut juga yang tercanggih mewakili teknologi pada masanya. Kapal selam ini memiliki panjang 122 meter dan lebar 12 meter.

I-400 mampu menyelam hingga kedalaman 100 meter, menurut desain mampu hingga kedalaman 120 meter. Kelajuan berlayar saat menyelam adalah 12 knot (22 km/jam), sedangkan saat berada di permukaan mampu melaju hingga kecepatan 18.7 knot (34.6 km/jam). Kapal selam ini dirancang untuk misi jelajah jarak jauh. Mampu melakukan pelayaran kemana pun lokasi laut di bumi dan kembali lagi ke pangkalannya hanya dengan satu kali pengisian bahan bakar.

I-402 Sen Toku-Class. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Kapal selam I-400 dilengkapi dengan hangar yang mampu mengangkut 3 unit pesawat terbang amfibi jenis Aichi M6A Seiran. Pesawat terbang yang dilengkapi senjata senapan mesin kaliber 13 mm, bom dan torpedo ini diluncurkan saat kapal muncul ke permukaan. Setelah itu kapal akan segera menyelam agar keberadaannya tidak terdeteksi oleh pihak sekutu. Selain 3 pesawat tempur itu, kapal selam Sen Toku I-400-Class juga dipersenjatai dengan 1 unit meriam kaliber 14 cm, 4 unit senapan mesin kaliber 25 mm, dan torpedo.

Pembuatan kapal selam raksasa ini merupakan ide dari Laksamana Isoroku Yamamoto yang pada masa itu menjabat sebagai Komandan Armada Gabungan Jepang. Awalnya direncanakan untuk dibuat 18 unit kapal selam yang satu tipe dengan I-400 Sen Toku-Class ini sejak tahun 1942, namun hanya 3 unit saja yang bisa diselesaikan pembuatannya yaitu I-400, I-401, dan I-402. 3 kapal selam raksasa milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang itu berhasil ditangkap dan ditenggelamkan oleh pihak Angkatan Laut Amerika Serikat 1945 dan 1946.

wikipedia.org

Misteri Keberadaan Kapal Selam Raksasa Jepang yang Karam Terkuak

Sebuah kapal selam Jepang yang hilang ditenggelamkan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) di akhir masa Perang Dunia II, ditemukan secara tak sengaja oleh tim penjelajah yang mengeksplorasi perairan Hawaii. Juru bicara University of Hawaii, Manoa dalam rilisnya menyebut, penemuan mega-kapal selam I-400 milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang telah memecahkan misteri beberapa dekade tentang di mana tepatnya mesin tempur itu berada.

I-400 termasuk dalam kelas 'Sen-Toku' --kapal selam terbesar yang pernah dibuat manusia hingga kapal serupa bertenaga nuklir akhirnya ditemukan. Memiliki panjang 400 kaki atau 121,9 meter, ia mampu 1,5 kali mengelilingi dunia tanpa mengisi bahan bakar di tengah perjalanan. "I-400 menjadi daftar pencarian kami," kata penjelajah bawah laut veteran, Terry Kerby, yang memimpin ekspedisi menemukan kapal tersebut. "Itu adalah salah satu dari jenisnya, yang hanya diproduksi 3 buah. Jadi, itu adalah kapal selam yang unik dan sangat bersejarah," kata dia seperti dikutip dari Fox News, Selasa (3/12/2013).

Kerby menambahkan, temuan kapal tersebut tak terduga. Sebab, ia diperkirakan berada di lokasi yang lebih dalam. "Kami merinding saat melihat kapal selam raksasa muncul dari kegelapan," tambah dia.

Angkatan Laut AS menangkap I-400 dan 4 kapal selam Jepang lainnya di akhir Perang Dunia II, lalu membawa mereka ke Pearl Harbor untuk diinspeksi. Kemudian, pada 1946, Uni Soviet menuntut akses ke kapal selam tersebut dengan dalil sesuai syarat perjanjian yang mengakhiri perang. Alih-alih mengizinkan Uni Soviet mengakses teknologi kapal yang canggih di zamannya itu, AS menenggelamkan kapal-kapal itu dan mengklaim tak tahu menahu soal keberadaan kapal-kapal itu. 4 Dari 5 kapal selam sebelumnya telah diketahui keberadaannya sejak saat itu. Kecuali I-400.

Kapal I-400 ditemukan Agustus 2013 lalu, namun baru pada Selasa (3/12/2013) diumumkan ke publik setelah, Badan Administrasi Samudera dan Atmosfer Nasional (NOAA) mereview soal temuan itu dengan sejumlah pejabat AS dan Jepang.

news.liputan6.com