Cari di Blog Ini

Rabu, 05 Agustus 2015

TNI AL Dan US Navy Gelar Latma CARAT 2015

TNI AL dan US Navy (Angkatan Laut Amerika Serikat) menggelar Latihan Bersama yang bersandi CARAT 2015 (Cooperation Afloat Readiness and Training 2015). Latma CARAT 2015 ini dilaksanakan mulai 27 Juli 2015 hingga 10 Agustus 2015. Latihan ini bertujuan untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral dan memelihara stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara.

Armada Kapal Perang. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Armada Kapal Perang.
Latma CARAT 2015 upaya tingkatkan hubungan Indonesia-AS.

TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) kembali menggelar Latihan Bersama (Latma) bersandi "CARAT" (Cooperation Afloat Readiness and Training) 2015" untuk meningkatkan hubungan bilateral dan memelihara stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara. "Latma CARAT 2015 itu secara resmi dibuka oleh Asops Kasal Laksamana Muda TNI Arie Henrycus Sembiring yang didampingi oleh Comlog Westpac RDML Charles William di Puslat Kaprang Kolatarmatim, Senin (3/8/2015)," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman di Surabaya, Selasa (4/8/2015).

Pembukaan Latma CARAT yang berlangsung selama 14 hari, sejak 27 Juli hingga 10 Agustus 2015 itu, ditandai dengan penyematan tanda peserta latihan oleh Asops Kasal kepada perwakilan US Navy, lalu Commander Logistics Group Western Pacific menyematkan tanda peserta kepada perwakilan TNI AL.

Dalam amanatnya, Asops Kasal menerangkan Latma CARAT 2015 memiliki peran yang penting, tidak hanya untuk meningkatkan profesionalisme tetapi juga untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat. "CARAT 2015 merupakan implementasi dari hubungan bilateral di bidang pertahanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, dan koordinasi di bidang kemaritiman," katanya.

Dalam Latma CARAT 2015 bertajuk "Engineer Enclosure (Encap) itu, TNI Angkatan Laut melibatkan CN-235, NBO-105, BELL-412, NC-212-200, 1 FFG (kelas Van Speijk), MRLF, Corvette (kelas Sigma), LPD, Kapal Selam, dan satu Batalyon Marinir (350 personel). Selain itu, satu Peleton Zeni (60 personel), satu Detasemen Force Protection (35 personel), tiga Tim Kopaska Untuk Serial Latihan Riverine (21 personel), dua Tim Penyelam (delapan personel tiap tim), 16 personel pelatihan Eod (delapan penyelam, delapan Kopaska), dan satu Tim Band Koarmatim,

US Navy melibatkan Task Force-73, USNS Safeguard, DDG (dilengkapi 1 heli MH-60R), LCS (dilengkapi heli MH-60R), SSN, LSD, USMC (300 personel), Pesud P-3/P-8, Survey/Beach Master, Sevent Fleet Band, satu Detasemen Riverine, satu Detasemen Seabee, satu tim VBSS, satu Batalyon MDSU, satu peleton EOD, satu Detasemen Force Protection, dan satu UAV MQ-8 Firescout.

Materi latihan yang akan dikembangkan, adalah kemampuan mengaplikasikan dan mengembangkan doktrin, taktik, dan prosedur operasi di laut sesuai dengan referensi yang telah disepakati dan kemampuan kodal dan komunikasi kerja sama teknis dan taktis antarpersonel TNI AL dan US Navy pada penyelenggaraan pelayanan masyarakat, meliputi bakti sosial dan kunjungan sekolah.

Acara pembukaan tersebut dihadiri Pangarmatim Laksda TNI Darwanto, Dankobangdikal, Kasarmatim, Danlantamal V, Danpuspenerbal, Karumkital Dr. Ramelan, Dan STTAL, US Naval Attache LCDR Jenefer Barnes, perwakilan dari masing-masing "working group", dan 15 perwakilan dari USS Safeguard dan USS Fortworth.

Memasuki hari kedelapan Latma CARAT 2015, pasukan Marinir TNI AL dan United States Navy (US Navy) melaksanakan karya bakti renovasi SDN Tebalo di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (3/8/2015). Tahap renovasi SD untuk saat ini telah mencapai 60 persen. Bangunan yang direnovasi adalah enam ruang kelas, satu ruang guru, serta membuat dua kamar mandi dan WC untuk siswa dan guru.

Para prajurit dari kedua negara tersebut melaksanakan pemasangan instalasi listrik, pengecatan dinding, plester, dan pengacian dinding, pemasangan rangka plafon serta pemasangan kuda-kuda atap. "Saya berharap renovasi ini dapat memberikan manfaat bagi siswa SDN Tebalo," kata Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Carat 2015 Kolonel laut (P) Arsyad Abdullah yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmatim itu.

www.antaranews.com

Rp 886 Triliun Untuk Pengadaan Kapal Perang Baru AL Australia

Untuk pengadaan kapal perang dan kapal selam baru, pemerintah Australia bersiap menganggarkan dana sebesar Rp. 886 triliun lebih. Anggaran sebesar itu ditujukan terutama untuk pengadaan kapal fregat masa depan SEA5000, Kapal Patroli Lepas Pantai SEA1180, dan kapal selam mata-mata.

Armada Kapal Selam Collins-Class, Angkatan Laut Australia. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Armada Kapal Selam Collins-Class, Angkatan Laut Australia.
Australia Anggarkan Rp886 Triliun untuk Modernisasi AL.

Australia akan menganggarkan A$89 miliar atau lebih dari Rp886 triliun untuk pembelian kapal perang dan kapal selam sebagai bagian dari program modernisasi angkatan laut dalam 20 tahun ke depan. Diberitakan Reuters, Selasa (4/8/2015), untuk kapal perang Australia menganggarkan A$20 miliar dalam proyek Fregat Masa Depan SEA5000 dan Kapal Patroli Lepas Pantai SEA1180. Pembuatan kapal ini akan dilakukan di dalam negeri. Sementara untuk kapal selam, ada tarik ulur antara perusahaan asing dan dalam negeri untuk pembuatannya. Anggaran yang digelontorkan Australia untuk kapal selam mata-mata sekitar A$50 miliar.

Beberapa perusahaan asing telah ikut serta dalam tender tersebut, di antaranya adalah ThyssenKrupp (TKMS) dari Jerman, DCNS dari Perancis, Mitsubishi Heavy Industries dan Kawasaki Heavy Industries dari Jepang. TKMS menawarkan keuntungan politik dan ekonomi untuk pembelian kapal selam yang mereka kembangkan. Sementara pemerintah Jepang tengah berunding dengan Babcock International Group dan BAE Systems di Inggris untuk memenuhi keinginan Australia agar produksi juga melibatkan perusahaan dalam negeri.

Sementara itu kritikan datang dari negara bagian di selatan Australia dan serikat dagang yang khawatir mereka tidak dapat jatah produksi senjata karena diborong perusahaan asing. Australia Selatan, pusat produksi sektor kelautan dan otomotif, merupakan daerah dengan tingkat pengangguran terbesar di negara itu. Serikat Pekerja Manufaktur Australia, AMWU, akan menagih janji Perdana Menteri Tony Abbott sebelum pemilu pada September 2013 yang mengatakan kapal selam akan diproduksi di dalam negeri. "Janji adalah janji, kami akan menagih janji kapal selam sampai pemilu berikutnya," kata asisten sekretaris nasional AMWU, Glenn Thompson.

Abbott dalam pengumumannya di Adelaide juga mengatakan akan meningkatkan hubungan keamanan dengan Jepang. Pernyataan ini, mencerminkan keinginan Amerika Serikat agar dua sekutu besar mereka--Jepang dan Australia--mengambil porsi keamanan lebih besar di Asia untuk menandingi militer China yang terus berkembang.

www.cnnindonesia.com

Sabtu, 01 Agustus 2015

Kapal Induk USS Bonhomme Richard (LHD 6) Milik AS Kunjungi Pulau Bali

Kapal Induk USS Bonhomme Richard (LHD 6) milik Amerika Serikat telah berlabuh di Selat Bali, tepatnya di lepas pantai Benoa, sejak Jumat, 31 Juli 2015 lalu. Kapal perang ini dijadwalkan untuk berada di Bali selama 5 hari hingga 4 Agustus 2015. USS Bonhomme Richard (LHD 6) sejatinya adalah kapal serbu amfibi dari kelas Waps. Tapi karena ukurannya yang besar dan dilengkapi dengan landasan pesawat terbang, orang lebih akrab menyebutnya sebagai kapal induk.

USS Bonhomme Richard (LHD 6). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
USS Bonhomme Richard (LHD 6).
Kapal Perang Amerika Serikat Sandar di Benoa, Ini Kecanggihannya.

Kapal Induk USS Bonhomme Richard (LHD 6) berlabuh di perairan selat Bali, tepatnya di lepas Pantai Benoa, Denpasar, Bali, Jumat (31/7/2015) sekitar pukul 09.30 Wita. Kapal perang Amerika Serikat Serikat itu rencananya akan berada di Bali selama lima hari yakni tanggal 31 Juli hingga 4 Agustus 2015. Selama di Bali untuk port visit, kapal induk yang diawaki sekitar 3.000 personil US Navy termasuk di dalamnya 1.800 personil Manirinir dari USMC, akan mengunjungi sejumlah tempat wisata di Pulau Dewata.

Pada hari pertama kunjungannya, mereka sudah mengunjungi pejabat di Bali dimulai dari Gubernur Made Mangku Pastika serta ke Lanal Bali. Saat bertemu Pastika, Komandan Kapal Induk USS Bonhomme Richard (LHD 6) Rear Admiral (Laksmana Muda) Hugh D Wetherald menyampaikan terima kasih pada Pemerintah Provinsi Bali yang telah memberi bantuan penuh sehingga bisa berlabuh di Pelabuhan Benoa.

Ia menambahkan bahwa Bali merupakan destinasi favorit para kru kapal. Ia juga berharap dengan kunjungan mereka ke Bali, hubungan kerjasama khususnya kerjasama dalam bidang kelautan antar-kedua negara yaitu Indonesia dan Amerika Serikat terjalin semakin erat.

Pastika menyambut baik kedatangan para awak kapal perang angkatan laut asal Negeri Paman Sam tersebut. "Saya berharap para awak kapal dapat menikmati kunjungannya selama berada di Bali yang merupakan daerah wisata," ungkapnya.

Selama kunjungannya di Bali, pihak Lanal Bali akan menjaga para awak US Navy. Lanal Bali sudah menyiagakan sekitar 200 personil. Tugas pokok personil adalah melakukan pengawasan terhadap sejumlah prajurit dari US Navy selama berada di Bali. "Tujuan dari pengerahan personil untuk menjaga keamanan selama mereka berkunjung di sini. Itu juga sudah menjadi prosedur bagi kami," terang pihak Lanal Bali.

Selain mengerahkan 200 personil prajurit TNI Angkatan Laut, Lanal Bali juga mendapat bantuan dua KRI dari Komando Armada Wilayah Timur (Kowarmatim) yakni KRI OWA-354 dan KRI Badau-841, satu combat boat catamaran, Kal Tanjung Pandangan dan rubber Boat. Semua alutsista yang dikerahkan itu untuk mengawasi pergerakan Kapal Induk USS Bonhomme Richard (LHD 6) selama berada di perairan Bali.

USS Bonhomme Richard (LHD 6) merupakan kapal Waps class jenis Kapal Serbu Amfibi yang dibangun di galangan kapal Litton Industries, Pascagoula, Mississippi. Diluncurkan pada Maret 1997. Kapal ini mempunyai spesifikasi panjang kapal 257 meter, lebar 32 meter, draf 8,2 meter dengan bobot sekitar 40.500 ton.

Selain itu, USS Bonhomme Richard juga dilengkapi dengan peralatan canggih yakni 2 X Rudal NATO Sea Sparrow Surface Missile System (NSSMS), 2 X Rudal RIM-116 Rolling Airframe Missile (RAM), 2 X Phalanx CIWS, 3 X 25 mm Mk 38 cannons, 4 X senapan mesin call 50 mm. Di samping persenjataan tersebut, USS Bonhomme Richard (LHD 6) juga berfungsi sebagai landasan terbang bagi pesawat tempur jenis AV-8B Harrier sebanyak lima unit, 42 Helikopter jenis MV-22B Osprey, enam unit Helikopter jenis AH-1W Super Cobra, lima Helikopter angkut jenis CH-53E Super Stallion, dan Helikopter untuk search and rescue jenis MH-60S Sea Hawk.

Selain perlengkapan tempur udara, kapal ini juga digunakan untuk mengangkut kendaraan tempur ampibi yakni tank ampibi jenis Amfibious Assault Vehicle (AAV) dan pendarat pasukan Landing Craft Air Cushion (LCACs).

Kapal induk ini juga digunakan untuk operasi kemanusiaan. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan rumah sakit yang dilengkapi obat-obatan dengan menampung 55 tempat tidur untuk merawat inap serta sejumlah poliklinik yang menunjang untuk aktivitas kemanusian.

tribunnews.com

Korps Marinir TNI AL Masuk Tiga Besar Dunia

Kekuatan Pasukan Marinir TNI AL disebut-sebut sebagai nomor tiga terbesar di dunia. Posisi ini dibawah kekuatan pasukan Marinir negara Amerika Serikat dan Inggris. Pengakuan ini didapat pada pelaksanaan pertemuan tahunan persatuan Marinir tingkat dunia yang digelar di Hawai, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Marinir TNI AL. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Marinir TNI AL.
Kekuatan Marinir Indonesia Masuk Tiga Besar di Dunia.

Meski tak dilengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) secanggih milik negara-negara maju, Indonesia patut berbangga hati terhadap Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL). Pasalnya, Indonesia disebut-sebut memiliki kekuatan Korps Marinir terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris. "Kekuatan Marinir Indonesia adalah yang terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Inggris," kata Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Buyung Lalana di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis 30 Juli 2015.

Buyung memaparkan, di dalam sebuah pertemuan tahunan persatuan Marinir tingkat dunia yang digelar di Hawai, Amerika Serikat beberapa waktu lalu, korps baret ungu ini mendapatkan sambutan hangat dari sejumlah negara adikuasa. "AS bilang Anda negara kekuatan ketiga terbesar di dunia. Marinir yang berhasil membuat kita gentar. Saya berkunjung ke Indonesia dan Marinir punya yel-yel yang berhasil memprovokasi kami, buat gentar kita," ungkap Buyung menirukan pujian pihak Marinir AS.

Apresiasi dari Marinir AS terhadap Marinir Indoneisa tersebut memang bukan tanpa alasan. Buyung mengatakan, dari sejumlah kegiatan latihan bersama yang diadakan antara prajurit Marinir dari tiga negara (Indonesia-AS-Inggris), kegigihan prajurit Indonesia tak kalah dengan dua negara adikuasa tersebut. "Kita sering berlatih bersama dengan mereka (AS-Inggris). Dengan kemampuan dan besarnya armada kita, mereka memuji kita. Sebagai ilustrasi, dalam kegiatan berenang menyeberangi Selat Sunda tahun lalu, 817 dari 1000 personel Marinir itu berhasil menyeberang," ucap Buyung.

sindonews.com