Cari di Blog Ini

Jumat, 30 Desember 2011

Anggaran pertahanan jangan untuk membeli Alutsista bekas negara lain

Tank Leopard 2A6 M
Tank Leopard 2A6 M
| PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. Anggaran pertahanan jangan untuk membeli Alutsista bekas negara lain
Tank Leopard 2A6 M PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. Anggaran pertahanan jangan untuk membeli Alutsista bekas negara lain
Anggaran Alutsista Jangan Dibelikan Pesawat Bekas

Anggaran pertahanan yang mencapai Rp 9 triliun lebih diminta digunakan seefisien mungkin untuk membeli peralatan alat utama sistem senjata (Autsista). Misalnya, jangan terlalu banyak membeli pesawat tempur bekas negara lain.

Dalam acara Refleksi Catatan Akhir Tahun 2011 yang diselenggarakan ormas NasDem, Ketua Dewan Pertimbangan ormas NasDem Tedjo Edhy Purduatno, mengatakan walaupun anggaran alutsista besar namun pembelian peralatan alutsista belum sesuai untuk menangkal Indonesia dari serangan. Tedjo mencontohkan peralatan alutsista yang dibeli acapkali tak sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. "Misalnya membeli tank. Tank itu bagusnya di padang pasir. Bila dipakai disini tidak cocok. Kemudian untuk pesawat tempur, jangan terlalu banyak membeli bekas pesawat negara lain," ujar Tedjo, Kamis (29/11/2011) di kantor pusat NasDem.

Dikatakannya, meskipun pesawat bekas tersebut bisa di-upgrade, namun namanya pesawat bekas tentu sudah berkurang masa pemakaiannya atau life timenya. Tedjo pun meminta pemerintah bila membeli peralatan alutsista paling tidak sebanding dengan negara tetangga, bahkan kalau bisa melebihi. "Kita mau beli kapal selam. Beli kapal selamnya di negara yang kompeten dalam pembuatan kapal selam. Bila kapal selam yang dibeli kemampuannya dibawah negara tetangga, sama saja tidak ada artinya," ucapnya. Tedjo menambahkan, masalah perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga juga perlu ditegaskan kembali. Saat ini, batas negara sering digeser-geser dan kerap merugikan Indonesia.

www.tribunnews.com

KRI Yos Sudarso (353)

KRI Yos Sudarso (353) adalah kapal perang kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali yang dimiliki dan dioperasikan TNI-AL. Kapal perang KRI Yos Sudarso (353) termasuk dalam jajaran kapal perang kelas Ahmad Yani. Nama kapal diambil dari nama Pahlawan Nasional Yos Sudarso yang gugur dan tenggelam bersama KRI Macan Tutul pada masa konfrontasi Trikora melawan Belanda di Papua Barat.
KRI Yos Sudarso (353). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Yos Sudarso (353)
KRI Yos Sudarso (353) merupakan kapal ketiga dari kapal perang kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Ahmad Yani milik TNI AL. Dinamai menurut Yos Sudarso, salah seorang pahlawan nasional yang gugur di atas KRI Macan Tutul dalam pertempuran laut Aru pada masa kampanye Trikora.

KRI Yos Sudarso (353) merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (F803) yang kemudian dibeli oleh Indonesia. Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli. Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980. Termasuk diantaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) ) Mistral menggantikan Sea Cat.

Bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara. Termasuk dalam kelas Ahmad Yani bersama KRI Yos Sudarso (353) antara lain KRI Ahmad Yani (351), KRI Slamet Riyadi (352), KRI Oswald Siahaan (354), KRI Abdul Halim Perdana Kusuma (355) dan KRI Karel Satsuit Tubun (356).

KRI Yos Sudarso (353) memiliki berat 2,940 ton. Dengan dimensi 113,42 meter x 12,51 meter x 4,57 meter. Ditenagai oleh turbin uap dengan 2 boiler, 2 shaft yang menghasilkan 30,000 shp sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 28,5 knot. Diawaki oleh maksimal 180 pelaut.

KRI Yos Sudarso (353) dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :
  1. 4 Peluru Kendali Permukaan-ke-permukaan China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) C-802 dengan jangkauan maksimum 120 Km , berkecepatan jelajah 0,8-0,9 mach, berpemandu inertial/GPS dan terminal active radar dengan hulu ledak seberat 150 Kg.
  2. 4 Peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral dalam peluncur Simbad laras ganda sebagai pertahanan anti serangan udara. Jangkauan efektif 4 Km (2,2 mil laut), berpemandu infra merah dengan hulu ledak 3 Kg. Berkemampuan anti pesawat udara, helikopter dan rudal.
  3. 1 Meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76mm (3 inchi) dengan kecepatan tembakan 85 rpm, jangkauan 16 Km untuk target permukaan dan 12 Km untuk target udara.
  4. 2 Senapan mesin 12.7mm
  5. 12 Torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
KRI Yos Sudarso (353) diperlengkapi radar LW-03 2-D air search, sonar PHS-32. Juga diperlengkapi dengan kontrol penembakan (fire control) M-44 SAM control serta perangkat perang elektronik UA-8/9 intercept. Sebagai pertahanan diri mempunyai 2 peluncur decoy RL.

KRI Yos Sudarso (353) memiliki dek untuk 1 helikopter yang sebelumnya adalah Westland Wasp HAS 1 (kini pensiun) dengan fungsi sebagai heli anti kapal selam. Mungkin kini diganti dengan NBO-105 atau NAS 332L Super Puma.

wikipedia.org

Kamis, 29 Desember 2011

Pelabuhan Bakauheni-Merak akan dibangun satu dermaga lagi

Bakauheni Lampung
Bakauheni Lampung PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. Pelabuhan Bakauheni-Merak akan dibangun satu dermaga lagi, pelabuhan penyeberangan antara Pulau Sumatera (Bakauheni) dan Jawa (Merak).
Satu Dermaga Lagi di Bakauheni-Merak

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membangun satu dermaga lagi di Pelabuhan Bakauheni dan Merak, Banten, pada 2012. Ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan penyeberangan di jalur itu. Hal itu diungkapkan Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Bakauheni Yanus Lentanga kemarin. Menurut dia, penambahan dermaga di dua sisi Selat Sunda itu merupakan tuntutan perkembangan meningkatnya volume kendaraan dan penumpang setiap tahun. "Kini jumlah kapal feri yang ada sudah mencukupi untuk melayani penumpang dari Pulau Sumatera ke Jawa. Hanya, kapal-kapal yang ada juga harus dirawat agar tidak menghambat pelayanan," kata Yanus seraya mengatakan, jumlah kapal yang banyak harus diimbangi dengan jumlah dermaga.

Dilanjutkan, pembangunan Dermaga VI di Pelabuhan Bakauheni akan dilakukan triwulan pertama 2012. Pembangunan dermaga harus dilengkapi fasilitas jembatan penumpang (gang way) dan jembatan kendaraan untuk memberikan kenyamanan pengguna jasa penyeberangan. "Dari Kemenhub sudah melakukan survei lokasi rencana pembangunan Dermaga VI. Alternatifnya, di Dermaga Plensengan, antara Dermaga III dan IV, atau bersebelahan Dermaga V yang baru diresmikan awal tahun lalu," papar Yanus.

Di bagian lain, arus penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Bakauheni menuju Merak tetap lancar pada liburan Natal dan sekolah.

Berdasarkan data di posko PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni kemarin, jumlah penumpang mencapai 32.395 orang, sepeda motor 1.003 unit, mobil pribadi 2.634 unit, bus 372 unit, dan truk 2.054 unit. Jumlah trip yang dicapai selama 24 jam kemarin sebanyak 77 trip dengan kapal yang dioperasikan sebanyak 24 armada. "Peningkatan volume kendaraan dan penumpang cenderung terjadi pada malam hari. Penumpang dan kendaraan yang tiba di pelabuhan langsung diarahkan masuk ke kapal tanpa menunggu lebih lama untuk menghindari penumpukan," ungkapnya.

www.radarlampung.co.id

Selasa, 27 Desember 2011

Mengakhiri tahun 2011, TNI makin melaju dengan modernisasi Alutsista

Alutsista TNI
Alutsista TNI
| PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. Mengakhiri tahun 2011, TNI makin melaju dengan modernisasi Alutsista
Alutsista TNI PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. Mengakhiri tahun 2011, TNI makin melaju dengan modernisasi Alutsista. TNI telah menganggarkan biaya sebesar Rp 150 triliun untuk memperkuat dan modernisasi Alutsista guna mengoptimalkan kemampuan mempertahankan NKRI.
Akhiri 2011, TNI Semakin Perkuat Alutsistanya

Pantaslah apabila pada akhir tahun 2011 ini menjadi momentum bagi Kementerian Pertahanan guna menunjukkan komitmen awalnya untuk segera memodernisasi dan menambah setiap alutsista TNI. Modernisasi dan juga penambahan alutsista TNI sangatlah penting guna menjaga wilayah kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas, baik lautan maupun daratan. Lihat saja, banyak kita saksikan dan dengarkan, serta kita lihat begitu maraknya kasus-kasus penyeludupan narkoba, kasus illegal fishing, illegal logging yang masih saja lolos baik melalui lintas darat maupun lintas laut.

Pada pertengahan Desember 2011, Pemerintah Indonesia-Korea Selatan menandatangani MoU soal pengadaan tiga kapal selam senilai 1,1 miliar dollar AS. Dengan adanya tiga kapal selam itu, nantinya akan menambah kekuatan armada TNI Angkatan Laut guna mendukung pengamanan dan juga menjaga wilayah kelautan Indonesia yang sangat luas tersebut. Ditargetkan enam bulan ke depan kapal laut tersebut dapat digunakan di perairan Indonesia.

Meskipun kita mengetahui, bahwasanya dengan adanya tambahan tiga kapal laut ini belumlah mencukupi guna menjaga wilayah laut Indonesia. Namun, yang pasti dengan penambahan kapal laut itu nantinya akan memperkuat wilayah laut Indonesia. Untuk memperkuat armada TNI Angkatan Darat, melalui Wakil KSAD, Letjen TNI Budiman telah melakukan kerjasama untuk mendatangkan Main Tank Battle Leopard, yang memiliki kemampuan laju tank sangat cepat. Tank Leopard ini akan mampu menjaga wilayah darat NKRI dan juga sangat cocok untuk menjaga wilayah perbatasan RI.

Selain itu Indonesia juga akan mendapatkan hibah sebanyak 24 pesawat F-16 yang memiliki kemampuan tempur yang teruji. Nantinya F-16 ini akan ditargetkan didatangkan pada tahun 2014, sebagaimana dikutip dari pernyataan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jum’at (16/12). Seperti dikutip dari vivanews.com.

Dengan adanya kepastian penambahan alutsista TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara ini tentunya akan menambah fostur alutsista kita. Apalagi pemerintah telah menyediakan anggaran dana untuk alutsista hingga 2014 mencapai Rp 150 triliun.

Siapapun pasti sepakat. Dengan majunya alutsista kita, tentunya akan menambah kekuatan dan kemajuan teknologi bangsa kita. Semoga dengan peningkatan dan penambahan alutsista ini, akan benar-benar menjadikan posisi Indonesia di negara-negara di dunia lebih diperhitungkan dalam segi teknologi alutsistanya.

Alutsista maju, negara Indonesia pasti maju. Anda setuju?

hankam.kompasiana.com

Kamis, 22 Desember 2011

Mesuji, tragedi tentang exploitasi manusia

Mesuji, tragedi tentang exploitasi manusia
Tragedi Mesuji dan "Blood Diamond"

Anda pernah nonton film Blood Diamond? Mesuji ini kisah serupa: blood palm oil, blood tire. Kisah kerakusan korporasi, ketundukan pemerintah dan ignorance manusia modern. Sebab dari darah yang tumpah dan mengalir di kebun sawit, singkong dan karet, korporasi jadi kaya, kas pemerintah menggembung dan orang-orang Jakarta dan dunia selebihnya bisa menikmati minyak goreng yang jernih, bisa bermobil mewah dengan ban handal, bisa menikmati gemerlap kasino dan hingar bingar dunia gelap di tengah-tengah sejarah manusia modern abad ini.

Dan apa yang kita saksikan di Mesuji, merupakan miniatur rangkaian cuplikan dan adegan kepedihan, ketidakberdayaan dan cucuran air mata orang-orang tertindas dan tak berdaya di Republik ini. Mesuji adalah cerita keburukan, seburuk apapun yang kita vulgarkan. Mesuji adalah cermin budaya kekerasan, barbarisme dan kemiskinan yang kemudian menyoal keberadaan kita mengenai hidup, manusia dan kemanusiaan.

Apakah hidup ini masih begitu layak dipertahankan jika nyawa manusia hanya bagian sebuah game yang diciptakan mereka yang berkuasa? Di Mesuji adalah cerita tentang exploatasi manusia oleh manusia di negeri retak, di Republik ini.

Bagi petani Mesuji dan warga tertindas lainnya, tentu berharap kelak pemerintah lebih fokus soal sengketa tanah, soal penyembelihan dan soal pengusiran “centeng-centeng” atas warga daripada sekedar meributkan video yang katanya di dramatisir (katanya ada unsur oplosan). Sebab, ditolak atau tidak, pembantaian itu memang ada dan terjadi. Kalaupun kemudian dalam video itu terbukti “oplosan”, tentu itu ada cara khusus penanganannya. Jangan sampai lantaran sibuk mengurus ‘video oplosan’ kemudian ramai-ramai melupakan kasus yang sebenarnya, yang lebih penting dan urgen. Apalagi, masalah Mesuji kini semakin melebar, tidak lagi menyoal sengketa tanah perkebunan, tapi menyoal pertambangan.

Dan sudah lazim, dalam setiap kasus sengketa apapun, selalu saja masyarakat yang menjadi tumbal dan batu bata kedigdayaan segelintir investor yang didukung oknum penegak hukum, diperkeruh permainan kadal-kadal, pun tak jarang partai politik melacurkan diri. Aparat hukum “jadi centeng” perusahaan yang tak segan-segan menindas rakyat dengan moncong senjata dan golok.

Sejak awal pemerintah sudah tahu, elit-elit di negeri ini semua sudah mengerti, kalau persoalan kekerasan terkait tanah yang terjadi selama puluhan tahun yang terjadi hampir di seluruh Tanah Air yang melibatkan aparat TNI, polisi, lembaga tertentu, ormas, swasta dan pihak asing dengan masyarakat kecil selalu berimbas pada tewasnya beberapa warga kecil; minimalnya selalu mengalirkan darah dan air mata.

Mengapa pemerintah selalu menutup mata, bukankah konflik yang melatarbelakangi biasanya perebutan tanah sekian hektar yang tidak terlepas dari sejarah penguasaan lahan yang diklaim sebagai tanah milik pihak tertentu?

Dan, kalau mau dirunut secara urut, hampir wujud persengketaan tanah merupakan konflik horisontal warisan kolonial Belanda yang sampai saat ini belum menjadi fokus utama negara untuk menyelesaikannya, bahkan terkesan dibiarkan liar dan dikembangbiakan.

Dalam kurun waktu 50 tahun sejak UU Pokok Agraria (UUPA) lahir, banyak penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah dan jauh dari harapan rakyat banyak. UUPA malah menjadi semacam alat eksploitasi sumber-sumber agraria demi kepentingan-kepentingan dan modal asing dalam mengeruk kekayaan alam negeri ini.

Penetapan TAP MPR Nomor IX Tahun 2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam misalnya, hanya lipstik dan gincu pemerintah dan tetap memelihara konflik berkepanjangan. TAP MPR Nomor IX Tahun 2001 yang sudah ditetapkan, namun, dukungan dan komitmen pemerintah untuk menjalankan Reforma Agraria masih sangat lemah dan mandeg. Kepentingan-kepentingan pihak tertentu justru yang menguasai.

Ada beberapa catatan penting yang menjadi rumusan RUU PA yang telah digodok oleh DPD sepanjang kurun waktu 2005- 2009.

Pertama, terbentuknya suatu pengaturan agraria yang mampu menjadi instrumen hukum nasional dengan status Undang-Undang Induk.

Kedua, menciptakan kebijakan politik dan hukum pengaturan tanah unifikatif namun tetap mengakui keanekaragaman hak-hak masyarakat adat (local wisdom) dan nilai-nilai yang tumbuh dan berlaku dimasyarakat semata-mata untuk kepentingan sebesar-besarnya warga negara dalam kerangka NKRI.

Tragedi Mesuji adalah pengingat. Lain kali saat kita makan gorengan, teteskan lah air mata duka. Kita mestinya malu. Malu sebagai manusia!

hankam.kompasiana.com

Anoa APS-3, Panser Buatan PT Pindad

Anoa APS-3 adalah jenis kendaraan tempur lapis baja yang digunakan untuk mengangkut personil atau prajurit. Anoa APS-3 yang menggunakan roda 6x6 sehingga sering disebut juga sebagai panser ini diproduksi oleh PT Pindad. Dalam perkembangan selanjutnya, PT Pindad merancang lagi beberapa kendaraan panser yang menjadi varian dari Anoa APS-3.

Anoa APS-3 PT Pindad (Gambar 1). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Anoa APS-3 PT Pindad (Gambar 1).
APS-3 "Anoa" (kependekan dari Angkut Personel Ringan-3; bahasa Inggris :Medium Personnel Carrier) adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama APC (Armoured personnel carrier), (bahasa Indonesia : Pengangkut personel lapis baja). Nama ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi. APS 3 ini dinamai anoa, yang merupakan salah satu jenis kerbau asli Indonesia. Purwarupa pertama kali di perlihatkan ke publik pada ulang tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap.

Pindad APS-3 diperlihatkan secara resmi kepada publik pada Indo Defence & Aerosace 2008 pada tanggal 19 November 2008 hingga 22 November 2008 setelah diperlihatkan pada parade militer TNI pada 5 Oktober 2008. Pada 30 Agustus 2008, 10 APS-3 telah diproduksi dan rencananya akan diproduksi sebanyak 150 buah untuk TNI Angkatan Darat untuk penugasan ANOA pada tahun 2009. 20 Panser ini diserahterimakan ke Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pertahanan, bagian dari kesepakatan dari 150 ke 40 unit saja karena krisis ekonomi. 40 Panser tersebut akhirnya dikirim sebagai komitmen PT Pindad untuk memenuhi pesanan total sebanyak 154 Panser. 33 diserahkan kepada Kementrian Pertahanan pada 13 Januari 2010. Pindad telah menerima suntikan dana pinjaman dari Bank Mandiri, Bank BNI 46 dan Bank BRI sebagai bagian dari pembayaran untuk manufaktur Panser-Panser tersebut.

Semenjak 9 April 2010, 13 unit ANOA telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL. ANOA 6x6 maupun 4x4 biasa digunakan untuk pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara. Pada 15 November 2011 ANOA varian 6x6 yang menggunakan persenjataan Senapan Mesin Berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali. ANOA juga dipakai oleh Paspampres untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden. Selain kegiatan resmi, ANOA juga dipakai untuk pengamanan car-free day di Bundaran HI.

Anoa APS-3 PT Pindad (Gambar 2). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Anoa APS-3 PT Pindad (Gambar 2).
Sejarah pengembangan Panser Pindad ini dimulai pada tahun 2003 sebagai hasil dari meningkatnya intervensi militer di provinsi Aceh. Selama Operasi Militer di Aceh, TNI Angkatan Darat meminta kendaraan angkut personel yang amatlah mendesak untuk transportasi pasukan. Pindad merespon permintaan ini tahun 2004, dengan APR-1V (Angkut Personel Ringan) sebuah kendaraan lapis baja yang berbasis sasis truk Isuzu. Tetapi, order selanjutnya untuk 26 kendaraan dibatalkan karena Tsunami 2004.

Pindad meneruskan pengembangan APS dengan bantuan dari BPPT. Purwarupa berikutnya adalah Pindad APS-1, sebuah rancangan 6x6 yang didasarkan dari sasis truk Perkasa buatan PT Texmaco. Meskipun tidak dipilih untuk diproduksi, pengalaman yang didapat dari pengembangan APS-1 meyakinkan Tentara Nasional Indonesia untuk memberi lampu hijau kepada Pindad untuk membuat generasi selanjutnya dari ranpur Panser, Pindad APS-2 dengan ongkos produksi sebesar 600 juta rupiah per unit.

Tahun 2006 Pindad dan BPPT memulai pengembangan APS-3 yang tidak hanya bisa bermanuver di darat tetapi juga di perairan dangkal dan danau. Pengembangan ini menghasilkan varian 4x4, dan selanjutnya disempurnakan untuk diaplikasikan kemampuan amfibinya untuk varian 6x6. Ujicoba purwarupa pertama dilakukan awal tahun 2007, dan pada 10 Agustus 2008, 10 panser pertama APS-3 ANOA diproduksi. Tahun 2009, panser pertama diserahterimahkan kepada kementerian pertahanan.

Karena performa ANOA yang bagus dan program kemandirian alutsista yang sedang digalakkan oleh Departemen Pertahanan, Pindad melanjutkan pengembangan kendaraan-kendaraan tempur yang berbasis dari template ANOA seperti varian logistik, recovery, ambulans maupun varian kombatan yang bukan lagi dikategorikan sebagai kendaraan angkut personel seperti ANOA IFV dan ANOA Kanon.

APS-3 ANOA berbeda dengan pendahulunya (APS-1 dan APS-2) yang dikembangkan dari truk komersial. "Anoa" menggunakan badan berdesain monocoque berlapis baja. Sistem suspensi batang torsi baru dikembangkan untuk panser ini. Mesin dan transmisi menggunakan produk Renault dari Perancis. Sopir duduk disebelah kanan dan komandan duduk disebelah kiri dari kendaraan. Bentuk dan persenjataan ANOA amatlah mirip dengan kendaraan angkut personil buatan Prancis, VAB. Perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja dan rangka ANOA memiliki tingkat STANAG 3, yang berarti bisa menahan peluru kinetis hingga 7.62x51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s serta bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan dan ditengah-tengah badan.

Persenjataan APS-3 ANOA hingga saat ini ialah senapan mesin berat kaliber 12,7 mm dan 7,62 mm, senapan Remote Weapon System berkaliber 7,62mm dan pelontar granat berkaliber 40 mm. Untuk pertahanan diri ANOA dilengkapi dengan pelontar tabir asap 2x3 66 mm. Di masa datang, varian-varian lain ANOA akan menggunakan meriam 20 mm dengan tambahan senapan mesin 7,62 mm diatasnya untuk ANOA IFV dan meriam 90 mm CSE Cockerill MKII buatan Belgia untuk ANOA Kanon. Sumber penggerak dari ANOA ialah Mesin dan Transmisi Renault, tetapi opsi lokal sedang dikembangkan lebih lanjut. Mesin Renault yang dimaksud ialah mesin diesel turbocharged MIDR 062045 yang berkekuatan 320 tenaga kuda. ANOA juga memiliki sistem peniupan ban yang disentralisasi.

wikipedia.org

Video Kendaraan Militer APS-3 Anoa :
Video manuver kendaraan lapis baja APS-3 Anoa buatan PT Pindad.

Rabu, 21 Desember 2011

X3K Trimaran, kapal perang canggih yang akan perkuat TNI AL

X3K Trimaran
X3K Trimaran
| PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. X3K Trimaran, kapal perang canggih yang akan perkuat TNI AL
Indonesia segera miliki kapal perang canggih Trimaran

Indonesia segera memiliki satu kapal perang canggih berpeluru kendali "Trimaran" yang merupakan produk dalam negeri. "Kapal ini terbuat dari serat karbon, dengan kecepatan 35 knot dan dipersenjatai peluru kendali yang memiliki jarak tembak 120 kilometer," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin usai meninjau industri kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

Ia mengatakan, dalam lima bulan mendatang kapal perang canggih yang merupakan prototipe itu langsung bisa dioperasionalkan memperkuat jajaran armada tempur TNI Angkatan Laut. "TNI Angkatan Laut memesan empat unit kapal, dan dalam lima bulan mendatang sudah jadi satu kapal perang `Trimaran`, sedangkan tiga unit lainnya akan segera dibangun secara bertahap hingga 2014," kata Sjafrie menambahkan.

Satu unit kapal "Trimaran" dihargai sekitar Rp114 miliar yang diambil dari APBN 2011. "Jika proyek pengadaan ini berhasil maka ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena telah berhasil membuat kapal perang dengan komposit serat karbon, dan ini akan dipatenkan dan diekspor ke luar negeri," kata Sjafrie.

Direktur PT Lundin Industry Invest, John Lundin, mengatakan pihaknya telah melakukan ujicoba terhadap kapal dengan panjang sekitar 62,52meter tersebut. "Ini merupakan kapal `Trimaran` pertama yang dibuat dari serat karbon. Amerika pernah membuat kapal sejenis dengan panjang 120 meter namun dari bahan alumunium atau baja.

Komposit serat karbon juga telah digunakan untuk pembuatan pesawat airbus Boeing-777 dan mobil formula 1. Ketahanannya 20 kali lebih kuat dibandingkan baja.

Kapal cepat berpeluru kendali itu memiliki panjang keseluruhan 62,53 meter, panjang "water line", 50,77 meter panjang "water draft" 1,17 meter, bobot mati 53,1 GT, kecepatan maksimum 30 knot, kecepatan jelajah 16 knot, dengan mesin utama 4X marine engines MAN nominal 1.800 PK.

www.antaranews.com

Senin, 19 Desember 2011

Rencana pembelian 100 unit Tank Leopard 2A6 dipertanyakan Komisi I DPR

Rencana pembelian 100 unit Tank Leopard 2A6 dipertanyakan Komisi I DPR
Rencana TNI Beli Tank Bekas Patut Dicurigai

Rencana TNI AD membeli 100 unit Tank Leopard 2A6 buatan Jerman ternyata mengundang kecurigaan. Anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, Tjahjo Kumolo, menilai tank jenis Leopard secara geografis hanya tepat ditempatkan di Jawa. Padahal, ancaman sesunggunya terhadap kedaulatan NKRI justru di wilayah perbatasan.

Menurutnya, Komisi I DPR sudah mempertanyakan rencana pembelian Leopard bekas itu terlebih lagi jika nantinya hanya ditempatkan di Jawa. Tahjo mengatakan, untuk kondisi medan di Indonesia seharusnya dicari jenis tank yang lebih dinamis untuk ditempatkan di perbatasan.

Politisi senior di DPR yang juga Sekjen PDI Perjuangan itu menegaskan, semestinya tank yang akan dibeli juga lebih canggih dan sesuai medan geografis di wilayah perbatasan guna mempertahankan NKRI. "Kok malah direncanakan tank ukuran besar yang akan ditempatkan di sekitar Jakarta. Apa ada musuh negara lain yang mengancam di Jawa dan sekitar Jakarta? Apa tidak hanya untuk mempertahankan Jakarta saja dari demonstran rakyat Indonesia yang diantisipasi semakin bertambah ngamuk di th 2012? Ini yang harus diperhatikan agar jangan terkesan main beli barang bekas lagi," kata Tjahjo saat dihubungi JPNN, Minggu (18/12) sore.

Ditambahkannya, jika hanya untuk antisipasi demonstrans maka aparat keamanan cukup meningkatkan kemampuan riot control (kendali kerusuhan). Pengunjuk rasa yang rusuh, sebut Tjahjo, juga cukup dihadapi dengan tameng, pentungan, gas air, atau maksimal peluru karet yang penggunannya tergantung situasi dan kondisi di lapangan.

Karenanya Tjahjo justru curiga dengan rencana pembelian 100 unit tank Leopard bekas itu. "Tank berat seharusnya untuk medan tempur di perbatasan, bukan untuk riot control menghadapi sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah seperti Syria, Mesir, dan Yaman. Penguasa otoriter yang gelap mata membantai rakyat sendiri. Mereka satu per satu tumbang berjamaah. "Apa ini akan ditiru Indonesia?" ucap Sekjen PDI Perjuangan itu.

Tjahjo pun mengingatkan soal rencana Amerika Serikat menempatkan kekuatan tempurnya di negara-negara tetangga Indonesia. Antara lain penempatan 2500 marinir AS di di Darwin, Australia, disusul rencana penempatan kapal-kapal tempur pantai (littoral combat ships/LCS ) dan pesawat patroli P-8A di Singapura dan Philipina. Menurutnya, gelar kekuatan tempur AS di wilayah Asea Tenggara dan Australia itu hanya akan menimbulkan ketegangan-ketegangan baru di wilayah Asean dan sangat berpengaruh terhadap kedaulatan NKRI. "Harusnya ini yang diantisipasi oleh pemeirntah Indonesia dalam pengadaan alutsista. Arahnya untuk memperkuat pertahanan di perbatasan yang sudah terkepung oleh pangkalan-pangkalan militer kekuatan besar," pungkasnya.

www.jpnn.com

Rabu, 07 Desember 2011

TNI siapkan langkah atasi Gerakan Pengacau Keamanan di Aceh

TNI SIAPKAN LANGKAH ATASI GERAK PENGACAU KEAMANAN

Banda Aceh, 6/12 (ANTARA) - Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Adi Mulyono menyatakan pihaknya menyiapkan langkah untuk mengatasi gerak pengacau keamanan yang telah membuat masyarakat Aceh resah.

"TNI sedang menyiapkan langkah guna mengatasi gerak pengacau keamanan. Tindakan mereka tidak bisa dibiarkan karena sudah menelan korban jiwa di masyarakat," katanya di Banda Aceh, Selasa.

Pangdam usai memimpin upacara penyambutan prajurit Kodam Iskandar Muda yang tergabung dalam satgas batalion mekanik Kontingen Garuda XXIII-E/Unifil dari tugas operasi di Lebanon, mengimbau masyarakat memberikan informasi jika ada pihak atau orang yang mencurigakan.

"Kami juga membutuhkan informasi dari masyarakat jika di daerahnya ada orang yang mencurigakan dan menyaru sebagai petugas instansi lain, padahal ingin membuat kekacauan," kata Mayjen TNI Adi Mulyono.

Ia menjelaskan, kekuatan TNI dibandingkan dengan luas daerah di Aceh terbatas, karenanya untuk kelancaran tugas dalam menghadapi pengacau keamanan bersenjata diperlukan bantuan informasi dari masyarakat.

Pangdam juga menjelaskan, kasus penembakan dan penggranatan yang terjadi beberapa pekan terakhir di sejumlah daerah di Aceh itu mengindikasikan bahwa senjata api masih banyak di wilayah ini.

Sepanjang satu tahun terakhir (2011), Pangdam menyebutkan sebanyak 218 pucuk senjata api telah ditemukan TNI di sejumlah daerah di Aceh.

Seperti diberitakan sebelumnya tiga warga tewas dan lima lainnya luka serius setelah ditembak sekelompok orang bersenjata api tak dikenal di kawasan Geuredong Pasee, Kabupaten Aceh Utara pada Minggu (4/12) malam.

Pangdam juga mengindikasikan ada kelompok lama yang sedang bermain dengan tujuan mengacaukan keamanan yang sedang kondusif pascaperdamaian di Aceh.

"Tidak perlu menyakiti rakyat. Rakyat Aceh sedang menikmati suasana perdamaian. Untuk apa lagi kita ribut-ribut. Kalau pun Pilkada, yang terpilih nanti pasti yang terbaik dan itu juga putra Aceh," kata Mayjen TNI Adi Mulyono.

Sumber : www.antaranews.com

Selasa, 29 November 2011

Kontingen Garuda XXIII-EUNIFIL akhiri tugas di Lebanon

Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Satgas Yonmek Kontingen Garuda (Konga) XXIII-E/UNIFIL atau Indonesia Battalion (INDOBATT) mengakhiri tugas sebagai pasukan perdamaian (peacekeepers) selama setahun di Lebanon Selatan. Perwira Penerangan (Papen) INDOBATT Mayor Pasukan Banu Kusworo kepada ANTARA News melalui surat elektronik dari Lebanon, Selasa, mengatakan akhir misi di Lebanon itu ditandai dengan upacara serah terima jabatan (sertijab) atau "transfer of authority" (TOA) di lapangan Soekarno Markas Indobatt UN POSN 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan..

Dalam upacara militer itu, Komandan Satgas Yonmek Konga XXIII-E/UNIFIL, Letkol Inf Hendy Antariksa, menyerahkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab jabatan kepada Komandan Satgas Yonmek Konga XXIII-F/UNIFIL, Letkol Inf Suharto Sudarsono. Upacara militer itu diawali dengan penyerahan Bendera PBB dari Komandan Satgas Yonmek Konga XXIII-E/UNIFIL, Letkol Inf Hendy Antariksa, kepada Komandan Sektor Timur UNIFIL, Brigjen Guitierrez Diaz De Otazu, selaku inspektur upacara (irup). Setelah itu, Komandan Sektor Timur UNIFIL, Brigjen Guitierrez Diaz De Otazu, menyerahkan Bendera PBB itu kepada Komandan Satgas Yonmek Konga XXIII-F/UNIFIL, Letkol Inf Suharto Sudarsono, selaku pimpinan yang baru.

Dalam amanatnya, Brigjen Guitierrez Diaz De Otazu mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kinerja Letkol Inf Hendy Antariksa yang ditunjukkan selama satu tahun memimpin satuannya dengan baik dan penuh dedikasi tinggi dalam mengemban misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan.

Selain itu, jenderal bintang satu asal Spanyol itu juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada prajurit Indobatt yang telah mampu melaksanakan tugas dengan baik dan kehadirannya bisa diterima oleh masyarakat Lebanon. Hal itu terbukti dengan berbagai macam kegiatan CIMIC yang selalu mendapat sambutan positif dari masyarakat Lebanon.

Ucapan selamat datang juga disampaikan oleh Komandan Sektor Timur UNIFIL kepada Komandan Satgas Yonmek Konga XXIII-F, Letkol Inf Suharto Sudarsono, dengan harapan semoga bisa meneruskan tugas dengan baik pula.

Upacara itu dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Lebanon, HE Imas Samudra Rum, Atase Pertahanan RI untuk Mesir dan Lebanon, Kolonel Laut (P) Teguh Isgunarto, dan Komandan Force Headquarters Support Unit (FHQSU), Kolonel Adm Darmawan Bakti. Selain itu tampak hadir pula, Wadan Sektor Timur UNIFIL, Kolonel Inf Marzuki, para Komandan Batalyon di jajaran Sektor Timur UNIFIL, perwakilan pejabat Tentara Lebanon (Lebanese Armed Forces) serta pejabat sipil setempat.

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/Unifil itu kembali ke Tanah Air dalam enam gelombang pemulangan yakni 21, 23, 25, 27, 28, dan 30 November.

www.antaranews.com

PBB Inspeksi Peralatan TNI di Kongo

Menjelang akhir penugasannya, pasukan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XX-H/Monusco menerima inspeksi peralatan dan perlengkapan dari Tim COE (Contingent Owned Equipment) PBB, di Bumi Nusantara Camp Dungu.

Tidak seperti biasanya, inspeksi kali ini dilaksanakan pada hari Minggu (27/11). Perwira Seksi Logistik Satgas, Kapten Czi Eko Pur Indriyanto dalam paparannya menjelaskan bahwa alat peralatan satgas baik alat berat, maupun kelengkapan pendukung lainnya tersebar di tiga lokasi pekerjaan yakni rehabilitasi jalan Dungu-Duru, Dungu internal road serta pemeliharaan bandara dan Log Base.

Adapun Tim yang melakukan pemeriksaan terdiri dari enam orang yaitu Mr. James Boima (Siera Leone) sebagai Ketua Tim, Miss Kristina Zovanovic (Serbia), Mr. Solomon Shok (Nigeria), Mr. Yossey (Honduras), Mayor Naseer (Pakistan) dan dr. Serger Eric Honore Yobo (Pantai Gading).

Selesai mendengarkan paparan, Tim COE terbagi menjadi dua kelompok. Untuk pengecekan alat berat di lokasi pekerjaan dilaksanakan oleh Mr. James Boima dan Miss Kristina Zovanovic.

Sedangkan di Camp Bumi Nusantara dan Dungu internal road oleh Mr. Solomon Shok, Mr.Yossey dan Mayor Naseer. Dalam Inspeksi kali ini, Tim COE langsung melihat alat berat yang sedang operasional di lokasi pekerjaan.

Dari keenam Tim COE tersebut mengakui bahwa Satgas Kizi TNI Konga XX-H/Monusco yang sudah 13 bulan bertugas di wilayah Dungu-Kongo, banyak mengalami kemajuan dalam perawatan maupun perbaikan alat dibanding hasil pemeriksaan sebelumnya, namun masih ada beberapa kendaraan yang tidak siap operasional karena belum tersedianya spare part yang diperlukan.

Pada Inspeksi yang hanya dilakukan satu hari itu, Konga XX-H/Monusco pimpinan Letkol Czi Widiyanto (Dansatgas) tersebut dapat memberikan gambaran nyata bagi Tim COE dari PBB bahwa dengan tingkat kesiapan peralatan yang ada Satgas Indonesia akan mampu melaksanakan tugas sebagai sebuah Satuan Zeni untuk mendukung misi pemeliharaan perdamaian di Kongo.

www.poskota.co.id

TNI/Polri Tak Punya Hak Pilih pada 2014

TNI/POLRI TAK PUNYA HAK PILIH PADA 2014

Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu DPR tidak akan melanjutkan pembahasan mengenai dikembalikannya hak pilih bagi TNI/Polri pada Pemilu 2014. Anggota Pansus RUU Pemilu DPR dari Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, sikap ini diambil sebagai tindak lanjut dari pernyataan TNI dan Polri yang mengaku belum siap mempergunakan hak tersebut dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) beberapa waktu lalu. "Pansus telah mengundang TNI/Pori untuk mendengarkan pandangan mereka. Namun, dengan iklim demokrasi sekarang, mereka menolak mempergunakan hak pilih itu," ungkap Nurul.

Menurutnya,alasan ketidaksiapan TNI/Polri menggunakan hak pilihnya karena mereka khawatir akan terjadi perpecahan internal dan muncul kubu-kubuan. TNI/Polri juga khawatirmasyarakatbelumbisa menerima keterlibatan mereka secara aktif dalam pemilu. Golkar, lanjut Nurul, berpandangan bahwa diskursus ini sudah perlu dikemukakan. Jika TNI/Polri belum siap pada Pemilu 2014, penggunaan hak pilih ini masih perlu diwacanakan pada Pemilu 2019. "Kalau demokrasi kita sudah matang dan TNI Polri juga sudah ada jaminan profesionalitas, tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan keterlibatan anggota mereka dalam memberikan hak politiknya," jelas Nurul.

Dengan demikian, kata dia, keterlibatan TNI/Polri dalam ajang demokrasi lima tahunan ini hanya sebatas pengamanan dan diperbantukan dalam operasional. Dia mencontohkan, untuk Polri peranannya jelas sebagai keamanan. Sementara untuk TNI,mereka bisa diperbantukan untuk pengiriman logistikdanoperasionalpemilu. Sementara itu,Ketua Pansus RUU Pemilu Arif Wibowo mengatakan, dari hasil RDPU dengan TNI/Polri, pihaknya mendapatkan gambaran bagaimana alokasi anggaran untuk dua lembaga tersebut dalam fungsi diperbantukan pada penyelenggaraan pemilu.

Kemungkinan, alokasi anggaran yang untuk TNI Polri tidak disatukan dengan anggaran penyelenggaraan pemilu. Untuk TNI masuk anggaran Kementerian Pertahanan, sedangkan untuk Polri,ada penambahan anggaran demi pembiayaan keamanan pemilu. "Keterlibatan mereka sebatas untuk menyukseskan pesta demokrasi agar berjalan aman dan lancar," katanya. The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial) menilai pemulihan hak pilih bagi TNI baru dapat dilakukan setelah merevisi UU No 31/1997 tentang Peradilan Militer.

Hal ini untuk memberikan jaminan peradilan yang independen bila terjadi penyimpangan oleh anggota TNI.Karenanya, Imparsial mendukung TNI/Polri tidak memiliki hak pilih pada Pemilu 2014. Direktur Program Imparsial Al Araf mengatakan, pemberian hak pilih bagi TNI dan Polri tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Perlu kajian mendalam dengan mempertimbangkan berbagai faktor. "Hal yang paling penting adalah kerangka reformasi TNI di mana penempatan anggota TNI sebagai warga negara yang sama dengan warga negara lainnya di hadapan politik dan hukum merupakan suatu keharusan," ujar dia.

Sistem Pemilu

Sementara itu,Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa memandang, pembahasan sistem pemilu yang akan dipakai jauh lebih penting daripada parpol-parpol meributkan angka parliamentary threshold. Dia mengatakan, pihaknya lebih mementingkan bagaimana sistem pemilu yang lebih sederhana akan bisa mengurangi peluang terjadinya kecurangan. "Unsur keterwakilan itu harus dipertahankan. Jangan sampai kemudian pemilu ini tidak melahirkan tingkat keterwakilan yang tinggi. Saya tidak bicara PT harus berapa. PPP akan melihat sistem mana yang menjamin keterwakilannya itu lebih tinggi. Itu yang penting," tegasnya.

www.seputar-indonesia.com

Selasa, 11 Oktober 2011

Kinerja PLN Kotabumi Lampung Utara Periode 28-04-2011 s/d 05-08-2011

Kinerja PLN Kotabumi Lampung Utara Periode 28-04-2011 s/d 05-08-2011

No.Hari/TanggalDurasi Listrik Padam/ Turun TeganganJumlah Waktu (Menit)Skor Kinerja (hari)
01.Kamis, 28 April 2011100
02.Jumat, 29 April 201120.52 – 20.53199
03.Sabtu, 30 April 201199
04.Minggu, 1 Mei 2011
  1. 13.19 – 16.05
  2. 18.39 – 18.59
18698
05.Senin, 2 Mei 2011
  1. 15.41 – 15.43
  2. 18.32 – 18.33
397
06.Selasa, 3 Mei 2011
  1. 09.27 – 15.51
  2. 21.48 – 21.49
38596
07.Rabu, 4 Mei 201109.10 – 15.3038095
08.Kamis, 5 Mei 2011
  1. 15.50 – 18.01
  2. 18.12 – 18.32
15194
09.Jumat, 6 Mei 201118.32 – 18.511993
10.Sabtu, 7 Mei 201193
11.Minggu, 8 Mei 201193
12.Senin, 9 Mei 201118.38 – 19.032592
13.Selasa, 10 Mei 201100.54 – 10.0054691
14.Rabu, 11 Mei 201191
15.Kamis, 12 Mei 2011
  1. 01.44 – 03.03
  2. 14.33 – 15.31
  3. 16.16 – 16.29
  4. 18.12 – 18.17
  5. 19.04 – 19.42
19290
16.Jumat, 13 Mei 201109.14 – 16.1241889
17.Sabtu, 14 Mei 201189
18.Minggu, 15 Mei 2011
  1. 10.35 – 10.36
  2. 18.35 – 21.08
15488
19.Senin, 16 Mei 201116.57 – 17.596287
20.Selasa, 17 Mei 201118.22 – 18.593786
21.Rabu, 18 Mei 201186
22.Kamis, 19 Mei 201186
23.Jumat, 20 Mei 201111.39 – 12.274885
24.Sabtu, 21 Mei 201114.58 – 15.00284
25.Minggu, 22 Mei 201184
26.Senin, 23 Mei 2011
  1. 04.11 – 07.49
  2. 08.48 – 14.56
58683
27.Selasa, 24 Mei 2011
  1. 17.35 – 21.04
  2. 22.53 – 22.55
21182
28.Rabu, 25 Mei 201182
29.Kamis, 26 Mei 2011
  1. 18.31 – 20.25
  2. 21.57 – 21.59
11681
30.Jumat, 27 Mei 2011
  1. 17.44 – 20.59
  2. 23.18 – 23.20
19780
31.Sabtu, 28 Mei 201180
32.Minggu, 29 Mei 201180
33.Senin, 30 Mei 2011
  1. 04.43 – 07.29
  2. 17.37 – 24.00
54979
34.Selasa, 31 Mei 2011
  1. 00.00 – 01.39
  2. 11.05 – 15.20
  3. 17.45 – 21.31
58078
35.Rabu, 1 Juni 201178
36.Kamis, 2 Juni 201178
37.Jumat, 3 Juni 201118.33 – 18.501777
38.Sabtu, 4 Juni 201177
39.Minggu, 5 Juni 201177
40.Senin, 6 Juni 2011
  1. 00.43 – 00.44
  2. 18.30 – 20.56
14776
41.Selasa, 7 Juni 201176
42.Rabu, 8 Juni 201109.48 – 16.0037275
43.Kamis, 9 Juni 201109.00 – 16.4846874
44.Jumat, 10 Juni 2011
  1. 08.52 – 08.53
  2. 18.28 – 18.41
  3. 23.56 – 23.57
1573
45.Sabtu, 11 Juni 201173
46.Minggu, 12 Juni 201118.35 – 20.059072
47.Senin, 13 Juni 2011
  1. 00.12 – 00.13
  2. 15.23 – 15.25
371
48.Selasa, 14 Juni 201171
49.Rabu, 15 Juni 201117.53 – 19.127970
50.Kamis, 16 Juni 201170
51.Jumat, 17 Juni 201111,58 – 12.01369
52.Sabtu, 18 Juni 2011
  1. 07,56 – 08.21
  2. 11.57 – 18.57
44568
53.Minggu, 19 Juni 201168
54.Senin, 20 Juni 201168
55.Selasa, 21 Juni 201168
56.Rabu, 22 Juni 201100.00 – 00.02267
57.Kamis, 23 Juni 201111.00 – 16.1331366
58.Jumat, 24 Juni 2011
  1. 16.50 – 16.52
  2. 18.26 – 23.15
28765
59.Sabtu, 25 Juni 201165
60.Minggu, 26 Juni 201165
61.Senin, 27 Juni 201165
62.Selasa, 28 Juni 201109.21 – 15.3637564
63.Rabu, 29 Juni 201164
64.Kamis, 30 Juni 201164
65.Jumat, 1 Juli 201110.26 – 10.28263
66.Sabtu, 2 Juli 201108.11 – 16.2249162
67.Minggu, 3 Juli 201162
68.Senin, 4 Juli 201162
69.Selasa, 5 Juli 201109.06 – 16.0842261
70.Rabu, 6 Juli 2011
  1. 08.07 – 10.00
  2. 21.51 – 21.54
11660
71.Kamis, 7 Juli 201160
72.Jumat, 8 Juli 201120.51 – 20.53259
73.Sabtu, 9 Juli 201159
74.Minggu, 10 Juli 201159
75.Senin, 11 Juli 201159
76.Selasa, 12 Juli 201109.47 – 16.1939258
77.Rabu, 13 Juli 201158
78.Kamis, 14 Juli 2011
  1. 18.26 – 18.36
  2. 18.55 – 18.58
1357
79.Jumat, 15 Juli 201157
80.Sabtu, 16 Juli 201157
81.Minggu, 17 Juli 201157
82.Senin, 18 Juli 2011
  1. 17.48 – 18.38
  2. 21.58 – 22.46
9856
83.Selasa, 19 Juli 201100.30 – 00.31155
84.Rabu, 20 Juli 201117.55 – 22.0625154
85.Kamis, 21 Juli 201154
86.Jumat, 22 Juli 201154
87.Sabtu, 23 Juli 201104.21 – 04.331253
88.Minggu, 24 Juli 201118.19 – 21.2218352
89.Senin, 25 Juli 201114.35 – 14.36151
90.Selasa, 26 Juli 201151
91.Rabu, 27 Juli 201119.29 – 21.3112250
92.Kamis, 28 Juli 201150
93.Jumat, 29 Juli 201150
94.Sabtu, 30 Juli 201112.27 – 12.32549
95.Minggu, 31 Juli 201149
96.Senin, 1 Agustus 201149
97.Selasa, 2 Agustus 201149
98.Rabu, 3 Agustus 2011
  1. 19.17 – 23.26
  2. 23.50 – 23.52
25148
99.Kamis, 4 Agustus 2011
  1. 17.16 – 18.00
  2. 20.23 – 20.29
5047
100.Jumat, 5 Agustus 2011
  1. 09.04 – 09.06
  2. 09.21 – 16.15
41646
Total jumlah menit terjadi listrik padam / turun tegangan (JLP)10.253 menit46

Total listrik padam = 10.253 menit = 170 jam 53 menit

Kinerja PLN Kotabumi Lampung Utara Periode 18-01-2011 s/d 27-04-2011

Kinerja PLN Kotabumi Lampung Utara Periode 18-01-2011 s/d 27-04-2011

No.Hari/TanggalDurasiJumlah Waktu (Menit)Skor Kinerja (hari)
01.Selasa, 18 Januari 201109.00 – 22.0078099
02.Rabu, 19 Januari 2011--99
03.Kamis, 20 Januari 201114.31 – 15.043398
04.Jumat, 21 Januari 201198
05.Sabtu, 22 Januari 201198
06.Minggu, 23 Januari 201198
07.Senin, 24 Januari 201198
08.Selasa, 25 Januari 2011
  1. 08.25 – 09.17
  2. 10.27 – 18.00
50597
09.Rabu, 26 Januari 2011
  1. 08.21 – 09.37
  2. 17.45 – 18.06
9796
10.Kamis, 27 Januari 201117.04 – 17.514795
11.Jumat, 28 Januari 201195
12.Sabtu, 29 Januari 201195
13.Minggu, 30 Januari 201121.41 – 21.42194
14.Senin, 31 Januari 201117.35 – 18.032893
15.Selasa, 1 Februari 2011
  1. 08.42 – 09.15
  2. 15.59 – 16.38
  3. 17.29 – 17.30
  4. 17.41 – 17.42
7492
15.Rabu, 2 Februari 2011
  1. 02.40 – 02.41
  2. 02.47 – 03.21
  3. 09.01 – 09.29
  4. 13.06 – 14.39
  5. 17.13 – 18.01
20491
16.Kamis, 3 Februari 2011
  1. 09.27 – 09.53
  2. 17.00 – 18.50
  3. 20.28 – 20.29
13790
17.Jumat, 4 Februari 201190
18.Sabtu, 5 Februari 201117.17 – 17.18189
19.Minggu, 6 Februari 201111.48 – 11.53588
20.Senin, 7 Februari 2011
  1. 09.40 – 10.05
  2. 16.10 – 16.35
5087
21.Selasa, 8 Februari 2011
  1. 08.42 – 17.03
  2. 17.31 – 17.32
50286
22.Rabu, 9 Februari 2011
  1. 08.40 – 09.06
  2. 16.50 – 17.07
4385
23.Kamis, 10 Februari 2011
  1. 00.38 – 00.39
  2. 08.40 – 09.06
  3. 16.33 – 17.03
5784
24.Jumat, 11 Februari 2011
  1. 15.22 – 17.58
  2. 18.35 – 23.00
42083
25.Sabtu, 12 Februari 2011
  1. 00.10 – 00.12
  2. 07.39 – 07.41
  3. 14.00 – 14.12
1682
26.Minggu, 13 Februari 2011
  1. 20.33 – 20.35
  2. 20.36 – 20.39
  3. 21.43 – 21.45
681
27.Senin, 14 Februari 201121.30 – 21.31180
28.Selasa, 15 Februari 201113.56 – 13.57179
29.Rabu, 16 Februari 201115.10 – 15.392978
30.Kamis, 17 Februari 2011
  1. 09.01 – 09.30
  2. 11.39 – 11.44
  3. 16.44 – 17.29
  4. 19.14 – 19.16
8177
31.Jumat, 18 Februari 2011
  1. 09.03 – 09.30
  2. 17.00 – 17.55
8275
32.Sabtu, 19 Februari 201175
33.Minggu, 20 Februari 201175
34.Senin, 21 Februari 201109.38 – 10.113374
35.Selasa, 22 Februari 2011
  1. 16.32 – 16.34
  2. 16.44 – 17.18
3673
36.Rabu, 23 Februari 2011
  1. 09.05 – 09.42
  2. 16.02 – 17.11
  3. 19.46 – 19.47
10772
37.Kamis, 24 Februari 201115.26 – 15.27171
38.Jumat, 25 Februari 201171
39.Sabtu, 26 Februari 2011
  1. 22.50 – 22.51
  2. 23.22 – 23.23
270
40.Minggu, 27 Februari 201170
41.Senin, 28 Februari 2011
  1. 18.50 – 19.29
  2. 21.05 – 21.08
3369
42.Selasa, 1 Maret 201169
43.Rabu, 2 Maret 2011
  1. 09.26 – 10.37
  2. 15.52 – 16.31
11068
44.Kamis, 3 Maret 2011
  1. 09.34 – 10.58
  2. 14.39 – 15.36
8167
45.Jumat, 4 Maret 201108.16 – 17.3756166
46.Sabtu, 5 Maret 201166
47.Minggu, 6 Maret 201166
48.Senin, 7 Maret 201166
49.Selasa, 8 Maret 201115.31 – 15.572665
50.Rabu, 9 Maret 2011
  1. 08.00 – 08.19
  2. 11.03 – 17.18
39464
51.Kamis, 10 Maret 201114.37 – 20.1934263
52.Jumat, 11 Maret 2011
  1. 14.41 – 15.05
  2. 17.22 – 17.23
  3. 17.33 – 18.19
7162
53.Sabtu, 12 Maret 201118.38 – 20.4813061
54.Minggu, 13 Maret 201109.39 – 09.41260
55.Senin, 14 Maret 201108.15 – 15.5546059
56.Selasa, 15 Maret 2011
  1. 09.25 – 09.47
  2. 17.07 – 17.51
6658
57.Rabu, 16 Maret 201158
58.Kamis, 17 Maret 201118.49 – 18.51257
59.Jumat, 18 Maret 201157
60.Sabtu, 19 Maret 2011
  1. 01.27 – 01.29
  2. 08.14 – 08.25
  3. 08.37 – 08.41
  4. 09.22 – 09.34
  5. 22.40 – 22.41
3056
61.Minggu, 20 Maret 201156
62.Senin, 21 Maret 201156
63.Selasa, 22 Maret 201115.18 – 17.0710955
64.Rabu, 23 Maret 201155
65.Kamis, 24 Maret 201155
66.Jumat, 25 Maret 201155
67.Sabtu, 26 Maret 201155
68.Minggu, 27 Maret 201155
69.Senin, 28 Maret 201155
71.Selasa, 29 Maret 201117.22 – 18.276554
72.Rabu, 30 Maret 201107.30 – 07.33353
73.Kamis, 31 Maret 201153
74.Jumat, 1 April 201153
75.Sabtu, 2 April 201118.18 – 22.2124352
76.Minggu, 3 April 2011
  1. 04.03 – 10.47
  2. 18.33 – 20.43
53451
77.Senin, 4 April 201101.34 – 01.531950
78.Selasa, 5 April 201150
79.Rabu, 6 April 201150
80.Kamis, 7 April 201150
81.Jumat, 8 April 201108.59 – 09.01249
82.Sabtu, 9 April 201149
83.Minggu, 10 April 201149
84.Senin, 11 April 201149
85.Selasa, 12 April 201109.05 – 14.3232748
86.Rabu, 13 April 201108.57 – 16.0242547
87.Kamis, 14 April 201147
88.Jumat, 15 April 201147
89.Sabtu, 16 April 201117.50 – 17.51146
90.Minggu, 17 April 201146
91.Senin, 18 April 201146
92.Selasa, 19 April 2011
  1. 11.19 – 11.20
  2. 19.58 – 19.59
245
93.Rabu, 20 April 201145
94.Kamis, 21 April 201121.41 – 21.42144
95.Jumat, 22 April 201118.37 – 22.0320643
96.Sabtu, 23 April 201143
97.Minggu, 24 April 201101.30 – 01.32242
98.Senin, 25 April 201142
99.Selasa, 26 April 201142
100.Rabu, 27 April 201142
Total jumlah menit terjadi listrik padam (JLP)7.626 menit42

Total listrik padam = 7.626 menit = 127 jam 6 menit