Cari di Blog Ini

Rabu, 30 Januari 2013

Pesawat Tempur Super Tucano TNI-AU Latihan Terbang Malam

Selama satu minggu, para penerbangan pesawat tempur EMB-314 Super Tucano yang tergabung dalam Skadron Udara 21 Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Malang melaksanakan operasi latihan terbang malam. Operasi latihan terbang malam para penerbang pesawat tempur EMB-314 Super Tucano TNI-AU ini bertujuan mempersiapkan para pilot pesawat tempur tersebut agar dapat siap dan siaga dalam melaksanakan tugasnya di semua waktu, siang mau pun malam, dan di segala kondisi cuaca.
EMB-314 Super Tucano TNI-AU. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
EMB-314 Super Tucano TNI-AU
Gemuruh Super Tucano Di Langit Malang Raya

Dalam waktu seminggu ini langit Malang Raya diwarnai gemuruh pesawat Super Tucano yang tengah melaksanakan operasi Latihan Terbang Malam. Bagi setiap Pilot terutama Pilot Tempur, kemampuan dan keahlian terbang malam harus betul-betul dikuasai dengan baik. Hal ini terkait dengan keberadaan Penerbang Tempur yang harus siaga setiap saat menerima tugas Pimpinan Atas untuk mengamankan wilayah NKRI. Rabu, (30/1/2013).

Perintah Komando Atas ini tidak selalu diberikan pada siang hari, akan tetapi bila tengah malam perintah itu diturunkan, maka para Penerbang yang bertugas mengawal wilayah Dirgantara Nasional tersebut harus siap melaksanakan tugasnya. Oleh karenanya operasi Latihan Terbang Malam ini menjadi penting dan harus dilaksanakan dengan serius tanpa mengabaikan safety factor.

Kegiatan latihan operasi terbang malam yang digelar ini, bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme baik skill (keahlian) maupun kemampuan terbang para penerbang dan seluruh crew pesawat dalam mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya gangguan, ancaman serta pelanggaran wilayah udara Indonesia oleh pihak lain, baik yang datang pada siang hari maupun pada malam hari. Sedangkan bagi para penerbang tempur Skadron Udara 21 sendiri, meskipun terbang malam bukan merupakan sesuatu yang baru, namun latihan secara berkala harus dilakukan mengingat pelaksanaan terbang malam lebih sulit di banding terbang pada siang hari. Pada terbang malam ini seorang Pilot hanya mengandalkan instrument didalam kockpit disamping visual dengan alat bantu lampu penerangan yang ada di dua sisi landasan. Untuk itu para penerbang dituntut lebih teliti dan hati-hati dalam menerbangkan pesawat serta melakukan manuver-manuver tertentu.

Sebagai satu-satunya Skadron Udara yang mengawaki pesawat tempur di Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh harus siap operasional dalam melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara. Selain kesiapan alutsista dan para penerbang yang mengawakinya, tentunya kesiapan seluruh komponen pendukung harus tetap terjaga termasuk para crew pesawat yang memiliki andil sangat besar dalam keberhasilan setiap operasi udara yang dilaksanakan, demikian disampaikan Danskadud 21, Mayor Pnb James Yanes Singal di sela-sela latihan terbang malam yang digelar Skadron Udara 21 Wing 2 Lanud Abd Saleh.

tni-au.mil.id

Batalyon 464 Paskhas Laksanakan Terjun Penyegaran Freefal Dan Statik Di Lanud Abd Saleh

Salah satu unit Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI-AU, Batalyon 464, pada Rabu 30 Januari 2013 pagi telah melaksanakan latihan penyegaran terjun secara free fal dan statik di sepanjang landasan Pangkalan Udara TNI Abdul Rachman Saleh (Lanud Abd Saleh) Malang dengan menggunakan pesawat angkut militer C-130 Hercules. Pada latihan penyegaran keahlian terjun paying tersebut, pasukan Batalyon 464 Paskhas diterjunkan pada ketinggian 8.500 kaki.
Korps Pasukan Khas (Paskhas). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Korps Pasukan Khas (Paskhas)
Paskhas Harus Mahir Terjun

Sebagai pasukan khusus yang bertugas mengendalikan keamanan Pangkalan, Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU tidak hanya mampu, bahkan harus mahir dalam melaksanakan penerjunan baik secara statik maupun free fall. Oleh karenanya latihan rutin maupun penyegaran harus dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga kemampuan terjun payung dengan tingkat ahli benar-benar dimiliki oleh setiap personil Pasukan Khas tersebut.

Seiring dengan tuntutan tersebut, anggota Batalyon 464 Paskhas Rabu (30/1/2013) pukul 07.30 Wib, melaksanakan terjun penyegaran free fall dan terjun statik di sepanjang landasan Pangkalan Udara TNI Abdul Rachman Saleh (Lanud Abd Saleh) dengan menggunakan pesawat Hercules dari Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh Malang dengan ketinggian 8500 feet yang dipiloti Mayor Pnb Subhan dengan copilot Lettu Aries.

Terjun free fall merupakan upaya satuan agar tercapainya kesiapan operasional dalam menghadapi tugas-tugas kedepan, khususnya tugas operasi perebutan dan pengendalian Pangkalan Udara. Selain itu, terjun payung ini juga bertujuan untuk mencari bibit-bibit unggul terjun payung free fall dalam rangka menghadapi PON dimasa mendatang

Anggota Batalyon 464 Paskhas rutin melakukan latihan terjun payung free fall ini. Dalam setiap minggunya dilakukan latihan selama 4 hari dari Senin sampai Jum’at dan latihan tersebut bisa terlaksana dengan baik berkat kerja sama kekompakan dari semua anggota Batalyon 464 Paskhas.

tni-au.mil.id

AS Rencanakan Bangun Pangkalan Pesawat Tak Berawak Di Afrika Barat-Laut

Amerika Serikat berencana untuk membangun pangkalan pesawat tanpa awak (UAV) di kawasan Afrika Barat-Laut. Kemungkinan pangkalan pesawat UAV militer AS tersebut akan berlokasi di Nigeria. Persiapan pembuatan pangkalan pesawat tak berawak itu ditujukan AS untuk lebih meningkatkan pengintaian terhadap aktivitas para kelompok ekstremis Islam di kawasan tersebut.
MQ-9 Reaper. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
MQ-9 Reaper
AS Hendak Dirikan Pangkalan Pesawat Tak-Berawak di Afrika

Sebuah laporan yang mengutip para pejabat Amerika yang tidak bersedia disebut namanya, mengatakan Amerika Serikat sedang bersiap-siap untuk mendirikan pangkalan pesawat tak-berawak di Afrika Barat-Laut. Pangkalan yang kemungkinan besar akan berlokasi di Niger tersebut akan didirikan untuk meningkatkan pengintaian kelompok-kelompok ekstrimis Islamis.

Mereka mengatakan kalau rencana itu disetujui, pangkalan tersebut dapat mempunyai sampai 300 petugas militer Amerika.

Niger adalah tetangga sebelah timur Mali dimana pasukan Perancis dan Mali sekarang memerangi militan Islamis.

Harian New York Times, yang pertama melaporkan berita itu, mengutip seorang pejabat militer Amerika mengatakan yang mendorong pengadaan pangkalan itu adalah konflik di Mali, tetapi menambahkan pangkalan pesawat tak berawak tersebut juga akan membantu intelijen dan pengintaian Amerika di kawasan yang lebih luas.

Amerika Serikat hanya mempunyai satu pangkalan militer permanen di Afrika – di Djibouti— sekitar lima ribu kilometer dari Mali.

www.voaindonesia.com

Pasukan Katak TNI-AL Kalahkan Kelompok Teroris Di Selat Madura

Sekelompok teroris yang membajak sebuah kapal di perairan Selat Madura pada Jumat 25 Januari 2013 lalu berhasil dilumpuhkan oleh Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) dari TNI-AL. Aksi tempur ini merupakan latihan simulasi Maritime Interdiction Operation (MIO) atau simulasi pembebasan kapal yang digelar oleh Komando Armada Republik Indonesia Wilayah Timur (Koarmatim) dengan melibatkan kapal selam KRI Cakra (401), KRI Sultan Hasanudin (366) dan KRI Badau (841).
KRI Cakra (401). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Cakra (401)
Satkopaska Koarmatim Lumpuhkan Teroris Di Selat Madura

Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim, berhasil melumpuhkan sekelompok teroris yang membajak sebuah kapal di perairan Selat Madura, Jumat (25/01/2013). Letusan suara tembakan menggema diperairan tersebut, ketika Tim Visit Boarding Search and Seizure (VBSS) Kopaska, yang didukung 1 (satu) kapal selam KRI Cakra-401 dan kapal patroli cepat KRI Badau-841, mendekat ke kapal sasaran.

KRI Badau-841 dan sebuah kendaraan tempur atas air Combat Boat melakukan manuver dengan kecepatan tinggi untuk mengecoh dan memberikan perlindungan terhadap Tim VBSS yang akan boarding ke atas kapal. Teroris menyambut kedatangan mereka dengan tembakan membabi buta. Perhatian musuh terpecah menuju ke kapal-kapal cepat itu, sehingga Satu Tim VBSS Kopaska bersenjatakan lengkap, dapat melakukan boarding ke atas kapal. Pasukan anti teror itu dipimpin oleh Kapten Laut (S) Bambang, beranggotakan 6 (enam) orang prajurit Kopaska. Berhasil naik ke atas Kapal, Tim VBSS melakukan pergerakan (Ship Muvement), untuk menguasai objek vital di kapal. Terjadi kontak tembak antara tim Kopaska dengan sisa-sisa teroris yang menguasai anjungan. Berkat kesigapan prajurit Kopaska, kelompok teroris itu dapat dilumpuhkan.

Beberapa orang teroris tertembak mati dan mengalami luka-luka. Mereka yang selamat langsung ditangani (Personal Handling), kemudian dievakuasi ke darat. Tim anti teror di darat didukung satu unit Chetah, Commob dan motor trail mengevakuasi musuh yang berhasil ditawan oleh Tim VBSS.

Operasi tempur laut tersebut, merupakan simulasi pembebasan kapal atau Maritime Interdiction Operation (MIO), yang diselenggarakan oleh jajaran Koarmatim, dengan melibatkan 1 (satu) Kapal Selam, 1 (satu) kapal klas Ship Integrited Geomatrical Modulary Approach (Sigma) KRI Sultan Hasanudin-366, KRI Cakra-401, 1 (satu) kapal patroli cepat KRI Badau-841.

Simulasi ini juga melibatkan 1 (satu) Tim VBSS dari Satkopaska Koarmatim dengan didukung kendaraan tempur laut Rigid Hul Inflatble Boat (RHIB) berupa Combat Boat dan Sea Rider, kendaraan tempur darat berupa 1 (satu) unit Chetah, Commob dan motor trail. Acara ini disiarkan langsung oleh stasiun telivisi nasional TV One, dalam program acara Ruang Kita, pada hari Jum’at pukul 13.30 WIB.

www.tni.mil.id

Selasa, 29 Januari 2013

Superdrone Taranis Buatan BAE System Siap Uji Coba Terbang

Pesawat tempur tanpa awak Taranis akan melaksanakan uji coba penerbangan dalam minggu ini di kawasan udara Australia. Taranis adalah pesawat jet tempur tanpa awak yang dikembangkan oleh BAE System bekerjasama dengan perusahaan Rolls-Royce, GE Avistion System, QinetiQ, dan Kementerian Pertahanan Inggris.
Taranis. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Taranis
Sebuah pesawat tempur tanpa awak (UCAV: Unmanned Combat Air Vehicle) yang dikembangkan oleh perusahaan pertahan BAE System (Inggris) dikabarkan siap untuk melakukan uji coba penerbangan dalam minggu ini. Jika uji coba terbang yang direncanakan akan dilakukan di Australia itu berhasil, pesawat tempur tanpa awak yang diberi nama Taranis itu bisa digunakan dalam peperangan di garis depan untuk melawan terorisme di wilayah seperti di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Kinerja superdrone berbobot 8 ton ini akan dipantau oleh pejabat militer Inggris. Uji coba penerbangan Taranis yang awalnya akan dilakukan di kawasan Inggris ini pernah terpaksa dijadwal ulang karena terbentur dengan undang-undang penerbangan yang ketat di Inggris.

Taranis merupakan proyek pesawat tempur tanpa awak yang pelaksanaannya dikerjakan oleh BAE System sebagai kontraktor utama bekerjasama dengan Rolls-Royce, GE Avistion System, QinetiQ, dan Kementerian Pertahanan Inggris. Pesawa tanpa awak ini menggunakan mesin jet dan sudah mengaplikasikan teknologi stealth (siluman) sehingga mampu menyusup jauh ke dalam jantung pertahanan musuh.

Pemberitaan tentang pesawat tempur tanpa awak Taranis ini telah muncul sejak tahun 2010 lalu (baca: Taranis, Jet Tempur UAV Masa Depan Rancangan Inggris). Untuk membangun satu unit prototipe Taranis yang selesai dibuat pada 2010 lalu, menelan dana sekitar 143 juta poundsterling atau sekitar Rp 2,17 triliun. Prototipe tersebut awalnya direncanakan untuk uji penerbangan pada 2012 tapi terkendala oleh undang-undang penerbangan Inggris selain memang karena masih terdapat kendala teknis pada pesawat.

Selama ini armada drone milik militer Inggris dioperasikan dengan cara dikendalikan oleh petugas pengendali yang berada di darat. Jet tempur tanpa awak Taranis akan menggunakan sistem komputer yang memungkinkan pesawat mampu melakukan manuver secara mandiri. Sistem komputer tersebut akan menghubungi petugas di darat saat akan meminta otoritas untuk melakukan serangan menggunakan sistem persenjataan pada pesawat.

Kontroversi seputar penggunaan drone telah disorot oleh PBB. Lembaga tersebut telah memulai penyelidikan beberapa kematian pihak sipil dan militer yang disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak. Menanggapi hal itu, seorang juru bicara dari BAE System mengatakan: "Taranis adalah program BAE-MoD bersama dan kita tidak berhak untuk mengkonfirmasi rincian apapun dari penerbangan yang akan datang, termasuk lokasi, waktu atau semua data mungkin ada."

www.ibtimes.co.uk

Xian Y-20, Pesawat Angkut Milter Strategis Rancangan China Berhasil Uji Coba Penerbangan

China berhasil melakukan uji coba terbang pesawat angkut militer strategis Xian Y-20 buatannya pada Sabtu 26 Januari 2013 lalu. Sejauh ini Xian Y-20 adalah pesawat angkut militer terbesar yang pernah dibuat oleh China. Pesawat angkut berat strategis ini mulai dikembangkan oleh pabrikan pesawat Xi'an Aircraft Industrial Corporation sejak tahun 2006 lalu.
Xian Y-20. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Xian Y-20
Cina uji pesawat angkut militer baru

Militer Cina telah menguji terbang pesawat angkut militernya yang paling besar, sementara negara itu memperkuat kemampuan militernya. Media pemerintah Cina, koran Harian Rakyat, melaporkan dalam websitenya, pada hari Sabtu telah sukses dilakukan uji coba pesawat Y-20, pesawat jet angkut berat jarak jauh, di Cina barat laut.

Laporan itu menyebutkan, pesawat itu dikembangkan di Cina untuk mengangkut kendaraan tempur dan pendukung militer, dan bisa mengangkut beban sampai 66 ton, yang berarti merupakan pesawat angkut militer buatan Cina yang terbesar sejauh ini. Pesawat Y-20 akan sangat meningkatkan kemampuan luncur strategis antarbenua dari angkatan udara Cina, demikian menurut seorang ahli militer yang dikutip Beijing News.

Cina telah mengeluarkan investasi yang besar untuk meningkatkan militernya dalam beberapa tahun terakhir ini, menimbulkan kekhawatiran negara-negara tetangganya di Asia. Tapi Cina menandaskan bahwa anggaran militernya relatif rendah dibanding GDP-nya dan tidak ditujukan pada suatu negara tertentu.

Spesifikasi pesawat angkut militer Xian Y-20 :

Data-data Umum :
  • Nama Pesawat : Xian Y-20
  • Tipe : Pesawat Angkut Berat Strategis
  • Negara Pembuat : Republik Rakyat China
  • Pabrikan : Xi'an Aircraft Industrial Corporation
  • Rancang Desain : 603 First Aircraft Design Institute (Xi'an)
  • Penerbangan Perdana : 26 Januari 2013
  • Status : Dalam pengembangan
  • Operator Utama : Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat
  • Jumlah Yang Dibangun : 2 unit prototipe
  • Crew : 3
  • Kapasitas Angkut : 66.000 Kg
  • Panjang : 47 m
  • Lebar Bentang Sayap : 45 m
  • Tinggi : 15 m
  • Luas Area Sayap : 310 m²
  • Berat Kosong : 100.000 Kg
  • Maksimum Berat Lepas Landas : 220.000 Kg
  • Mesin : 4 unit Soloviev D-30KP-2 or WS-18, selanjutnya akan menggunakan mesin WS-20 turbofans
Kinerja :
  • Kecepatan Jelajah : Mach 0.7 (830 km/jam)
  • Jangkauan Terbang : 4.400 Km dengan kapasitas angkut penuh
  • Batas Maksimum Ketinggian Penerbangan : 13.000 m
  • Maksimum Daya Angkat Sayap : 710 kg/m²
www.radioaustralia.net.au, wikipedia.org

Video Pesawat Angkut Militer Xian Y-20 :
Video manuver terbang pesawat angkut militer strategis Xian Y-20.

Senin, 28 Januari 2013

TNI-AL Usulkan Pembentukan Armada Kawasan Tengah

TNI-AL masih menunggu persetujuan Presiden untuk usulan pembentukan Armada Kapal Perang TNI-AL Kawasan Tengah. Pembentukan Armada Kawasan Tengah ini harus diikuti pengesahan revisi Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI. Jika usulan ini segera disetujui Presiden pada tahun ini, pihak TNI-AL mentargetkan pembentukan Armada Kawasan Tengah dapat diselesaikan pada tahun 2014.
Armada Kapal Perang TNI-AL. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Armada Kapal Perang TNI-AL
PEMBENTUKAN ARMADA KAWASAN TENGAH SELESAI 2014

Mabes TNI Angkatan Laut memprediksi rencana pembentukan Armada RI Kawasan Tengah akan selesai pada 2014 mendatang, namun hingga kini TNI AL masih menunggu persetujuan Presiden terkait pengesahan revisi Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI. "Begitu Perpres disetujui, kami akan langsung lakukan pembangunan infrastruktur armada. Sangat mungkin terealisasi pada 2014 mendatang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, di Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Belum disahkannya Perpres, dinilai karena ada sebagian usulan yang masih ditunda. Namun, sebagian besar usulan sudah disetujui oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Menurut dia, Markas Komando Armada RI Kawasan Tengah akan ditempatkan di Surabaya yang saat ini merupakan markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim), sementara Armatim akan ditempatkan di Sorong, Papua Barat. Di Surabaya juga markas Komando Pertahanan Laut (Kohanla) akan ditempatkan. Keberadaan tiga armada, jelasnya, memungkinkan dibentuknya Kohanla yang akan membawahkan tiga armada itu. Sedangkan Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar) untuk sementara akan tetap ditempatkan di Jakarta. "Kami merencanakan, markas besar akan dipusatkan di tengah, di Surabaya," tuturnya.

Untung menambahkan, untuk membangun satu armada diperlukan waktu sedikitnya dua hingga tiga tahun, dimana pembangunan infrastruktur adalah yang paling memakan banyak waktu. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio sebelumnya mengharapkan pembentukan Komando Pertahanan Laut (Kohanla) dapat disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Pembentukan Kohanla sudah disetujui oleh Panglima TNI dan sudah dipaparkan. Semoga pembentukan Kohanla segera disetujui," kata Marsetio.

Menurut dia, pembentukan Kohanla perlu dilengkapi dengan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10/2010 tentang Organisasi TNI untuk pembangunan infrastruktur untuk Armada RI Kawasan Tengah. Terbentuknya Kohanla nantinya akan membawahi tiga armada yaitu Armada Barat, Armada Tengah dan Armada Timur, dimana saat ini hanya Armada Barat dan Armada Timur saja. Marsetio mengatakan, secara bertahap infrastruktur Kohanla akan diprogramkan, termasuk dalam anggaran 2013 ini.

Untuk target pembentukan Kohanla sendiri, tambah KSAL, tergantung persetujuan Perpres dan keputusan Panglima TNI, namun tentunya juga sangat tergantung alokasi anggaran. Pengembangan postur ini akan diikuti oleh strata kepangkatan. Untuk Kohanla akan dipimpin oleh laksamana bintang 3 atau Laksamana Madya (Laksdya). Sedangkan untuk masing-masing armada dipimpin oleh laksamana bintang dua atau Laksamana Muda (Laksda).

Anggota Komisi I bidang Pertahanan DPR RI Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, berpendapat pembentukan Komando Pertahanan Laut (Kohanla) yang tinggal menunggu persetujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat penting mengingat luasnya wilayah laut Indonesia. "Saat ini dari 17.499 pulau yang dimiliki Indonesia, terdapat 92 pulau terluar dan 12 pulau diantaranya merupakan pulau-pulau strategis yang tersebar di sepanjang perbatasan dengan negara tetangga, serta digunakan sebagai titik-titik batas terluar (base point) pengukuran batas wilayah NKRI dengan negara tetangga," kata Susaningtyas. Terkait dengan fungsi pertahanan dan keamanan negara, kata anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura ini, kedudukan pulau terluar merupakan beranda nusantara yang harus terus dipantau dan diawasi.

www.kemhan.go.id

Ukraina Ingin Bangun Pabrik Pesawat Antonov Di Indonesia

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Volodymyr Pakhil, menyampaikan keinginan pemerintahnya untuk membangun pabrik pesawat Antonov di Indonesia. Pabrik pesawat yang pernah membuat pesawat terbang terbesar di dunia (Antonov An-225 Mriya) tersebut akan bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia dalam pembangunan pabrik pesawat Antonov berikut paket alih teknologi pembuatan pesawat terbangnya. Wakil Ketua MPR Republik Indonesia menyambut baik rencana tersebut dengan harapan jika kerjasama ini terealisasi Indonesia bisa makin mendongkrak kemampuannya dalam mengembangkan industri pertahanan di dalam negeri.
Antonov An-225 Mriya. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Antonov An-225 Mriya
INDONESIA-UKRAINA TINGKATKAN KERJA SAMA INDUSTRI PERTAHANAN

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hajriyanto Y Thohari mengatakan bahwa Indonesia dan Ukraina akan meningkatkan kerja sama di bidang industri pertahanan. "Kami mendapat kunjungan kehormatan dari Duta Besar Ukraina yang baru. Pada kesempatan ini, Dubes meminta dukungan MPR untuk dapat mengembangkan kerja sama di bidang industri pertahanan," kata Hajriyanto usai pertemuan dengan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Volodymyr Pakhil di Gedung Nusantara III MPR/DPR, Jakarta, Senin (21/1/2013).

Menurut dia, kerja sama di bidang industri pertahanan tersebut layak dikembangkan mengingat Ukraina merupakan salah satu negara dengan industri pertahanan yang maju, terutama untuk angkutan militer udara dan laut yang diproduksi oleh Antonov. "Bahkan, sekarang ini Antonov sudah memproduksi pesawat dan kapal laut bukan hanya untuk keperluan militer tapi juga untuk keperluan kargo dan sipil," ungkapnya.

Dia juga mengatakan Dubes Volodymyr Pakhil telah menyatakan kesiapan dan kesediaan pemerintah Ukraina untuk mendirikan pabrik pesawat Antonov di Indonesia dengan cara menjalin kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). "Jadi, bentuk kerja sama ini bukan hanya Indonesia membeli pesawat Antonov tetapi pesawat itu akan dibuat di pabrik Indonesia, dan mereka siap dengan aspek transfer teknologi pesawatnya," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Hajriyanto mengatakan dalam waktu dekat beberapa perwakilan dari Antonov akan mempresentasikan penawaran kerja sama tersebut kepada pemerintah. Selain itu, dia juga mengatakan, Dubes Ukraina dan perwakilan Antonov akan mulai melakukan pembicaraan mengenai kerja sama industri pertahanan itu dengan Menteri Pertahanan dan pihak TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara. "MPR sudah menyatakan kesiapan untuk membantu kelancaran kerja sama ini karena kami berpendapat Indonesia sebagai negara kepulauan memang membutuhkan angkutan militer yang canggih. Kami berharap pemerintah dapat menyambut kerja sama ini," tuturnya.

Namun, dia juga menegaskan bahwa MPR hanya akan memberi dukungan dan landasan perundang-undangan untuk program kerja sama di bidang industri pertahanan itu. "Sedangkan keputusan untuk menyetujui dan melaksanakan kerja sama akan diberikan kepada Presiden karena ini wilayah eksekutif," jelasnya.

www.kemhan.go.id

Kamis, 24 Januari 2013

16 Calon Pilot Pesawat Tempur Dan Helikopter TNI Lolos Pantukhir Tahap 2

Sejumlah 16 orang dari 17 calon perwira penerbang pesawat tempur dan helikopter TNI telah dinyatakan lolos pada seleksi tingkat pusat tahap kedua. 16 orang calon perwira penerbangan TNI tersebut selanjutnya akan melaksanakan pendidikan pertama (Dikma) selama lima bulan yang akan dimulai pada 1 Februari 2013 di Pangkalan Udara Adi Sumarmo di Solo. Setelah itu pendidikan dilanjutkan dengan bina kelas dan bina terbang selama 28 bulan di Pangkalan Udara Adisucipto, Yogyakarta.
Armada Jet Tempur Sukhoi TNI. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Armada Jet Tempur Sukhoi TNI
TNI rekrut 16 calon pilot pesawat tempur dan helikopter

Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI Marsda TNI Bambang Wahyudi memimpin rapat sidang Panitia Penentu Terakhir (Pantukhir) tahap dua calon Perwira Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP) Penerbang TNI. Seleksi itu digelar di Wing Pendidikan (Wingdik) Terbang Lanud Adisucipto Yogyakarta, Rabu (23/1). "Dari 17 orang calon perwira penerbang yang mengikuti sidang pantukhir seleksi tingkat pusat tahap dua, diputuskan hanya 16 orang calon dinyatakan lulus dan satu orang dinyatakan gagal atau tidak memenuhi syarat," demikian keterangan pers dari Puspen TNI.

Calon perwira penerbang yang dinyatakan lulus tersebut selanjutnya akan menjalani Pendidikan Pertama (Dikma) pada 1 Februari 2013 di Lanud Adi Sumarmo Solo selama lima bulan. Dilanjutkan bina kelas dan bina terbang selama 28 bulan di Lanud Adisucipto Yogyakarta. Calon perwira penerbang PSDP TNI secara keseluruhan akan menjalani pendidikan militer, khususnya penerbang selama kurang lebih 33 bulan sebelum dilantik menjadi perwira TNI dengan menyandang pangkat Letnan Dua.

Sidang Pantukhir tahap dua merupakan kelanjutan proses seleksi penerimaan calon perwira PSDP Penerbang TNI tahap satu yang dilaksanakan di Skadron Pendidikan (Skadik) 502 Wing Pendidikan Umum (Wingdikum ) Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada tanggal 18-30 November 2012. Pada seleksi tingkat pusat tahap dua, para calon Perwira PSDP Penerbang TNI menjalani ujian tes bakat terbang selama kurang lebih dua minggu. Penerimaan Perwira PSDP Penerbang TNI diarahkan untuk dapat mengisi atau mengawaki alat utama sistem senjata yaitu pesawat-pesawat TNI baik Fix Wing maupun Rotary Wing/Helikopter. "Calon Perwira PSDP Penerbang TNI yang lulus nantinya akan disiapkan dan diharapkan menjadi penerbang-penerbang handal TNI, oleh karena itu TNI sangat berkepentingan mencari sumber daya manusia yang berkualitas dari proses rekrutmen."

Animo masyarakat yang ingin menjadi penerbang TNI terlihat sangat besar, hal ini terlihat dari pendaftaran yang menggunakan sistem online sebanyak 369 orang, namun setelah diverifikasi, yang lulus mengikuti seleksi tingkat daerah hanya sebanyak 247 orang. Dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan pengujian tingkat daerah serta melalui rapat koordinasi dengan angkatan maka diputuskan yang terpanggil mengikuti seleksi tingkat pusat hanya 60 orang, yang terdiri dari 47 orang tingkat daerah dan 13 orang dari mantan Catar Akmil, Calon Kadet AAL dan Calon Karbol AAU. Namun dari 60 orang yang terpanggil mengikuti seleksi tingkat pusat, 8 orang di antaranya mengundurkan diri sebelum mengikuti seleksi tingkat pusat tahap satu.

www.merdeka.com

Selasa, 22 Januari 2013

4 Unit Pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 31 Laksanakan Latihan Terbang Formasi

4 unit pesawat angkut militer jenis C-130 Hercules milik Skadron Udara 31 Wing 1 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada Senin 21 Januari 2013 lalu telah melaksanakan latihan terbang formasi dengan rute penerbangan Lanud Halim-Krawang-Pamanukan-Eretan Wetan-Lanud Sukani, Jatiwangi-Lanud Suryadarma, Kalijati dan kembali ke Lanud Halim Perdanakusuma. Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A. Adang Supriyadi, SE telah menyaksikan langsung dari awal persiapan latihan terbang formasi tersebut.
Armada Pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 31 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Armada Pesawat C-130 Hercules Skadron Udara 31 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma
Komandan Lanud Halim Saksikan Latihan Terbang Formasi Hercules

Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A. Adang Supriyadi, SE menyaksikan langsung persiapan latihan terbang formasi empat pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31, Senin (21/1/2013) di Taxy Way Lanud Halim Perdanakusuma.

Tepat pukul 09.30 WIB Empat Pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma, mulai Start engine untuk melakukan latihan terbang formasi selama 2 jam. Rute penerbangan dalam latihan tersebut dimulai dari Lanud Halim-Krawang-Pamanukan-Eretan Wetan-Lanud Sukani, Jatiwangi-Lanud Suryadarma, Kalijati dan kembali ke Lanud Halim Perdanakusuma.

Latihan terbang formasi ini dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Damanik selaku Leader.

Menurut Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI A. Asep Adang Supriyadi,SE latihan terbang formasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan para penerbang, awak pesawat dan pesawat . "Terutama meningkatkan profesionalisme para penerbang dalam rangka menyongsong tugas-tugas dimasa yang akan datang," tegas Komandan Lanud Halim. .

www.tni.mil.id

TNI-AL Dan US Navy Akan Gelar Latihan Peperangan Ranjau

Perencanaan Latihan Peperangan Ranjau yang akan dilaksanakan TNI-AL dan US Navy (Angkatan Laut Amerika Serikat) telah dibicarakan pada rapat yang dilaksanakan di Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmatim pada Senin 21 Januari 2013. Latihan Peperangan Ranjau yang akan digelar TNI-AL dan US Navy tersebut dikenal dengan nama Joint MINEX–EODEX 2013 tersebut adalah kegiatan rutin tahunan yang dilakukan oleh kedua Angkatan Laut dari Indonesia dan AS. Joint MINEX–EODEX 2013 direncanakan akan digelar dari tanggal 18 Februari 2013 sampai dengan 27 Februari 2013.
Markas Komando Armada RI Kawasan Timur. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Markas Komando Armada RI Kawasan Timur
Koarmatim Akan Gelar Latihan Bersama Peperangan Ranjau

Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) akan menggelar latihan bersama peperangan ranjau Mine Exercise (MINEX)/Explosive Ordonance Disposal Exercise (EODEX) tahun 2013 dengan Angkatan Laut Amerika (US Navy). Rencana latihan bersama dibahas dalam rapat di Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmatim, Senin (21/1/2012). Joint MINEX–EODEX 2013, merupakan latihan bilateral antara TNI Angkatan Laut dengan US Navy yang dilaksanakan setiap tahun sekali.

Rapat perencanaan dipimpin oleh Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmatim Kolonel Laut (P) Benny Sukandari, dan dihadiri oleh peserta latihan dari Satkopaska Koarmatim, Dislambair Koarmatim, Diskes Koarmatim personel Kapal Perang Republik Indonesia ( KRI ) dan tim pendukung lainnya.

Rencananya gladi peperangan ranjau tersebut akan dilaksanakan tanggal 18 sampai dengan 27 Februari 2013, bertempat di Surabaya dan perairan Pasir Putih, Situbondo Jawa Timur. Penyelengaraan latihan dilaksanakan empat tahap yaitu, tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.

Tujuan dari latihan bersama bilateral tersebut untuk memperkuat hubungan dan meningkatkan kerja sama, interoperabilitas serta kesepahaman bersama antara TNI AL dan US Navy khususnya mengenai peperangan ranjau serta pertukaran informasi tentang kemampuan, perkembangan teknologi dari masing-masing negara.

Adapun sasaran latihan yaitu memperkuat hubungan antar kedua angkatan laut melalui latihan bersama dan interaksi sosial, meningkatkan interoperabilitas dan pemahaman doktrin peperangan ranjau antara TNI-AL dan USN, Memadukan presepsi dalam pelaksanaan penyebaran ranjau, pemburuan ranjau, penyapuan ranjau dan EOD. .

www.tni.mil.id

Senin, 21 Januari 2013

Situs-situs Arkeologi Militer Perang Dunia II Di Papua Belum Dikaji

Di kawasan Provinsi Papua banyak terdapat tempat yang menjadi lokasi ajang pertempuran hebat pada masa berkecamuknya Perang Dunia II antara pasukan Sekutu melawan bala tentara Kerajaan Jepang. Lokasi-lokasi seperti itu disebut sebagai situs arkeologi militer. Situs-situs arkeologi militer di Indonesia belum diteliti secara serius oleh pihak pemerintah Indonesia. Hal yang bertolak belakang dengan yang sudah dilakukan oleh negara-negara lain.
Pulau Owi, Biak, Papua. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Pulau Owi, Biak, Papua
Perlu Kajian Arkeologi Militer di Papua

Papua merupakan wilayah Indonesia yang mengalami pertempuran langsung antara tentara Jepang melawan tentara Sekutu pada Perang Dunia II atau lebih dikenal sebagai Perang Pasifik, untuk diperlukan kajian arkeologi militer, kata Hari Suroto staf peneliti dari Balai Arkeologi Jayapura, Papua, Sabtu. Menurut dia, kajian arkeologi militer sisa peninggalan PD II di daerah tersebut belum pernah dilakukan, termasuk di Indonesia. Sedangkan kajian seperti ini di Amerika maupun di Eropa sudah dilakukan. "Potensi arkeologi militer di Papua sangat kaya, baik itu situs-situs di darat berupa bekas pertempuran, gua-gua perlindungan, maupun markas militer, serta peralatan tempur yang terkubur dalam tanah maupun dalam air laut," kata Hari.

Hanya saja, kata Hari, kendala dalam melakukan penelitian arkeologi militer di Papua adalah sisa bom ataupun peluru dan ranjau yang masih aktif, dan hal ini masih dapat disaksikan di pesisir Pulau Wakde dan Pulau Liki di Kabupaten Sarmi, beberapa bom aktif terlihat mengeluarkan asap. "Dengan mengkaji arkeologi militer kita dapat mengetahui strategi pertempuran, sistem pertahanan, jenis-jenis peralatan tempur yang digunakan, serta dampak terhadap penduduk asli Papua".

Lebih lanjut Hari samapaikan, jikalau di perairan Biak Numfor dan Sarmi, Provinsi Papua, serta Sorong dan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat terdapat bangkai pesawat tempur yang belum diteliti. Sedangkan wilayah Papua lainya yang terdapat situs-situs Perang Pasifik adalah Kota dan Kabupaten Jayapura, Pulau Wakde dan Pulau Liki, kabupaten Sarmi, Pulau Owi di Kabupaten Biak Numfor, Sausapor, Pulau Dom, dan Pulau Jefman. "Situs-situs arkeologi militer di Papua perlu dilestarikan, karena situs-situs arkeologi militer di Papua dapat dijadikan sebagai obyek wisata nostalgia bagi turis Jepang maupun Amerika dan sekutunya," katanya.

Hanya saja kendala dalam pelestarian situs dan tinggalan arkeologi militer telah rusak oleh korosi air laut serta rusak akibat ulah manusia yaitu dijual sebagai besi tua, sambungnya.

Tiap tahun ada turis Jepang yang datang ke Papua, kata Hari, mereka datang untuk mencari tulang belulang keluarga mereka yang meninggal dalam pertempuran di Papua. "Mereka membayar penduduk untuk mendapatkan informasi, tulang belulang yang didapat kemudian dikremasi. Tulang belulang tentara Jepang dapat dikategorikan sebagai cagar budaya," ujarnya. .

oase.kompas.com

Minggu, 13 Januari 2013

Angkatan Laut Indonesia-China Akan Tandatangani Term of Reference for Navy Cooperation Meeting

Kerjasama pertahanan antara TNI-AL dan Angkatan Laut China semakin meningkat dari waktu ke waktu. Pada bulan Februari 2013 pihak Angkatan Laut Indonesia dan China akan menandatangani Term of Reference for Navy Cooperation Meeting yang sudah dipersiapkan pada 26 Juli 2012 lalu. Forum pembicaraan antar Angkatan Laut kedua negara ini dikenal dengan istilah navy to navy talk dan direncanakan akan menjadi pertemua rutin dua tahunan guna membahas isu-isu keamanan dalam dunia maritim.
Armada Kapal Perang TNI-AL
Armada Kapal Perang TNI-AL
Angkatan Laut: RI & China matangkan rencana latihan bersama

Indonesia dan China matangkan latihan bersama angkatan laut kedua negara, sebagai bagian memperluas bentuk kerja sama militer dan pertahanan yang disepakati kedua pihak. "Selama ini Indonesia dan China telah memiliki latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Pasukan Khusus China," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam pertemuannya dengan Komandan Garnisun Maritim China di Shanghai, Kapten Li Yu Jie di Shanghai, Sabtu (12/1/2013).

Kedepan, lanjut dia, akan dilakukan latihan bersama pasukan khusus kedua negara dari tiga angkatan, baik darat, laut maupun udara. "Selain itu, kita telah sepakat untuk melakukan latihan bersama antara angkatan laut kedua negara pada 2013. Itu yg menjadi agenda kita kedepan dalam peningkatan dan perluasan kerja sama pertahanan serta militer," kata Sjafrie.

Ia menilai persiapan dan kesiapan terhadap rencana latihan bersama itu dari masing-masing pihak, terus mengalami peningkatan dan berjalan baik.

Komandan Garnisun Maritim Angkatan Laut China di Shanghai Kapten Li Yu Jie mengatakan hubungan maritim antara Indonesia dan China telah memiliki sejarah yang panjang dengan kedatangan Panglima Cheng Ho atau Zheng He ke Indonesia dalam penjelajahannya selama kurun 1405 hingga 1433. "Hal itu menunjukkan bahwa kerja sama maritim, utamanya angkatan laut kedua negara telah dimulai sejak lama. Dan diharapkan dapat terus ditingkatkan dari waktu ke waktu," katanya.

Saat ini Angkatan Laut China dan Indonesia tengah mematangkan "navy to navy talk" yang telah disiapkan term of reference-nya pada 26 Juli 2012. Selain itu, telah pula dibentuk kelompok kerja yang akan menjadi acuan pelaksanaan "navy to navy talk" selanjutnya. Pembentukan mekanisme "navy to navy talk" telah diumumkan oleh ketua bersama Konsultasi Pertahanan dan Keamanan pada pertemuan kelima pada Kamis (10/1/2013). Selanjutnya Term of Reference for Navy Cooperation Meeting akan ditandatangani pada pertemuan "navy to navy talk" pertama pada Februari mendatang.

Forum pembicaraan antara angkatan laut kedua negara itu, merupakan bagian kerja sama pertahanan yang dapat dikembangkan sebagai pertemuan rutin dua tahun sekali untuk membahas isu-isu keamanan maritim. Selain itu, "navy to navy talk" juga merupakan pengembangan kerja sama yang lebih nyata di bidang pertahanan dan keamanan maritim.

www.bisnis.com

100 Perwira TNI-AL Mendapat Beasiswa Sekolah Ke Luar Negeri

Sebanyak 100 orang perwira TNI-AL ditetapkan mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana dan program Doktor di sekolah atau universitas ternama di luar negeri. Program beasiswa bagi para perwira TNI-AL ini diselenggarakan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
TNI Angkatan Laut
TNI Angkatan Laut
Wah, 100 Perwira TNI AL ke Luar Negeri, Ada Apa?

TNI Angkatan Laut akan mengirim sebanyak 100 orang personelnya yang berpangkat perwira ke luar negeri untuk menempuh pendidikan lanjutan pascasarjana dan program doktor di sejumlah perguruan tinggi ternama. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Dr Marsetio kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan, pengiriman para perwira tersebut dengan fasilitas beasiswa dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Pemerintah sudah menetapkan 100 personel TNI AL yang diberi kesempatan belajar ke luar negeri. Mereka bisa mengambil program S2, S3 atau doktor di beberapa perguruan tinggi ternama, seperti Harvard, Yale, MIT, atau Oxford," katanya usai memimpin wisuda sarjana Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) di Kobangdikal.

Dari kuota 100 orang tersebut, lanjut Marsetio, sebanyak 40 orang perwira TNI AL yang mendapat kesempatan belajar ke luar negeri pada tahun ini, setelah mereka dinyatakan lolos seleksi.
Menurut KSAL, salah satu syarat mutlak bagi perwira TNI AL yang akan belajar di luar negeri adalah penguasaan bahasa Inggris yang diukur melalui tes TOEFL, selain beberapa persyaratan administrasi lainnya. "Mereka nanti akan mengambil program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan TNI AL, semisal program doktor peperangan bawah air, peperangan udara, atau bidang perencanaan personel," tambahnya.

Marsetio menjelaskan, sesuai Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan UU Sisdiknas, TNI juga merupakan bagian dari pendidikan nasional yang harus terus didorong untuk peningkatan kualitas sumber daya manusianya. "Angkatan bersenjata di negara manapun, saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan 'hard power', tetapi 'soft power' atau kemampuan personelnya juga harus disiapkan untuk mengawaki sistem persenjataan yang terus berkembang teknologinya," ujarnya.

Selain pendidikan di luar negeri, lanjut KSAL, pihaknya juga menyiapkan program pendidikan berkelanjutan untuk 100 orang personel di perguruan tinggi dalam negeri, terdiri dari 50 orang jenjang S1, 30 orang S2, dan 20 orang S3. "TNI AL akan terus mendorong personelnya, terutama jajaran perwira untuk mengembangkan diri dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Marsetio.

www.republika.co.id

Sabtu, 12 Januari 2013

Hadapi Ancaman China Dan Korea Utara, Jepang Tambah Anggaran Pertahanan

Guna mewaspadai ancaman serangan militer dari China dan Korea Utara, pemerintah Jepang merevisi strategi pertahannya. Selain langkah tersebut, Kementerian Pertahanan Jepang juga telah mengajukan penambahan anggaran pertahanan yang digunakan untuk menambah pembelian sistem rudal Patriot PAC-3, upgrade armada pesawat jet tempur F-15 Eagle, pembelian helikopter anti kapal selam SH-60K, dan menambah satu baterai sistem rudal balistik jarak menengah.
Sistem Rudal Patriot PAC-3
Sistem Rudal Patriot PAC-3
Jepang Akan Mengubah Strategi Pertahanan

Pemerintah Jepang dan partai berkuasa di Jepang, Partai Demokrat Liberal, sepakat merevisi strategi pertahanan negara itu guna menghadapi ancaman dari China dan Korea Utara. Selain itu, kedua belah pihak juga sepakat menambah anggaran pertahanan Jepang. Seperti dilaporkan surat kabar Yomiuri Shimbun, Rabu (9/1), pemerintah dan Partai Demokrat Liberal (LDP) sepakat membekukan Pedoman Program Pertahanan Nasional dan program pengembangan pertahanan jangka menengah yang berlaku saat ini. Dua pedoman strategi pertahanan Jepang itu akan diubah akhir tahun ini.

Pedoman Program Pertahanan Nasional yang berlaku saat ini baru dibuat dan disetujui pada 2010. Pedoman itu mengatur kebijakan keamanan dasar untuk sekitar 10 tahun mendatang. Adapun pedoman pengembangan pertahanan jangka menengah mengatur jumlah belanja pertahanan untuk pengadaan tank, kapal selam, pesawat tempur, dan peralatan militer lain dalam lima tahun ke depan. "Pemerintah dan partai berkuasa kemudian akan melakukan revisi menyeluruh atas kebijakan pertahanan negara menyusul peningkatan sejumlah tantangan keamanan, terutama terkait peluncuran rudal balistik jarak jauh oleh Korea Utara dan ekspansi maritim China," demikian tulis surat kabar tersebut.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Jepang juga mengajukan penambahan anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2012-2013 yang tinggal tersisa sekitar tiga bulan lagi. "Kami akan meminta dana 180,5 miliar yen (sekitar Rp 19,9 triliun) dari paket stimulus untuk dialokasikan pada belanja militer," tutur juru bicara Kemhan Jepang kepada kantor berita Agence France Presse (AFP).

Belanja militer

Menurut jubir tersebut, sebagian dana tambahan itu akan digunakan untuk membeli tambahan sistem rudal anti-rudal balistik Patriot PAC-3 dan memodernisasi empat pesawat tempur F-15 milik Pasukan Bela Diri Udara Jepang. Selain itu, Jepang juga berniat membeli tiga helikopter patroli antikapal selam SH-60K dan menambah satu baterai sistem rudal balistik jarak menengah. Jubir Kemhan Jepang tersebut menambahkan, penguatan militer itu diperlukan untuk merespons ancaman dari Korut dan China. ”Dari dana 180,5 miliar yen itu, Kementerian Pertahanan berencana menggunakan 60,5 miliar yen untuk bersiap menghadapi perubahan lingkungan keamanan di sekitar Jepang,” ujarnya.

Permintaan tambahan anggaran pertahanan itu disampaikan sehari setelah pihak LDP menyatakan anggaran pertahanan Jepang akan resmi dinaikkan pada tahun fiskal 2013-2014. Ini untuk pertama kalinya anggaran pertahanan Jepang dinaikkan dalam sepuluh tahun terakhir.

Ketegangan antara Jepang dan China meningkat terkait sengketa Kepulauan Senkaku, atau Diaoyu menurut China, di Laut China Timur.

internasional.kompas.com

Jumat, 11 Januari 2013

37 Perwira TNI-AL Selesaikan Pendidikan Spesialisasi Persenjataan Elektronik

Sejumlah 37 orang perwira TNI Angkatan Laut telah berhasil menyelesaikan pendidikan spesialisasi persenjataan elektronika dan anti perang elektronik. Pendidikan tersebut dijalani selama 7 bulan dan bertempat di Sekolah Perwira Pusat Pendidikan Elektronika. Pada Kamis 10 Januari 2013 lalu, program pendidikan spesialisasi persenjataan elektronika yang diikuti oleh 37 perwira TNI-AL tersebut ditutup oleh Wakil Komandan Kobangdikal Brigadir Jenderal (Marinir) Sturman Panjaitan, di Surabaya.
TNI Angkatan Laut
TNI Angkatan Laut
TNI AL rekrut 37 perwira spesialisasi senjata elektronik

TNI ALmerekrut 37 orang perwira pertama yang telah menyelesaikan pendidikan spesialisasi senjata elektronik di Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL. Di kapal perang, mereka bertanggung jawab pada operasionalisasi persenjataan elektronika dan antinya. Penutupan program Pendidikan Spesialisasi Perwira Senjata Elektronika dilakukan Wakil Komandan Kobangdikal Brigadir Jenderal (Marinir) Sturman Panjaitan, di Surabaya, Kamis (10/1/2013).

Mengutip keterangan tertulis dari Bagian Penerangan Kobangdikal, ke-37 perwira TNI AL itu digembleng di Sekolah Perwira Pusat Pendidikan Elektronika selama lebih kurang tujuh bulan. Pendidikan spesialisasi senjata elektronika merupakan yang terlama dibanding program spesialisasi perwira lainnya, semisal pelaut, teknik, suplai, hukum, Marinir, dan Polisi Militer AL, yang berkisar empat hingga enam bulan. "Saya yakin dengan kemampuan yang dimiliki, kalian mampu berperan sebagai perwira divisi di KRI kelas korvet maupun Sigma, atau jabatan setingkat lain di KRI dan satuan-satuan TNI AL," kata Komandan Kobangdikal, Laksamana Muda TNI Joko Wahojo, dalam amanat yang dibacakan Panjaitan.

Komandan Pusat Pendidikan Elektronika Kobangdikal, Kolonel Laut (Elektronika) M Suhari, menambahkan, selama masa pendidikan, ke-37 perwira itu mempelajari seluruh sistem senjata, komunikasi dan elektronik yang digunakan kapal-kapal perang TNI AL. "Selain sistem senjata dan komunikasi, mereka juga mempelajari kelistrikan dan elektronik dari berbagai macam peluru kendali yang di miliki TNI AL, di antaranya torpedo, Harpoon, dan Exocet," katanya.

www.antaranews.com

Angkatan Laut Rusia Akan Segera Diperkuat 80 Kapal Perang Baru

Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa hingga tahun 2016 Angkatan Laut Rusia akan menerima 80 unit kapal perang baru dengan berbagai jenis dan tipe. Penambahan puluhan kapal perang baru tersebut termasuk jenis kapal selam nuklir strategis dan jenis kapal pendukung operasi khusus.
Kapal selam Angkatan Laut Rusia
Kapal selam Angkatan Laut Rusia
Angkatan Laut Rusia makin kuat, 80 kapal perang baru bergabung

Sampai 2016 nanti, dipastikan Angkatan Laut Rusia akan semakin kuat armadanya. Mereka akan menerima 80 kapal perang baru dari berbagai jenis dan tipe. Termasuk juga kapal-kapal selam nuklir.

Rusia saat ini berada di tengah-tengah program persenjataan besar, dengan anggaran 660 miliar dolar Amerika Serikat akan dihabiskan untuk pengadaan senjata pada 2020, menurut Departemen Pertahanan Rusia.

Komando Tinggi Angkatan Laut Rusia mengatakan, kapal-kapal pendukung dan tambahan itu terdiri berbagai jenis dan kelas untuk membantu meningkatkan efektivitas kinerja Angkatan Laut Rusia dalam semua bidang tanggung jawab. "Kapal-kapal tersebut akan mencakup kapal tunda, kapal patroli, kapal selam, modular pencari dan penyelamatan, dan kapal derek terapung," kata Kementerian Pertahanan Rusia itu. Rusia sempat dilanda krisis keuangan parah, mendorong mereka menjual kapal induk nuklir Varyag kepada China yang kemudian menamainya Liaoning.

Yang paling mengundang perhatian adalah penambahan kapal selam nuklir strategis dan kapal pendukung operasi khusus. Rusia sangat mandiri dalam persenjataan, di antara yang menghebohkan dunia saat itu adalah peluncuran kapal selam nuklir terbesar di dunia, The Red October dari kelas Typhoon atau kelas Akula (nomenklatur NATO).

Kapal selam ini berteknologi penggerak paling progresif dan dirahasiakan. The Red October juga menjadi ilham penulisan novel intelijen dan film Hollywood bertajuk sama.

www.antaranews.com

Senjata Meriam Laser Jerman Berhasil Uji Coba Tembak Pesawat UAV

Sistem senjata meriam sinar laser berkekuatan tinggi rancangan perusahaan pertahanan Rheinmetall Defence, Jerman, dikabarkan berhasil menembak jatuh sebuah pesawat UAV pada uji coba yang dilakukan baru-baru ini. Sinar laser dengan daya 40 kW ini menembak sasaran benda terbang tersebut pada jarak lebih dari 1,6 km. Sistem senjata laser itu menggunakan radar dan optik untuk menetukan target dengan akurasi tinggi.
Senjata Laser Rheinmetall Defence Jerman
Senjata Laser Rheinmetall Defence Jerman
Senjata Laser Jerman Tembak Jatuh Pesawat

Sistem senjata laser yang selama ini hanya ada dalam film fiksi bakal menjadi kenyataan. Pasalnya, perusahaan militer Jerman Rheinmetall Defence berhasil menciptakan senjata laser yang mampu menembak jatuh pesawat tanpa awak pada jarak lebih dari 1,6 kilometer.

Perusahaan pertahanan Jerman ini menggunakan peralatan laser berenergi tinggi untuk menjatuhkan sebuah pesawat yang bergerak cepat. Sistem yang menggunakan dua senjata laser, juga mampu digunakan untuk memotong obyek girder baja berjarak beberapa kilometer.

Menurut BBC (8/1), perusahaan ini berencana membuat sistem senjata laser mobile dan mengintegrasikannya sebagai meriam otomatis. Sistem senjata laser 50kW menggunakan sistem optik dan radar untuk mendeteksi dan melacak dua obyek tanpa awak.

Sistem senjata terkunci ke unmanned aerial vehicles (UAV) dengan menggunakan radar untuk membuat perkiraan kasar lokasi target, kemudian melakukan pelacakan dengan menggunakan sistem optik untuk eksekusi. Rheinmetall sendiri telah menguji sistem laser ini dalam berbagai kondisi cuaca, termasuk salju, sinar matahari, dan hujan.

Sejumlah negara dan perusahaan pertahanan sedang mengembangkan senjata yang menggunakan laser. seperti Raytheon Company misalnya. Perusahaan pertahanan Amerika Serikat (AS) itu yang meluncurkan laser 50kW antipesawat di Farnborough Airshow di 2010. Bahkan, Juni 2012 Angkatan Darat AS merilis rincian senjata yang dapat menghalau target dengan laser.

www.jpnn.com

Senin, 07 Januari 2013

Kementerian Pertahanan Minta Kemenristek Membuat Satu Skuadron Pesawat Tanpa Awak

Kementerian Pertahanan akan menyediakan dana bagi Kementerian Riset dan Teknologi untuk pembuatan satu skuadron pesawat tanpa awak (UAV) yang akan dioperasikan TNI. Menindaklanjuti permintaan pembuatan pesawat UAV bagi Kemenhan tersebut, Kemenristek akan bekerjasama dengan LAPAN dan BPPT.
Pesawat UAV Wulung Buatan BPPT
Kemenristek Akan Buat Skuadron Pesawat Tanpa Awak

Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan pada tahun 2013 pihaknya akan membuat satu skuadron pesawat tanpa awak untuk kepentingan mata-mata sistem pertahanan nasional. "Kementerian Pertahanan meminta untuk dibuatkan satu skuadron pesawat tanpa awak. Setidaknya pembuatannya untuk keperluan memata-matai," katanya, di Jakarta, pada pekan lalu.

Gusti mengatakan, pesawat tanpa awak merupakan salah satu fokus pengembangan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang bakal dilakukan lembaganya tahun ini, selain rencana pembuatan roket serta satelit. Menurutnya, selain untuk keperluan pertahanan pesawat tanpa awak juga dapat berfungsi membantu menghasilkan hujan buatan dan keperluan pengamatan di daerah berbahaya. "Pesawat tanpa awak dapat masuk menembus awan untuk menabur garam membuat hujan buatan, serta untuk mengamati gunung berapi yang berbahaya apabila dilakukan pesawat berawak. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengamati praktik illegal fishing dan illegal logging," katanya, seperti dilansir Antara.

Gusti juga mengatakan, di luar negeri pesawat tanpa awak sudah digunakan untuk kepentingan perang. Di Israel, misalnya, pesawat tanpa awak dilengkapi dengan senjata untuk menembak.

Sejauh ini Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menghasilkan sejumlah pesawat tanpa awak. Ia mengatakan bahwa dalam pembuatan skuadron pesawat tanpa awak, Kemenristek kembali akan menggandeng dua lembaga tersebut. "Sejauh ini LAPAN sudah membuat satu pesawat tanpa awak ukuran kecil. Sedangkan BPPT sudah mengembangkan tiga kelas pesawat tanpa awak yakni ukuran kecil, sedang dan besar," ujarnya.

Pendanaan pesawat tanpa awak menurut dia akan disediakan oleh Kementerian Pertahanan.

www.gatra.com

Minggu, 06 Januari 2013

C-295 AEW&C, Pesawat Radar Peringatan Dini Yang Ditawarkan Untuk TNI-AU

Airbus Military tengah berusaha menawarkan pesawat C-295 AEW&C kepada Indonesia. TNI-AU memang sedang mengupayakan pengadaan 3 unit pesawat radar peringatan atau AWACS guna memperkuat kemampuan tempur udaranya. Dengan modifikasi sayap yang telah menggunakan struktur winglet sehingga pesawat mampur terbang lebih jauh, lebih tinggi, dan lebih lama, Airbus Military berharap TNI-AU akan memilih pesawat C-295 AEW&C.
C-295 AEW&C
Pada Desember 2012 lalu Airbus Military telah melakukan uji penerbangan salah satu prototipe pesawat C-295 di landasan terbang milik perusahaan dirgantara yang berpusat di Seville, Spanyol itu. Pesawat yang sedang menjalani uji penerbangan tersebut agak berbeda dengan C-295 lainnya sebab pada bagian ujung sayap utama berbentuk membengkok keatas seperti sirip ikan hiu dan dikenal dengan sebutan "winglet".

Penggunaan winglet pada struktur sayap pesawat bertujuan untuk mentiadakan efek turbulensi yang dapat mengurangi gaya angkat sayap pesawat. Dengan meminimalisir efek turbulensi yang biasanya terjadi pada bagian ujung sayap, daya terbang pada pesawat bisa lebih efektif sehingga pesawat bisa lebih menghemat pemakaian bahan bakar serta mampu terbang lebih jauh dan lebih lama.

C-295 yang menggunakan winglet tersebut adalah sebuah pesawat yang dirancang untuk membawa kubah radar seperti tampak pada foto diatas. Varian ini dikenal dengan nama C-295 AEW&C (Airborne Early Warning and Control). Dengan peningkatan performa terbang karena penggunaan winglet ini, pihak Airbus Military berharap Indonesia akan memilih C-295 AEW&C untuk memenuhi kebutuhan TNI-AU akan pesawat radar peringatan dini. TNI-AU dikabarkan telah merencanakan untuk memiliki 3 unit pesawat jenis ini. Bahkan untuk mempromosikan pesawat varian ini kepada Indonesia, situs defense-update.com menyebutkan bahwa Airbus Military telah mengecat badan prototipe pesawat C-295 AEW&C dengan warna seperti yang digunakan pada armada pesawat TNI-AU.

Sebelum menggunakan winglet, C-295 AEW&C sudah melakukan uji penerbangan pada bulan Februari 2012 lalu. Hasil uji terbang dinyatakan sukses dan pesawat mampu terbang selama 8 jam non-stop dengan ketinggian terbang hingga 24.000 kaki (7.315 meter). Dengan digunakannya winglet pada struktur sayap, diharapkan C-295 AEW&C mampu terbang lebih lama dan lebih jauh dari sebelumnya. Menurut informasi, sayap winglet akan digunakan juga pada produksi pesawat C-295 selanjutnya.

Pengembangan pesawat C-295 AEW&C merupakan hasil kerjasama Airbus Military dengan Israel Aerospace Industries (IAI). Kesepakatan kerjasama tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak pada awal tahun 2011. Dalam kerjasama ini pihak IAI bertindak sebagai penyedia perangkat dan sistem radar untuk pesawat C-295 AEW&C.

C 295 ini dilengkapi perangkat "integrated tactical system mission" milik IAI/ Elta sebagai penyedia "active electronically scanned array radar", serta piranti pendukung lainnya selain dilengkapi juga dengan modul anti-surface/anti-submarine warfare.

Pesawat AEW&C atau AWACS berfungsi sebagai BVR Missile Guidance, Electronic Warfare (EW) dan Reconnaissance. Ia menjadi mata dan backbone informasi bagi armada tempur sebuah negara.

defense-update.com, airbusmilitary.com, netsains.net, forum.detik.com

Sabtu, 05 Januari 2013

Pasukan Indobatt Gelar Latihan Alert Status Di Lebanon

Para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Satgas Yonmek XXIII-G/UNIFIL yang juga sering disebut Indobatt telah melaksanakan latihan Alert Status dengan lokasi latih di Markas Indobatt POSN 7-1, Beirut, Lebanon. Skenario latihan Alert Status telah dijadwalkan dan dilaksanakan secara berkala guna mempersiapkan para prajurit TNI Indobatt dalam menghadapi segala kemungkinan perubahan dan ancaman Kontigensi yang mungkin terjadi.
Pasukan Indobatt
Markas Indobatt Dalam Ancaman

Berdasarkan perintah operasi yang disampaikan melalui berita lotus dari Sector East bahwa Markas Indobatt POSN 7-1 statusnya meningkat jadi "Awan Hitam", yang artinya kondisi Indobatt dalam keadaan bahaya. Hal tersebut memaksa Komandan Satgas Yonmek XXIII-G/UNIFIL Mayor Inf Lucky Avianto untuk segera mengambil tindakan, maka seluruh Personel Mayon, Kompi Bulls, Kompi Delta dan Satma yang berada dilingkungan Markas Indobatt 7-1 serta Kompi Alfa, Kompi Bravo dan Kompi Chetan yang berada diluar area 7-1 diperintahkan untuk segera mengambil tindakan yang sudah ditentukan.

Perintah lisan tersebut dipancarkan melalui sentral komunikasi yang menginfokan bahwa Alert Status di Indobatt beralih menjadi Awan Hitam dan perkembangan demi perkembangan terus diikuti oleh seluruh personel dengan memperhatikan perlengkapan yang ada. Senjata bantuan, kendaraan, serta pengadaan logistik pun sudah siap untuk menghadapi perubahan status tersebut.

Tepat pukul 10.00 waktu Beirut status Markas Indobatt meningkat menjadi "Awan Hitam 3", yang mengharuskan seluruh Personel Indobatt memasuki kedudukan Shelter masing-masing yang sudah ditentukan. Dengan membawa senjata, Paspor, obat-obatan serta perlengkapan secukupnya seluruh prajurit siap untuk melakukan perlindungan sampai bantuan datang.

Sekenario tersebut merupakan bagian dari latihan "Alert Status" yang menjadi program latihan Indobatt. Menurut Kasi Ops Indobatt XXIII-G Kapten Inf Yudha, program latihan ini akan terus dilaksanakan secara terjadwal guna melatih kemampuan dan kesiapsiagaan seluruh personel Satgas Yonmek XXIII-G/UNIFIL dalam mengalami perubahan dan ancaman Kontigensi yang mungkin terjadi.

www.tni.mil.id

Jumat, 04 Januari 2013

175 Prajurit TNI Diberangkatkan Ke Kongo

Laksamana TNI Agus Suhartono selaku Panglima TNI pada Jumat 4 Januari 2012 telah melepas keberangkatan 175 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-J/MONUSCO menuju ke negara Kongo. Pasukan TNI yang dipimpin Letkol Czi Irfan Siddiq tersebut akan menggantikan Satgas Kizi TNI Konga XX-I/MONUSCO yang telah satu tahun bertugas di Kongo.
Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-J/MONUSCO
Panglima TNI Lepas 175 Prajurit TNI ke Kongo

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono melepas 157 prajurit TNI yang akan memperkuat misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di wilayah Kongo, Afrika. Pelepasan prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-J/MONUSCO (Mission de I'Organisation de Republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) itu dilakukan melalui upacara militer di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (4/1/2012).

Panglima TNI mengatakan, tugas yang diemban oleh prajurit sangat sarat dengan misi-misi kebangsaan, baik aspek politik, diplomasi maupun budaya yang bersentuhan langsung dengan komunitas internasional. Hal itu, lanjut dia, mengandung makna bahwa prajurit mengemban tugas untuk menjaga kehormatan bangsa dan negara. Karena itu, prajurit harus dapat melaksanakan tugas dengan penuh semangat, dedikasi dan loyalitas, serta tetap memperhatikan faktor keamanan dan kewaspadaan terhadap setiap perkembangan situasi di wilayah penugasan. "Besarnya komitmen Indonesia pada misi perdamaian dunia, sebagai bagian dari politik luar negeri, ditetapkan oleh Presiden melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 85 tahun 2011, yang mengamanatkan tim koordinasi misi pemeliharaan perdamaian dunia untuk melakukan perencanaan, penyiapan kajian komprehensif, merumuskan posisi dan strategi, serta mengevaluasi partisipasi Indonesia pada misi-misi pemeliharaan perdamaian dunia," papar Panglima TNI.

Satgas Kompi Zeni (Kizi) TNI Konga XX-J/MONUSCO terdiri dari 151 TNI Angkatan Darat (AD), 19 orang TNI Angkatan Laut (AL), dan lima orang TNI Angkatan Udara (AU) yang dipimpin oleh Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas (Dansatgas). Irfan Siddiq merupakan abituren Akademi Militer tahun 1995 dan kesehariannya menjabat sebagai Komandan Batalyon Zipur 9/1 Kostrad.

Satgas Kizi TNI Konga XX-J/MONUSCO bertugas menggantikan Satgas Kizi TNI Konga XX-I/MONUSCO.

www.republika.co.id

Satuan Udara Dan Lembaga Pendidikan Sebagai Ujung Tombak Kemajuan TNI-AU

Penerbang pesawat tempur TNI-AU
KASAU: Satuan Udara Ujung Tombak TNI-AU

Kepada para perwira yang menghadiri kegiatan 'Entry Briefing' di Markas Besar TNI AU di Cilangkap, Kamis (3/1/2012) lalu, Kasau Marsekal Madya TNI Ida Bagus Putu Dunia mengatakan bahwa satuan udara dan lembaga pendidikan merupakan ujung tombak bagi kemajuan TNI Angkatan Udara karena di lembaga itu kesiapan operasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan. "Kebijakan TNI Angkatan Udara kedepan masih mengarah pada upaya pemantapan satuan untuk meningkatkan kesiapan operasional," kata Kasau.

Oleh karena itu, kata dia, prioritas utama yang harus dilakukan akan terfokus pada upaya tercapainya kemampuan operasional yang optimal dari segenap satuan-satuan udara TNI AU, serta semakin mantapnya eksistensi berbagai lembaga pendidikan.

Kasau juga menyampaikan beberapa permasalahan diantaranya di bidang perencanaan, karena spektrum ancaman dan keterbatasan anggaran, maka perencanaan strategis Angkatan Udara harus benar-benar diarahkan pada sasaran yang realistis serta memenuhi kaidah transparansi dan efisiensi anggaran yang dicanangkan pemerintah. Salah satunya percepatan reformasi birokrasi TNI dalam penyiapan kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) yang mampu mendukung pelaksanaan tugas TNI AU, baik dalam tugas operasi militer perang maupun tugas operasi militer selain perang secara efektif dan efisien, serta tetap memiliki kemampuan daya tangkal yang cukup. "Di bidang operasi, pengetatan penggunaan jam terbang dengan prioritas kepentingan operasi dan maintaining skill bagi para awak pesawat, agar dilaksanakan secara efektif dan selektif bagi pemeliharaan/peningkatan kemampuan awak pesawat dan pelaksanaan operasi. Hal ini dilakukan agar mencapai "minimum safety flying hours" atau batas minimal jam terbang yang aman bagi awak pesawat," ujar Kasau.

Pembinaan terhadap personel, kata Ida Bagus, harus betul-betul dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan terukur, serta dilaksanakan secara baik dengan hati bersih bebas dari kepentingan pribadi demi menghasilkan personel-personel terbaik TNI Angkatan Udara. "Regenerasi dan kaderisasi merupakan tugas dan tanggungjawab yang harus dipersiapkan secara dini agar memperoleh figur personel berkualitas," ujarnya.

Dalam acara itu juga dihadiri Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo, Wakasau Marsdya TNI Dede Rusamsi, para asisten Kasau, panglima, komandan dan para pejabat TNI AU.

www.kemhan.go.id