Cari di Blog Ini

Senin, 22 Juli 2013

Lanud Supadio Operasikan Skuadron Pesawat UAV Pengintai Awal Tahun Depan

Berita Hankam: Pesawat UAV pengintai jenis PUNA Wulung dan Heron akan dioperasikan oleh Pangkalan Udara TNI-AU Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Menurut Komandan Lanud Supadio, ada 12 unit pesawat UAV pengintai yang akan dioperasikan untuk mengawasi kawasan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Kalimantan.
PUNA Wulung. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Pesawat Tanpa Awak Siap Intai Perbatasan Indonesia-Malaysia

Komandan Lanud Supadio Pontianak Kolonel Penerbang Ir. Novyan Samyoga mengatakan dalam waktu dekat 12 unit pesawat tanpa awak akan dioperasikan untuk melakukan pengawasan di wilayah perbatasan Kalimantan Barat. "Dalam melakukan pengawasan di wilayah perbatasan udara Indonesia-Malaysia, Pangkalan Udara Supadio Pontianak akan mengoperasikan pesawat tanpa awak. Pesawat tanpa awak itu nantinya akan mengawasi seluruh wilayah perbatasan," kata Novyan di Sungai Raya, Jumat (19/7/2013).

Dia mengatakan, rencananya pesawat tanpa awak tersebut akan awal tahun depan. Menurutnya jika menggunakan tenaga manusia untuk mengawasi perbatasan dibutuhkan ribuan orang, bahkan jika menggunakan pesawat biasa memiliki keterbatasan dari sisi bahan bakar, sehingga pengawasan diwilayah perbatasan tidak dapat maksimal. "Jika menggunakan pesawat tanpa awak bisa mutar-mutar, ngambil foto dan video, baru pesawat kembali ke lanud supadio," tuturnya.

Novyan menjelaskan Lanud Supadio dilengkapi pesawat tanpa awak lantaran Kalbar berada di wilayah perbatasan. Pesawat tanpa awak yang digunakan ada dua jenis yaitu, jenis wulung buatan lokal dan heron buatan luar negeri. "Sengaja kami gabung karena pesawat tanpa awak buatan Indonesia baru di buat, sedangkan yang luar negeri sudah maju. Dengan digabungnya, nanti produksinya bisa meniru luar negeri sehingga kedepan pesawat lokal kita makin bagus," katanya.

Dia menuturkan pesawat tanpa awak jenis wulung sebanyak nantinya akan ada sebanyak delapan unit sedangkan jenis heron yang buatan luar negeri sebanyak empat unit. Nantinya pesawat berangkat dari Lanud Supadio dan setelah mengambil gambar ke setiap kawasan perbatasan maka pesawat akan kembali ke Lanud Supadio Lagi. "Semua pesawat itu kumpul di Lanud Supadio Pontianak dan dikontrol dari lanud supadio oleh pilot handal TNI AU. Pesawat setelah mengawasi akan kembali lagi ke Lanud Supadio Pontianak," kata Novyan.

www.republika.co.id

Selasa, 09 Juli 2013

VT-Patrol, Pesawat UAV Militer Pertama Buatan Vietnam

Berita Hankam: VT-Patrol adalah pesawat nirawak (UAV) untuk tujuan militer buatan para peneliti Vietnam. Pesawat jenis ini yang akan memperkuat armada pesawat UAV militer Vietnam. Pengembangan pesawat UAV VT-Patrol sudah dimulai pada November 2011 lalu dan dijadwalkan akan diluncurkan pada akhir tahun 2013 ini. Pesawat ini sudah menjalani sejumlah uji coba penerbangan dan mampu tetap beroperasi pada suhu dingin 15 derajat dibawah nol dengan kelembapan lebih dari 90%.
Pesawat UAV Vietnam. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Vietnam Bikin Armada Pesawat Militer Nirawak

Seakan tak mau ketinggalan dengan Indonesia, Vietnam kini mempersiapkan armada pesawat militer tanpa awak (nirawak). Peneliti Vietnam bekerja keras membuat pesawat nirawak untuk tujuan militer yang akan diluncurkan akhir tahun ini. Direktur Viettel Flight Instrument Center Kolonel Do Van Lap mengatakan, pusat riset ini ditugaskan untuk membuat pesawat nirawak pertama Vietnam pada November 2011. Desember tahun lalu, pesawat nirawak pertama telah diuji. "Bisa beroperasi di sepanjang lereng gunung dalam cuaca yang keras dengan suhu sekitar 10 derajat Celsius dan berkabut," kata Kolonel Do, seperti dikutip VietnamNet, Senin, 8 Juli 2013.

Pesawat bernama VT-Patrol itu memiliki bentang sayap 3,3 meter, bobot 26 kilogram, dapat otomatis terbang, serta mengirimkan informasi dan gambar secara langsung. Pesawat terbuat dari komposit yang ringan sekaligus kuat. Melalui sejumlah uji penerbangan, para ahli berhasil menangani masalah pembekuan yang menimpa beberapa bagian pesawat saat terbang di lokasi dengan suhu minus 15 derajat Celsius dan kelembapan lebih dari 90 persen.

VT-Patrol mampu terbang pada kecepatan 100-150 kilometer per jam hingga radius 50 kilometer. Pesawat ini dilengkapi kamera inframerah resolusi tinggi untuk misi pengintaian. "Pesawat ini dapat mengidentifikasi dan membedakan target dalam jarak 600 meter," ujar Kolonel Do.

Sukses dengan purwarupa pertama, Viettel Flight Instrument Center berencana memproduksi pesawat nirawak skala menengah dengan waktu tempuh 15-24 jam. Pesawat tak hanya untuk mengintai, tapi juga dilengkapi rudal dan senjata lain untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara.

www.tempo.co

KRI Malahayati (362) Menjadi Kapal Markas Operasi Tameng Hiu-13 Di Perairan Karang Unarang

Berita Hankam: KRI Malahayati (362) difungsikan sebagai kapal markas pada pelaksanaan operasi Tameng Hiu-13. Daerah operasional Tameng Hiu-13 berada di perairan Karang Unarang. Sebelumnya, ketika melintasi Laut Jawa dalam pelayaran menuju Karang Unarang, KRI Malahayati (362) melakukan penembakan untuk membuktikan bahwa kapal perang ini memiliki kesiapan operasional tempur yang cukup.
KRI Malahayati (362). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Laksanakan Operasi Tameng Hiu, KRI Malahayati (362) Sebagai Kapal Markas

Mengawali pelaksanaan Operasi Tameng Hiu-13, KRI Malahayati (362) melaksanakan loading chaff sebanyak 5 roket di dermaga Arsenal Batuporon Madura, Kamis (4/7/2013). Selanjutnya KRI Malahayati (362) akan melaksanakan penembakan chaff di laut Jawa selama pelaksanaan lintas laut menuju daerah operasi di perairan Karang Unarang.

Komandan KRI Malahayati, Letkol laut (P) Moch. Irchamni dalam pesannya menyampaikan bahwa penembakan chaff yang dilaksanakan oleh KRI Malahayati (362) merupakan bentuk profesionalisme prajurit Koarmatim, khususnya satuan kapal Eskorta. Hal ini, merupakan bukti bahwa para prajurit selain berhasil menjaga kesiapan material juga selalu siap dalam menghadapi tugas operasi.

Sesuai rencana, KRI Malahayati akan melaksanakan Operasi bersandi Tameng Hiu-13 dan dijadikan sebagai kapal markas di bawah kendali Komandan Gugus Tempur Laut Armatim selama 2 (dua) bulan. Puasa dan Lebaran bukan menjadi penghalang bagi seluruh prajurit KRI Malahayati (362) untuk melaksanakan tugas mulia, menjadi garda bangsa di daerah perbatasan.

www.tni.mil.id

Karang Unarang

Karang Unarang adalah nama sebuah karang yang berada di Laut Sulawesi terletak sekitar 9 mil di sebelah tenggara Pulau Sebatik pada koordinat 04°00'38?LU,118°04'58?BT. Karang Unarang ini milik Indonesia yang lokasinya berada di dekat perbatasan perairan Malaysia. Karang Unarang hanya muncul pada saat air laut surut. Saat air laut surut pada posisi terendah, ketinggian karang mencapai 30 cm. Indonesia membangun suar permanen di Karang Unarang mulai tanggal 21 Februari 2005 sampai 14 April 2005. Mercu suar pondasi bangunan berukuran 5 X 5 meter, ketinggian 17 meter, dengan sinar yang dapat dilihat dari jarak 10 mil.

Pembangunan mercu suar tersebut sempat menimbulkan insiden yang melibatkan 1 unit kapal perang TNI-AL dan 1 unit kapal perang Angkatan Laut Diraja Malaysia. Pada Jumat (8 April 2005) pagi, Kapal Republik Indonesia Tedong Naga (Indonesia) menyerempet Kapal Diraja Rencong (Malaysia) sebanyak tiga kali di perairan Karang Unarang, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Aksi tersebut terpaksa dilakukan karena KD Rencong berkali-kali melakukan manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar Karang Unarang.

Insiden penyerempetan kedua kapal ini merupakan bagian dari pertikaian perbatasan di kawasan Ambalat yang kaya minyak dan gas. Petronas, perusahaan minyak Malaysia, secara sepihak memberikan konsensi kepada perusahaan minyak Shell di Blok Ambalat (Malaysia mengenalnya sebagai Blok XYZ). Malaysia mengklaim wilayah Ambalat adalah miliknya, menurut peta yang diterbitkan pemerintah Malaysia tahun 1979.

Peta tersebut memicu protes dari berbagai negara tetangganya, termasuk Indonesia. Indonesia memprotes klaim sepihak itu dan memperketat keamanan di perairan Ambalat dengan menempatkan sejumlah kapal perang. Kemudian Indonesia juga merencanakan pembangunan mercusuar di Karang Unarang supaya lebih memperkuat kedaulatannya di sekitar perbatasan itu. Beberapa kali kapal perang Indonesia berhadapan dengan kapal perang Malaysia di perairan Karang Unarang. Puncak ketegangan adalah insiden penyerempetan ini.

Sebelumnya, KRI Tedong Naga sudah berkali-kali memperingatkan KD Rencong agar segera meninggalkan wilayah perairan Karang Unarang. Namun, peringatan tersebut tidak dihiraukan kerana KD Rencong menganggap pembinaan di mercusuar adalah merusak kedaulatan Malaysia. Bahkan, KD Rencong melakukan manuver-manuver yang membahayakan pembangunan mercusuar. Misalnya, kapal tersebut melaju cepat sehingga menimbulkan gelombang tinggi di sekitar lokasi pembangunan mercusuar.

Akhirnya, KRI Tedong Naga mendekati KD Rencong untuk mengusir keluar dari wilayah perairan yang dipertikaikan. Dalam upaya tersebut terjadi tiga kali serempetan yang menyebabkan lambung sebelah kanan kapal Malaysia yang umurnya sudah tua dan berkarat di beberapa bagian itu rusak. Sedangkan KRI Tedong Naga hanya tergores catnya di bagian lambung sebelah kiri. KD Rencong kemudian bergerak menuju pangkalannya di Tawau, Malaysia.

Sehari setelah insiden, tak terlihat lagi kapal perang Malaysia yang memasuki kawasan perairan yang dipersengketakan itu. Sedangkan pada hari Minggu, dua hari setelah insiden, hanya terlihat sebuah kapal patroli polisi Malaysia yang berlayar normal sekitar 3 mil dari perairan Karang Unarang. KRI Tedong Naga yang pada pagi hari kembali mulai melakukan patroli bersama KRI Hiu tidak mengalami gangguan dari kapal-kapal Malaysia.

Menurut Kepala Staf Gugus Tempur Laut Armatim Kolonel Laut Marsetio, tindakan Komandan KRI Tedong Naga memutuskan untuk menghalau KD Rencong adalah benar, karena kapal itu sudah memasuki 9,5 mil laut dari Pulau Batik, yang termasuk wilayah yang dipertikaikan. Pihak Indonesia mengklaim bahwa tindakan itu dibenarkan juga berdasarkan UNCLS (United Nations Convention on the Law of the Sea) tahun 1982 yang menyatakan bahwa suatu negara berwenang untuk mengusir suatu kekuatan asing apabila ia mulai mengganggu kedaulatan suatu negara. Pada 12 April 2005, pemerintah Indonesia melalui Departemen Luar Negeri telah mengirimkan nota protes resmi kepada Malaysia atas peristiwa penyerempetan kedua kapal.

Sedangkan Angkatan Laut Malaysia membantah bahwa salah satu kapal perangnya bertabrakan dengan kapal perang Indonesia di perairan sekitar Karang Unarang. Menurut Kepala AL Malaysia, kedua kapal itu hanya bersentuhan satu sama lain serta tidak ada seorang pun yang terluka dan tidak ada kerusakan pada kapal tersebut. Pada 13 April 2005, Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi menyatakan pemerintahnya tidak akan menarik mundur armada kapal perangnya dari perairan Ambalat. Menurut Badawi, Malaysia mempunyai alasan yang kuat untuk mempertahankan kedaulatan di Ambalat yang dianggapnya sebagai wilayah Malaysia. Malaysia tidak pernah mengakui klaim Indonesia terhadap kawasan tersebut, dengan itu Malaysia menganggap bahwa UNCLS tidak boleh diterapkan dalam kejadian ini.

Kedua pihak setuju untuk merundingkan perkara tersebut dan menimbang untuk melaksanakan patroli bersama di kawasan yang dipersengketakan. Terdapat juga kemungkinan perkara tersebut akan dibahas di pengadilan internasional. Bagaimanapun juga masih belum ada keputusan mutlak yang diambil hingga kini.

wikipedia.org

Jumat, 05 Juli 2013

82 Unit Panser Anoa Pesanan TNI Diproduksi PT Pindad

Berita Hankam: 82 unit Panser Anoa dipesan TNI pada tahun 2013 ini. Pembuatan kendaraan tempur angkut personil tersebut dipercayakan kepada PT Pindad. Menurut Direktur Utama PT Pindad, panser Anoa pesanan TNI ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 8 miliar per unit. Spesifikasinya disesuaikan dengan kebutuhan tempur TNI yang berbeda dengan kendaraan tempur sejenis yang dipesan oleh negara lain.
Panser Anoa PT Pindad. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Pindad Garap 82 Mobil Tempur Pesanan TNI Senilai Rp 800 Miliar

PT Pindad (Persero) mendapatkan pesanan 82 unit kendaraan tempur (panser) jenis Anoa dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun ini. Untuk memproduksi panser tersebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini membutuhkan dana hingga Rp 800 miliar. "Pesanan 82 unit panser Anoa itu berasal dari permintaan dalam negeri, khususnya TNI pada 2013," ungkap Direktur Utama PT Pindad, Adik Avianto Sudarsono, Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Dia menjelaskan, armada panser Anoa yang dipesan oleh TNI tidak berbeda jauh dengan yang dipesan oleh permintaan negara lain. Namun pesanan mobil tempur tetap disesuaikan dengan strategi pertempuran yang diterapkan oleh TNI. "Tapi kalau panser yang dijual untuk negara lain, harus izin dulu dengan Kementerian Pertahanan Indonesia. Karena kami kan tidak tahu apa kepentingan mereka beli panser produk Indonesia, khawatir itu musuh atau justru mau menyerang negara ini," papar Adik.

Dia mengaku, satu unit APC (Armoured Personnel Carrier) jenis Anoa dibanderol dengan harga sekitar Rp 8 miliar kepada TNI. Adik menghitung, total kebutuhan dana yang mesti disiapkan perseroan untuk mengerjakan puluhan unit panser hingga Rp 800 miliar. "Pesanan ini kan proyek bertahap, tapi kami sudah mulai bekerja lembur mengerjakan produksi panser. Total kontrak dengan TNI untuk produksi 82 unit panser sekitar Rp 600 miliar - Rp 800 miliar dan kami sudah dapatkan komitmen dari tiga bank BUMN (BRI, Mandiri dan BNI)," tukasnya.

Dalam setahun, Adik mengatakan, pabrik manufaktur milik perseroan yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat tersebut memiliki kapasitas produksi 60 unit-80 unit panser.

news.liputan6.com

TNI AL Layak Menjadi World Class Navy

Berita Hankam: Ketangguhan dan profesionalisme TNI AL menyebabkan lembaga militer ini layak masuk dalam jajaran World Class Navy (Angkatan Laut Kelas Dunia). Tak kurang kesatuan militer sekaliber US Navy pun mengakui kekuatan dan ketangguhan TNI AL. Untuk semakin memantapkan diri sebagai Angkatan Laut Kelas Dunia, TNI AL harus selalu meningkatkan kemampuan tempurnya dengan cara peningkatan profesionalisme personil dan modernisasi alutsista.
Armada Kapal Perang TNI-AL. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
TNI AL Masuk Jajaran Angkatan Laut Kelas Dunia

TNI Angkatan Laut masuk dalam jajaran World Class Navy atau Angkatan Laut kelas dunia. Untuk memperoleh predikat itu, TNI AL konsisten dalam melaksanakan inward looking dan outward looking. "Angkatan Laut dunia mengakui kekuatan militer Indonesia, seperti Amerika. Karena itu kita sudah layak disebut World Class Navy," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropatih, Jumat (5/7/2013).

Inward looking yang dimaksud yakni berupa peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalu pendidikan dan militer di dalam dan luar negeri. Penugasan melalui tour of duty juga termasuk di dalamnya. Tahun 2013 ini, kata Untung, merupakan tahun ke-4 dari rencana startegis AL periode 2010-2014. Dalam kurun waktu itu, TNI AL berhasil melaksanakan pengadaan Alat Utama Sistem Kesenjataan dalam berbagai jenis produksi. "Baik itu produksi dalam maupun luar negeri yang telah diselesaikan secara bertahap. Tak hanya itu, sejarah juga mencatat, kekuatan militer Angkatan Laut di Indonesia, sangat kuat," kata dia.

Saat ini produksi alutsista dalam dan luar negeri yang diselesaikan secara bertahap itu antara lain armada 39 kapal perang. Seperti 2 kapal selam, 2 kapal Perusak Kawal Rudal (PKR), 16 Kapal Cepat Rudal (KCR), dan 8 kapal Patroli Cepat (PC). Untuk pengadaan kendaraan tempur marinir, sebanyak 84 unit, terdiri dari 49 tank BMF-3f, 14 panser BTR-80A, 5 BVP-2 dan 16 RM-70 call-2 serta sejumlah persenjataan lainnya. "Pada masa mendatang, akan dibangun kapal selam di dalam negeri sebagai bentuk komitmen untuk mendukung terwujudnya kemandirian nasional, dalam upaya pemenuhan alutsista pertahanan," tutur Untung.

Sedangkan dari sisi outward looking, kata Untung, berkaitan dengan analisa mendalam terhadap perkembangan lingkungan strategis. "Khususnya di kawasan Asia Pasifik dan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi setiap bentuk ancaman faktual maupun potensial yang diakibatkannya," tutup Untung.

news.liputan6.com

Rabu, 03 Juli 2013

Pembukaan Pendaftaran Calon Bintara TNI-AD 2013

Berita Hankam: TNI-AD kembali membuka pendaftaran / penerimaan calon bintara prajurit karier pada tahun 2013 ini. Pendaftaran calon bintara TNI AD tersebut dilakukan secara online melalui situs rekrutmen personil TNI yang bisa dilihat pada halaman ini. Untuk bisa mengikuti proses pendaftaran ini, para peminat harus memenuhi kriteria dan persyaratan yang sudah ditentukan.
TNI AD. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
TNI AD Buka Pendaftaran Calon Bintara

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membuka kesempatan bagi lulusan SMA/MA/SMK setara tahun 2009-2013 untuk menjadi bintara melalui pendidikan sekolah calon bintara prajurit karier, 1 - 12 Juli 2013.

Kepala Ajenrem 043/Gatam Mayor Caj Yusep Sirya melalui keterangan resminya, Senin (1/7/2013), mengatakan kesempatan ini terbuka bagi seluruh WNI pria maupun wanita dengan usia 18--22 tahun per 11 November 2013. Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama pendidikan, bersedia menjalani ikatan dinas pertama selama 10 tahun, tidak memiliki catatan kriminalitas, bukan anggota/mantan anggota TNI/Polri atau PNS.

Pendaftar juga harus sehat, tidak berkacamata, memiliki tinggi badan minimal 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita dengan berat badan seimbang. Bebas narkoba, mendapat persetujuan orang tua, tidak memiliki tato atau tindik telinga, dan mengikuti ujian penerimaan.

Pendaftaran ini tidak dipungut biaya dan dilakukan online pada http://rekrutmen-tni.ilmci.com dan mendaftar ulang di Ajenrem/Korem 043/Gatam Jalan Teuku Umar, Penengahan, Tanjungkarang Pusat dengan menyerahkan hasil cetak pendaftaran online dan persyaratan administrasi.

lampost.co