Cari di Blog Ini

Selasa, 30 April 2013

Pesawat UAV Pesanan Kementerian Pertahanan RI Masuk Tahap Produksi PT Dirgantara Indonesia

Pesawat UAV atau PUNA (Pesawat Udara Nir Awak) Wulung yang dikembangkan oleh BPPT sudah masuk tahap produksi PT Dirgantara Indonesia. Pesawat UAV Wulung yang prototipenya memiliki kode PUNA BPPT01A-200-PA7 ini merupakan pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan selanjutnya akan dioperasikan oleh TNI AU. Sebagai tahap awal, akan diproduksi sebanyak 7 unit PUNA Wulung.
PUNA Wulung BPPT01A-200-PA7. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
PTDI Mulai Buat Pesawat Tanpa Awak

Pesawat Udara Nir Awak atau PUNA hasil rancangan tim perekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), tahun ini mulai diproduksi PT Dirgantara Indonesia. Pada tahap awal PUNA BPPT01A-200-PA7 yang dinamai Wulung, akan dibuat sebanyak 3 unit untuk memenuhi perminataan Kementerian Pertahanan. Rencana pembuatan PUNA dilaksanakan berdasarkan kesepakatan kerjasama yang ditandatangani Kepala BPPT, Marzan A Iskandar; Direktur Teknologi dan Produksi PT LEN Industri, Darman Mapangana; dan Direktur Teknologi dan Pengembangan Rekayasa PTDI, Andi Alisjahbana, di Jakarta, Senin (29/4/2013).

Kepala Program PUNA BPPT, Joko Purnomo, menjelaskan, desain dan rancang bangun pesawat tanpa awak tersebut telah dilaksanakan BPPT sejak tahun 2004. Untuk pengembangan selanjutnya, tiga tahun terakhir dibentuk Konsorsium dengan melibatkan Balitbang Kementerian Pertahanan. Untuk pengembangan prototipe Kementerian Pertahanan Republik Indonesia mengalokasikan dana Rp 15 miliar. "Tahun ini mulai memasuki tahapan produksi. Tahap awal akan dibuat tiga pesawat nir awak dengan alokasi anggaran Rp 29 miilar. Dalam jangka panjang, dalam rangka kerjasama tersebut akan dibuat PUNA untuk satu skuadron atau hingga 24 unit," papar Djoko.

Pesawat tanpa awak yang dibuat memiliki spesifikasi, antara lain bertipe sayap tinggi dan ekor beprofil T serta memiliki bentang sayap 6,34 meter. Dilengkapi dengan mesin bensin dua taks, pesawat mampu menjelajah hingga 200 kilometer.

Wahana tanpa awak ini, tambah Erzi Agson Gani, Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, dapat dikembangkan pemanfaatannya untuk pengawasan transportasi, search and resque, penelitian atmosfer, pemantauan kebencanaan, kargo operasi hujan buatan, pengelolaan pertanian dan perkebunan, penyebaran benih dan pengamatan vegetasi daerah kritis.

Selain itu untuk pengawasan dari udara, juga terkait dengan pelanggaran lintas batas, dan praktek ilegal berupa pencurian ikan dan kayu.

nasional.kompas.com

Minggu, 28 April 2013

Sukhoi T-50 PAK FA Resmi Dioperasikan Pada 2016

Sukhoi T-50 PAK FA yang merupakan jet tempur generasi kelima buatan Rusia akan resmi dioperasikan oleh negara tersebut pada tahun 2016 mendatang. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan tentang rencana jadwal pengoperasian jet tempur siluman Sukhoi T-50 PAK FA tersebut pada acara tanya jawab langsung dengan dengan masyarakat Rusia.
Sukhoi T-50 PAK FA. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Jet tempur generasi kelima buatan Rusia, Sukhoi T-50, akan resmi dioperasikan dalam kesatuan angkatan bersenjata Rusia pada tahun 2016, bukan pada tahun 2013 seperti yang sudah diumumkan sebelumnya. Presiden Vladimir Putin mengatakan hal tersebut pada hari Kamis (25/4/2013). "Jet tempur generasi kelima T-50 harus sudah memasuki tahap produksi produksi dan bisa dioperasikan pada 2016," kata Putin pada sesi tanya jawab langsung dengan masyarakat Rusia.

Departemen Pertahanan sebelumnya mengatakan jet akan siap pada tahun 2015. Rusia akan mulai melakukan tes penerbangan pada jet tempur Sukhoi T-50 pada tahun 2014, kata Presiden United Aircraft Corporation Mikhail Pogosyan pada hari Selasa (23/4/2013).

T-50, juga dikenal sebagai PAK-FA (pesawat tempur taktis masa depan), dan terbang pertama kali pada Januari 2010. Penampilan perdananya di hadapan publik adalah pada ajang kedirgantaraan Moskow Air Show tahun 2011.

Sukhoi T-50 PAK FA akan menjadi inti dari armada tempur udara Rusia masa depan, adalah pesawat tempur multi-peran generasi kelima yang menampilkan unsure-unsur utama, seperti teknologi siluman (stealth), kemampuan melakukan manuver ekstrim, kemampuan super-cruise (penerbangan supersonik tanpa menggunakan afterburner), dan sistem avionik canggih termasuk radar aktif X-band.

India juga akan membeli pesawat tempur yang memiliki model sama seperti Sukhoi T-50, yang dikenal sebagai FGFA (pesawat tempur generasi kelima).

en.rian.ru

Sabtu, 27 April 2013

TNI-AL Terima 3 Helikopter Bell 412 EP Baru Buatan PT Dirgantara Indonesia

3 unit helikopter versi militer jenis Bell 412 EP telah diserahkan oleh PT dirgantara Indonesia kepada pihak TNI AL pada Jumat 26 April 2013. Penyerahan 3 unit helikopter Bell 412 EP produksi PT Dirgantara Indonesia tersebut dilaksanakan di Pangkalan Udara TNI AL Juanda di Surabaya, Jawa Timur. Ketiga helikopter militer tersebut selanjutnya akan dioperasikan oleh Skuadron Udara 400 Pusat Penerbangan TNI AL Juanda.
Helikopter Bell 412 EP TNI-AL. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
PT DI Serahkan 3 Helikopter Tempur ke Pusat Penerbangan TNI AL

Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/4/2013) siang, menerima tiga unit helikopter jenis Bell 412 EP dari PT Dirgantara Indonesia (DI). Penyerahan dilakukan langsung oleh Dirut PT DI di Base Ops Lanudal Juanda.

Tiga helikopter Bell 412 EP itu merupakan armada terbaru yang dipesan pemerintah untuk memperkuat pertahanan, terutama di laut.

Dibanding helikopter sejenis yang telah digunakan, Bell 412 EP, selain memiliki power lebih tinggi, juga dilengkapi alat militer mutakhir, di antaranya radar yang mampu mendeteksi pesawat asing serta peralatan rescue di laut dan darat. Helikopter produksi PT Dirgantara Indonesia ini juga bisa melakukan pendaratan darurat di laut.

Rencananya, tiga helikopter itu akan digunakan untuk operasi militer dan maritim yang dilakukan TNI AL di sejumlah wilayah perbatasan.

Selain itu, helikopter berkapasitas 13 penumpang itu juga akan digunakan untuk operasi rescue yang pengelolaannya akan dilakukan Skuadron Udara 400 Puspenerbal Juanda.

surabaya.okezone.com

Jumat, 26 April 2013

Skadron Jet Tempur Hawk TNI-AU Bombardir AWR Siabu, Riau

Beberapa jet tempur jenis BAE Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 Pangkalan Udara TNI-AU Rusmin Nuryadin menggelar latihan Bombing dengan target yang berada di lokasi AWR Siabu, Kampar, Riau. 6 Jet tempur BAE Hawk 100/200 TNI-AU tersebut semuanya berhasil menjatuhkan bom dan menghancurkan sasaran yang telah ditetapkan di darat. Menurut Komandan Lanud Rusmin Nuryadin, Kolonel Pnb Andyawan. MP, S.IP, latihan Bombing yang dilakukan oleh Skadron Udara 12 Black Panther pada Kamis, 25 April 2013 pagi tersebut adalah sebagai persiapan menjelang Latihan Gabungan TNI 2013 yang akan mulai digelar pada 8 Mei 2013.
CN295 TNI-AU. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Latihan, Pesawat Hawk Bombardir Siabu

Diawali dengan pelaksanaan Amrecce oleh dua pesawat BAE Hawk 100/200 Lanud Rusmin Nuryadin Rsn di atas kawasan AWR, Siabu, secara berturut-turut empat pesawat Hawk 100/200 Skadron Udara 12 membombardir kawasan latihan penembakan udara ke darat AWR Siabu, Kampar, Riau dengan menggunakan jenis bom MK 82 Live. Tampak kepulan asap hitam membumbung angkasa yang diiringi dengan bunyi dentuman keras saat Bom jenis MK 82 Live tepat mengenai sasaran di daerah Tactical Range, Siabu.

Setelah sukses me-Realease 8 Bom pada target yang telah ditentukan, kembali pesawat Hawk 100/200 bermanuver diatas target yang telah dibombardir guna memastikan tingkat keberhasilan pelaksanaan Bombing pada pagi tersebut. Selesai melaksanakan bombing, satu flight pesawat tersebut kembali ke Homebase di Lanud Roesmin Nurjadin. Jelang satu jam setelah membombardir AWR, Siabu kembali terlihat satu pesawat pesawat Hawk 100 melaksankan Amrecce yang disusul dengan dua pesawat melepaskan empat bom MK 82 dengan target yang berdekatan dengan target pertama, kembali kepulan asap hitam membumbung di angkasa AWR, Siabu yang disertai dengan bunyi dentuman keras yang terdengar hingga radius 10 KM dari target pemboman.

Disela-sela latihan Bombing tersebut, Danlanud Rsn, Kolonel Pnb Andyawan. MP, S.IP menyampaikan bahwa, latihan ini digelar dalam rangka persiapan Lanud Rsn mengikuti latihan gabungan TNI yang akan digelar pada tanggal 8 Mei mendatang. Selain itu Danlanud juga menyampaikan bahwa, pelaksanaan latihan ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan seluruh penerbang Skadron Udara 12 "Black Panther" khususnya dalam melaksankan misi penembakan dari udara ke sasaran yang ada di darat.

Latihan Bombing tersebut juga turut didukung oleh tim Banharlap dari Depohar 60, Lanud Iwy. Direncanakan setelah pelaksanaan latihan penembakan dari udara ke darat akan dilanjutkan dengan penembakan dari udara ke permukaan air yang berlokasi di selat Pulau Rupat, Dumai dengan menggunakan Bom Latih Asap (BLA 250).

www.poskotanews.com

PT DI Kejar Target Produksi Pesawat Pesanan TNI

PT Dirgantara Indonesia saat ini tengah bekerja keras memproduksi puluhan pesawat bersayap tetap dan helikopter versi militer yang merupakan pesanan TNI. Pengadaan puluhan pesawat militer tersebut merupakan kontrak yang telah disepakati oleh PT Dirgantara Indonesia dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Dalam waktu dekat, pabrikan pesawat terbang yang berlokasi di Bandung ini akan segera menyerahkan beberapa pesanan pesawat militer yang senagian dari pesanan TNI tersebut.
CN295 TNI-AU. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
PT DI Segera Serahterimakan Pesawat kepada TNI

Menuntaskan pemesanan secara tepat waktu tetapi tetap memperhatikan faktor kualitas menjadi hal yang sangat diperhatikan PT Dirgantara Indonesia, dalam menuntaskan kontrak kerjanya dengan siapa pun. Sejauh ini, banyak pihak, baik lembaga dalam negeri, maupun mancanegara, yang mengikat kontrak pengerjaan pesawat dengan PT DI.

Juru Bicara PT DI, Sonny Saleh Ibrahim, mengemukakan, satu di antara kerjasama tersebut yaitu dengan TNI. Ia menyatakan, pihaknya segera menyerahkan beberapa unit pesanan pesawat. Antara lain, sebutnya, 3 unit CN 295 untuk TNI AU, 3 unit CN 235 Patroli Maritim untuk TNI AL, 1 unit NC 212 untuk TNI AU, dan 1 unit helikopter Super Puma NAS 332 untuk TNI AU. "Tahun ini, kami sudah menyerahkan 6 unit helikopter Bell 412 EP kepada TNI AD, satu lagi menyusul," beber Sonny di PT Dirgantara Indonesia, Rabu (24/4/2013).

Sonny menambahkan, Pada 2014-2015, pihaknya pun siap menuntaskan pemesanan Kementerian Pertahanan dan Keamanan berupa beberapa unit pesawat dan helikopter. Yaitu pada 2014 siap menyerahkan 2 unit CN 295 kepada TNI AU, dan 2 unit pesawat sejenis pada 2015.

Tahun depan, pihaknya menyerahkan 1 unit Super Puma NAS 332 juga kepada TNI AU. Lalu pada 2014-2015, siap menyerahkan 6 unit helikopter Cougar EC 725 pesanan TNI AU.

www.tribunnews.com

Rabu, 24 April 2013

TNI-AD Jajaki Pembangunan Pusat Latihan Tempur Di Lampung Selatan

TNI-AD sedang menjajaki kemungkinan untuk membangun Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) di kawasan Kabupaten Lampung Selatan. Untuk merealisasikan rencana pembangunan pusat latihan tempur tersebut, Wakil Kepala Staf TNI-AD Letjen TNI Moeldoko, S.I.P. dan Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo telah melakukan pertemuan langsung dengan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza S.Z.P pada Senin 22 April 2013.
Wakil Kepala Staf TNI-AD. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Jajaki Pembangunan Puslatpur di Lamsel

Hubungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dengan TNI-AD makin harmonis. Ini dibuktikan dengan kunjungan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Moeldoko, S.I.P. dan Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo beserta rombongan ke Pemkab Lamsel, Senin (22/4/2013). Kehadiran mereka langsung disambut Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza S.Z.P. beserta jajaran.

Dalam kunjungan itu, Wakasad meminta lahan untuk digunakan sebagai lokasi pusat latihan tempur (puslatpur) prajurit TNI-AD di Lampung Selatan. "Yang saya sampaikan kepada Bupati Lampung Selatan tidak lain meminta lahan untuk lokasi latihan tempur prajurit TNI-AD. Alhamdulillah, pihak pemkab meresponsnya dan sedang menyiapkan lokasi tempat latihan tempur itu," katanya kepada wartawan usai pertemuan.

Dijelaskan, selain membicarakan masalah lokasi latihan tempur, Wakasad juga mengaku kunjungannya ke Lamsel untuk melihat situasi dan kondisi di kabupaten serambi Pulau Sumatera itu. Ia menilai, pembangunan di Lamsel sudah baik. "Telah kita lihat perkembangan dan potensi di Lamsel yang sangat luar biasa. Ini perlu mendapat apresiasi," ungkapnya.

Menurut jenderal bintang tiga itu, kondisi ini harus dioptimalisasikan untuk menunjang pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Lampung Selatan. Sebelum bertandang ke Lampung Selatan, rombongan sempat mengunjungi semua jajaran Kodam II/Sriwijaya dan Batalion 141 yang sedang menjalankan tugas operasi di perbatasan, termasuk Armed Satuan 15 serta Korem 043/Garuda Hitam. Hal ini untuk memberikan motivasi agar tetap penuh semangat dan menjalankan tugas dengan profesional demi membela NKRI.

Sementara itu, Rycko dalam pertemuan tersebut mengapresiasi usulan Wakasad. Ia mengatakan, pihaknya akan membahas usulan itu.

www.radarlampung.co.id

Selasa, 16 April 2013

Simo Häyhä, Sniper Legendaris Dari Finlandia

Simo Häyhä adalah satu nama dari beberapa sniper top dunia yang mampu mencatat prestasi luar biasa dalam membunuh musuh di peperangan. Simo Häyhä, sniper dari Finlandia ini memiliki rekor jumlah korban tembakan senapan snipernya hingga 505 orang. Dan jika ditambah lagi korban yang dibunuhnya dengan menggunakan senapan Suomi KP/-31, keseluruhannya mencapai 705 orang. Jumlah yang sangat fantastis, bahkan disebut sebagai jumlah terbesar dalam sejarah peperangan.
Simo Häyhä. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Simo Häyhä

Simo Häyhä (lahir 17 Desember 1905), dijuluki "White Death" ("Kematian Putih") oleh tentara Soviet, adalah seorang tentara Finlandia. Ia adalah seorang petani dan pemburu yang telah melewati masa wajib militer 1 tahunnya. Ketika Uni Soviet menyerang Finlandia tahun 1939 dalam Perang Musim Dingin, ia memutuskan untuk membantu Finlandia. Menggunakan senapan standar, ia memiliki rekor membunuh terbesar dalam peperangan.

Dalam suhu -20 dan -40 derajat Celsius, dengan berpakaian berwarna putih, ia telah membunuh 505 tentara Soviet, dan 542 jika kematian yang tidak pasti diikutsertakan. Selain membunuh dengan sniper, Häyhä juga membunuh dua ratusan orang dengan senapan Suomi KP/-31, meningkatkan jumlah orang yang dibunuhnya menjadi 705. Seluruh pembunuhan dilakukan Häyhä dalam waktu kurang dari 100 (seratus) hari.

Soviet berusaha menyingkirkannya, dengan cara seperti counter sniper dan serangan artileri. Pada 6 Maret 1940, Häyhä tertembak di rahang selama pertempuran. Ia siuman pada 13 Maret, hari ketika perjanjian perdamaian ditandatangani. Segera setelah perang, Häyhä diangkat dari kopral menjadi letnan kedua oleh Marsekal Lapangan Carl Gustaf Emil Mannerheim.

Ketika pasukan khusus yang dikirim Russia untuk menghabisi Hayha semua tewas, Russia mengumpulkan sebuah tim counter-sniper untuk mengimbangi kemapanan Hayha dalam menembak jauh (sniper VS sniper). Namun tidak ada satu pun dari mereka yang selamat dari bidikannya. Dalam masa 100 hari, Hayha membunuh 542 prajurit dengan senapannya. selebihnya dia habisi dengan SMG. Jumlah keseluruhannya mencapai 705 orang.

Pada akhirnya, tidak ada satupun prajurit Russia yang berani mendekati area-area dimana Hayha diperkirakan bersembunyi. Tentara Russia kemudian melaksanakan carpet-bombing di area-area yang diperkirakan sebagai tempat Hayha bersembunyi. Namun Hayha berhasil selamat dari taktik carpet-bombing Russia yang dilancarkan hanya untuk dirinya seorang.

Tanggal 6 Maret 1940, seseorang yang beruntung berhasil menembak Hayha di kepala dengan peluru peledak. Ketika ditemukan dan dibawa kembali ke markas, setengah dari kepala Hayha telah hancur The White Death telah berhasil dihentikan.

id.wikipedia.org

Sabtu, 13 April 2013

TNI Akan Gelar Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi 2013

TNI tengah bersiap untuk menggelar Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi Tahun 2013. Persiapan awal untuk pelaksanaan latihan gabungan tersebut adalah diadakannya penataran bagi pelaku latihan posko yang mengambil tempat di Markas Divisi Infantri 1 Kostrad Cilodong, Bogor-Jawa Barat, dan dibuka oleh Kepala Staf Umum TNI Marsdya TNI Daryatmo, S.IP, pada Jumat 12 April 2013.
Penataran Latgab TNI Tingkat Divisi. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi Akan Digelar

Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menggelar Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi tahun 2013. Hal ini ditandai dengan kegiatan Penataran Pelaku Latihan Posko yang dibuka oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsdya TNI Daryatmo, S.IP selaku Direktur Latihan (Dirlat) Latgab TNI, bertempat di Markas Divisi Infantri 1 Kostrad Cilodong, Bogor-Jawa Barat, Jum’at (12/4/2013).

Penataran Pelaku Latihan Posko bertujuan agar para pelaku Latgab TNI tahun 2013 mendapat pencerahan dan pembekalan sebaik-baiknya, agar dalam pelaksanaan latihan tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Pembekalan yang diberikan, antara lain tentang Operasi Gabungan, Operasi Udara Gabungan, Operasi Linud, Operasi Amfibi, Operasi Laut Gabungan, Penerapan Strategi Latihan Gabungan TNI, Materi Olah Yudha Latgab TNI dan Prosedur Administrasi Logistik Latgab TNI.

Kasum TNI menyampaikan, untuk mengoptimalkan pelaksanaan Latihan Posko Latgab TNI tahun 2013, perlu adanya kegiatan briefing pelaku latihan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman antara penyelenggara dan pelaku latihan. Kegiatan briefing pelaku ini didalamnya juga terdapat pencerahan dari tim revisi operasi gabungan dan kampanye militer.

Penyelenggaraan latihan gabungan ditujukan, disamping untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional juga untuk menguji doktrin-doktrin pertahanan masing-masing matra baik dari aspek personel, materiil, perangkat lunak serta alutsista, yang sewaktu-waktu siap digunakan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman yang mungkin akan timbul. "Latihan Posko Latgab TNI ini harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan didesain serealistis mungkin sehingga benar-benar membawa manfaat untuk tujuan Latgab," harapnya.

militer-hankam.pelitaonline.com

TNI-AL Kerahkan Kapal Cepat Rudal Terbaru Dalam Operasi Keamanan Laut

TNI-AL melibatkan kapal perang terbaru dalam menggelar operasi keamanan laut. Kapal perang baru tersebut dari jenis KCR 40 (Kapal Cepat Rudal 40 Meter) yang ketiga milik TNI-AL, yaitu KRI Beladau (643). KRI Beladau (643) yang peluncurannya dipimpin oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia ini merupakan kapal perang yang dirancang dan diproduksi oleh PT Palindo Marine yang berlokasi di Batam. Kapal cepat rudal tersebut dan beberapa kapal perang dari berbagai jenis ditugaskan dalam Operasi Keamanan Laut di wilayah barat Indonesia.
KCR-40 (Kapal Cepat Rudal 40 Meter). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Beladau Lakukan Operasi Keamanan Laut

Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguskamla Koarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Arusukmono Indra Sucahyo pimpin Langsung operasi keamanan laut di perairan wilayah barat dengan melibatkan KRI terbaru jenis kapal cepat rudal (KCR) KRI Beladau-643 produksi dalam negeri.

Operasi yang digelar tersebut saat ini melibatkan sejumlah KRI terdiri dari berbagai jenis diantaranya jenis kapal perusak kawal tipe parchim, kapal cepat rudal (KCR), kapal patroli tipe PC 40, jenis kapal angkut tank tipe Frocsh dengan kapal markas komando di KRI Tjiptadi-381.

Danguskamla Koarmabar Laksma TNI Arusukmono Indra Sucahyo menekankan kepada para komandan unsur KRI yang terlibat operasi dibawah kendali komando Guskamla agar meningkatkan kinerja selama pelaksananaan kegiatan operasi keamanan laut di wilayah perairan barat Indonesia.

Lebih lanjut disampaikan guna meningkatkan hasil operasi dan citra TNI AL, Komandan Guskamla menekankan agar para Komandan KRI dan seluruh pengawak unsur KRI yang terlibat dalam operasi keamanan laut di wilayah barat Indonesia melaksanakan kegiatan pemeriksaan dengan lebih teliti terhadap berbagai pelanggaran dan tetap berpedoman kepada ketentuan serta hukum yang berlaku.

www.tni.mil.id

Kamis, 11 April 2013

Kapal Perang KRI Teluk Semangka (512) Akan Menjadi Sasaran Tembak Rudal Latihan Gabungan TNI AL

Kementerian Keuangan telah menyetujui pemusnahan 2 unit kapal perang milik TNI-AL, yaitu KRI Teluk Semangka (512) dan KRI Teluk Berau (534). Menurut sumber dari Kementerian Keuangan, kedua kapal perang tersebut akan dijadikan sebagai sasaran uji tembak peluru kendali dalam latihan gabungan TNI-AL. Pemusnahan KRI Teluk Semangka (512) dan KRI Teluk Berau (534) dilakukan karena kedua kapal perang tersebut dinilai sudah kedaluarsa atau melampaui masa pakai.
KRI Teluk Berau (534). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Disetujui, Dua Kapal Perang TNI AL Jadi Sasaran Latihan Tembak

Dua kapal perang TNI Angkatan Laut yang tercatat sebagai barang milik negara di Kementerian Pertahanan disetujui untuk dimusnahkan. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan telah menyetujui pemusnahan KRI Teluk Semangka-512 dan KRI Teluk Berau-534. Kedua kapal ditenggelamkan dengan menjadikannya sasaran tembak dalam latihan gabungan TNI AL. "Pemusnahan ini juga sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 38 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96 Tahun 2007," kata Direktur Hukum dan Humas Ditjen Kekayaan Negara Tavianto Noegroho dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (10/4/2013) malam. Dia mengatakan, pemusnahan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola barang milik negara.

PP 96 Tahun 2007 mengatur syarat penghapusan barang milik negara. Di antara syarat itu adalah bila barang milik negara sudah tidak dapat digunakan lagi karena rusak dan tidak ekonomis bila diperbaiki dan tidak dapat lagi digunakan akibat modernisasi. Selain itu, pemusnahan dilakukan apabila barang milik negara telah melampaui batas waktu kegunaannya atau kedaluwarsa. Pemusnahan juga bisa dilakukan bila barang tersebut mengalami perubahan dalam spesifikasi karena penggunaan seperti terkikis atau aus. Tavianto mengatakan, kedua kapal perang TNI AL akan dimusnahkan dengan cara ditenggelamkan. Penenggelaman dilakukan dengan menjadikan kedua kapal itu sebagai sasaran uji coba rudal dalam acara latihan gabungan TNI-AL. "Persetujuan pemusnahan kapal tersebut merupakan dukungan Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan dalam acara latihan gabungan TNI-AL," kata Trivanto.

Setelah penghapusan barang milik negara dilakukan dengan cara dimusnahkan, TNI-AL, selaku pengguna barang, diharapkan melakukan penatausahaan barang milik negara di lingkungannya.

Sejarah kedua kapal

KRI Teluk Semangka (512) masuk dalam jajaran kapal perang TNI AL dalam kelas Tacoma, sedangkan KRI Teluk Berau masuk kelas Forsch. Keduanya merupakan alat tempur TNI AL dari kategori kapal pendarat tank (landing ship tank/LST). Pengadaan KRI Teluk Semangka dilakukan bersama lima kapal lain pada 1981. Keenam kapal ini dibangun oleh perusahaan Korea Selatan, Tacoma SY, Masan. Selain KRI Teluk Semangka, kapal lain di kelas Tacoma ini adalah KRI Teluk Penyu-513, KRI Teluk Mandar-514, KRI Teluk Sampit-515, KRI Teluk Banten-516, dan KRI Teluk Ende-517.

KRI Teluk Semangka memiliki berat 3.770 ton, panjang 100 meter, lebar 15,4 meter, dengan draft 4,2 meter. Draft adalah ukuran di dunia perkapalan untuk mengukur jarak vertikal garis air sampai ke lunas kapal. Semakin banyak muatan kapal, semakin dalam kapal masuk ke dalam air. Draft digunakan untuk menetapkan kedalaman alur pelayaran yang dilewati kapal serta kebutuhan kedalaman dermaga yang bisa disandari kapal tersebut.

Sementara KRI Teluk Berau (534) sudah ditenggelamkan pada 13 Oktober 2012 dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012. TNI AL menjadikan kapal dengan berat 1.900 ton, panjang 90,7 meter, dan lebar 11,12 meter ini sebagai sasaran uji penembakan Rudal Yakhont dari KRI Oswald Siahaan-354. KRI Teluk Berau sudah dipensiunkan TNI AL pada 28 September 2012. KRI Teluk Berau merupakan salah satu kapal perang yang dibeli Indonesia dari Pemerintah Jerman pada 1995. Kapal ini dibuat oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur, pada 1977 untuk Angkatan Laut Jerman Timur. KRI Teluk Berau juga merupakan LST, tetapi masuk jenis Frosch-I/Type 108, salah satu paket pembelian kapal perang eks-Jerman Timur.

nasional.kompas.com

Selasa, 09 April 2013

Pencapaian MEF TNI-AU Lima Tahun Lebih Cepat Dari Target

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bahwa pencapaian Minimum Essential Forces (MEF) atau kekuatan pokok minimum TNI-AU lebih cepat 5 tahun dari yang ditargetkan. Rencana pembangunan MEF TNI-AU melalui tiga rencana strategis (renstra) yang dijadwalkan pada periode 2010-2014, 2015-2019 dan 2020-2024. Dalam realisasi, tiga renstra tersebut bisa dicapai menjadi hanya 2 renstra saja. Secara garis besar, kekuatan pokok minimum (MEF) TNI-AU akan terwujud pada tahun 2019.
Sukhoi Su-30MK2 TNI-AU. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
TNI AU terus tambah alutsista baru

TNI Angkatan Udara akan terus menambah jumlah alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimilikinya, bahkan ada 102 alutsista baru pada rencana strategis pembangunan TNI AU tahun 2010-2014. Alutsista baru tersebut meliputi pesawat tempur F-16, T-50, Sukhoi, Super Tucano, CN-295, pesawat angkut Hercules, Helikopter Cougar, Grob, KT-1, Boeing 737-500 dan radar, kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia usai geladi bersih pelaksanaan HUT ke-67 TNI AU, di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (7/4/2013). "Pada tahun 2013 ini akan datang Super Tucano untuk melengkapi yang sudah ada dan pesawat tempur F-16," kata Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia.

Saat ini, TNI AU telah memiliki empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano, sehingga diharapkan TNI AU memiliki satu skadron pesawat Super Tucano yang ditempatkan di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Ia mengatakan, untuk pencapaian Minimum Essential Forces (MEF) ada tiga rencana strategis pembangunan TNI AU, yakni renstra 2010-2014, 2015-2019 dan 2020-2024. Namun, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pencapaian kekuatan pokok minimum dapat tercapai pada dua renstra saja.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan optimistis pencapaian kekuatan pokok minimal dapat dilakukan pada 2019 atau lebih cepat lima tahun dari target yang telah ditentukan pada 2024. "Pada awalnya pencapaian MEF ditargetkan selesai dalam tiga kali renstra (2009-2024). Namun, ternyata bisa dicapai dalam dua kali renstra (2009-2019). Saya yakin MEF bisa tercapai pada 2019," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro beberapa waktu lalu.

Menurut dia, pencapaian MEF yang lebih cepat lima tahun dari yang ditargetkan itu merupakan sebuah terobosan dan keberhasilan berkat besarnya APBN yang digelontorkan ke Kemhan, meski pada 2012 lalu pencapaian MEF tak sesuai rencana. "Kemhan akan melakukan percepatan pembelanjaan anggaran pada 2013 ini," ujarnya.

Menhan pun meyakini kekuatan alutsista TNI AU hingga semester I 2014 mendatang dalam rangka kekuatan pokok minimum (Minimum Esensial Force/MEF) akan mencapai 40 persen. "Hadirnya pesawat tempur F-16, pesawat angkut dan pesawat tempur lainnya akan memercepat dan menambah prosentasi kekuatan pertahanan kita, khususnya TNI AU," kata Purnomo.

Terlebih, lanjut dia, TNI AU telah menerima empat unit pesawat tempur taktis Super Tucano. Diharapkan pada 2014 nanti 14 jenis alutsista akan menambah kekuatan TNI AU, seperti pesawat tempur, pesawat angkut, helikopter, pesawat latih, pesawat intai dan pesawat tempur lainnya. "Saat ini TNI AU telah menerima empat unit pesawat Super Tucano. Diharapkan pada akhir 2013 atau awal 2014 akan tiba delapan unit lagi, sehingga tercapai satu skadron atau 16 unit," katanya.

Menurut dia, hingga 2014 mendatang pada akhir masa kabinet ini, diperkirakan ada sekitar 45 alutsista bergerak, baik untuk TNI AU, TNI Angkatan Laut maupun TNI Angkatan Darat. "Sebanyak 45 alutsista bergerak ini termasuk pesawat tempur maupun angkut, yang tiba di Indonesia," ujarnya.

www.antaranews.com

TNI-AU Bentuk 3 Skadron Baru Untuk Pesawat Tempur, Angkut, Dan Intai UAV

TNI Angkatan udara akan membentuk 3 skadron baru yang masing-masing terdiri dari skadron pesawat tempur, skadron angkutan udara, dan skadron pesawat intai tanpa awak (UAV). Direncanakan 3 skadron baru TNI-AU tersebut akan berpangkalan di Pekanbaru untuk armada jet tempur F-16, di Makassar untuk armada pesawat angkut C-130 Hercules, dan di Pontianak untuk armada pesawat pengintai tanpa awak (UAV). Penambahan 3 skadron udara baru tersebut sejalan dengan penambahan armada pesawat baru TNI-AU sebanyak 102 unit pesawat bermesin jet, turboprop, dan helikopter.
C-130 Hercules. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
TNI AU tambah tiga skadron baru

TNI Angkatan Udara berencana menambah tiga skadron udara, yakni skadron udara tempur, angkut, dan pesawat intai menyusul program pembelian 102 unit pesawat berbagai jenis. "Saat ini tengah disiapkan skadron udara 16 di Pekanbaru (Riau), pembangunan skadron udara di Makassar, Sulawesi Selatan dan skadron udara Pontianak, Kalimantan Barat," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia di Jakarta, Minggu (7/4/2013).

Menurut dia, skadron udara 16 akan dipakai sebagai home base pesawat tempur F-16 yang merupakan hibah dari Amerika Serikat. "Sekarang ini sudah mulai bangun selter untuk pesawat. Tahun depan akan datang 8 unit (dari 24 unit)," katanya.

Pembangunan skadron udara untuk pesawat angkut di Makassar, Sulawesi Selatan, kemungkinan akan diisi Hercules C-130 pembelian teranyar dan hibah dari Australia yang totalnya 10 unit. Sementara skadron udara Pontianak akan menjadi markas pesawat tanpa awak (UAV). "Skadron UAV di Pontianak sudah disiapkan, tinggal menunggu pesawatnya saja. Mudah-mudahan segera datang," kata Ida Bagus.

TNI AU memprogramkan pembelian total 102 pesawat guna mencapai target kekuatan pokok minimal (MEF), antara lain, enam unit Sukhoi SU-30 MK2, 24 unit F-16, Super Tucano, Hercules C-130, Grobb, T-50 Golen Eagle, C-295 dan beberapa jenis pesawat rotary wing (helikopter). Selain menambah skadron udara baru, TNI AU juga terus menambah penerbang untuk mengawaki alat utama sistem senjata baru itu. "Kita butuh penerbang banyak, kita sudah membuat perencanaannya," tutur Ida Bagus.

www.antaranews.com

Senin, 08 April 2013

Rotasi Tugas Pasukan Marinir TNI-AL Pengawal Kawasan Ambalat

130 prajurit Marinir TNI-AL yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Ambalat XVI yang bertugas mengawal perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya kawasan Ambalat, telah diberangkan ke daerah penugasan pada Sabtu, 6 April 2013. Pemberangkatan Satgasmar Ambalat XVI tersebut dengan diangkut kapal perang KRI Teluk Parigi-539 dari dermaga Ujung, Surabaya. Satgasmar Ambalat XVI akan menggantikan Satgasmar Ambalat XV.
Pasukan Marinir TNI-AL. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Satgasmar Ambalat XVI Berangkat Ke Daerah Penugasan

Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Markos melepas keberangkatan Satuan Tugas Marinir Ambalat XVI di dermaga Ujung, Surabaya, Sabtu (6/4//2013).

Satgasmar Ambalat XVI dengan Komandan Satgas Kapten Marinir M. Ali Wardana tersebut akan menggantikan Satgasmar Ambalat XV yang saat ini berada di perbatasan Indonesia - Malaysia tepatnya di pulau Sebatik, keberangkatannya ke daerah penugasan Ambalat dengan menggunakan KRI Teluk Parigi-539.

Sebelum berangkat ke daerah penugasan, Satgasmar Ambalat XVI telah diinspeksi kesiapannya oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington pada 26 Maret 2013, selain itu personel yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVI juga telah menerima pembekalan-pembekalan tentang kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan Humaniter, pengetahuan hukum laut internasional, situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan dan pengetahuan agama, adat istiadat, bahasa yang dipakai masyarakat pulau Sebatik, serta telah melaksanakan latihan Pra Tugas di Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati Pasuruan.

130 personel Satgasmar Ambalat XVI tersebut akan menempati beberapa pos yaitu Sei Pancang, Sei Taiwan, Balansiku, Sei Bajau, Tembaring, Bambangan dan Nunukan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Pasops Brigif-1 Mar Letkol Mar Gatot Mardiyono, Danyonif-1 Mar Letkol Mar Teddy Yulianda Bakri dan perwira di jajaran Brigif-1 Marinir.

www.tnial.mil.id

Minggu, 07 April 2013

Satgas Kizi TNI Konga XX-J Amankan Ranjau Darat Di Areal Camp Kontingen Bangladesh Di Kongo

Satgas Kizi TNI Konga XX-J yang bertugas di Kongo berhasil mengamankan ranjau darat yang terkubur di areal camp pasukan kontingen dari Bangladesh. Ranjau darat dari jenis AP-POMZ 2 dan merupakan buatan Yugoslavia ditemukan oleh prajurit Bangladesh ketika mereka tengah membersihkan areal di dalam camp mereka. Ranjau darat tersebut berhasil diamankan dan dilokalisir oleh petugas penjinak bahan peledak dari Satgas Kizi TNI Konga XX-J.
Lanud Roesmin Nurjadin. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Tim Jihandak Konga XX-J Berhasil Amankan Ranjau Darat di Kongo

Sebuah benda yang diduga kuat Ranjau Darat ditemukan oleh seorang prajurit dari Kontingen Bangladesh saat melaksanakan pembersihan Camp mereka. Kejadian ini spontan dilaporkan kepada Markas Besar Brigade Ituri di Bunia.

Atas laporan tersebut, pihak Brigade Ituri memerintahkan Kontingen Garuda untuk mengatasi masalah tersebut. Sebagai Satuan Zeni, Kontingen Garuda di Kongo yang terbentuk dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-J memiliki kemampuan penjinak bahan peledak (Jihandak).

Selanjutnya, sesuai perintah dari Brigade Ituri, Tim Jihandak Garuda terbang menuju wilayah Isiro yang terletak 200 Km Barat Daya dari Kota Dungu, dimana Camp Garuda berada dengan menggunakan Helikopter MI-17 milik Bangladesh Air Force (Banair). Setibanya disana, Tim Jihandak Garuda dibawah pimpinan Lettu Czi Wiranggana langsung bergegas melaksanakan tugasnya mengamankan Ranjau dalam radius + 25 M dengan kawat berduri. Selanjutnya melaksanakan pembersihan (clearing) area Ranjau, langkah ini diambil untuk menjaga kemungkinan adanya temuan Ranjau lainnya.

Tak lama berselang, Ranjau tersebut berhasil dilokalisir dan diamankan. Dari hasil indentifikasi, diketahui bahwa Ranjau tersebut merupakan Ranjau Darat jenis AP-POMZ 2 buatan Yugoslavia. Hasil tugas Jihandak ini, selanjutnya dilaporkan ke Brigade Ituri sebagai Satuan Atas dan menunggu perintah untuk pelaksanaan pendisposalannya.

www.tni.mil.id

TNI Angkatan Udara Dan AU Thailand Rencanakan Latihan Bersama

TNI-AU dan Angkatan Udara Kerajaan Thailand atau Royal Thailand Air force (RTAF) tengah mematang perencanaan untuk pelaksanaan latihan bersama. Latihan militer antara TNI-AU dan RTAF ini dijadwalkan akan digelar mulai 25 Juni 2013 hingga 5 Juli 2013 dan mengambil lokasi di Pangkalan Udara TNI-AU Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Lanud Roesmin Nurjadin. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
TNI AU dan RTAF Rancang Latihan Bersama 2013

TNI Angkatan Udara bersama Royal Thailand Air force (RTAF) belum lama ini merancang latihan bersama dengan melaksanakan IPC (Initial Planning Conference) Latma Elang Thainesia yang diselenggarakan di Hotel Cape Dara, Pattaya.

Dalam pelaksanaan IPC tersebut TNI AU diwakili Paban III Lat Sopsau, Kolonel Pnb Ismet Ismaya Saleh sebagai Direktur Latihan dari TNI AU dan dari RTAF diwakili Sr Group Captain Napadej Dhupatemiya sebagai Direktur Latihan dari RTAF. Latihan tersebut membahas materi yang akan dilatihkan secara bersama, penambahan macam latihan dan menyepakati melibatkan Pesawat C-130 B/H/HS TNI AU serta pasukan dari Paskhas serta beberapa pasukan Special Force RTAF.

Pembahasan materi latihan tersebut akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya pada FPC (Final Planning Conference) yang akan dilaksanakan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru pada tanggal 29 April s.d. 3 Mei 2013. mendatang sekaligus akan dilaksanakan peninjauan fasilitas latihan yang akan digunakan di Pekanbaru.

Sementara pada pertemuan di Pattaya telah sepakat pelaksanaan Latihan pada tanggal 25 Juni s.d. 5 Juli 2013 dan akan dibuka oleh Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, dan ditutup oleh Commander in Chief (CnC/ Panglima) RTAF di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

www.tni.mil.id

Sabtu, 06 April 2013

TNI Dan IAMI Kerjasama Pengadaan 1.000 Unit Truk Militer

TNI berencana untuk menambah 1.000 unit truk militer baru dari tipe 2,5 ton dan 5 ton. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut TNI menggandeng PT. Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Kerjasama pengadaan 1.000 unit truk militer untuk kebutuhan TNI tersebut dapat direalisasikan sebelum bulan Oktober 2014.
Truk militer. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Kemhan - IAMI Bahas Kerjasama Pengadaan Truk Militer dalam Modernisasi Alutsista

Kementerian Pertahanan menargetkan akan mempercepat realisasi program modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) sampai tahun 2014 untuk mencapai kekuatan pertahanan negara sampai pada kekuatan pokok minimum. Salah satunya adalah dengan melakukan pengadaan alat berat berupa truk militer seberat 2,5 ton dan 5 ton sejumlah 1000 unit.

Diharapkan alat berat tersebut dapat difungsikan sebagai alat angkut barang dan prajurit TNI yang pada akhirnya dapat memperkuat pertahanan negara. Hal tersebut terungkap saat Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima Presiden Direktur PT. Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) MR. Isikawa beserta rombongan di kantor Kemhan, Rabu (3/4/2013). Untuk itu, Kemhan memandang penting untuk melakukan kerjasama dengan IAMI dalam memproduksi truk militer 2,5 ton dan 5 ton yang baru pertama kali diadakan. Wamenhan berharap kerjasama ini dapat terealisasi sebelum semester kedua pada bulan Oktober 2014.

Lebih lanjut dikatakan Wamenhan, dalam pengadaan truk militer 2,5 ton dan 5 ton ini dapat memfasilitasi personel TNI untuk mobilisasi. Untuk itu dalam pembuatannya diharapkan dapat memenuhi spesifikasi teknis atau military specification yang dibutuhkan TNI dan dalam pengirimannya (delivery) dapat dilakukan secara bertahap. Menanggapi hal tersebut, Presdir IAMI menyatakan terdapat aspek teknis dalam pengadaan truk militer 2,5 ton dan 5 ton tersebut yaitu aspek availability atau aspek ketersediaan barang dengan tujuan untuk mempercepat jangkauan pelayanan. Dalam aspek teknis dibutuhkan dukungan baik dari pemerintah Jepang maupun dari distributor lokal yang tersebar di wilayah Indonesia seperti di Jakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Banjarmasin dan Balikpapan.

Selain itu akan diadakan pelatihan secara periodik dengan satuan-satuan TNI yang berada di daerah-daerah atau kodam-kodam. Disamping itu juga, IAMI mengadakan program after sales service atau technical advisor dengan melakukan konsultasi secara berkala dan field advisor pada saat menghadapi permasalahan teknis ataupun pada kondisi baik. Selain itu terdapat juga aspek affordability atau aspek keterjangkauan yang bertujuan untuk memberi dukungan spare part dengan harga yang kompetitif. Untuk program maintenance, akan diadakan pelatihan secara periodik di satuan-satuan TNI di daerah, baik dalam pengoperasian maupun repair and maintain.

Untuk mendukung hal tersebut, akan diperkuat dengan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai payung hukum atau pegangan yang kuat untuk meningkatkan kerjasama dan soliditas. Selain di Indonesia, produk ini juga diperkenalkan diberbagai negara seperti di Thailand.

www.kemhan.go.id

Jumat, 05 April 2013

Koarmabar Gelar Operasi Siaga Tempur Laut Arung Pari-13

Sebanyak 8 unit kapal perang dari berbagai jenis dikerahkan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dalam pelaksanaan gelar Operasi Siaga Tempur Laut Arung Pari-13 tahun 2013. Operasi siaga tempur laut ini dilaksanakan selama 180 hari dengan lokasi yang meliputi seluruh kawasan hukum perairan nasional di wilayah Indonesia bagian barat. Selain 8 kapal perang, Koarmabar juga mengerahkan 1 unit pesawat terbang, tim Pasukan Katak dan tim Taifib, serta tim Repair dan personel kesehatan.
Kapal Perang TNI-AL. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Koarmabar Operasi Siaga Tempur Laut Libatkan 8 Kapal Perang

Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menggelar Operasi Siaga Tempur Laut tahun 2013 dengan melibatkan delapan kapal perang berbagai jenis, satu pesawat udara, tim Pasukan Katak dan tim Taifib, tim Repair serta personel kesehatan yang dilaksanakan selama 180 hari di perairan yuridiksi nasional wilayah Indonesia bagian barat. Operasi Siaga Tempur Laut yang dipimpin Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tri Wahyudi Sukarno, S.E., dengan melibatkan 8 KRI jenis parchim dan angkut tank, Kapal cepat rudal (KCR) dan kapal patroli tersebut akan melaksanakan operasi yang dikonsentrasikan pada daerah rawan strategis perairan ZEE dan perairan pulau-pulau terluar.

Operasi Siaga Tempur laut tersebut diberangkatkan dalam suatu upacara pemberangkatan dengan Irups Asisten Operasi Panglima TNI mayor Jendral TNI Hambali Hanafiah yang diwakili oleh Komandan Gugus tempur laut Komando Armada RI Kawasan Barat Laksmana TNI Laksma Tri Wahyudi Sukarno, S.E., di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin (1/4/2013) lalu. Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jendral TNI Hambali Hanafiah dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Operasi Siaga tempur Laut tahun 2013 yang digelar Koarmabar merupakan implementasi tugas operasi militer untuk perang yang dilakukan oleh Koarmabar selaku Kotama operasional TNI. Operasi tersebut memiliki tujuan menjaga kedaulatan negara dan penegakkan hukum di laut dengan menggelar unsur-unsur kekuatan laut.

Lebih lanjut disampaikan kegiatan operasi ini akan digelar secara terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia bagian barat, utamanya di daerah rawan strategis sebagai antisipasi dan dampak penangkalan dari berbagai kemungkinan yang timbul. Kondisi geografis Indonesia, kata Asisten Operasi Panglima TNI juga memiliki tingkat kerawanan terhadap terjadinya pelanggaran kedaulatan negara dan hukum di laut, seperti konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, terorisme, sea robber, illegal fishing, illegal trafficking, penyelundupan senjata dan kegiatan-kegiatan illegal lainnya.

Operasi Siaga Tempur Laut dengan nama sandi Arung Pari-13 yang akan dilaksanakan oleh unsur-unsur TNI Angkatan laut yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Komando Armada RI Kawasan Barat merupakan tugas kehormatan yang memiliki makna strategis dalam rangka menjaga kepentingan dan kedaulatan negara. Keberhasilan tugas ini, kata Asisten Operasi panglima TNI sangat bergantung pada tekad kita bersama, oleh karena itu laksanakan tugas yang mulia ini sebagai wujud komitmen sebagai prajurit TNI khususnya prajurit TNI Angkatan Laut yang mengemban tugas dalam menjaga dan menegakkan kedaulatan dan hukum di laut wilayah perairan yuridiksi nasional Indonesia.

Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jendral TNI Hambali Hanafiah dalam kesempatan tersebut menyampaikan penekanan kepada prajurit yang terlibat dalam Operasi Siaga Tempur Laut antara lain, tindak tegas segala bentuk ancaman yang melanggar kedaulatan negara dan hukum di laut sesuai dengan aturan yang berlaku secara hukum nasional maupun internasional. Selain itu laksanakan latihan manuver tempur secara professional guna mengasah naluri tempur prajurit dan laksanakan tugas dengan mengedepankan "Zero Accident" melalui pemahaman dan kegiatan sesuai standart operastion prosedur (SOP) serta pegang teguh disiplin keprajuritan.

www.poskotanews.com

Kamis, 04 April 2013

Koarmatim Akan Uji Coba Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT)

TNI-AL, dalam hal ini Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) telah merencanakan untuk menggelar uji coba Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dengan mengambil lokasi di Laut Jawa. Uji coba sistem senjata ini diberi nama sandi Gladi Parsial IV. Adapun senjata-senjata strategis yang akan diuji coba adalah rudal C-802, Exocet MM -40, RBU -6000, dan torpedo sut. Dalam uji coba persenjataan strategis tersebut, Koarmatim mengerahkan 13 unit kapal perang dari berbagai jenis.
Exocet MM-40. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Koarmatim akan Uji Senjata Strategis di Laut Jawa

Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) kembali akan mengadakan uji coba senjata strategis. Uji coba bersandikan 'Gladi Parsial IV' dilaksanakan di Laut Jawa. Koarmatim telah menggelar Latihan Pos Komando (Latposko) di Gedung Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Kolatarmatim, Ujung, Surabaya. Latihan uji coba senjata strategis yang akan dilaksanakan di Laut Jawa ini merupakan uji coba Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang dipersiapkan untuk Latihan Gabungan TNI Tahun 2013. Dalam latihan ini, TNI akan menggelar latihan yang melibatkan tiga unsur kekuatan matra TNI, yaitu matra darat, matra laut dan matra udara. Untuk latihan uji coba senjata strategis, Koarmatim akan mengerahkan kapal-kapal perangnya sebanyak 13 kapal perang dari berbagai type, dengan berbagai senjata andalan strategis yang dimiliki oleh masing-masing kapal perang.

Kapal perang atau KRI yang terlibat itu antara lain KRI Sultan Hansanudin-366, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Sultan Iskandar Muda –367, KRI Yos Sudarso-353, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355,KRI Hiu-804 KRI Kerapu-812,KRI Kakap-811,KRI Cut Nyak Dien-375, KRI Sutanto-877, KRI Makassar-590, KRI Cakra-401 serta 1 helikopter dan pesawat Cassa sebagai Patroli Maritim. Sedangkan senjata strategis yang akan diujicobakan itu antara lain, Rudal C-802, Rudal exocet MM-40, RBU -6000 dan torpedo sut. Torpedo Sut nantinya akan ditembakan oleh Kapal selam KRI Cakra-401, Rudal Exocet MM-40 akan ditembakan oleh kapal Sigma Class buatan Belanda, Rudal C-802 akan ditembakan oleh kapal jenis Vanspeijkh juga buatan Belanda dan RBU 6000 akan ditembakan oleh kapal jenis Parcim.

Kapal perang yang melakukan penembakan senjata strategis ini merupakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) dan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmatim. Mesin-mesin perang Koarmatim ini akan segera bergerak menuju Laut Jawa, seusai melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) dan Tactical Game (TG) di Pusat Latihan Elektronika dan Pengendalian Senjata (Puslatlekdalsen) Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI Angkatan Laut (Kobangdikal) tanggal 4-9 April mendatang.

Materi latihan yang akan dilaksanakan meliputi Check komunikasi, keluar pelabuhan, melewati medan ranjau/ Mine Field Transit, pertahanan udara / Adex, Screen Exercise, Aswex dan penembakan RBU-6000, Helly Cross Deck/Touch and Go Exercise, Gunnex sasaran tomatto Killer, Sul sasaran Tomatto Killer, prosedur penembakan exocet MM-40, prosedur penembakan rudal C-802, prosedur penembakan torpedo Sut, Anti Air Rapid Open Fire Exercise (AAROFEX) dan masuk pelabuhan.

Latihan ini bertujuan untuk memantapkan profesionalisme prajurit matra laut dan kesiapsiagaan KRI atau pesawat udara guna melaksanakan manuvra taktis penembakan senjata strategis dalam rangka mendukung latihan gabungan TNI Tahun 2013.

surabaya.detik.com