Cari di Blog Ini

Selasa, 31 Januari 2012

MBT T-90 Rusia, Kemampuan Dan Perlindungan Tempur

MBT T-90 atau Main Battle Tank T-90 adalah jenis tank tempur utama yang dirancang dan diproduksi Rusia sejak era Uni Soviet. Tank T-90 hingga kini masih menjadi andalah Angkatan Darat dan Pasukan Marinir Rusia sebelum tank generasi mereka, Armata, lolos uji coba operasional.

MBT T-90 Rusia (Gambar 1). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
MBT T-90 Rusia (Gambar 1).
Tank T-90 Mampu Tangkal Serangan Berbagai Senjata.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) sempat menjadikan Tank T-90 buatan Russia sebagai alternatif rencana pembelian armada tank Lepopard milik Belanda yang mengundang kontroversi karena adanya penolakan dari parlemen Belanda. T-90 termasuk sebagai salah satu tank tempur kelas berat terbaik di dunia. Namun, seperti apakah spesifikasi yang dimiliki si bongsor T-90 ini?

Tank T-90 merupakan kendaraan tempur utama angkatan bersenjata Russia, hasil pabrikasi dari Uralvagonzavod, yang terletak di Nizhny Tagil, Rusia. T-90 merupakan modifiskasi ketiga dari tank T-72, dimana T-90 diklaim merupakan kereta meriam paling modern di angkatan darat dan marinir Russia.

MBT T-90 Rusia (Gambar 2). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
MBT T-90 Rusia (Gambar 2).
Mimiliki berat 46,5 ton, T-90 dioperasikan oleh tiga awak, dan mampu berlari dengan kecepatan maksimum 60 kilometer perjam, dengan daya jelajah 550 kilometer. T-90 memiliki pelindung yang merupakan campuran baja dan Kontak-5 peledak-reaktif armor

T-90 dilengkapi dengan meriam berkaliber 125 milimeter 2A46M, dua senapan mesin, pengindra panas, termasuk pelindung ledak reaktif Kontakt-5, penanda tanda bahaya laser, pembangkit gelombang elektromagnetik EMT-7 untuk menghancurkan ranjau elektromagnetik dan pengacau rudal anti tank. T-90 juga dilengkapi dengan peralatan penangkal nuklir, senjata biologi dan kimia.

www.tribunnews.com

Armada kendaraan tempur lapis baja baru TNI

Tank amphibi BMP-3F Marinir TNI AL
Tank amphibi BMP-3F Marinir TNI AL. Armada kendaraan tempur lapis baja baru milik TNI. Sejak tahun 2008 TNI sudah melakukan modernisasi pada arsenal kendaraan lapis bajanya. Pada tahun 2008 itu juga Indonesia telah mendatangkan 17 unit tank amphibi BMP-3F dari Rusia untuk kesatuan Resimen Kavaleri Marinir (Menkav Mar) Batalyon Kavaleri 1 Marinir Karang Pilang, Surabaya.

ALUTSISTA TNI: Lapis baja baru Indonesia

Tercatat sejak 2008, angkatan bersenjata Indonesia mulai mempercantik diri. Peralatan yang usang dan ketinggalan jaman dibanding tetangga mulai diperbaharui salah satunya adalah kendaraan lapis baja.

Sebelum marak pembelian tank bekas Leopard dari Belanda, Indonesia pada 2008 sudah membeli tank amphibi BMP-3F dari Rusia senilai US$40 juta. Tank ini dipersenjatai satu meriam tipe 2a 70 100mm, meriam 2a 72 30mm, senjata PKTM kaliber 7,62 3 pucuk, dan rudal Arkan yang berfungsi untuk melakukan serangan darat serta udara. Tank yang mampu melaju dengan kecepatan 70 Km/jam ini juga dilengkapi dengan sistem sirkulasi udara (NBC) yang berguna untuk menanggulangi peperangan Nuklir, Biologi dan Kimia (Nubika).

Kelebihan dari tank yang dilengkapi dengan alat komunikasi R 173 dengan jarak jangkau maksimum 12 Km. Sementara Jika keluar malam, tank ini memiliki sinar inframerah dan teropong bidik sasaran. Sistem kemudi hidrolik membuat tank amphibi ini mampu melaju dengan kecepatan 10 Km/jam ketika berada di laut. Sementara untuk sistem operasional persenjataan tank yang mampu menampung 10 orang personel yang terdiri dari 7 orang pasukan dan 3 orang awak ini menggunakan sistem manual dan elektrik.

Tank yang dibuat di Kurgan, Rusia pada 2009 ini operasional di Resimen Kavaleri Marinir (Menkav Mar) Batalyon Kavaleri 1 Marinir Karang Pilang, Surabaya yang berjumlah 17 unit. Direncanakan, Indonesia akan melengkapi BMP-3F agar menjadi satu batalion. Untuk tahun ini Korps Marinir juga akan menambah tank BMP-3 F sebanyak 54 unit tank dengan 34 tank baru, sedangkan sisanya menyusul.

Sementara itu, pembelian yang jauh dari pembicaraan adalah pembelian kendaraan lapis baja K-21 buatan Doosan DST senilai US$70 juta yang diageni oleh Daewoo International Corp. Seperti dikutip dari Jane’s Defence Weekly, kendaraan yang masuk kategori IFV (Infantry Fighting Vechile) ini akan dikirim bertahap hingga akhir 2013 hingga berjumlah 22 unit.

K-21 dioperasikan mirip tank. Kendaraan ini dipersenjatai kanon 40mm dan punya rudal antil tank generasi ketiga. Doosan mengklaim, K-21 setara M2A3 Bradley, buatan BAE Systems Land and Armaments atau BMP-3 buatan Kurganmashzavod. Uni Soviet. Berat K-21 sekitar 25 ton, dengan tiga kru dan bisa membawa satu regu tentara dengan kecepatan hingga 60 km/jam di jalan darat dan mampu berenang dengan kecepatan 7,5 km/jam.

K-21 dibekali jantung diesel D2840LXE V-10 dengan turbocharged yang mampu menyemburkan 750 tenaga kuda dengan transmisi matik. Jika ingin diajak ngebut bisa diberi jantung baru yang mampu menyeburkan 840 tenaga kuda. Meski bikinan Negeri Gingseng, K-21 dilengkapi sistem senjata utama buatan Finmeccanica, anak perusahaan Oto Melara, Italia yang dikenal jago memproduksi meriam kecil dengan sengatan yang mematikan.

www.bisnis.com

Penjualan tank tempur eks Belanda ke Indonesia pernah mendapat kecaman

Tank AMX-13 TNI AD
Tank AMX-13 TNI AD
| PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. Tank AMX-13 TNI AD.
Tank AMX-13 TNI AD | PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. Penjualan tank tempur eks Belanda ke Indonesia pernah mendapat kecaman. Bukan pada rencana pembelian tank kelas berat (MBT) Leopard 2A6 saja yang mengalami tentangan dari pihak Belanda dan Indonesia, sebelumnya rencana pembelian tank bekas dari negeri kincir angin ini sudah pernah mendapat kecaman. Misalnya pembelian tank tempur kelas ringan AMX-13. Pembelian tank tempur kelas ringan AMX-13 buatan Perancis ini mendapat kecaman dari aktivis HAM Belanda yang mempermasalahkan Operasi Pembunuhan Misterius (Petrus) pada eran 1980-an.
Selintas sejarah tank bekas RI-Belanda

Meski butuh uang, rencana pembelian 100 tank Leopard bekas milik Belanda oleh Indonesia telah ditentang parlemen Belanda dengan alasan HAM yang dimotori Fraksi Kiri Hijau, Arjan El Fassed. Indonesia diketahui berencana membeli 100 Main Battle Tank (MBT) Leopard, terdiri dari 50 unit tipe 2A4 dan 50 unit tipe 2A6 bekas dari Belanda yang tahun ini mengurangi anggaran pertahanan mereka. Untuk tipe 2A4, harga yang akan dibayarkan sekitar 700.000 euro atau setara Rp8 miliar per unit, sementara tipe 2A6 800.000 euro atau sekitar Rp9,2 miliar per unit. Itu belum termasuk biaya overhaul 800.000 Euro per unit tank berbobot sekitar 60 ton tersebut.

Sampai saat ini Indonesia masih mengandalkan Main Battle Tank (MBT) PT-76 buatan Rusia yang uzur, sementara tank termodern Indonesia adalah tank ringan AMX-13 buatan Prancis dan FV-101 Scorpion Inggris. tank ringan AMX-13 menarik karena kendaraan tempur berbobot tempur 14,5 ton, diawaki 3 kru, senjata tambahan berupa senapan mesin kaliber 7,62 mm yang koaksial dengan meriam di turet ini berasal dari Belanda.

Seperti diketahui pembelian tank bekas dari Belanda bukan pertama kali terjadi, sampai saat ini AMX-13/150 Prancis adalah armada terbesar tank ringan AD Indonesia. Tank dengan meriam kaliber 105 mm berjumlah 130 unit juga dibeli bekas dari Belanda pada 1980-an. Sementara versi self-propelled gun AMX-13 Mk-61 sebanyak 50 unit, juga dibeli bekas dari AB Belanda pada 1984. Saat itu hubungan Belanda-Indonesia sangat erat karena sejak 1967 hingga 1991, Belanda menjadi ketua Intergovernmental Group on Indonesia, IGGI, kelompok negara dan lembaga internasional yang memberi bantuan pembangunan pada Indonesia.

Pembelian AMX-13 sendiri saat itu tak kalah ramainya diberitakan karena aktivis HAM Belanda mengecam Operasi Pembunuhan Misterius (Petrus) pada eran 1980-an.

Hubungan Belanda-RI akhirnya retak setelah Belanda resmi mengecam keras peristiwa penembakan terhadap para demonstran di kompleks pemakaman Santa Cruz Dilli, Timor Timur pada 12 November 1991. Dihujat kanan-kiri, akhirnya pada Maret 1992, Soeharto memutuskan membubarkan IGGI.

www.bisnis.com

Minggu, 29 Januari 2012

Militer AS modifikasi kapal perang tua menjadi markas terapung di Timur Tengah

Militer AS modifikasi kapal perang tua menjadi markas terapung di Timur Tengah
Militer AS Berencana Bangun Markas Militer Terapung di Timur Tengah

Militer Amerika Serikat (AS) berencana membangun markas militer terapung di wilayah Timur Tengah. Hal ini diputuskan di tengah-tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran dan juga untuk mengintensifkan pertempuran dengan teroris di Yaman. Rencana ini diungkapkan oleh surat kabar The Washington Post yang mengutip dokumen rahasia, dan dilansir oleh AFP, Sabtu (28/1/2012).

Angkatan Laut (AL) AS disebutkan akan memodifikasi sebuah kapal perang tua yang sudah tidak digunakan, menjadi sebuah pangkalan militer baru. Hal ini dilakukan sebagai respon atas permintaan Komando Pusat Militer AS. Kapal ini nantinya akan menjadi semacam kapal induk, bisa menampung high-speed boat dan helikopter yang biasa digunakan oleh pasukan elit AL, Navy SEAL.

Pasukan operasi khusus menjadi kunci penting dalam strategi Presiden AS, Barack Obama, dalam membuat militer AS lebih ramping dan lebih gesit. Hal ini menyusul desakan agar Pentagon memotong anggaran militer sebesar US$ 487 miliar atau sekitar Rp 4.369 triliun selama satu dekade ke depan.

Menanggapi hal ini, juru bicara Komando Pasukan AL, Navy's Fleet Forces Command, Mike Kafka membantah bahwa pihaknya berencana membangun markas militer terapung dimanapun, terutama di Timur Tengah. Namun, pejabat AL lainnya mengakui bahwa pihaknya memang tengah melakukan konversi sebuah kapal perang tua. Proses tersebut akan segera diselesaikan dan kemudian kapal induk yang baru tersebut akan dikirimkan ke wilayah tujuannya pada awal musim panas mendatang.

Dalam dokumen rahasia milik AL tersebut, diindikasikan bahwa markas militer terapung ini akan ditempatkan di Teluk Persia. Sebab, di wilayah tersebut sempat muncul ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz yang ada di dekat di wilayah tersebut.

www.detiknews.com

Opsi tank T-90 buatan Rusia untuk MBT TNI AD

Tank T-90 Rusia
Tank T-90 Rusia PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. Opsi tank T-90 buatan Rusia untuk MBT TNI AD. Pengadaan tank kelas berat (MBT : Main Battle Tank) dari jenis Leopard 2A6 buatan Jerman masih terkendala oleh sikap Parlemen Belanda.
Leopard No, T-90 Maybe Yes

Rencana pembelian tank Leopard bekas dari Belanda untuk perkuatan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) bagi TNI Angkatan Darat (AD) masih diperdebatkan. Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengaku tak keberatan dengan rencana pembelian tank tempur kelas berat itu. Namun sampai saat ini belum ada kesepakan karena masih menunggu proses peninjauan jenis tank oleh pihak TNI. "Sikap Komisi I tergantung pada hasil proses tersebut. Kebutuhan akan main battle tank itu realistis, selain memodernisasi light dan medium tank TNI yang sudah tua," kata Mahfudz, di Jakarta, Sabtu (28/1/2012).

Mahfudz menilai, rencana pembelian tank Leopard asal Belanda itu kemungkinan besar masih ditolak oleh pihak parlemen Belanda. Sehingga jika dipaksakan dikhawatirkan akan memunculkan prakondisi politik yang akan merugikan Indonesia. "Pengalaman F-16 yang pernah diembargo dan tank Scorpion harus jadi pelajaran. Mabes TNI harus membuka opsi luas soal pengadaan tank beratnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Mahfudz mencontohkan, jika TNI ingin mengadakan tank berat namun. Bobotnya lebih ringan dari Leopard, maka bisa dipertimbangkan untuk memilih tank T-90 asal Rusia. "Pihak Rusia sendiri diketahui sudah menawarkan kerjasama dengan PT Pindad untuk transfer teknologi dan produksi. Fasilitas state credit juga masih tersedia, dan yag lebih penting, Rusia tidak pernah menetapkan prakondisi politis sehingga lebih aman dan leluasa," ungkapnya.

Meski begitu, yang terpenting bagi Komisi I DPR adalah mendukung rencanan modernisasi Alutsista dengan dukungan anggaran utang luar negeri sebesar USD 6,5 Milliar dan itu harus dimbangi dengan skema revitalisasi industri pertahanan nasional. "Jadi sebaiknya harus ada skema transfer of technology dan joint-production, klausul itu harus mengikuti kontrak pembelian," terangnya.

nasional.inilah.com

Endriartono Sutarto: TNI butuh lebih banyak kapal selam

Changbogo kapal selam Korea Selatan
Changbogo kapal selam Korea Selatan PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. Endriartono Sutarto: TNI butuh lebih banyak kapal selam. Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang nomor 4 di dunia, sistem pertahanan militer Indonesia membutuhkan lebih banyak kapal selam militer dari pada tank kelas berat atau Main Battle Tank (MBT).
Peneliti LIPI: Kapal selam TNI lebih penting dari tank

Sebagian besar wilayah negara kita adalah lautan. Indonesia pemilik garis pantai terpanjang keempat dunia setelah Amerika Serikat, Kanada dan Rusia. Hal itu dikatakan Jaleswari Pramodhawardani, yang akrab dipanggil Dani, menanggapi rencana peningkatan alutsista dan sistem pertahanan Indonesia. Jika dibandingkan dengan tank Leopard, seorang peniliti LIPI membenarkan pernyataan mantan KSAD, Endriartono Sutarto, yang menilai TNI lebih membutuhkan kapal selam atau perang daripada tank.

Dani menilai bahwa kekuatan terpadu TNI menjadi elemen penting dalam menentukan apa yang lebih dibutuhkan oleh pertahanan kita, kata Dani. "Garis pantai kita sudah direvisi PBB tahun 2008, tidak 81.000 km lagi melainkan 195.181 km. Artinya, pembangunan sistem pertahanan kita harusnya mengacu kesana dengan pembangunan kekuatan trimatra terpadu, AL-AU dan AD."

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto menyarankan agar pemerintah membatalkan rencana pembelian tank Leopard. Untuk memperkuat alat utama sistem pertahanan atau alutsista), Endriartono menyarankan agar TNI memperbanyak kapal selam untuk menjaga kedaulatan maritim NKRI.

Adapun bagi Angkatan Darat (AD), tank Leopard tidak akan efektif digunakan di medan tempur perbatasan Indonesia yang notabene lahan gembur, curam dan gambut. Kalau mau mendapatkan efek deteren, beli kapal selam yang banyak. Sementara untuk AD cukup light tank atau medium tank yang cocok dengan medan kita," terang Endriartono.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, sementara itu, rencana pembelian tank Leopard asal Belanda itu kemungkinan besar masih ditolak oleh pihak parlemen Belanda. Sehingga jika dipaksakan dikhawatirkan akan memunculkan prakondisi politik yang akan merugikan Indonesia. "Pengalaman F-16 yang pernah diembargo dan tank Scorpion harus jadi pelajaran. Mabes TNI harus membuka opsi luas soal pengadaan tank beratnya," ungkapnya.

Mahfudz mencontohkan, jika TNI ingin mengadakan tank berat namun bobotnya lebih ringan dari Leopard, maka bisa dipertimbangkan untuk memilih tank T-90 asal Rusia. "Pihak Rusia sendiri diketahui sudah menawarkan kerjasama dengan PT Pindad untuk transfer teknologi dan produksi. Fasilitas state credit juga masih tersedia, dan yag lebih penting, Rusia tidak pernah menetapkan prakondisi politis sehingga lebih aman dan leluasa," ungkapnya.

www.waspada.co.id

Sabtu, 28 Januari 2012

KRI Frans Kaisiepo (368)

Kapal perang KRI Frans Kaisiepo (368), merupakan kapal perang keempat dari korvet kelas SIGMA yang dimiliki dan dioperasikan oleh TNI-AL. Kapal perang KRI Frans Kaisiepo (368) dibangun oleh galangan kapal Schelde yang berada di Belanda. Pembangunan kapal ini dimulai pada tahun 2006 dan memang dirancang khusus untuk TNI-AL. KRI Frans Kaisiepo (368) bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-serangan udara.
KRI Frans Kaisiepo (368). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Frans Kaisiepo (368)
KRI Frans Kaisiepo (368) merupakan kapal keempat dari kapal korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut. KRI Frans Kaisiepo merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2006 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

Kontrak pembelian dan pembuatan Kapal kelas ini dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak 12 Juli 2004. Kapal dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda. Setelah sebelumnya direncanakan untuk dibuat di Surabaya oleh PT PAL, tetapi Batal. Kapal perang Indonesia ini menggunakan nama Frans Kaisiepo, salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua.

Persenjataan Kapal Perang KRI Frans Kaisiepo (368)

Torpedo :
KRI Frans Kaisiepo (368) dilengkapi dengan torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.

Peluru kendali :
Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu:
  • Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet varian terbaru MM40 block 2 yang mampu menjangkau target berjarak 180 km.
  • Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral versi terbaru TETRAL. Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak sangat pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.
Meriam :
Meriam utama di posisi A dipasang Oto-Melara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.

Persenjataan elektronik :
  • Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.
  • Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
  • Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
  • Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
  • Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Sensor dan Elektronis Kapal Perang KRI Frans Kaisiepo (368)

Radar :
Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.

Sonar :
Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar

Tenaga Penggerak Kapal Perang KRI Frans Kaisiepo (368)

Kapal kelas sigma KRI Frans Kaisiepo (368) ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.

Maritime Task Force/UNIFIL pada tanggal 21 Oktober 2010, KRI Frans Kaisiepo (368) secara aktif memberikan kontribusi kepada Maritme Task Force/UNIFIL mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan LAF-Navy maupun unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL lainya di AMO (Area of Maritime Operation). Misi tugas dari Maritime Task Force merupakan bagian keseluruhan dari operasi UNIFIL di Lebanon. Dengan melaksanakan pengawasan terhadap wilayah perairan Lebanon, hal ini akan mewujudkan suatu perdamaian di Lebanon.

wikipedia.org

TNI AU targetkan 180 pesawat tempur, TNI AD dan AL tingkatkan kemampuan intelijen

Jet Tempur Su-27 TNI AU
Jet Tempur Su-27 TNI AU. TNI AU targetkan 180 pesawat tempur, TNI AD dan AL tingkatkan kemampuan intelijen. Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) mentargetkan untuk memiliki kekuatan 180 pesawat tempur dari berbagai jenis.

TNI AU Target 180 Pesawat Tempur

TNI Angkatan Udara (AU) kembali akan mendatangkan beberapa pesawat, baik tempur maupun pesawat pendukung serta alat utama sistem persenjataan (alutsista) lainnya pada 2012 ini. Pengadaan ini untuk melanjutkan program peningkatan kemampuan alutsista dalam Rencana dan Strategi (Renstra) Pembangunan TNI AU 2010– 2014.KepalaStaf TNIAU (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, pihaknya menargetkan memiliki 180 pesawat tempur, untuk ditempatkan di tujuh skuadron AU. Namun karena keterbatasan anggaran, pengadaannya akan dilakukan secara bertahap. "Target ini juga sebagai sasaran jangka panjang dalam mewujudkan kekuatan pokok minimum TNI AU pada tahun 2024. Selain itu,juga sebagai upaya TNI AU dalam membangun kekuatan dan meningkatkan postur serta kemampuan profesionalisme dalam mengemban tugas pokok," kata Imam Sufaat, seusai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU dan Apel Komandan Satuan 2012 di Gedung Sabang Merauke, Kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta,kemarin.

Menurut Imam pengadaan pesawat tersebut merupakan salah satu Renstra 2010–2014, terutama menambah dan mengganti alutsista, khususnya yang tua dan tidak layak pakai Apalagi, alutsista yang dimiliki TNI saat ini masih kurang. Berdasarkan kesiapan alutsista pada 2012, rencana kebutuhan jam terbang sebanyak 60.061 jam yang digunakan untuk mendukung kesiagaan penanggulangan bencana, memenuhi kebutuhan latihan awak pesawat, operasi, pendidikan, dan kegiatan lain. "Untuk radar dibutuhkan jam operasional sebanyak 18 jam per hari," jelas mantan gubernur AAU ini. Kepala Penerangan AAU Mayor Sus Hamdi Londong Allu mengatakan, adanya penambahan alutsista tersebut bukan hanya akan berdampak pada kekuatan TNI AU,melainkan juga pada perwira TNI AU itu sendiri, terutama kualitas mereka dalam mengoperasionalkan alutsista itu.Sebagai pemakai alutsista yang modern itu, perlu kecerdasan dan skillyang mumpuni.

Sementara itu,TNI Angkatan Darat (TNI AD) akan memprioritaskan peningkatan kemampuan intelijen pada 2012. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menuturkan, bidang intelijen menjadi salah satu prioritas untuk terus ditingkatkan kesiapannya. Dengan begitu, kemampuan penyelidikan ataupun pengamanandanpenggalangandalamrangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat bisa tercapai.

Satuan intelijen memegang peran penting sebagai deteksi dini atas ancaman gangguan keamanan ataupun ancaman asing. "Kita tingkatkan satuan intelijen, terutama untuk memantau maraknya terorisme di daerah dan deteksi dini di komando kewilayahan dari tingkat Babinsa hingga Kodam," ujarnya di Jakarta kemarin. Penguatan bidang intelijen diikuti dengan bidang personel.

Nantinya akan dilakukan penataan kekuatan personel sesuai dengan kekuatan pokok minimal. Penguatan bidang intelijen juga menjadi prioritas TNI Angkatan Laut 2012. "Upaya pengoptimalisasian pendeteksian dini terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi terhadap terjadinya pelanggaran hukum di laut dan gangguan keamanan di wilayah yurisdiksi nasional menjadi sasaran TNI AL pada 2012," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) LaksamanaTNI Soeparno.

www.seputar-indonesia.com

8 Pesawat tempur pesanan TNI AU akan tiba di Indonesia dalam waktu dekat

Jet Tempur Sukhoi TNI AU
Jet Tempur Sukhoi TNI AU. 8 Pesawat tempur pesanan TNI AU akan tiba di Indonesia dalam waktu dekat. TNI AU hingga 2024 juga akan mendatangkan pesawat tempur Sukhoi enam unit, Super Tucano 16 unit, MK-53 dari Korea Selatan 16 unit, Fighting Falcon delapan unit, dan F-16 sebanyak 30 unit. "Dengan pengadaan alutsista tersebut TNI AU pada 2024 akan memiliki 180 pesawat tempur.

KSAU : delapan pesawat tempur akan lengkapi alutsista

Delapan pesawat tempur akan didatangkan dari Rusia dan Brasil dalam waktu dekat untuk melengkapi alat utama sistem persenjataan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat. "Delapan pesawat tempur itu masing-masing terdiri atas empat pesawat Sukhoi dari Rusia, dan Super Tucano dari Brasil. Kedelapan pesawat tempur baru tersebut akan tiba di Indonesia pada 2012-2014," katanya di sela Rapat Pimpinan (Rapim) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tahap berikutnya, TNI AU hingga 2024 juga akan mendatangkan pesawat tempur Sukhoi enam unit, Super Tucano 16 unit, MK-53 dari Korea Selatan 16 unit, Fighting Falcon delapan unit, dan F-16 sebanyak 30 unit. "Dengan pengadaan alutsista tersebut TNI AU pada 2024 akan memiliki 180 pesawat tempur. Hal itu sebagai upaya TNI AU membangun kekuatan serta memodernisasi dan meregenerasi alutsista yang dimiliki saat ini," kata KSAU.

Ia mengatakan banyak pesawat yang dimiliki TNI AU saat ini sudah uzur, usianya rata-rata mencapai 30 tahun, sehingga perlu dilakukan peremajaan. Jika tidak diganti biaya perawatannya sangat tinggi, apalagi ada beberapa suku cadang pesawat yang sudah tidak dibuat lagi karena pabrik yang membuat pesawat sudah tidak beroperasi. "Meskipun beberapa pesawat sudah tidak dapat berfungsi secara maksimal, kami telah memaksimalkan pesawat tempur untuk mengamankan wilayah Ngara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman luar. Hal itu juga didukung oleh penambahan alutsista yang didasarkan penghitungan dari kebutuhan pesawat tempur dan jumlah landasan yang bisa mengoperasikan pesawat tempur," katanya.

Menurut dia, TNI AU sudah mempunyai anggaran rutin dan alutsista melalui pemerintah yang cukup besar dan pengadaan di Kementerian Pertahanan (Kemhan) sehingga bisa membeli persenjataan dan pesawat untuk meningkatkan kemampuan alutsista dan memperkuat pertahanan negara di udara. "Rencana kesiapan alutsista yang ada untuk melanjutkan program peningkatan kemampuan alutsista sudah dicanangkan dalam Rencana dan Strategi (Renstra) Pembangunan TNI AU 2010-2014," kata KSAU.

www.antaranews.com

Mil Mi-35 Hind E, Helikopter Serang Buatan Rusia

Mil Mi-35 Hind E merupakan jenis helikopter tempur buatan Rusia yang berfungsi untuk melakukan misi serangan darat dan angkut personil. Mil Mi-35 Hind E adalah pengembangan dari model helikopter militer dari generasi sebelumnya, Mil Mi-24. Desain helikopter tempur Mil Mi-35 Hind E menggabungkan antara kemampuan tembak sekaligus mengangkut tentara, dan julukannya adalah tank terbang.





Mil Mi-35 Hind E adalah helikopter serang buatan Rusia dan merupakan turunan dari helikopter militer sebelumnya yaitu Mi-24. Desain helikopter tempur ini mengombinasikan kemampuan tembak sekaligus mengangkut tentara, dan julukannya adalah tank terbang. Ada beberapa versi Mi-35, salah satunya adalah Mi-35P yang dimiliki TNI Angkatan Darat sejak Oktober 2010. Terdapat lima unit Mi-35P yang bermarkas di Skuadron 31/Serbu Pusat Penerbangan TNI-AD. Pembelian helikopter tersebut merupakan realisasi perjanjian pemerintah RI dan Rusia pada September 2007 menggunakan fasilitas kredit pembelian luar negeri dari pemerintahan Rusia sebesar 56,1 juta dolar AS atau setara dengan 64,5 miliar rupiah. Harga itu termasuk pencakupan persenjataan dan amunisi serta pelatihan bagi para calon awak pesawat.

Berdasarkan nomenklatur helikopter militer yang dilansir oleh situs pertahanan Jane's Defence, Mil Mi-35 Hind EP memiliki kesamaan fungsi dengan beberapa jenis helikopter tempur yang lain, seperti helikopter AH-1 Cobra, UH-60 Black Hawk, AH-64 Apache atau pun A129 Mangusta. Masih ada lagi yang cukup sekelas, yaitu Kamov Ka-52 Alligator yang juga buatan Rusia.

Di Indonesia, helikopter tempur Mil Mi-35 Hind EP itu dimodifikasi dengan menambahkan senjata mesin fleksibel berkaliber 12,7 mm dan senjata laras ganda dengan kaliber 30mm. Bersanding di antara dua NAS-332 Super Puma, jelas keganasan helikopter berkursi duduk ganda model tandem itu bertambah-tambah. Helikopter tersebut juga dilengkapi dengan sistem AT-6 tank anti rudal yang berguna dalam operasi kontra kendaraan lapis baja. Masih ada dudukan meriam dan sistem tembak untuk target udara yang bergerak lambat; yang semuanya demi mendukung transportasi pasukan.

Rusia sudah mengekspor beberapa varian helikopter Mi-35 ke sejumlah negara selain ke Indonesia di antaranya Republik Ceko yang memesan 10 helikopter pada 2005-2006, Venezuela dengan 10 Mi-35M pada 2006, serta Brazil yang memesan 12 helikopter Mi-35M pada 2008. Varian helikopter Mi-35 tersebut banyak dipakai di Afghanistan sejak perang 2001 dan biasanya terbang membawa 1.470 peluru, 128 roket dan dua rudal anti tank. Jadi bisa dibayangkan bobot maksimal helikopter serang yang mampu pula membawa enam personel itu.

Model awal dari helikopter Mi-35P adalah jenis Mi-24, bisa dibilang tipe ini menjadi model paling mudah untuk dikonversi menjadi model-model lain lebih letal. Dari tipe inilah lalu lahir tipe Mi-35P yang pertama muncul perdana di muka umum pada peresmian batalion-batalion infantri raiders di Jakarta pada 2004.

Mi-35P merupakan helikopter bermesin ganda yang ditujukan untuk memberikan dukungan bagi tentara darat dari jarak dekat, menghancurkan kendaraan lapis baja serta sebagai alat transportasi pasukan atau barang; artinya helikopter ini merupakan alat tempur pasukan infantri yang terbang.

Oleh pilot Soviet yang berbahasa Rusia, Mi-35P dijuluki letayushiy tank atau tank terbang. Konon tubuh dan kanopi kacanya mampu menahan tembakan hingga kaliber 20 milimeter dari jarak cukup dekat. Nama lainnya adalah buaya karena kemiripan bentuk. Karakteristik lainnya adalah kabin barang dan kokpit terhubung dengan ukuran panjang 2,83 meter, lebar 1,46 meter dan tinggi 1,2 meter sehingga mampu mengangkut delapan tentara yang dapat menembakkan senjata mereka dari jendela samping yang dapat dibuka.

Jumlah baling-baling atas helikopter itu berjumlah lima dengan panjang 17,3 meter sedangkan baling-baling ekor berjumlah tiga dengan panjang 3,9 meter. Panjang sayap adalah 6,5 meter. Helikopter itu dapat terbang hingga kecepatan 335 kilometer per jam dengan jumlah kebutuhan bahan bakar 360 liter avtur per jam. Bobot di darat helikopter tersebut tanpa muatan adalah 8,5 ton dan mampu mebawa delapan tentara ditambah senjata eksternal berbobot 1,5 ton.

antaranews.com

Rabu, 25 Januari 2012

KSAD: TNI AD akan tingkatkan kemampuan intelijen

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan TNI AD akan meningkatkan kemampuan intelijennya guna mengantisipasi ancaman terorisme. "Kita berkeinginan meningkatkan kemampuan satuan intelijen dalam rangka pemantauan, khususnya terorisme di daerah," kata Pramono Edhie di sela Rapat Pimpinan TNI Angkatan Darat Tahun 2012, di Jakarta, Rabu.

KSAD mengatakan rencana peningkatan kemampuan personel TNI AD itu juga meliputi komando kewilayahan yang dimulai dari tingkat babinsa hingga Komando Daerah Militer (Kodam). "Akan ada latihan khusus tingkat brigade, yang diikuti tiga batalyon beserta satuan pendukung dan latihan antar kecabangan Angkatan Darat," kata Pramono Edhie.

Terkait potensi ancaman yang seringkali muncul di wilayah perbatasan Indonesia, Pramono Edhie mengatakan penggelaran operasi satuan Angkatan Darat sudah menjangkau berbagai titik rawan perbatasan. "Kalau di Papua kita ada empat batalyon, Kalimantan dua batalyon, juga satu batalyon masing-masing dekat perbatasan Timor Leste dan wilayah rawan konflik di Ambon," katanya lagi.

Menurut Pramono Edhie semua itu dilakukan dalam rangka menjaga kedaulatan sambil meningkatkan kewaspadaan semua rakyat Indonesia yang ada di perbatasan. "Saya bisa pastikan nasionalisme rakyat yang tinggal di perbatasan itu sangat tinggi, kedaulatan tetap milik kita. Kalau soal ancaman, pada prinsipnya kita masih berprinsip bahwa negara tetangga itu masih kawan, sehingga upaya penyelesaian konflik secara damai tetap diutamakan," kata Pramono Edhie.

Wilayah komando TNI Angkatan Darat saat ini terbagi menjadi 19 Komando Deaerah Militer (Kodam) yang tersebar mulai wilayah paling Barat, Kodam Iskandar Muda, hingga Kodam XVII/Cendrawasih di Papua.

www.antaranews.com

Rusia luncurkan rudal udara-ke-udara generasi terbaru

Rudal K-27M, RVV-BD, AA-X-13 Arrow
Rudal K-27M, RVV-BD, AA-X-13 Arrow. Rusia luncurkan rudal udara-ke-udara generasi terbaru.

AU Rusia Uji Coba Rudal Antipesawat Terbaru

Angkatan Udara Rusia dikabarkan sedang menguji coba rudal udara-ke-udara generasi terbaru, yang nantinya akan dipasang pada pesawat buru sergap supersonik MiG-31BM Foxhound. Demikian diungkapkan Kepala Staf AU Rusia Kolonel Jenderal Alexander Zelin, di Moskwa, Selasa (24/1/2012). Zelin mengatakan, rudal baru itu sedang menjalani berbagai uji coba di lokasi pengujian AU Rusia.

Zelin tidak menyebutkan detail rudal baru tersebut, tetapi beberapa pakar militer meyakini rudal yang dimaksud adalah rudal jarak jauh K-27M atau dikenal juga dengan sebutan RVV-BD atau AA-X-13 Arrow menurut sebutan NATO. "Kemungkinan besar rudal itu adalah rudal udara-ke-udara jarak jauh Vympel K-37M. Ini adalah penerus rudal R-33 (AA-9 Amos menurut sebutan NATO) yang dikembangkan untuk MiG-31 pada awal 1970-an," tutur Douglas Barrie, pakar peperangan udara dari International Institute for Strategic Studies di London, Inggris.

Menurut Barrie, program pengembangan rudal K-37 sendiri sudah dimulai sejak 1980-an, tetapi masalah pendanaan membuat program itu tertunda-tunda. Rudal yang sekarang diuji coba juga telah mengalami pengembangan lebih lanjut dari desain aslinya. "Rudal K-37M kemungkinan besar akan disebut dengan R-37M begitu dioperasikan. Rudal ini akan menjadi senjata antipesawat utama di MiG-31BM untuk meningkatkan kemampuan penyergapan pesawat-pesawat tempur dan rudal balistik musuh," kata Barrie.

internasional.kompas.com

Penempatan Marinir AS di Australia, TNI AL lebih fokus patroli laut Indonesia Timur

Armada kapal perang TNI AL
Armada kapal perang TNI AL. Penempatan Marinir AS di Australia, TNI AL lebih fokus patroli laut Indonesia Timur. Kapal-kapal patroli dari armada perang TNI AL akan lebih ketat mengawasi kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan III.

TNI AL Fokuskan Amankan Laut Timur

Pengamanan jalur pelayanan internasional yang sangat strategis, yakni di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan III, akan ditingkatkan seiring pengembangan armada dan penambahan alat utama sistem senjata (alutsista).

Jalur yang berada di wilayah Indonesia bagian timur itu menghubungkan beberapa negara seperti Australia. Di jalur tersebut terdapat dua selat yang sangat strategis, karena menghubungkan Australia dan Timor Leste. Jalur ini semakin strategis karena pulau- pulau di kawasan tersebut kaya dengan sumber daya alam tak terbarui. Apalagi, ditambah dengan adanya penempatan pasukan marinir Amerika Serikat di Darwin, Australia. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno mengungkapkan, jalur ALKI tersebut sangat panjang dengan kondisi laut yang berbeda dari ALKI I di barat. "Laut di sana dalam,ombaknya besar, sehingga pengamanan kita gunakan kapal-kapal besar dan hal itu sudah kita lakukan sekarang," tegas Soeparno di Jakarta kemarin.

Pengamanan juga dilakukan sejumlah Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) yang tersebar di sepanjang jalur itu. Sejauh ini, pengamanan dilakukan dengan koordinasi antara Armada Timur dan Armada Barat. "Sekarang kita menggilir kapal- kapal yang patroli, misalnya tiga kapal patroli nanti diganti tiga kapal lainnya," paparnya. Menurut dia, pengamanan jalur tersebut dapat ditingkatkan setelah program pengembangan armada dan minimum essential force (MEF) tercapai.

"Kita belum bicara ideal, yang kita bicarakan baru MEF. Jika itu bisa dicapai, semua bisa dikoordinasikan sesuai dengan tingkat ancaman dan perkembangan lingkungan strategis yang ada," ujarnya. Program pengembangan armada dari dua menjadi tiga Komando Wilayah Laut (Kowila) tersebut sekarang ini masih terus dikaji dan diharapkan selesai pada 2014 mendatang.

Pengembangan ini juga disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan pada luas wilayah perairan dan perkembangan konstelasi politik yang ada. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyebut, dengan adanya tiga ALKI maka menjadi kewajiban Indonesia untuk menjamin kelancaran arus pelayaran di ketiga wilayah tersebut. Jalur-jalur itu tidak saja dilewati kapal niaga, tapi juga kapal perang atas seizin pemerintah.

Pengamat militer Universitas Indonesia Connie Rahakundini Bakrie menuturkan, selama ini pemerintah masih mengabaikan pengamanan Selat Leti dan Wetar di ALKI III,sebaliknya terlalu memperhatikan Selat Malaka di ALKI I.Padahal, Selat Leti dan Wetar sekarang lebih strategis ketimbang Selat Malaka yang sudah dalam pengamanan bersama dengan beberapa negara tetangga. Dua selat tersebut strategis karena menghubungkan Australia dan Timor Leste. Selain itu,di sana juga terdapat 19 pulau terdepan yang kaya dengan sumber daya alam. Namun, pengamanan wilayah strategis ini dinilai Connie belum memadai. Akibatnya, jalur ini sering bobol karena dilintasi kapal militer negara lain. Menurut dia, perkembangan geopolitik sekarang ini seharusnya disikapi pemerintah dengan memperkuat angkatan laut.

www.seputar-indonesia.com

TNI AL kirim KRI Pati Unus-384 ke India ikuti MILAN 2012

KRI Pati Unus-384, Kapal Perang TNI AL
KRI Pati Unus-384, Kapal Perang TNI AL. TNI AL kirim KRI Pati Unus-384 ke India ikuti MILAN 2012. Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) memberikan kepercayaan kepada kapal perang KRI Pati Unus-384 beserta para awak untuk mengikuti kegiatan MILAN 2012 di Port Blair India

Indonesia kirim kapal perang ke India

Indonesia mengirimkan satu kapal perang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk mengikuti ajang pertemuan dua tahunan negara-negara pantai di Laut India "MILAN" 2010 di Port Blair India. "Selain memenuhi undangan Kepala Staf Angkatan Laut India pada kegiatan MILAN 2012, kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kerja sama dan mempererat hubungan baik Angkatan Laut India dan Angkatan Laut Indonesia," kata Kepala Penerangan Komando Armada RI Kawasan Barat (Armabar), Letkol Laut (KH) Agus Cahyono, di Jakarta, Selasa.

Selain itu, ia mengemukakan, muhibah tersebut meningkatkan hubungan kedua negara yang telah terbina selama ini, dan kerja sama angkatan laut di negara sepanjang Laut India. KRI Pati Unus-384 yang dikomandani Letkol Laut (P) Eka Prabawa sehari-harinya merupakan kapal di bawah binaan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmabar merupakan perwakilan dari Angkatan Laut Indonesia untuk berpatisipasi dalam kegiatan MILAN 2012 yang diselenggarakan Angkatan Laut India.

Selain misi diplomasi, menurut dia, kegiatan itu juga untuk mendukung tingkat kesiapan unsur TNI-AL khususnya KRI Pati Unus-384 sesuai dengan fungsi asasinya, terpeliharanya profesionalisme ABK melalui latihan selama lintas laut .

KRI Pati Unus-384 dalam MILAN 2012 akan mengikuti serangkaian kegiatan, antara lain Kunjungan muhibah TNI AL (KRI PTS 384) ke Port Blair India, Mengikuti seminar tentang Building Capacity Through Maritime Cooperation, diskusi dan latihan bersama Angkatan Laut India, olah raga bersama, pesta koktil, atraksi kebudayaan dan makanan tradisional, serta kirab kota.

Personel yang terlibat dalam Satgas MILAN 2012 ini berjumlah 102 Personel terdiri dari 85 orang ABK KRI Pati Unus-384, 12 orang Staf Satgas MILAN 2012, satu orang Bintara Kesehatan dari Diskesarmabar, dua orang penyelam dari Dislambairarmabar dan dua orang staf Dispenarmabar.

www.antaranews.com

EMB 314 Super Tucano, Pesawat Tempur Anti Gerilya Buatan Brazil

EMB 314 Super Tucano adalah jenis pesawat tempur ringan turboprop yang diproduksi oleh pabrikan pesawat Embraer yang berkedudukan di Brazil. Pesawat tempur EMB 314 Super Tucano yang dikenal memiliki beberapa keunggulan ini telah menarik minat para pejabat TNI AU dan telah memesannya sebanyak 1 Skuadron atau sejumlah 16 unit pesawat tempur EMB 314 Super Tucano. Menurut kabar, 4 dari 16 unit pesawat yang dipesan tersebut bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia pada peringatan hari jadi TNI AU yang ke-65 pada 9 April 2012.





EMB 314 Super Tucano merupakan pesawat latih berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat serang antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasilia. EMB-314 Super Tucano merupakan pengembangan dari EMB-312 Tucano yang telah terjual 650 unit untuk 15 negara dengan Brasilia sebagai pemakai utama memiliki 130 unit. Penyempurnaan yang dilakukan dari pesawat sebelumnya meliputi sistem avionik, sistem persenjataan dan sistem komunikasi data. Sejak diperkenalkan dan dipakai Brasilia pada tahun 2004, EMB-314 terbukti berhasil melakukan misi penjagaan perbatasan di kawasan Amazon yang terkenal sangat rawan dengan aktivitas penyelundupan dan perdagangan narkotika.

Selain Brazil sendiri, pesawat tersebut juga telah digunakan AU Kolombia, Chili, Republik Dominika dan Ekuador. Embraer juga berencana untuk merambah ke beberapa negara di Asia dan Timur Tengah.

Pada tahun 1995, Embraer memenangi kontrak dari Brasil Air Force (FAB) untuk pengembangan varian Super Tucano, dikenal sebagai proyek pesawat serang ringan ALX. Pesawat ini dioptimalkan untuk kondisi lingkungan di Amazon, Brazil. ALX diciptakan untuk mampu beroperasi disegala kondisi cuaca, siang dan malam, misi dari pangkalan terpencil dan tak beraspal tanah landasan pacu dengan sedikit dukungan. Pesawat produksi pertama selesai pada tahun 1999.

Pada Agustus 2001, AU Brazil menandatangani kontrak pembelian 76 unit EMB 314 Super Tucano dengan konfigurasi 25 unit kursi tunggal (A-29 ALX) dan 51 unit kursi ganda (AT-29 ALX). AT-29 ditempatkan di pangkalan AU-Natal untuk menggantikan posisi AT-26 Xavante yang habis masa baktinya. Salah satu misi utamanya adalah melakukan patroli perbatasan di bawah program sistema de Vigilancia da Amazonia (SIVAM) yakni program pengawasan kawasan Amazon. Pesawat pertama kali dikirim ke AU Brazil pada Desember 2003, hingga September 2007 Embraer telah menyerahkan sekitar 50 unit pesawat kepada AU Brazil. Pengiriman pesawat ini telah diselesaikan di akhir tahun 2009 kemarin.

Selain sebagai pesawat latih tingkat dasar dan lanjutan, Super Tucano juga dapat dioperasikan sebagai pesawat patroli perbatasan dan counter-insurgency operations (operasi penumpasan pemberontakan). Pesawat sanggup bermanuver hingga +7g dan -3.5g. Ukurannya yang kecil sanggup mereduksi sinyal radar dan visual, dikombinasi dengan kecepatan yang tinggi dan lincah dalam bermanuver memberikan tingkat survivability cukup tinggi. Tingkat keamanannya pun bertambahan berkat pelindung baja disekitar kokpit dan critical systems redundancy.

Di bulan Agustus 2001, Embraer mengumumkan penandatanganan kontrak pembelian 10 unit EMB 314 Super Tucano dengan Republik Dominika. Pesawat tersebut akan difungsikan sebagai pesawat latih, keamanan internal, patroli perbatasan dan perang melawan narkotika. Namun belakangan jumlahnya dikurangi menjadi 8 pesawat, dan pada 18 Desember 2009 kemarin telah diserah terimakan 2 pesawat.

Pada Februari 2005, Venezuela menyatakan minatnya membeli 24 unit EMB-314 Super Tucano kepada Brazil dalam 2 tahap. Tahap pertama 12 unit, sisanya di tahap selanjutnya. Namun proses pembeliannya dibatalkan karena tekanan dari Amerika yang memberlakukan embargo kepada Venezuela termasuk semua komponen sukucadang yang dibuat AS. Saat ini Super Tucano masih menggunakan 30% komponen dari AS.

Pada Desember 2005, AU Kolombia memesan 25 pesawat Super Tucano yang akan digunakan untuk berpatroli di sepanjang garis perbatasannya dan untuk keamanan internal. Pengiriman 5 unit pertama dilakukan pada Desember 2006 dan rampung seluruhnya pada Agustus 2008. Pesawat pesanan Kolombia ini menggunakan perangkat avioniks yang dipasok dari Elbit System.

April 2008, AU Chili memutuskan membeli 12 pesawat EMB-314. Kontraknya sendiri ditandatangani pada Agustus 2008. Empat pesawat telah diterima AU Chili (FACH) pada 23 Desember 2009.

Spesifikasi Pesawat Tempur EMB 314 Super Tucano :
  • Jumlah crew : 1 pilot pada versi kursi tunggal, 1 pilot dan 1 navigator / siswa pada versi dua kursi / latih.
  • Panjang : 11,42 meter
  • Rentang sayap : 11,14 meter
  • Tinggi 3,9 meter
  • Luas area sayap : 19,4 meter persegi
  • Berat kosong : 2.420 kg
  • Bobot keseluruhan : 3.600 kg
  • Mesin penggerak utama : 1 unit Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop, 1,600 hp (1,193 kW)
Kinerja:
  • Kecepatan penuh : 557 km/jam
  • Jarak jelajah : 1.568 km
  • Ketinggian terbang maksimum : 10.668 meter
  • Kecepatan panjat : 14,9 meter/detik
Persenjataan:
  • 2 unit senapan mesin kaliber 12,7 mm FN Herstal M3P
  • Bom hingga bobot total 1.500 kg
  • Roket
  • 2 unit misil MAA-1 Piranha
Avionik:
  • FLIR
tribunnews.com, wikipedia.org

Selasa, 24 Januari 2012

Pembelian tank Leopard mendapat angin segar Komisi I DPR

Jenderal Pramono Edhie Wibowo
Jenderal Pramono Edhie Wibowo. Pembelian tank Leopard mendapat angin segar Komisi I DPR. Rencana pembelian 100 unit tank kelas berat Leopard 2A6 sepertinya akan berjalan lancar setelah Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo penjelasan yang disampaikannya telah mempesona para anggota Komisi I DPR. Kemungkinan besar Leopard 2A6 akan menjadi Main Battle Tank (MBT) andalan TNI AD.
Pramono yang Memesona Wakil Rakyat

Kehadiran Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo dalam Rapat Kerja Kementerian Pertahanan dengan Komisi I DPR, Selasa (24/1/2012), sudah dinanti-nanti. Wakil rakyat pun menyiapkan puluhan pertanyaan yang sebagian besar mengarah pada ketidaksetujuan mereka atas rencana TNI AD membeli main battle tank.

Yang terjadi, Pramono selama 20 menit, dengan kemampuan retorikanya, membuat sebagian anggota Komisi I DPR terdiam. Ia memaparkan kondisi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI AD. Mereka yang hadir seperti menahan napas dan sesekali bertepuk tangan.

Pramono memulai kisahnya dari alokasi anggaran untuk modernisasi peralatan TNI AD senilai Rp 14 triliun. Ia lalu mengadakan studi, meninjau kondisi geopolitik dan perimbangan kekuatan di kawasan, serta komparasi kekuatan angkatan darat sejumlah negara dilihat dari jumlah prajurit dan alutsista yang dipakai. Indonesia tertinggal jauh.

Disimpulkan, alokasi anggaran akan dibelikan main battle tank (MBT), rudal antipesawat, dan peluncur roket multiperan. Rudal antipesawat milik TNI AD saat ini dibuat tahun 1960 dan tidak mampu lagi mengejar pesawat tempur yang saat ini kecepatannya sudah supersonik. "Meriam dari ditangani letnan dua yang baru lulus sampai letnan itu pensiun, meriamnya masih harus bekerja," ceritanya.

Pramono bercerita bagaimana ia meminta masukan dari atase pertahanan sampai pengguna. "Biasanya yang diminta tak dibelikan, yang dibelikan tak dibutuhkan. Saya ingin mengubah ini," katanya.

Untuk survei pembelian MBT Leopard, tim TNI AD yang dipimpin Wakil KSAD Letnan Jenderal Budiman dikirim ke Eropa. Belanda menawarkan 100 tank Leopard karena akan menghapus satu divisi tank demi penghematan. Harga yang diperoleh TNI AD lebih murah dibandingkan dengan informasi dari rekanan di Indonesia. "Salahkah kami kalau dengan 287 juta dollar AS dari 44 tank ternyata bisa dapat 100 unit?" katanya.

Walaupun ada tentangan dari Parlemen Belanda, ada tim dari Kementerian Pertahanan Belanda datang ke Indonesia menemui Pramono. Mereka bertanya apakah Indonesia serius ingin membeli MBT Lepoard. Pramono menjawab, "Belanda jual, aku beli. Belanda tidak jual, aku pergi. Kita tak akan mengemis."

Pramono menegaskan, rencana pembelian Leopard itu masih dipelajari, tetapi sudah mendapat sorotan dari sejumlah negara. Ia meminta maaf kalau sekiranya kemampuan komunikasinya kurang sehingga menimbulkan salah persepsi dari Komisi I DPR. Proses berlanjut dengan adanya undangan resmi Pemerintah Belanda kepada TNI AD. Jerman juga datang ke Indonesia untuk bernegosiasi.

Pidato Pramono ditunjang tim TNI AD yang menampilkan diagram dan foto di layar. Tampak foto militer Malaysia sedang latihan perang di utara Kalimantan. Penyamaan dengan Malaysia dan Singapura yang memiliki tank kelas berat menjadi alasan utama TNI AD. Di Asia Tenggara hanya Timor Leste, Filipina, dan Indonesia yang tak memiliki tank kelas berat. Ia juga menegaskan, kepemilikan senjata utama yang kuat akan menaikkan wibawa bangsa. "Lu cabut patok, gue sikat," katanya, yang mendapatkan tepuk tangan panjang dari hadirin.

Menteri Pertahanan Pramono Yusgiantoro, Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, dan Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq memberikan apresiasi. "Ada ungkapan yang saya demen, Pak. Luar biasa. ’Lu cabut patok, gue sikat’," kata Mahfudz.

Anggota Komisi I DPR, Tri Tamtomo, Susaningtyas Kertopati, dan Enggartiasto Lukito, mengaku terkesima dengan penjelasan KSAD. Tampaknya jalan tank dari Belanda itu akan mulus.

nasional.kompas.com

Minggu, 22 Januari 2012

Universitas Pertahanan bakal pindah lokasi ke Bogor

Universitas Pertahanan. Universitas Pertahanan bakal pindah lokasi ke Bogor.
Universitas Pertahanan Akan Dipindah ke Bogor

Pemerintah bakal memindahkan Universitas Pertahanan (Unhan) ke Sentul, Bogor, Jawa Barat. Saat ini, kampus yang berada langsung di bawah Kementerian Pertahanan RI itu berlokasi di Salemba, Jakarta Pusat. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Unhan nantinya ditempatkan di lokasi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) yang dimiliki Kemenhan. "Nantinya ada dua kampus, dan pusat aktivitas kampus ditempatkan di Bogor," ujar Purnomo saat silaturahim dengan jajaran pemimpin media di Jakarta, Selasa (17/1) malam.

Dijelaskannya, kalau langkah pemindahan Unhan ke Bogor dilakukan sebagai persiapan penyediaan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang mumpuni di bidang pertahanan. Kondisi Unhan sekarang, imbuh Purnomo, kampusnya kurang representatif dan relatif kurang besar untuk dijadikan tempat mencetak orang-orang yang diproyeksikan menjadi ahli sistem pertahanan negara. "Mengarahnya pada peningkatan kualitas SDM terkait pemindahan Unhan," jelas Purnomo.

Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Pos Hutabarat menjelaskan, kalau pemindahan Unhan dari Jakarta ke Bogor tidak dilakukan dalam waktu dekat. Diterangkannya, sebelum Unhan beroperasi di Bogor, terlebih dulu harus dibangun kompleks gedung sebagai tempat perkuliahan seluas 3 ribu hektare. Hal itu membutuhkan waktu tidak sebentar sebab pengerjaan ruang kelas harus dilakukan secara detail dan terencana.

Hutabarat mengungkap bahwa pembangunan Unhan di kompleks PMPP, belum dianggarkan pada 2012. Adapun nanti pembiayaannya dilakukan secara multiyears sebab dana yang disiapkan cukup besar. "Nanti dibangun gedung-gedung yang ditempati lima program studi baru yang dibuka dan itu membutuhkan tempat kuliah cukup banyak," bebernya.

www.republika.co.id

Drone Neuron, Pesawat Tempur Tanpa Awak Rancangan Eropa





Drone Neuron Diperkenalkan di Paris

Pabrikan pesawat asal Perancis, Dassault Aviation menyatakan telah memperlihatkan pesawat tempur tak berawak rancangan asli Eropa, Neuron, kepada para mitra industrinya dari enam negara Eropa di Paris, Jumat (20/1/2012). Drone ini akan mulai menjalani uji terbang pada bulan Juni mendatang.

Kendaraan Udara Tempur Tak Berawak (UCAV) seberat lima ton, dengan desain sayap delta itu, dirancang untuk melengkapi negara-negara Eropa dengan armada drone yang setara dengan milik Amerika Serikat yang telah terbukti efektif di berbagai medan pertempuran.

Dassault memimpin program pembuatan Neuron ini, yang dilakukan bersama dengan produsen pesawat Saab dari Swedia, Alenia dari Italia, RUAG dari Swiss, Hellenic Aerospace Industry dari Yunani, dan raksasa industri dirgantara Eropa, EADS.

Menurut Dassault, uji terbang akan dilakukan mulai pertengahan tahun ini selama dua tahun. Baru setelah itu akan diputuskan apakah pesawat ini akan diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan militer regional. Sekilas, bentuk Neuron mengingatkan pada pesawat pengebom B-2 Spirit buatan AS.

internasional.kompas.com

KRI Sultan Iskandar Muda (367)

Kapal Perang TNI AL KRI Sultan Iskandar Muda (367). KRI Sultan Iskandar Muda (367) merupakan kapal ketiga dalam jajaran kapal perang jenis korvet kelas SIGMA yang dimiliki dan dioperasikan oleh TNI-AL.
KRI Sultan Iskandar Muda (367). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Sultan Iskandar Muda (367)
KRI Sultan Iskandar Muda (367) merupakan kapal ketiga dari kapal korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut. KRI Iskandar Muda merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2006 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

Nama
Menggunakan nama Iskandar Muda, salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Aceh.

Persenjataan Kapal Perang KRI Sultan Iskandar Muda (367) :

Torpedo
KRI Sultan Iskandar Muda (367) dilengkapi dengan torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.

Peluru kendali
Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu:
  • Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet varian terbaru MM40 block 2 yang mampu menjangkau target berjarak 180 km.
  • Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral versi terbaru TETRAL. Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak sangat pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.
Meriam
Meriam utama di posisi A dipasang Oto-Melara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.

Persenjataan elektronik
  • Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.
  • Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
  • Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
  • Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
  • Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Sensor dan Elektronis Kapal Perang KRI Sultan Iskandar Muda (367) :

Radar
Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.

Sonar
Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar.

Tenaga Penggerak Kapal Perang KRI Sultan Iskandar Muda (367) :
Kapal kelas sigma KRI Sultan Iskandar Muda (367) ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.

wikipedia.org

Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco bantu perbaikan bandara di Kongo

Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco
Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco. Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco bantu perbaikan bandara di Kongo. Pasukan penjaga perdamaian TNI yang bertugas di kawasan Kongo, Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco sedang melaksanakan tugas perbaikan dan perawatan Bandara Dungu di Kongo

Kompi Zeni TNI Bantu Pemeliharaan Bandara Dungu di Kongo

Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco kembali mendapatkan tugas dari MONUSCO (Mission De L Organisation Des Nations Unies pour La Stabilization en Republique Demokratique du Congo) untuk membantu pemeliharaan Bandara Dungu yang berada di Kongo.

Komandan Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco Letnan Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho mengatakan, Bandara Dungu yang memiliki landasan pacu 2.500 m tersebut, kondisinya memang belum dilapisi aspal. Bandara Dungu terbuat dari tanah merah (lemonit), tetapi sangat kuat seperti aspal dan mampu di pakai untuk pendaratan Hercules C-130 bahkan pesawat Cargo Antonov. Karena landasan pacunya masih berupa tanah, sehingga perlu perawatan secara rutin dan itu dipercayakan kepada Kontingen Indonesia. "Pemeliharaan yang dikerjakan oleh Kompi Zeni TNI berupa pemerataan dan pemadatan landasan pacu dengan menambahkan bahan lemonit serta pemerataan dan pemadatan jalan ring luar bandara yang biasa dipergunakan sebagai jalur transportasi oleh penduduk lokal dan patroli pasukan Maroko untuk menjaga keamanan bandara dari kemungkinan adanya ganguan pihak milisi".

Lebih lanjut dikatakan, untuk melakukan pekerjaan tersebut Kompi Zeni TNI mengerahkan 10 personel dan alat-alat berat berupa satu unit Vibro Roller, Grader, Dump Truck Tangki Air, Dump Truk Angkut Tanah dan satu unit Beco Loader untuk menggali bahan material dan memuatnya ke Dump Truck. Sementara, di dalam pengerjaanya dipimpin oleh Perwira Pemelihara Airport Kapten Sus Setyo Tri Widodo, S.T. dibantu oleh Serma Gunadi sebagai pengendali alat-alat berat di lapangan.

www.riauterkini.com

Prajurit TNI dilarang berpolitik praktis dan menjadi beking siapapun

Pasukan TNI
Pasukan TNI. Prajurit TNI dilarang berpolitik praktis dan menjadi beking siapapun. Markas Besar TNI menegaskan, sebagai prajurit yang profesional, semua anggota TNI dilarang keras melakukan politik praktis dan menjadi beking bagi kelompok atau siapapun.

Mabes TNI: Prajurit Dilarang Jadi Beking

Markas Besar TNI akan menindaklanjuti informasi yang disampaikan mantan Menteri Luar Negeri Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nicholas Messet, yang menuding ada aparat keamanan di belakang OPM. Menurut Mabes, sejauh ini TNI solid dan tidak akan membeking siapapun. "Mabes TNI baru mendengar itu, dan akan kami dalami. Namun, untuk diketahui bahwa TNI dari Sabang sampai Merauke sampai saat ini solid," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda TNI.

Menurut Iskandar, semua prajurit TNI berada di bawah komando pengendalian komandan masing-masing. Iskandar menegaskan, semua prajurit berpedoman pada penekanan Panglima TNI dalam Rapat Pimpinan TNI. "Agar semua TNI melaksanakan UU 34 tentang TNI, antara lain tidak boleh berpolitik praktis, ikut Pilkada, dan tidak membeking siapapun," kata Iskandar yang juga adik kandung politisi Demokrat, Ruhut Sitompul ini.

Meski demikian, Iskandar menegaskan bila ada anggota TNI yang terbukti terlibat berada di balik aksi-aksi OPM, maka akan ada tindakan tegas. Tindakan dan sanksi tegas akan diterapkan sesuai dengan mekanisme yang ada. "Namun, bila mana terdapat anggota TNI terlibat, seperti yang diutarakan Pak Nicholas, pimpinan TNI akan memberikan tindakan atau sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar dia.

Sebelumnya, Messet menyebut perjuangan OPM saat ini sudah tidak murni lagi. Messet menuding ada keterlibatan aparat keamanan di balik gerakan-gerakan OPM. "Ada aparat keamanan yang bermain. OPM kini sudah dipelihara dan dibina," kata Messet di Jayapura, Papua, Jumat 20 Januari 2012.

Maka itu, Messet mengatakan bahwa saat ini dunia tidak ada lagi yang berpikir merdeka, termasuk Papua. Sebab sudah ada solusi yakni otonomi khusus. "Jangan lagi terbuai dengan mimpi kemerdekaan. Mari kita bangun Papua untuk lebih baik lagi,dengan semangat otonomi khusus," tegas dia.

nasional.vivanews.com

TNI akan gelar latihan gabungan penanggulangan teroris di Lanud Husen Sastranegara

Latgab Gultor Tri Matra TNI 2012
Latgab Gultor Tri Matra TNI 2012. TNI akan gelar latihan gabungan penanggulangan teroris di Lanud Husen Sastranegara. Tiga kesatuan pasukan anti teroris dari tiga unsur kekuatan TNI, yaitu: Detasemen Bravo 90 Pasukan Khas (Paskhas) (TNI AU), Detasemen 81 Kopassus (TNI AD), dan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Marinir (TNI AL) direncanakan akan menggelar Latihan Gabungan Terkoordinasi Penanggulangan Teroris atau Latgab Gultor Tri Matra TNI 2012 di Pangkalan Udara Husen Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.

TNI Tingkatkan Kemampuan Pasukan Antiteror

Pasukan khusus antiteror dari tiga matra TNI akan menggelar latihan gabungan terkoordinasi penanggulangan teroris (Latgab Gultor) di Pangkalan Udara (Lanud) Husen Sastranegara, Bandung, dalam waktu dekat ini. Tiga pasukan khusus antiteror itu, yakni Detasemen Bravo 90 Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU, Detasemen 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD dan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Marinir TNI AL. Siaran pers yang diterima Suara Karya dari Mabes TNI AU di Jakarta, Jumat (20/1) menyebutkan, kegiatan latihan gabungan penanggulangan teror ini merupakan Latihan Tri Matra tahun 2012.

Asisten Operasi Korpaskhas yang bertindak sebagai Ketua Wasit dan Pengendali (Kawasdal) Latihan Tri Matra IV Tahun 2012, Kolonel (Psk) Rolland DG Waha menjelaskan, Latgab Gultor akan menampilkan kemampuan serta kesiapan operasi pasukan. Selain itu, Latgab Gultor diproyeksikan menguji kesiapan Lanud dan bandar komersil Husen Sastranegara dalam mengantisipasi teror. "Latgab untuk menguji kesiapan Lanud Husen Sastranegara dan Bandara Sipil Husen Sastranegara, bagaimana antisipasi dan kesiapan serta tindakan awal yang dilakukan dalam menangani keadaan bahaya yang terjadi," ujar dia.

Karena itu, dia mengharapkan, Latgab Gultor ini akan memberikan efek positif menangkal teroris. Kemampuan antiteror tidak hanya dimiliki pasukan khusus TNI, melainkan juga dibekali kepada personil pangkalan udara (Lanud) TNI AU dan petugas keamanan bandara komersial. "Dengan harapan melalui latihan ini selain untuk melatih para prajurit pasukan khusus TNI juga untuk melatih personel Pangkalan Udara maupun Bandara yang menjadi tempat sasaran latihan," ujar Rolland.

Karakteristik

Namun, sebelum memahami penangkalan teror, menurut Rolland, personil Lanud TNI AU dan Satgas Keamanan bandara komersil juga wajib mengenal karakter wilayah tugasnya, seperti areal bandara. "Untuk itu, sasaran latihan selalu digelar pada Pangkalan Udara maupun bandara yang ada di Indonesia bagi prajurit Detasemen Bravo 90 Paskhas, bertujuan agar para prajurit mengetahui karateristik seluruh Lanud maupun Bandara," tambah dia.

Sebelum Latgab Gultor Tri Matra TNI 2012 digelar, dia menjelaskan, seluruh satuan yang akan terlibat Latgab Gultor telah menyiapkan rapat koordinasi strategi ataupun garis besar latihan operasi penanggulangan teror. "Selain pelaksanaan paparan RGB dan diskusi juga dilaksanakan peninjauan medan latihan oleh semua unsur dan koordinator latihan untuk lebih memudahkan dan sekaligus untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan yang sebenarnya," ujar Rolland.

Rapat yang dipimpin Wakil Komandan Korpaskhas, Marsma TNI MB Manurung, dihadiri oleh para pejabat Mako Korpaskhas, Danwing Halim PK, Danskadron Udara 31 Halim PK, Kadisops Lanud Husen Sastranegara, Perwakilan Sops Mabes TNI, Perwakilan Sops Mabesau, Perwakilan PT. Dirgantara Indonesia, Perwakilan Kopasus, Perwakilan Denjaka (AL) serta Kabandara Husen Sastranegara.

www.suarakarya-online.com

Pembelian Tank Leopard 2A6 tergantung keputusan Parlemen Indonesia dan Belanda

Tank Leopard 2A6
Tank Leopard 2A6. Pembelian Tank Leopard 2A6 tergantung keputusan Parlemen Indonesia dan Belanda. Status pembelian tank tempur kelas berat atau Main Battle Tank Leopard 2A6 yang akan digunakan untuk memperkuat kemampuan tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Dara (AD) masih menunggu hasil keputusan dari Parlemen Republik Indonesia dan Belanda.

Tunggu Keputusan Parlemen RI dan Belanda

Kepastian pembelian tank Leopard 2A6 dari Belanda bakal diketahui pekan depan. Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, jadi tidaknya membeli tank untuk TNI Angkatan Darat itu masih menunggu keputusan dari parlemen kedua negara.
Purnomo mengungkapkan, antara pemerintah Indonesia dan Belanda sudah melakukan pembicaraan terkait rencana pembelian tank Leopard. “Tetapi kan kita punya parlemen, mereka juga punya parlemen. Urusannya masih belum selesai,” kata Purnomo setelah menghadiri Rapim TNI-Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), kemarin.

Dari DPR, suara dari Komisi I (bidang pertahanan) tidak bulat mendukung pembelian tank bekas itu karena dinilai spesifikasinya tidak cocok dengan medan di Indonesia. Purnomo mengakui belum ada keputusan tentang pembelian tank Leopard itu. Namun dia siap memberikan penjelasan pada rapat kerja Komisi I dengan kementerian pertahanan, Selasa (24/1). "Kita nanti bicarakan di sana," ujarnya.

Sementara di Belanda, parlemen Negeri Kincir Angin itu menolak rencana pembelian tank berbobot sekitar 60 ton itu. Alasannya, Indonesia masih melakukan berbagai pelanggaran HAM. Menanggapi hal itu, Purnomo menjawab singkat. "Belum, masih menunggu (keputusan)," kata mantan menteri ESDM itu.

Purnomo menjelaskan, dalam shooping list kemenhan hanya disebutkan pembelian main battle tank. Nah, rencana pembelian Leopard, sesuai dengan spesifikasi teknis yang diajukan TNI AD sebagai user. "Kementerian pertahanan tidak akan mengubah spektek, spesifikasi teknis. Kita mengikuti apa yang disulkan angkatan, user. (Usulan) naik ke mabes TNI, kemudian naik ke kita," terangnya.

Seharusnya, menurut Purnomo, Indonesia juga perlu memiliki klasifikasi tank yang lain. Yakni light battle tank, medium battle tank, dan heavy battle tank. "Tetapi karena kita terbatas, makanya kita ambil yang main battle tank. Masalahnya bukan main battle tank, tapi kenapa beli Leopard," katanya.

www.fajar.co.id

Sabtu, 21 Januari 2012

Filipina dan Timor Leste berminat pesan kapal perang buatan PT. PAL

Kapal Perang buatan PT PAL
Kapal Perang buatan PT PAL. Filipina dan Timor Leste berminat pesan kapal perang buatan PT. PAL. Negara Filipina dan Timor Leste telah menyatakan keinginannya untuk membeli kapal perang produksi PT PAL Surabaya.

Filipina Pesan Kapal Perang dari Indonesia

Di tengah polemik rencana pembelian tank Leopard oleh Tentara Nasional Indonesia dari Belanda, industri berat Indonesia justru kebanjiran pesanan peralatan militer dari negara lain. Beberapa negara telah memesan sejumlah kendaraan militer, mulai panser hingga kapal patroli. Pemerintah Timor Leste, misalnya, mereka berencana membeli Patrol Boat buatan PT PAL Indonesia. Rencana itu telah disampaikan kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat melawat ke Timor Leste. "Jadi itu sebenarnya tindak lanjut dari kunjungan ke Timor Leste, mereka menghubungi PT PAL, mereka ingin membeli Patrol Boat," kata Purnomo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 18 Januari 2012.

Menurut Purnomo, pemerintah Indonesia mendukung rencana itu. "Jadi prosesnya B to B, bussines to bussines antara mereka dengan PT PAL langsung," ujar Purnomo.

Selain Timor Leste, pemerintah Filipina juga menyatakan minatnya membeli kapal patroli dari PAL. Mereka berencana akan membeli LPD Class atau Landing Platform Dock yang merupakan jenis kapal amfibi pengangkut peralatan militer. Kapal ini juga memiliki landasan helikopter. "Jadi kita dukung itu," tegasnya.

Permintaan serupa juga datang dari Malaysia. Negeri jiran tersebut tengah dalam proses pembelian Panser Anoa buatan PT Pindad. Purnomo menekankan Panser Anoa sudah digunakan dalam operasi peace keeping di Libanon dan sudah memperoleh sertifikan dari PBB. "Makanya mereka ingin membeli dari kita karena kita sudah mengirimkan (Anoa) ke Libanon," ungkapnya.

nasional.vivanews.com