Cari di Blog Ini

Sabtu, 31 Mei 2014

Dirikan Pabrik Propelan, PT Dahana Kerjasama Dengan 2 Perusahaan Prancis

PT Dahana tengah bersiap untuk membangun pabrik propelan di kawasan Subang, Jawa Barat. Untuk merealisasikan rencana pembangunan pabrik propelan tersebut, PT Dahana telah menyepakati kerjasama dengan 2 perusahaan asal Prancis, Eurenco dan Roxel. Propelan adalah bahan baku untuk pembuatan amunisi peluru, roket, dan peluru kendali.

Propelan. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Propelan.
Bangun Pabrik Propelan, PT Dahana Gandeng Perusahaan Prancis.

PT Dahana baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Eurenco dan Roxel, sebuah perusahaan asal Prancis untuk membangun pabrik propelan di Subang, Jawa Barat. Kerjasama ini dilakukan Direktur Utama PT Dahana (Persero) Harry Sampurno, Senior VP Bussines Development Jean Claude dan CEO Roxel France Jacques Desclaux.

Penandatanganan Nota Kerjasama ini juga disaksikan langsung oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan). "Kerjasama pembangunan pabrik propelan ini sebagai upaya membantu pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujar Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga, Silmy Karim di Jakarta, Senin (26/5/2014).

Dikatakan Silmy, bahan baku dalam pembuatan amunisi roket dan peluru kendali sangat diperlukan. Karenanya pabrik propelan menjadi prioritas yang wajib dimiliki oleh Indonesia.

Nantinya, proyek pembangunan pabrik propelan ini akan dibangun di wilayah area PT Dahanan seluas 600 hektar, di mana khusus pembangunan pabrik tersebut akan dilakukan di area seluas 50 hektar. "Pabrik ini akan dibangun selama 40-50 bulan, atau kurang lebih empat tahun ke depan," terang Silmy.

Pembangunan pabrik ini akan dilakukan secara dua tahap, dengan menghasilkan tujuh produk. Tahap pertama pabrik tersebut hanya melakukan produksi tiga produk saja, yaitu spherichal powder sebanyak 400 ton per tahun, dan propelan double base roker sebanyak 80 ton per tahun. "Produk yang dihasilkan nantinya akan diserap oleh industri pertahanan yang ada, karena produk ini merupakan bahan baku untuk membuat peluru, roket, peluru kendali, propelan untuk munisi kaliber kecil, menengah dan besar," tukasnya.

www.jpnn.com