Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Badan Negara Urusan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri untuk Pertahanan Nasional (SASTIND) Tiongkok telah menandatangani dokumen kerjasama di bidang pertahanan. Dokumen kerjasama industri pertahanan tersebut berbentuk Minutes of Meeting (MoM) dan Letter of Intent (LoI) untuk pengadaan peralatan militer dan alih teknologi pertahanan. |
Rudal C705. |
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) dan Badan Negara Urusan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri untuk Pertahanan Nasional (SASTIND) Tiongkok sepakat untuk menindaklanjuti kerjasama di bidang industri pertahanan, peralatan militer dan logistik yang telah ditandatangani tanggal 22 Maret 2014 lalu di Jakarta dalam bentuk Minutes of Meeting (MoM) dan Letter of Intent (LoI). Kerja samadi bidang industri pertahanan yang ingin dikembangkan diantaranya meliputi pengadaan peralatan militer di bidang-bidang tertentu yang disepakati antar kedua pemerintah dan transfer of technology (ToT) peralatan militer tertentu yang tidak terbatas pada perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, upgrade dan pelatihan. Selain itu beberapa hal yang ingin dikembangkan yaitu produksi dan pengembangan bersama peralatan militer tertentu serta pemasaran bersama peralatan militer dalam dan/atau di luar negara masing-masing.
Kerjasama industri pertahanan dengan negara Tiongkok pada dasarnya untuk meningkatkan dan mengembangkan kerjasama saling menguntungkan dalam industri pertahanan masing-masing negara. Hal itu diungkapkan Dirjen Pothan Kemhan Dr. Timbul Siahaan selaku ketua delegasi Indonesia saat membuka Defence Industry Cooperation Meeting (DICM) ke-3 RI-Tiongkok, Kamis (21/8), di Kemhan Jakarta.
Melalui kerjasama ini diharapkan akan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, khususnya di bidang industri pertahanan antar kedua negara yang lebih berimbang dalam hal alih teknologi maupun dari segi nilai ekonominya sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemberdayaan segenap kemampuan industri nasional dalam mendukung pemenuhan kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).
Sementara itu Director General Department of Military Trade and Foreign Affairs Madam Zhan Chunli yang merupakan ketua delegasi SASTIND Tiongkok menyatakan penghargaannya yang tinggi kepada pemerintah Indonesia atas sambutan hangat yang telah diberikan dan juga penghargaan yang tinggi atas kemajuan yang telah dicapai kedua negara dalam pertemuan sebelumnya.
Pertemuan DICM ke-3 yang diselenggarakan mulai tanggal 21-22 Agustus 2014 dan dihadiri perwakilan dari BUMN-IS yang membahas berbagai kemajuan yang dicapai dalam pertemuan DICM ke-2 diantaranya mengenai C-705 Anti Ship Missile, Defence Electronis Complex of Indonesia (DECI) Program, GCI Radar Project, SEWACO KCR 40, SEWACO KCR 60, UAV Mission System, Precision Guided Bomb (PGB) Project dan AA Gun.
Pada hari kedua pertemuan DICM ke-3, Jumat (22/8), rombongan delegasi SASTIND tiongkok melakukan kunjungan ke PT LEN Industri dan PT Pindad di Bandung.
dmc.kemhan.go.id