Banda Aceh, 6/12 (ANTARA) - Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Adi Mulyono menyatakan pihaknya menyiapkan langkah untuk mengatasi gerak pengacau keamanan yang telah membuat masyarakat Aceh resah.
"TNI sedang menyiapkan langkah guna mengatasi gerak pengacau keamanan. Tindakan mereka tidak bisa dibiarkan karena sudah menelan korban jiwa di masyarakat," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Pangdam usai memimpin upacara penyambutan prajurit Kodam Iskandar Muda yang tergabung dalam satgas batalion mekanik Kontingen Garuda XXIII-E/Unifil dari tugas operasi di Lebanon, mengimbau masyarakat memberikan informasi jika ada pihak atau orang yang mencurigakan.
"Kami juga membutuhkan informasi dari masyarakat jika di daerahnya ada orang yang mencurigakan dan menyaru sebagai petugas instansi lain, padahal ingin membuat kekacauan," kata Mayjen TNI Adi Mulyono.
Ia menjelaskan, kekuatan TNI dibandingkan dengan luas daerah di Aceh terbatas, karenanya untuk kelancaran tugas dalam menghadapi pengacau keamanan bersenjata diperlukan bantuan informasi dari masyarakat.
Pangdam juga menjelaskan, kasus penembakan dan penggranatan yang terjadi beberapa pekan terakhir di sejumlah daerah di Aceh itu mengindikasikan bahwa senjata api masih banyak di wilayah ini.
Sepanjang satu tahun terakhir (2011), Pangdam menyebutkan sebanyak 218 pucuk senjata api telah ditemukan TNI di sejumlah daerah di Aceh.
Seperti diberitakan sebelumnya tiga warga tewas dan lima lainnya luka serius setelah ditembak sekelompok orang bersenjata api tak dikenal di kawasan Geuredong Pasee, Kabupaten Aceh Utara pada Minggu (4/12) malam.
Pangdam juga mengindikasikan ada kelompok lama yang sedang bermain dengan tujuan mengacaukan keamanan yang sedang kondusif pascaperdamaian di Aceh.
"Tidak perlu menyakiti rakyat. Rakyat Aceh sedang menikmati suasana perdamaian. Untuk apa lagi kita ribut-ribut. Kalau pun Pilkada, yang terpilih nanti pasti yang terbaik dan itu juga putra Aceh," kata Mayjen TNI Adi Mulyono.
Sumber : www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar