Tank Leopard 2A6 M |
Anggaran pertahanan yang mencapai Rp 9 triliun lebih diminta digunakan seefisien mungkin untuk membeli peralatan alat utama sistem senjata (Autsista). Misalnya, jangan terlalu banyak membeli pesawat tempur bekas negara lain.
Dalam acara Refleksi Catatan Akhir Tahun 2011 yang diselenggarakan ormas NasDem, Ketua Dewan Pertimbangan ormas NasDem Tedjo Edhy Purduatno, mengatakan walaupun anggaran alutsista besar namun pembelian peralatan alutsista belum sesuai untuk menangkal Indonesia dari serangan. Tedjo mencontohkan peralatan alutsista yang dibeli acapkali tak sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. "Misalnya membeli tank. Tank itu bagusnya di padang pasir. Bila dipakai disini tidak cocok. Kemudian untuk pesawat tempur, jangan terlalu banyak membeli bekas pesawat negara lain," ujar Tedjo, Kamis (29/11/2011) di kantor pusat NasDem.
Dikatakannya, meskipun pesawat bekas tersebut bisa di-upgrade, namun namanya pesawat bekas tentu sudah berkurang masa pemakaiannya atau life timenya. Tedjo pun meminta pemerintah bila membeli peralatan alutsista paling tidak sebanding dengan negara tetangga, bahkan kalau bisa melebihi. "Kita mau beli kapal selam. Beli kapal selamnya di negara yang kompeten dalam pembuatan kapal selam. Bila kapal selam yang dibeli kemampuannya dibawah negara tetangga, sama saja tidak ada artinya," ucapnya. Tedjo menambahkan, masalah perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga juga perlu ditegaskan kembali. Saat ini, batas negara sering digeser-geser dan kerap merugikan Indonesia.
www.tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar