BTR-80 adalah kendaraan tempur amfibi lapis baja pengangkut personil dengan roda 8x8 (APC: Armoured Personnel Carrier) yang dirancang oleh Uni Soviet. Produksi kendaraan ini dimulai pada tahun 1986 dan menggantikan versi sebelumnya, BTR-60 dan BTR-70 pada kesatuan militer Soviet. Menurut bahasa Rusia, BTR merupakan singkatan dari Bronyetransportyor yang secara harfiah diartikan sebagai "transporter lapis baja".
BTR-80A. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara | PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara. BTR-80, Kendaraan tempur amfibi lapis baja angkut pasukan.
BTR-80 dikembangkan berdasarkan desain pada BTR-70. Versi BTR-80 didukung oleh sebuah mesin diesel amAZ-7403 dengan 8 silinder yang berkekuatan 260-hp dan berpendingin air menggantikan dua unit mesin ZMZ-4905 berbahan bakar bensin yang digunakan pada BTR-70. Pemilihan mesin diesel dianggap lebih baik karena lebih kuat dan lebih aman dari api dibandingkan menggunakan mesin berbahan bakar bensin seperti pada BTR-60 dan BTR-70. Mesin baru tersebut mampu membawa BTR-80 pada kelajuan hingga 80 km/jam di darat, sedangkan jika berenang pada permukaan air mampu mencapai kecepatan 9 km/jam. Dengan mesin ini juga, BTR-80 bisa melakukan perjalanan sejauh 600 km dengan sekali pengisian penuh tangki bahan bakar.
Suspensi yang terhubung pada 8 roda penggerak BTR-80 membuat semua rodanya bisa berputar secara mandiri sehingga digunakan istilah 8x8 pada kendaraan tempur ini. Kemampuan ini membuat BTR-80 dan kendaraan lain yang sejenis bisa melahap berbagai medan sulit di darat sesuai fungsinya sebagai kendaraan militer. Jumlah suspensi yang sama juga dimiliki oleh BTR-70, namun BTR-80 memiliki sasis yang lebih besar dan kuat.
BTR-80 berenang. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
BTR-80 dioperasikan oleh tiga orang awak yang masing-masing bertugas sebagai Komandan, Pengemudi, dan Penembak. Sebagai kendaraan tempur angkut personil, BTR-80 dirancang untuk mengangkut hingga 7 orang personil bersenjata lengkap sebagai penumpang. Untuk memudahkan operasional pada malam hari, kendaraan militer ini juga sudah memiliki perlengkapan penglihatan malam (Night Vision).
Menurut situs www.globalsecurity.org, untuk melindungi awak dan penumpang dari gempuran senjata musuh, badan BTR-80 dilapisi baja dengan ketebalan hingga 12,7 mm. Selain itu, kendaraan tempur ini juga sudah dilengkapi dengan sistem perlindungan dari serangan Nuklir, Biologi, dan Kimia (Nubika) atau CBR (Chemical-Biological-Radiological). Juga tersedia sistem pelontar granat asap untuk kamuflase perlindungan.
Sebagai kendaraan tempur, BTR-80 memiliki persenjataan utama berupa senapan mesin KPVT berkaliber 14,5 mm berjarak tembak hingga 2.000 m. Selain senapan utama tersebut, juga dilengkapi dengan senapan mesin PKT kaliber 7,62 mm dengan jarak tembak 1.500 m – 2.000 m.
BTR-80A milik TNI yang dioperasikan di Lebanon. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
BTR-80 terhitung sebagai kendaraan tempur lapis baja angkut militer yang cukup sukses secara komersial. Menurut situs Wikipedia.org, tidak kurang dari 39 negara sudah mengoperasikan BTR-80 dengan berbagai varian. Sebagai produsen, tentu saja Rusia yang paling banyak memiliki armada BTR-80. Konon negara ini memiliki hingga 4.000 unit BTR-80 dari berbagai varian. Posisi kedua dipegang oleh Bangladesh dengan kepemilikan 1.025 unit. Sedangkan Hungaria menjadi negara pengguna terbanyak ketiga dengan 513 unit BTR-80.
Indonesia juga termasuk dalam daftar negara yang mengoperasikan BTR-80. Sejak 15 November 2002, Korps Marinir TNI AL diperkuat 12 unit BTR-80A. Dan sejak tahun 2006, BTR-80A milik Korps Marinir TNI AL tersebut dilibatkan dalam operasi penjaga perdamaian di Lebanon oleh pasukan UNFIL Indonesia.
Pada varian BTR-80A (GAZ-59034) seperti yang dimiliki Indonesia, dilengkapi dengan persenjataan utama berupa senapan mesin 2A72 kaliber 30 mm dengan putaran 300. Senjata ini terpasang pada kubah yang disebut BPPU yang dilengkapi dengan pembidik 1PZ-9 untuk siang hari dan TPN-3 atau TPN-3-42 "Kristall" untuk malam hari.