Cari di Blog Ini

Selasa, 03 Januari 2012

KRI Oswald Siahaan (354)

KRI Oswald Siahaan (354) adalah kapal perang jenis kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Ahmad Yani yang dimiliki dan dioperasikan oleh TNI-AL. Nama kapal perang KRI Oswald Siahaan (354) diambil dari nama Oswald Siahaan, salah seorang anggota TNI AL yang gugur pada saat pertempuran Teluk Sibolga. Sebelum dioperasikan oleh Indonesia (TNI-AL) KRI Oswald Siahaan merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (HMNLS Isaac Sweers F805) yang kemudian dibeli oleh Indonesia.
KRI Oswald Siahaan (354). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Oswald Siahaan (354)
Kapal perang kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali TNI AL KRI Oswald Siahaan (354) Palaksa Lanal Denpasar Mayor Laut (P) Daymond Iwan dan Perwira staf serta anggota Lanal Denpasar sekitar pukul 09.00 Wita melaksanakan merplugh KRI Oswald Siahaan - 354 di Dermaga Pelabuhan Benoa Bali, Kamis (8/9). KRI Oswald Siahaan - 354 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Irvansyah sedang melaksanakan tugas Operasi Arung Hiu – 11 di wilayah Perairan Indonesia Bagian Timur. Adapun KRI Oswald Siahaan (354) dibawah kendali Guspurlatim merapat di Pelabuhan Benoa Bali dalam rangka pembekalan ulang air tawar serta logistik lainnya. Hal ini merupakan tugas pokok Lanal Denpasar dalam memberikan pelayanan logistik terhadap unsur – unsur KRI yang melaksanakan tugas operasi di sekitar perairan Indonesia bagian Timur sesuai sektor patroli . Selain memberikan dukungan logistik untuk unsur – unsur KRI yang sedang melaksanakan operasi di sekitar wilayah Perairan Indonesia Bagian Timur juga memberikan pelayanan lainnya yang dibutuhkan oleh unsur – unsur tersebut. Dalam pelayaran kali ini On Board di KRI Oswald Siahaan-354 Aslog Guspurlatim Kolonel Laut (T) Budi Raharjo dan Pabankom Guspurlatim Letkol Laut (P) Effendi Bongkang. Selasa 26 September 2011, Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya, S.Sos selesai mengikuti acara Karya Bhakti di Pantai Matahari terbit Sanur, langsung berkunjung ke KRI Oswald Siahaan-354 yang merapat di Pelabuhan Benoa, kunjungan diakhiri dengan melaksanakan merplug keberangkatan KRI Oswald Siahaan-354 yang telah selesai melaksanakan bekal ulang air tawar dan melanjutkan pelayaran menuju daerah operasi.
KRI Oswald Siahaan (354) merupakan kapal keempat dari kapal perang kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Ahmad Yani milik TNI AL. Dinamai menurut Oswald Siahaan, salah seorang anggota TNI AL yang gugur pada saat pertempuran Teluk Sibolga. KRI Oswald Siahaan merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda (HMNLS Isaac Sweers F805) yang kemudian dibeli oleh Indonesia.

Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli. Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980. Termasuk diantaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) ) Mistral menggantikan Sea Cat.

KRI Oswald Siahaan bertugas sebagai armada patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara. Termasuk dalam kelas Ahmad Yani bersama KRI Oswald Siahaan (354) antara lain KRI Ahmad Yani (351), KRI Slamet Riyadi (352), KRI Yos Sudarso (353), KRI Abdul Halim Perdana Kusuma (355) dan KRI Karel Satsuit Tubun (356).

KRI Oswald Siahaan (354) memiliki berat 2,940 ton. Dengan dimensi 113,42 meter x 12,51 meter x 4,57 meter. Ditenagai oleh turbin uap dengan 2 boiler, 2 shaft yang menghasilkan 30,000 shp sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 28,5 knot. Diawaki oleh maksimal 180 pelaut.

KRI Oswald Siahaan (354) dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :
  1. 8 Peluru Kendali Permukaan-ke-permukaan McDonnel Douglas RGM-84 Harpoon dengan jangkauan maksimum 130 Km (70 mil laut), berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 227 Kg.
  2. 4 Peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral dalam peluncur Simbad laras ganda sebagai pertahanan anti serangan udara. Jangkauan efektif 4 Km (2,2 mil laut), berpemandu infra merah dengan hulu ledak 3 Kg. Berkemampuan anti pesawat udara, helikopter dan rudal.
  3. 1 Meriam OTO-Melara 76/62 compact berkaliber 76mm (3 inchi) dengan kecepatan tembakan 85 rpm, jangkauan 16 Km untuk target permukaan dan 12 Km untuk target udara.
  4. 2 Senapan mesin 12.7mm
  5. 12 Torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
KRI Oswald Siahaan (354) diperlengkapi radar LW-03 2-D air search, sonar PHS-32. Juga diperlengkapi dengan kontrol penembakan (fire control) M-44 SAM control serta perangkat perang elektronik UA-8/9 intercept. Sebagai pertahanan diri mempunyai 2 peluncur decoy RL.

KRI Oswald Siahaan (354) memiliki dek untuk 1 helikopter yang sebelumnya adalah Westland Wasp HAS 1 (kini pensiun) dengan fungsi sebagai heli anti kapal selam. Mungkin kini diganti dengan NBO-105 atau NAS 332L Super Puma.

KRI Oswald Siahaan (354) turut berperan dalam mengamankan perairan Republik Indonesia dalam konflik Ambalat dengan Malaysia.

wikipedia.org