Helikopter Anti-Kapal Selam. (ilustrasi) |
TNI AL akan punya 11 unit helikopter anti-kapal selam. Sejak tahun 1960an, ini adalah yang pertama kalinya militer Indonesia memiliki peralatan perang tersebut. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio menjelaskan, secara bertahap, paling lambat pada tanggal 5 Oktober 2014, 11 helikopter AKS akan memperkuat alutsista TNI Angkatan Laut. Saat ini masih dalam proses lelang dari dua calon penyedia heli.
Ditambahkannya, seiring dengan kedatangan helikopter AKS, akan dibentuk skuadron pada baru pada Puspenerbal, yaitu Skuadron 100 AKS. "Pada 5 Oktober 2014 nanti, TNI Angkatan Laut akan menyajikan bagaimana kekuatan tempur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) kita, baik dari unsur Kapal Perang, Pesawat Udara, Koprs Marinir, dan Pangkalan," jelasnya seusai menerima brevet Penerbang Angkatan Laut.
Dalam acara itu, Kasal terlebih dahulu menjalani prosedur standar operasi Penerbangan Angkatan Laut, yang meliputi: pengecekan kesehatan, menerima briefing dari instruktur, kemudian melakukan preflight inspection dan start engine. Selanjutnya, Kasal menerbangkan pesawat helikopter jenis N-Bell 412 EP HU-419 produksi PT Dirgantara Indonesia dengan rute penerbangan Lanudal Juanda menuju Porong, Sidoarjo, dan kembali ke Lanudal Juanda.
Marsetio didampingi Letkol Laut (P) Muhammad Tohir, selaku pilot sekaligus instruktur. Turut dalam penerbangan ini, Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut Laksma TNI I Nyoman Nesa, Komandan Wing Udara 1 Kolonel Laut (P) Edwin, serta Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Sigit Setiyanta.
nasional.kompas.com