Cari di Blog Ini

Jumat, 14 Maret 2014

TNI AL Terima Pesawat Patroli CN-235-220 MPA Kedua Buatan PTDI

CN-235-220 MPA yang merupakan pesawat kedua dari 3 pesawat sejenis yang dipesan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah diserahkan oleh PT. Dirgantara Indonesia pada Rabu pagi, 12 Maret 2014 lalu. Penandatanganan naskah Berita Acara Serah Terima Pesawat CN-235-220 MPA tersebut dilakukan di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jawa Timur sebelum digelarnya acara Gelar Kekuatan Alutsista TNI AL.

CN-235-220 MPA. Prokimal Online Kotabumi Lampung Utara
Kemhan Serahkan Pesawat CN-235-220 MPA Kedua Produksi PT DI Untuk TNI AL.

Kementerian Pertahanan menerima satu unit Pesawat Udara CN-235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) dari PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yang selanjutnya akan digunakan oleh TNI AL khususnya di jajaran Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal). Penyerahan dilakukan sebelum acara Gelar Alutsista TNI AL, Rabu Pagi (12/3/2014) di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jawa Timur. Penyerahan ditandai dengan penandatanganan naskah Berita Acara Serah Terima Pesud CN-235-220 MPA oleh Dirut PT DI (Persero) Dr. Ir. Budi Santoso dan Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis. Hadir menyaksikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio dan Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq.

Selanjutnya, Kemhan menyerahkan kepada Mabes TNI melalui Aslog Panglima TNI Marsda TNI Karibiyama. Dari Mabes TNI diserahkan kepada Mabes TNI AL melalui Aslog Kasal yang selanjutnya diserahkan kepada Puspenerbal selaku pengguna melalui Danpuspenerbal Laksma TNI I Nyoman Nesa.

Serah terima satu unit Pesud CN-235-220 MPA dengan nomor lambung P-861 tersebut merupakan pesawat kedua dari tiga unit pesawat pesanan Kemhan kepada PT. DI (Persero) dalam kontrak pengadaan tanggal 11 Desember 2009 dengan total nilai kontrak sekitar kurang lebih 80 juta USD. Pesawat CN-235-220 MPA ini akan menjadi bagian dari Pusat Penerbangan TNI AL. Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI), Budi Santoso mengatakan, pesawat pertama telah diserahkan 2013, sedangkan pesawat ketiga dijadwalkan selesai Mei-Juni,.

Pesawat yang mengusung mesin multi engine dengan penggerak free turbine turbopropeler tipe GE CT 7-9C memiliki kekuatan jelajah 230 knot. Ketahanan terbang 9 jam dengan ketinggan hingga 25.000 kaki. Pesawat tersebut memiliki tinggi 8,18 meter, panjang 22,2 meter, dan rentang sayap 25,81 lebar. Pesawat yang mampu mengusung sembilan orang tersebut memiliki kemampuan mengidentifikasi objek dari ketinggian 18.000 kaki di atas permukaan laut menggunakan radar tactical mission system. Dengan sistem pemantau tersebut, pesawat bisa mengidentifikasi orang di geladak kapal dengan zooming dan mampu mengirimkan data real time.

dmc.kemhan.go.id