Cari di Blog Ini

Rabu, 18 Maret 2015

Kemenhan RI Akan Pesan Amunisi Meriam Kaliber 105mm Buatan PT Pindad

Direktur Utama PT Pindad mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Republik Indonesia akan memesan produk amunisi meriam kaliber 105mm buatan BUMN tersebut yang telah diuji coba beberapa waktu lalu. Bagi PT Pindad, order dari Kemenhan ini punya arti penting jika produk amunisi meriam kaliber 105mm hendak dijadikan produk ekspor. Untuk meyakinkan calon pengguna dari luar negeri, PT Pindad harus memiliki bukti bahwa produknya telah digunakan di dalam negeri.

Amunisi Granat Meriam Howitzer 105mm Produksi PT Pindad. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
Amunisi Granat Meriam Howitzer 105mm Produksi PT Pindad.
Pindad Dapat Pesanan Amunisi Kaliber Besar.

Amunisi kaliber besar Pindad ukuran 105 mm yang belum lama diujicoba mendapat respon positif. TNI dan Kemenhan sudah memberikan sinyal untuk memasukannya dalam kebutuhan pertahanan. Hal tersebut dikatakan Dirut PT Pindad (Persero), Silmy Karim di sela-sela menerima Ketua STIK Lemdikpol Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di Bandung, Selasa (17/3/2015). "Saya baru mendapatkan respon KSAD, akan memesan, demikian pula Kemenhan akan memesan 105 mm. Berapa-berapanya masih dihitung," tandasnya.

Dalam kaitan itu, pihaknya siap menjawab kebutuhan tersebut. Kapasitas produksi Pindad mampu memproduksi hingga puluhan ribu. Amunisi kaliber besar biasanya dipakai untuk meriam, arteleri, dan kanon. "Kita siap memproduksi 50 ribu unit amunisi kaliber besar," tandasnya.

Bagi Pindad, respon positif jelas merupakan dorongan untuk membuka pasar ekspor bagi amunisi tersebut. Untuk tahap pertama, amunisi kaliber besar itu memang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Penggunaan oleh TNI akan menjadikan produk tersebut semakin teruji sekaligus promosi efektif. Hanya saja, produk tersebut belum dibawa ke ajang pameran Langkawi Internasional Maritime and Aerospace (LIMA) 2015 di Pusat Pameran Antarbangsa Mahsuri Langkawi, Malaysia.

Pindad mengandalkan pistol maupun senapan serbu dan produk terbarunya yakni senapan bagi sniper dengan jarak efektif mencapai 2 Km, serta kendaraan tempur. "Kita ikut pameran internasional ini sebagai antisipasi pasar ekspor sebagai salah satu fokus Pindad ke depan, tapi untuk ekspor perlu bukti di dalam negeri guna mencari perhatian pengguna," katanya.

berita.suaramerdeka.com


Tidak ada komentar: