Proyek SIHA secara resmi telah mendapatkan lampu hijau dari Komite Eksekutif Industri Pertahanan Turki pada bulan Juli 2012 dan saat ini sedang dalam persiapan program awal. Pemerintah Turki menunjuk pihak Turki Aerospace Industries (TAI) sebagai pelaksana pekerjaan proyek militer ini. TAI menggunakan model seri pesawat UAV Anka sebagai dasar pengembangan SIHA dimana pesawat UAV bersenjata ini diharapkan memiliki bobot sekitar 5.000 kg dan sanggup membawa muatan eksternal 1.000 kg hingga 1.500 kg.
Pejabat eksekutif dari divisi sistem kendaraan tak berawak TAI, Serdar Olez, mengharapkan kontrak untuk tahap konseptual bisa ditandatangani pada akhir tahun ini. "Komite telah mengambil keputusan untuk memulai program SIHA dan TAI akan menjadi kontraktor utama untuk proyek ini. Ini akan mengawali tahap desain konseptual utama dan saat ini ini kami sedang menunggu rilis dari RFP," kata Olez.
Olez menambahkan setelah prototipe pesawat selesai dibuat, maka penerbangan pertama akan berlangsung dalam waktu empat tahun. Pesawat UAV baru ini diharapkan mampu terbang lebih dari 20 jam, memiliki ketinggian penerbangan hingga 40.000 kaki, dan kecepatan jelajah sekitar 200 knot hingga 250 knot. TAI akan mengembangkan mesin turboprop baru untuk proyek tersebut. Pesawat ini dirancang untuk bisa mengoperasikan sistem rudal Udara-ke-Permukaan dan bom yang dipandu laser.
www.shephardmedia.com