Cari di Blog Ini

Sabtu, 10 November 2012

Simulator Helikopter Bo 105 Buatan Indonesia Tampil Di Indodefence 2012

Bolkow 105
Bolkow 105 atau yang punya nama lengkap Messerschmitt-Bölkow-Blohm Bolkow (MBB Bo) 105 ini dioperasikan oleh cukup banyak negara. PT Dirgantara Indonesia pada periode 1976 - 2009 juga pernah memproduksi helikopter jenis ini hingga 122 unit. Produksi versi PTDI ini disebut NBO (Nusantara Bolkow) 105. T&E Simulation, sebuah perusahaan Indonesia yang berbasis di Bandung menampilkan salah satu produknya, simulator helikopter Bolkow 105, pada ajang Indodefence 2012. PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara | Simulator Helikopter Bo 105 Buatan Indonesia Tampil Di Indodefence 2012.
Simulator 'made in' Indonesia ada di Indodefence

Para pengunjung Indodefence 2012 dapat merasakan naik helikopter dalam sebuah mesin simulasi penerbangan yang disediakan oleh booth T&E Simulation. "Kalau ada yang tertarik dengan produk kami, bisa naik nanti didampingi. Yang ada di sini simulator untuk helikopter Bolkow 105, buatan Rusia," kata Busines Development T&E Simulation, Iqbal Tirtosudiro di jakarta, Jum'at.

Menurut dia, mesin simulasi itu secara keseluruhan dirancang oleh orang Indonesia. Mulai dari perangkat keras dan lunaknya, semua adalah hasil karya anak bangsa.

Sampai saat ini, Iqbal mengklaim produk-produk simulasinya telah dipakai alat berlatih anggota TNI. Tidak hanya simulator helikopter yang bisa diproduksi oleh perusahaan asal Bandung tersebut, melainkan juga pesawat tempur dan tank. "Kami sebenarnya bisa untuk kapal laut, tapi sampai saat ini belum dapat kesempatan untuk kerjasama dengan Angkatan Laut," kata Iqbal.

Dia juga menjelaskan bahwa dengan alat simulasi itu, para pemakainya bisa belajar bagaimana menggunakan kendaraan seperti kondisi sebenarnya. Alat tersebut bahkan bisa mensimulasikan hujan, perjalanan malam, sampai mesin rusak. "Untuk versi full flight simulator itu benar-benar bisa miring tempat duduknya, dan disesuaikan dengan kondisi aslinya. Di Indodefence, perusahaan luar negeri juga mulai ada yang tertarik untuk dibuatkan simulasinya sama kita, antaralain dari Jerman, Inggris, sama Australia," kata Iqbal.

www.antaranews.com