Cari di Blog Ini

Rabu, 01 Agustus 2012

Kapal selam generasi terbaru AL Rusia mulai dibangun

K-535 Yuriy Dolgorukiy Borei Class
Rusia bangun kapal selam generasi terbaru

Presiden Vladimir Putin mengawasi pemulaian pembangunan satu dari kapal selam generasi terbaru, Senin, dan berjanji meningkatkan kekuatan angkatan laut dengan senjata nuklir untuk mengamankan wilayah perairan.

Saat memimpin upacara mengawali pembangunan kapal selam yang dinamai seperti nama pelopor bagi Rusia modern, Prince Vladimir, Putin mengingatkan kepentingan kekuatan angkatan laut untuk melindungi penghasil minyak Rusia di Arktik yang kaya minyak. "Jelas, angkatan laut adalah alat untuk melidungi kepentingan-kepentingan ekonomi nasional termasuk di daerah-daerah seperti Akrtik dimana sumber kekayaan biologi dan mineral terkonsentrasi," katanya.

Kapal selam generasi terbaru itu adalah kapal selam kelas Borei yang dirancang bisa membawa salah satu rudal nuklir antar-benua paling baru dan kuat negara itu, Bulava atau Mace. "Kita yakin bahwa negara kita harus mempertahankan statusnya sebagai salah satu dari kekuatan angkatan laut terkemuka," kata Putin dalam pertemuan antara pejabat pemerintah dan komandan angkatan laut di galangan Sevmash, Rusia utara. "Pertama kita berbicara tentang pembangunan bagian kekuatan nuklir strategis angkatan laut kita, tentang peran angkatan laut dalam mempertahankan keseimbangan nuklir strategis," katanya seperti dikutip AFP.

Menurut dia, Rusia akan memiliki delapan kapal selam kelas Borei pada 2020, dan pada saat yang sama angkatan laut akan menerima 51 kapal baru. Putin akan berusaha menjadikan kapal-kapal selam dan rudal menjadi satu landasan bagi angkatan laut Rusia, yang akan menerima seperempat dari 20 triliun rubel (621,31 miliar dolar AS) pada akhir dekade ini.

Setelah hampir dua dasa warsa kekurangan dana, Rusia harus memodernisasi kekuatan tempurnya, dan mendesain ulang persenjataan. Wakil Perdana Menteri yang bertugas menangani industri pertahanan, Dmitry Rogozin, mengatakan bahwa Moskow kemungkinan akan meminta bank-bank pemerintah untuk mendukung pendanaan melalui kredit senilai 200-300 miliar rubel setiap tahun bagi keseluruhan rencana itu.

www.antaranews.com